bahan pangan
Analisis yaitu penguraian suatu bahan menjadi komponen –
komponen penyusunnya, sehingga data yang diperoleh dapat
dikaji lebih lanjut.
Penetapan Penetapan
Penetapan Penetapan Penetapan
kadar N non jenis asam
kadar protein Alfa amino TVBN
protein amino
Metode
Metode Metode Metode
spektroskopi Metode HPLC Metode TNBS
kjeldahl kjeldahl Ninhidrin
UV-VIS
Metode
Metode biuret Metode lowry pengikatan zat
warna
Metode kjeldahl
Metode umum untuk menentukan kadar
protein pada bahan makanan
Perhitungan
Kadar Protein =
V HCl x N HCl x 0,014 x 6,25 x fp x 100%
Berat contoh (g)
Metode biuret
Prinsip :
dalam suasana basa, ion cupri (cu2+) dapat membentuk
kompleks yang berwarna ungu jika berinteraksi dengan ikatan
peptida dari suatu protein.
Reagen yang direaksikan pada protein ini disebut reagen biuret.
Prinsip :
protein dengan asam fosfotungsat dan
fosfomolibdat pada suasana alkalis dapat membentuk
warna biru yang intensitasnya tergantung pada
konsentrasi protein.
Analisis Protein Pada Sampel “Bakso” Dengan Metode
Lowry
Pembuatan larutan standar Perlakuan Sampel Pengukuran larutan
Metode Pengikatan zat warna
Prinsip penetapan ini didasarkan pada kemampuan gugus
polar protein yang bermuatan ion berlawanan mengikat zat
warna dan membentuk kompleks tidak larut lalu dipisahkan
dengan sentrifus.
Pewarna anionik berikatan dengan gugus kationik dari residu
asam amino basa (seperti histidine, arganine dan lysine) dan
pada gugus asam amino bebas di ujung.
Zat warna yang tidak terikat dengan protein diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer .
[Pewarna terikat] = [Pewarna awal] - [Pewarna bebas]
Semakin rendah intensitas warna pada larutan maka semakin
banyak zat warna yang terikat oleh protein,semakin tinggi pula
kandungan protein dalam contoh.
Metode Pengikatan zat warna
Bahan pewarna yang digunakan adalah orange G , orange 12,
amido black.