Disusun Oleh:
dr Nindy Putri Elisabet Amtaran
Pendamping:
dr Aisah
1
Pembimbing:
dr.Kiswa Anggreany, Sp.OG
16/10/20
3
16/10/20
Perdarahan pasca persalinan.
Perdarahan pasca salin.
Perdarahan post partum.
Post partum hemorrhage/bleeding(PPH/PPB)
Hemoragia pospartum (HPP).
KEGAWATDARURATAN
KEJADIAN
1.Dini / segera / primer : dalam 24 jam I setelah anak lahir
2.Lanjut/lambat/sekunder : > 24 jam – sampai masa nifas
PENYEBAB
TONUS
4T TRAUMA
TISSUE
THROMBIN
Penyebab
Perdarahan
Pasca Salin
PENANGANAN UMUM
1. Mintalah bantuan : mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat
8 darurat.
2. Periksa secara cepat keadaan umum ibu : bila ada tanda presyok/syok segera atasi dan pantau
Pasang infus cairan IV (pakai jarum besar atau tranfusi set): beri cairan kristaloid selanjutnya
koloid atau transfusi.
Kandung kencing dipasang keteter menetap.
Berikan oksigen.
Baringkan dalam posisi syok.
Pantau cairan yang masuk dan keluar.
3. Pemberian uterotonika :
Inj. Oksitosin 10 I U secara IM – Metil Ergometrin 0,2 mg secara IM atau IV lanjutkan drip 20 IU
Oksitosin, atau
Misoprostol 600 – 800 mikrogram secara peroral atau perrektal (jangan pervaginam).
. Tentukan penyebab perdarahan: pastikan plasenta dan selaput ketuban telah lahir dengan lengkap
dan periksa area perineum dan jalan lahir untuk mengetahui laserasi/ trauma.
16/10/20
I. Atonia Uteri
Predisposisi
Regangan rahim berlebihan karena kehamilan gamely,
polihidramnion, atau anak terlalu besar.
Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan kasep.
Kehamilan grande multipara.
Ibu dengan keadaan umum yang jelek, anemis atau menderita
penyakit menahun.
Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim.
Infeksi intrauterine (Korioamnionitis).
Ada riwayat pernah atonia uteri.
Tatalaksana Khusu pada atonia uteri :
10
Lakukan pemijatan uterus.
Pastikan plasenta lahir lengkap.
Berikan Uterotonika
kompresi bimanual internal selama 5 menit.
Lakukan pasang kondom kateter
Siapkan tindakan operatif
16/10/20
PARTUS PERVAGINAM
Perbaikan KU Uterotonika
Masase ut. / Evaluasi kausa
ATONIA UTERI
Kompresi bimanual
gagal
KONDOM KATETER
gagal
OPERATIF
16/10/20
20
Tatalaksana khusus Robekan Serviks:
Paling sering terjadi pada bagian lateral bawah kiri dan kanan dari porsio.
Jepitkan klem ovum pada lokasi perdarahan.
Jahitan dilakukan secara kontinu dimulai dari ujung atas robekan kemudian ke
arah luar sehingga semua robekan dapat dijahit.
Bila perdarahan masih berlanjut, berikan 1 g asam traneksamat IV (bolus selama
1 menit, dapat diulang setelah 30 menit)
16/10/20
III. Retensio Plasenta
plasenta belum lahir dalam 30 menit
setelah fetus lahir
Penyebab :
a. Tertahan dalam cavum uteri
pembukaan menyempit
b. Melekat ke dinding uterus tanpa
kel.anatomi mudah dilepas dgn
tangan
c. Melekat erat ke ddg uterus krn desidua
basalis sedikit Plasenta adhesiva
27
16/10/20
Manual Plasenta
28 Penarikan Tali Pusat
Terkendali
16/10/20
29
IV.INVERSIO UTERI
Keadaaan dimana lapisan dalam uteus
(endometrium) turun dan keluar lewat OUE baik
inkomplit atau komplit
Tanda-tanda:
Syok karena kesakitan.
Perdarahan banyak bergumpal
Di vulva tampak endometrium terbali atau tanpa
plasenta yang masih melekat.
16/10/20
V. Kelainan Pembekuan Darah
30
Dicurigai jika penyebab lain telah disingkirkan
Pada pemeriksaan Lab didaptkan : Waktu pendarahan dan waktu
pembekuan memanjang, trombositopenia, terjadi hipofibrinogenia, dan
terdeteksi adanya FDP (fibrin deradation product) serta perpanjangan tes
protombin dan PTT (partial thromboplastin time).
Predisposisi untuk terjadinya hal ini adalah retensio plasenta, kematian
janin dalam kandungan, eklampsia, emboli carian ketuban, dan sepsis.
Penanganan :
Transfusi darah segar
16/10/20
TERIMA
31
KASIH
16/10/20