R2
Efek Kardiovaskular
Blok Simpatis
• Peripheral vascular resistance
• Cardiac Output
• Frek Jantung
• Stroke Volume
• Venous Return gravitasi perubahan
posisi
• Kontraktilitas jantung
Faktor yang mempengaruhi
derajat hipotensi
• Ketinggian blok
• Posisi pasien head down
• Faktor pasien kondisi pasien dan tonus
simpatis basal hipovolemik, kehamilan,
elderly
• Faktor agen anestesi :
1. Jenis obat bupivakain < tetrakain
2. Barisitas hiperbarik > iso/hipobarik
3. GA
Efek terhadap Respirasi
• Setinggi mid thorax tidak mempengaruhi
volume tidal, RR, ventilasi semenit, End tidal
PCO2.
• Total spinal respiratori arrest paralisis
otot –otot pernafasan dan atau iskemia
batang otak
• Obese memperbaiki oksigenasi
• Fungsi Inspirasi dan ekspirasi utama :
Diafragma (C3-5) dibantu m. intercostalis
eksternus dan otot – otot asesoris (m.
sterniklidomastoideus dan skalenus)
meningkat
• Konsumsi O2 dan produksi CO2 menurun
(10-20%)
• Minimal/tidak ada : ventilasi semenit, ventilasi
dead space, perbedaan O2 dan CO2 alveolar-
arteri, shunt intrapulmoner, tekanan parsial
O2 dan CO2 mid thorax
• SAB setinggi T4-T10 meningkatkan PaO2
sebesar 1 kPa peningkatan Compliance
dinding dada peningkatan ventilasi-perfusi
matching
TERIMA KASIH
Syncope
Karakteristik Pasien
Umur
Tinggi badan
Berat badan
Jenis kelamin
Tekanan intra abdomen
Anatomi spinal
Volume LCS lumbosacral
Kehamilan
Barisitas
Barisitas dan posisi pasien merupakan faktor terpenting
dalam penyebaran obat intrathekal
• Isobaric
– lebih banyak variabilitas dan kurang dapat diprediksi
• Hiperbarik
– lebih dapat diprediksi dengan penyebaran yang lebih jauh
kearah gravitasi dan lebih sedikit pengaruh variasi
antarpasien
• Hipobarik
– penyebaran ke sefalad jika dipertahankan dalam posisi
duduk
– Kekurangan tertundanya prosedur bedah pooling vena
venous return ↓ sehingga berisiko hipotensi
Volume/Dosis/Konsentrasi
Anatomi spinal
Variasi pada kurvatura spinal
Penyebaran bersifat bimodal
Volume LCS lumbosakral
usia,berat badan dan tinggi badan volume LCS
lumbosacral
penelitian reggresi linier ketinggian.
Kehamilan
lordosis lumbal
perubahan volume serta densitas LCS
peningkatan sensitifitas saraf yang diperantarai
progesteron
Hipobarik Isobarik Hyperbarik
Posisi pasien Ketinggian injeksi Posisi pasien
Volume/dosis/konsent Ketinggian injeksi
rasi
Suhu Viskositas
Tipe jarum dan Anatomi tulang
Alignment belakang
Kecepatan/Arus Jenis kelamin
injeksi
Berat badan Tinggi badan
Blok Spinal
• Evaluasi anestesia spinal: Bromage scale
• No block (0%) Full flexion of knees and feet
possible
• Partial block (33%) Just able to flex knees, still
full flexion of knees possible
• Almost complete block (66%) Unable to flex
knees. Flexion of feet still possible
• Complete block (100%) Unable to move legs or
feet
• Gerakan diafragma C3-5
• Gerakan sikut C5-8
• Gerakan Otot Bahu C6-8
• Gerakan pergelangan tangan C6-7
• Gerakan tangan dan jari C7-8.T1
• Gerakan interkostal T1-11
• Gerakan otot abdomen T7-12
• Gerakan ekstensi lutut L3-4
• Gerakan fleksi pinggul L1-3
Absolute
1. Pasien menolak
2. Infeksi di tempat penyuntikan
3. Koagulopati
4. Hipovolemia berat
5. TIK yang meningkat
6. Stenosis Aorta berat
7. Stenosis mitral berat
Kontraindikasi
Relatif
1. Pasien yang tidak kooperatif
2. Sepsis
3. Kelainan defisit neurologis (demielinisasi)
4. Lesi stenosis katup jantung
5. Deformitas spinal berat
Kontraindikasi
Kontroversial
1. Riwayat operasi tulang belakang
2. Tidak dapat berkomunikasi dengan pasien
3. Operasi dengan durasi yang lama, kemungkinan
perdarahan yang banyak, tindakan yang dapat
mempengaruhi respirasi