Anda di halaman 1dari 26

Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia

TANGGAPAN ATAS PERSPEKTIF PERGURUAN TINGGI


DALAM PENANGANAN PERKARA PERSELISIHAN HASIL
PEMILIHAN UMUM DI MAHKAMAH KONSTITUSI

Prof. Dr. M. Guntur Hamzah, S.H., M.H.


guntur@mkri.id

Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dekan


Fakultas Hukum Perguruan Tinggi se-Indonesia,
Focus Group Discussion dan Rapat Koordinasi
Pengelola Video Conference.
Jakarta, 2 Mei 2019
PENYELENGGARAAN
PEMILU

PELANGGARAN SENGKETA PERSELISIHAN TINDAK PIDANA


PEMILU PROSES HASIL PEMILU PEMILU

• BAWASLU • BAWASLU • MAHKAMAH • PENGADILAN


• DKPP • PTUN KONSTITUSI UMUM

Peran Eric Barend (1998)


• Dipercaya mendukung demokrasi
Pengadilan
• Lebih objektif dan imparsial
Dalam Negara • Sengketa pemilu diselesaikan berdasarkan ketentuan hukum
Demokratis • Memastikan terlaksananya prinsip-prinsip pemilu
KEWENANGAN
MAHKAMAH KONSTITUSI
5+1 KEWENANGAN MKRI KEWENANGAN TAMBAHAN
Mahkamah Konstitusi  Putusan MK No. 97/PUU-XI/2013 terkait
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada
Republik Indonesia Pengujian Materiil Pasal 236C UU
tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
Nomor 12 Tahun 2008 yang pada
bersifat final untuk:
pokoknya menyatakan MK berwenang
1. Menguji UU terhadap UUD 1945. mengadili PHPU Kepala Daerah selama
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara belum ada UU yang mengatur mengenai
hal tsb.
yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945.
3. Memutus pembubaran parpol.  Pertimbangan MK untuk menghindari
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu. keragu-raguan, ketidakpastian hukum
serta kevakuman lembaga yang
5. Wajib memberikan putusan atas pendapat berwenang menyelesaikan perselisihan
Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan hasil pemilihan umum kepala daerah
pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil karena belum adanya UU yang mengatur
Presiden menurut UUD 1945. mengenai hal tersebut.

 Pasal 157 ayat (3) UU Nomor 10 Tahun


Disamping kewenangan di atas, MK memiliki 2016, Perkara Perselisihan Penetapan
kewenangan tambahan, yaitu: Perolehan Suara Tahap Akhir Hasil
1. Memutus Perselisihan Penetapan Perolehan Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Suara Tahap Akhir Hasil Pemilihan Gubernur, Walikota diperiksa dan diadili oleh
Bupati dan Walikota Mahkamah Konstitusi sampai
dibentuknya badan peradilan khusus.
1
The Guardian
of
Constitution
6
The Final 2
Interpreter The Guardian
of of Democracy
Constitution
FUNGSI
MAHKAMAH
v
KONSTITUSI
5 3
The Protector The Guardian
of Citizen’s of State
Constitutional Ideology
Rights 4
The Protector
of Human
Rights
PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
NOMOR 14/PUU-XI/2013
“PEMILU SERENTAK”
PASAL 3 AYAT (5)
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan setelah pelaksanaan pemilihan
umum anggota DPR, DPD, dan DPRD.

PASAL 12 AYAT (1) DAN AYAT (2)


(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dapat mengumumkan bakal calon
Presiden dan/atau bakal calon Wakil Presiden dalam kampanye pemilihan umum
anggota DPR, DPD, dan DPRD
(2) Bakal calon Presiden dan/atau bakal calon Waki Presiden yang diumumkan oleh
Partai Politik atau Gabungan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus sudah mendapatkan persetujuan tertulis dari bakal calon yang

INKONSTITUSIONAL
bersangkutan

PASAL 14 AYAT (2)


Masa pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, paling lama 7 (tujuh) hari
terhitung sejak penetapan secara nasional hasil Pemilu anggota DPR. • Penangguhan pelaksanaan putusan MK
PASAL 112
• Semua mekanisme telah berjalan, tidak cukup
Pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan paling lama 3 waktu mengubah atau membuat UU baru
(tiga) bulan setelah pengumuman hasil pemilihan umum anggota DPR, DPD, DPRD
provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
• Berlaku untuk Pemilu 2019 dan Pemilu
seterusnya
UU NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN
WAKIL PRESIDEN.
• Pemilu 2009 dan Pemilu 2014 tetap
konstitusional meskipun tidak serentak
PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
NOMOR 14/PUU-XI/2013
“PEMILU SERENTAK”
PERTIMBANGAN MAHKAMAH
1. KAITAN ANTARA SISTEM PEMILIHAN DAN PILIHAN SISTEM PRESIDENSIAL
• Penyelenggaraan PILPRES dikaitkan dengan rancang bangun sistem pemerintahan presidensial
• Pemilu terpisah tidak mampu menjadi alat transformasi perubahan sosial penyederhanaan parpol
• Hasil PILPRES setelah PILEG selama ini tidak menguatkan sistem presidensial.
• Mekanisme checks and balances, terutama antara DPR dan Presiden, tidak berjalan dengan baik.

2. ORIGINAL INTENT PEMBENTUK UUD 1945


Dengan menggunakan metode penafsiran original intent, sistematis, dan gramatikal secara komprehensif:
“Pemilu bareng-bareng”, “Pemilu serentak”, “Pemilu lima kotak” [Pasal 22E ayat (2) UUD 1945].

3. PILPRES DAN PILEG SECARA SERENTAK AKAN LEBIH EFISIEN


• Pembiayaan penyelenggaraan pemilu lebih menghemat uang negara.
• Pemilu serentak mengurangi pemborosan waktu dan mengurangi konflik atau gesekan horizontal di masyarakat.

4. HAK WARGA NEGARA UNTUK MEMILIH SECARA CERDAS


• Dengan pemilu serentak warga negara dapat menggunakan haknya untuk memilih secara cerdas dan efisien.
• Prinsip konstitusi menghendaki efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan hak warga negara memilih secara cerdas.
PERSIAPAN MAHKAMAH KONSTITUSI
MENANGANI PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILU TAHUN 2019

Penyusunan PMK dan PKMK untuk Penanganan Perkara Perselisihan Hasil


1. Regulasi Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD, serta Presiden dan Wakil Presiden.

Pembentukan Gugus Tugas Pendukung Penanganan Perkara Perselisihan


2. SDM dan
Pengamanan Hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden.
Termasuk Aspek Pengamanan: Tenaga Perbantuan TNI dan Polri.
3. Sarpras Penyiapan Ruang Sidang, Tenda, Gedung Penyimpanan Berkas

Penyempurnaan Aplikasi Berbasis IT (Simpel.mkri.id, E-BRPK, E-


4. ICT Minutasi), Penyelenggaraan Video Conference, dan Peningkatan Penyusun
Risalah Persidangan MK, Peningkatan Dukungan Sarana dan Prasarana

Bimtek & Bimbingan Teknis Penyusunan Permohonan, Jawaban Termohon, dan


5. Workshop
Keterangan Pihak Terkait Kepada Penyelenggara Pemilu, Partai Politik, dan
Advokat Konstitusi, serta workshop dan pelatihan pegawai MK.

Meningkatkan dan memperkuat budaya Integritas di internal MK dan


6. Kultur Pelayanan publik secara Optimal.
PERSIAPAN MAHKAMAH KONSTITUSI
MENANGANI PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILU TAHUN 2019

PUSAT Perangkat: Kesiapan


Pengamanan
Layanan
Lain-lain Standar
Peralatan Kerja
1.Hardware
TEKNOLOGI PERMOHONAN

2.Software Data &


Pusat
TIK
Penanganan
INFORMASI Informasi Perkara

DAN  Bekerja sama dengan BSSN


Perangkat Hardware:
KOMUNIKASI  Perangkat Several dalam rangka pengamanan
 Perangkat Jaringan system informasi dan data
 Perangkat Video
center;
Conference
 Perangkat Pengamanan
 Pengadaan perangkat
 Perangkat Kerja pengamanan yang mampu
Pengembangan Aplikasi mendeteksi ssecara diri
serangan DDoS, Malware,
Trojan, Virus, dan ancaman
Perangkat Software: lainnya yang dapat
 Mesin Antrian mengganggu layanan dan
 SIMPEL & Tracking keutuhan data;
Perkara  Mengadakan perangkat
 SIMKADA backup data
 E-BRPK  Peningkatan keamanan dari
 E-Minutasi
sisi aplikasi
 Click MK
DPR

80 DPD

34
DPRD Provinsi

DPRD KABUPETEN / KOTA 271


2203

TOTAL 2588 DAERAH


JUMLAH DAERAH PEMILIHAN
PEMILU SERENTAK 2019
RINCIAN DAERAH PEMILU SERENTAK 2019
DAPIL DAPIL
NO. NAMA PROVINSI DPRD DPRD NO. NAMA PROVINSI DPRD DPRD
DPR DPR
PROV. KAB/KOTA PROV. KAB/KOTA
1 Aceh 2 9 95 17 Nusa Tenggara Barat 2 8 46
2 Sumatera Utara 3 12 141 18 Kalimantan Utara 1 4 14
3 Sumatera Barat 2 8 71 19 Sulawesi Utara 1 6 54
4 Riau 2 8 59 20 Sulawesi Tengah 1 6 51
21 Sulawesi Selatan 3 11 110
5 Jambi 1 6 46
22 Sulawesi Barat 1 6 22
6 Bangka Belitung 1 7 25
23 Sumatera Selatan 2 10 75
7 Bengkulu 1 8 36 24 Jawa Timur 11 14 200
8 Kepulauan Riau 1 7 26 25 Nusa Tenggara Timur 2 8 91
9 Jawa Barat 11 15 145 26 Kalimantan Barat 2 8 65
10 Yogyakarta 1 7 27 27 Kalimantan Tengah 1 5 48
11 Bali 1 9 46 28 Kalimantan Selatan 2 7 51
12 Gorontalo 1 7 24 29 Kalimantan Timur 1 6 41
13 Lampung 2 6 79 30 Sulawesi Tenggara 1 6 69
31 Maluku 1 7 39
14 Jakarta 3 10 -
32 Maluku Utara 1 5 31
15 Jawa Tengah 10 13 186
33 Papua 1 7 102
16 Banten 3 10 44 34 Papua Barat 1 5 44
       
JUMLAH 80 271 2203
TATA BERACARA DALAM PERKARA
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN ANGGOTA DPR,
DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
PARA PIHAK
PEMOHON TERMOHON PEMBERI PIHAK TERKAIT
1.Partai Politik Peserta KETERANGAN
1. Partai Politik Peserta Pemilu
Pemilu. 2. Perseorangan calon anggota
2.Perseorangan calon DPR dan DPRD (Sengketa
anggota DPR dan DPRD Internal)
(Sengketa Internal) 3. Partai Politik Lokal Peserta
3.Partai Politik Lokal Peserta Pemilu
KOMISI BADAN
Pemilu. 4. Perseorangan calon anggota
PEMILIHAN PENGAWAS
4.Perseorangan calon DPRA dan DPRK (Sengketa
anggota DPRA dan DPRK
UMUM PEMILU Internal)
(Sengketa Internal) (KPU) (BAWASLU) 5. Perseorangan Calon Anggota
5.Perseorangan Calon DPD Peserta Pemilu
Anggota DPD 6. Pasangan Calon Presiden dan
6.Pasangan Calon Presiden Wakil Presiden
dan Wakil Presiden

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN ANGGOTA


DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
OBJEK PERKARA

1.Perolehan kursi Pemohon


dan/atau terpilihnya calon
Penetapan anggota DPR dan/atau DPRD di
Perolehan Suara Yang Memengaruhi suatu daerah pemilihan;
Hasil Pemilu 2.Terpilihnya Pemohon sebagai
Secara anggota DPD;
3.Terpilihnya pasangan calon
Nasional oleh
Presiden dan Wakil Presiden
KPU

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN ANGGOTA


DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN
(PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD
3 x 24
25 Apr-25 Mei 1 Juli
jam 2019 Permohonan Lengkap 2019
(sejak) Pengajuan
Pengumuman BRPK
Permohonan
penetapan
(offline)
perolehan
Pemeriksaan
25 Apr-27
suara hasil AP3
berkas
Mei 2019
Pemilu secara
permohonan
nasional oleh Pengajuan Pemohon ARPK
APBL
KPU Permohonan memperbaiki
Permohonan 3 x 24 jam
3 x 24 daring (online)* berkas
(sejak
jam 25 Apr-25 Mei Belum Lengkap 26 Apr-31 Mei
permohonan
diterima
(sejak)
2019 APBL)
2019
*Penyerahan Permohonan asli dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 x 24 jam sampai berakhirnya tenggang waktu pengajuan perbaikan
Permohonan.

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN ANGGOTA


DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN
(PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN)
23-25 Mei
3 hari 2019
(setelah)
Pengajuan

Permohonan

Pengumuman (offline)
11 Juni
penetapan
2019
perolehan
AP3 BRPK
suara hasil Pemilu

oleh KPU Pengajuan

Permohonan ARPK
3 hari
daring (online)*
(setelah)
23-25 Mei
2019
* Pemohon atau kuasa hukum menyerahkan permohonan asli dalam jangka waktu paling lama 3 hari sampai berakhirnya tenggang waktu pengajuan
permohonan.

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN ANGGOTA


DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
KELENGKAPAN BERKAS PERMOHONAN
1. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan 5. petitum, mengenai permintaan untuk membatalkan
ditandatangani oleh Pemohon sebanyak 4 rangkap (untuk penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh
pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD) dan 12 rangkap (untuk Termohon dan menetapkan hasil penghitungan
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden). perolehan suara yang benar menurut Pemohon.
2. Permohonan diajukan oleh kuasa hukum, permohonan 4. Permohonan dilengkapi dengan alat bukti yang mendukung
ditandatangani oleh kuasa hukum. permohonan dan daftar alat bukti.
3. Permohonan memuat:
5. Alat bukti berupa surat atau tulisan sebanyak 4 rangkap (1
a. nama dan alamat Pemohon dan/atau kuasa hukum, alamat
surat elektronik (e-mail), serta nomor telepon  dan seluler, serta
rangkap asli dibubuhi meterai dan 3 rangkap penggandaan
NIK sesuai KTP dan kartu tanda anggota bagi advokat sebagai untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD) dan 12
kuasa hukum. rangkap (1 rangkap asli dibubuhi materai dan 11 rangkap
penggandaan untuk pemilihan Presiden dan Wakil
b. Uraian yang jelas mengenai:
Presiden).
1. kewenangan Mahkamah;
2. kedudukan hukum (legal standing) Pemohon, penjelasan 6. Alat bukti diberi tanda bukti dan ditempelkan label pada
sebagai Partai Politik Peserta Pemilu dan calon anggota alat bukti dimaksud sesuai dengan daftar alat bukti.
DPR, DPD, DPRD, dan Calon Presiden dan Wakil Presiden
peserta Pemilu; 7. Permohonan Pemohon beserta daftar alat bukti juga
3. tenggang waktu pengajuan permohonan; diserahkan dalam bentuk softcopy word (.doc) yang
4. pokok permohonan, mengenai kesalahan hasil disimpan dalam 1 (satu) unit flash disk.
penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon dan
hasil penghitungan suara yang benar menurut Pemohon;

TATA BERACARA DALAM PERKARA


PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN ANGGOTA DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
PENARIKAN KEMBALI PERMOHONAN

Sebelum Akta Pembatalan Penerimaan


BRPK Permohonan Pemohon
Penarikan
kembali secara
tertulis paling Disertai pengembalian
lama pada berkas permohonan
sidang
terakhir
Setelah Ketetapan
BRPK Penarikan Kembali

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN


ANGGOTA DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
JAWABAN TERMOHON
* Diajukan paling lama 2 hari sebelum sidang Pemeriksaan Pendahuluan

1. Jawaban Termohon diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia ditandatangani oleh Termohon atau kuasa hukum sebanyak 4 rangkap
(untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD) dan 12 rangkap (untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)
2. Jawaban Termohon memuat:
a. nama dan alamat Termohon dan/atau kuasa hukum, alamat surat elektronik (e-mail), serta nomor telepon  dan seluler, serta NIK sesuai KTP
dan kartu tanda anggota bagi advokat sebagai kuasa hukum.
b. uraian yang jelas mengenai tanggapan Termohon terhadap:
3. kewenangan Mahkamah;
4. kedudukan hukum (legal standing) Pemohon;
5. tenggang waktu pengajuan permohonan;
6. Keputusan Termohon mengenai penetapan perolehan suara hasil Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD, dan Presiden dan Wakil Presiden
secara nasional yang diumumkan oleh Termohon; dan
7. petitum mengenai permintaan kepada Mahkamah untuk menyatakan Keputusan Termohon tentang penetapan hasil penghitungan
perolehan suara Pemilu telah benar
3. Jawaban Termohon dilengkapi dengan alat bukti dan daftar alat bukti.
4. Alat bukti berupa surat atau tulisan, disampaikan sebanyak 4 (empat) rangkap (untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD) dan 12
rangkap (untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)
(1 rangkap asli dibubuhi meterai dan 3 rangkap penggandaan)
5. Setiap alat bukti diberi tanda bukti dan ditempelkan label pada alat bukti dimaksud sesuai dengan daftar alat bukti
6. Jawaban Termohon beserta daftar alat bukti juga diserahkan dalam bentuk softcopy word (.doc) yang disimpan dalam 1 (satu) unit flash disk

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN


ANGGOTA DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
KETERANGAN PIHAK TERKAIT
* Diajukan paling lama 2 hari sebelum sidang Pemeriksaan Pendahuluan
1. Permohonan sebagai Pihak Terkait dan Keterangan Pihak Terkait diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia ditandatangani oleh Pihak
Terkait atau kuasa hukum sebanyak 4 rangkap (untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD) dan 12 rangkap (untuk pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden)
2. Keterangan Pihak Terkait memuat:
a. nama dan alamat Pihak Terkait dan/atau kuasa hukum, alamat surat elektronik (e-mail), serta nomor telepon  dan seluler, serta Nomor Induk
Kependudukan (NIK) sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu tanda anggota bagi advokat sebagai kuasa hukum;
b. uraian yang jelas bahwa Pihak Terkait merupakan Partai Politik, calongan perseorangan anggota DPD, pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden Peserta Pemilu;
c. uraian yang jelas mengenai tanggapan Pihak Terkait terhadap kewenangan Mahkamah, kedudukan hukum (legal standing) Pemohon,
tenggang waktu pengajuan permohonan, serta pokok permohonan;
d. Petitum, memuat mengenai permintaan kepada Mahkamah untuk menyatakan Keputusan Termohon tentang penetapan hasil penghitungan
perolehan suara Pemilu telah benar
3. Keterangan Pihak Terkait dilengkapi dengan alat bukti dan daftar alat bukti.
4. Alat bukti berupa surat atau tulisan, disampaikan sebanyak 4 (empat) rangkap (1 rangkap asli dibubuhi meterai dan 3 rangkap penggandaan
untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD) dan 12 (dua belas) rangkap (1 rangkap asli dibubuhi meterai dan 11 rangkap penggandaan
untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)
5. Setiap alat bukti diberi tanda bukti dan ditempelkan label pada alat bukti dimaksud sesuai dengan daftar alat bukti.
6. Keterangan Pihak Terkait beserta daftar alat bukti juga diserahkan dalam bentuk softcopy word (.doc) yang disimpan dalam 1 (satu) unit flash
disk.

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN


ANGGOTA DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
KETERANGAN BAWASLU
* Diajukan paling lama 2 hari sebelum sidang Pemeriksaan Pendahuluan
1. Keterangan Bawaslu diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia ditandatangani oleh Bawaslu atau kuasa hukum sebanyak 4
rangkap (untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD) dan 12 rangkap (untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)
2. Keterangan Bawaslu memuat
a. nama dan alamat Bawaslu dan/atau kuasa hukum, alamat surat elektronik (e-mail), serta nomor telepon  dan seluler, serta
Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu tanda anggota bagi advokat sebagai kuasa
hukum;
b. uraian yang jelas mengenai:
3. Pelaksanaan pengawasan;
4. Tindak lanjut laporan dan/atau temuan;
5. Keterangan Bawaslu berkaitan dengan pokok permasalahan yang dimohonkan oleh Pemohon;
6. Uraian singkat mengenai jumlah dan jenis pelanggaran yang terkait dengan pokok permohonan. 
3. Keterangan Bawaslu dilengkapi dengan alat bukti dan daftar alat bukti.
4. Alat bukti berupa surat atau tulisan sebanyak 4 (empat) rangkap (1 rangkap asli dibubuhi meterai dan 3 rangkap penggandaan
untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD) dan 12 rangkap (1 rangkap asli dibubuhi meterai dan 11 rangkap penggandaan
untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden)
5. Setiap alat bukti diberi tanda bukti dan ditempelkan label pada alat bukti dimaksud sesuai dengan daftar alat bukti
6. Keterangan Bawaslu beserta daftar alat bukti juga diserahkan dalam bentuk softcopy word (.doc) yang disimpan dalam 1 (satu)
unit flash disk.

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN


ANGGOTA DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
MANAJEMEN PENANGANAN PERKARA DAN PERSIDANGAN
(PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, dan DPRD)
Pemberitahuan Hari
Sidang Pertama 1-2 Juli 2019
Pemohon Termohon
Parpol Peserta Pemilu
Bawaslu paling lama 1 (satu) hari setelah
permohonan dicatat dalam BRPK

paling lama 7 hari (sejak)


1-2 Juli 2019  TERMOHON 5-12 Juli 2019
menyampaikan Salinan  PARPOL menyampaikan Jawaban
Permohonan PESERTA Termohon dan keterangan
PEMILU
Permohonan  CALON Persidangan
dicatat dalam paling lama 1 (satu) hari
PERSEORANGAN paling lama 2 (dua) hari sebelum
setelah permohonan dicatat DPD sidang Pemeriksaan Pendahuluan
BRPK  BAWASLU
dalam BRPK

paling lama 30 hari kerja (sejak) Putusan

Permohonan diunggah ke laman MK:


www.mahkamahkonstitusi.go.id

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN


ANGGOTA DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
MANAJEMEN PENANGANAN PERKARA DAN PERSIDANGAN
(PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN)
Pemberitahuan Hari
Sidang Pertama
Pemohon
11 Juni 2019
Termohon
Pihak Terkait paling lama 1 (satu) hari sejak
Bawaslu permohonan dicatat dalam BRPK

paling lama 3 hari (setelah)

11 Juni 2019 12 Juni 2019


menyampaikan Salinan menyampaikan Jawaban
Permohonan Termohon dan keterangan
 TERMOHON
Permohonan  PIHAK TERKAIT Persidangan
 BAWASLU
dicatat dalam paling lama 2 (dua) hari
paling lama 1 (satu) hari sejak
BRPK sebelum sidang Pemeriksaan
permohonan dicatat dalam BRPK
Pendahuluan

paling lama 14 hari kerja (sejak) Putusan

Permohonan diunggah ke laman MK:


www.mahkamahkonstitusi.go.id

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN


ANGGOTA DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
PERSIDANGAN (PEMERIKSAAN PERKARA)
SIDANG PANEL SIDANG PANEL
Pemeriksaan Pemeriksaan SIDANG
RPH PLENO
Pendahuluan Persidangan
Putusan Sela
• memeriksa  memeriksa permohonan • membahas perkara Putusan
kelengkapan dan Pemohon; • mengambil putusan 6-9 Agustus 2019 - PILEG
kejelasan materi  memeriksa Jawaban Termohon, • menyusun putusan
permohonan Keterangan Pihak Terkait, 28 Juni 2019 - PILPRES
31 Juli – 5 Agustus 2019 - PILEG
• mengesahan alat dan/atau Keterangan Bawaslu;
bukti Pemohon  mengesahkan alat bukti 24-27 Juni 2019 - PILPRES
9-12 Juli 2019 - PILEG  memeriksa alat bukti tertulis;
 mendengarkan keterangan
14 Juni 2019 - PILPRES
saksi;
 mendengarkan keterangan ahli;
 memeriksa alat bukti lain;
15-30 Juli 2019 - PILEG
17-21 Juni 2019 - PILPRES

TATA BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN


ANGGOTA DPR, DPD, DPRD, DAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Manajemen Waktu Pelayanan Para Pihak
Permohonan Pileg dan Pilpres 2019
 Senin s.d. Kamis
Pukul 07.30 - 24.00 WIB
 Jumat
Pukul 07.00 - 24.00 WIB

Manajemen Waktu Persidangan Pileg dan Pilpres 2019


Waktu Sidang: pukul 08.00 - 21.00 WIB
 Senin s.d. Kamis

Pukul 08.00 - 12.00 WIB (4 jam)


ishoma 12.00 – 13.00 WIB
Pukul 13.00 - 17.00 WIB (4 jam)
ishoma 17.00 – 19.00 WIB
Pukul 19.00 – 21.00 WIB (2 jam)
 Jumat

Pukul 08.00 - 11.00 WIB (3 jam)


ishoma 11.00 – 13.30 WIB
Pukul 13.30 - 17.30 WIB (4 jam)
ishoma 17.30 – 19.00 WIB
Pukul 19.00 – 21.00 WIB (2 jam)

Sidang dapat dilanjutkan setelah pukul 21.00 WIB apabila disepakati oleh majelis hakim dan para pihak.
23-25 Mei 11 Juni 14 Juni 17-21 Juni 28 Juni

PILPRES
Pencatatan Sidang
Pengajuan Permohonan
Pemeriksaan Pemeriksaan
Pengucapan
Permohonan Pendahuluan Persidangan
dalam BRPK Putusan

PILEG
Pencatatan Sidang
Pengajuan Pemeriksaan Pemeriksaan
Permohonan Pengucapan
Permohonan Pendahuluan Persidangan
dalam BRPK Putusan

25 April-25 Mei 1 Juli 9-12 Juli 15-30 Juli 6-9 Agustus

TANGGAL
PENTING
TERIMA KASIH
office@mkri.id

“INTEGRITAS PEMILU TIDAK HANYA DITENTUKAN DARI TERLAKSANANYA PEMUNGUTAN


SUARA, TETAPI JUGA BAGAIMANA PENYELESAIAN SENGKETA (HASIL) DILAKSANAKAN SECARA
ADIL, DAMAI, DAN BERMARTABAT”

Anda mungkin juga menyukai