Anda di halaman 1dari 29

SEJARAH DAN SUMBER HUKUM

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Kuliah - 3
SEJARAH
HUKUM PERDATA
INTERNASIONAL
SEJARAH HUKUM PERDATA INTERNASIONAL FR

Add a footer 3
KEKAISARAN ROMAWI
(Abad ke 2 s.d 6 M)

Add a footer 4
MASA PERTUMBUHAN ASAS PERSONAL (ABAD 6 – 10 M)

asas
Geneologis

Add a footer 5
FR
PERTUMBUHAN ASAS TERITORIAL
(ABAD 11 – 12 M)

Add a footer 6
PERTUMBUHAN DI EROPA UTARA FR

• di Jerman, Prancis, Inggris masyarakatnya


bertransformasi menjadi masyarakat teritorialistik
melaui tumbuhnya kelompok-kelompok feodalistik.
Unit-unit masyarakat yang berada di bawah kekuasaan
feodal (tuan- tuan tanah) cenderung memberlakukan
hukum mereka secara eksklusif.
• Tidak ada pengakuan terhadap hak-hak asing dan tidak
ada perkembangan HPI yang berarti.
Add a footer 7
FR
PERTUMBUHAN DI EROPA SELATAN
• Transformasi berlangsung ke arah masyarakat teritorialistik
disebabkan oleh pertumbuhan kota-kota perdagangan di Italia.
Dasar ikatan manusia dikarenakan tempat kediaman di kota
yang sama.
• Asas-asas hukum yang digunakan untuk menjawab perkara-
perkara hukum perselisihan antara kota inilah yang dianggap
sebagai pemicu tumbuhnya teori HPI yang penting, yang
dikenal dengan sebutan teori Statuta.

Add a footer 8
Perkembangan Teori Statuta di Italia FR
(Abad 13 – 15 M)

asas
teritorial

Add a footer 9
FR
Bartolus de Sassoferato

Statuta-statuta
suatu kota dapat
diklasifikasikan

Add a footer 10
RUANG LINGKUP DAN WILAYAH BERLAKU FR
SETIAP JENIS STATUTA

STATUTA
PERSONALIA

• Objek pengaturan : orang dalam persoalan-persoalan hukum yang menyangkut


pribadi dan keluarga.

• Lingkup berlaku : ekstra-teritorial, berlaku juga di luar wilayah.


Statuta personalia hanya berlaku terhadap warga kota yang berkediaman tetap di
wilayah kota yang bersangkutan, namun demikian statuta ini akan tetap melekat
dan berlaku atas mereka, diamana pun mereka berada.
Add a footer 11
FR
STATUTA REALITA

• Objek pengaturan : benda dan status hukum dari benda.


Lingkup berlaku : prinsip territorial, hanya berlaku di dalam wilayah kota
kekuasaan penguasa.

• Statuta ini akan tetap berlaku terhadap siapa saja (warga kota ataupun
pendatang / orang asing) yang berada dalam teritorial yang bersangkutan.

Add a footer

12
FR
STATUTA MIXTA

• Ojek pengaturan Lingkup berlaku : perbuatan-perbuatan hukum oleh subjek


hukum atau perbuatan-perbuatan hukum terhadap benda-benda.
Lingkup berlaku : prinsip teritorial, berlaku atas semua perbuatan hukum yang
terjadi atau dilangsungkan dalam wilayah pengusaan kota.

• Statuta ini berlaku terhadap siapa saja (warga kota ataupun pendatang / orang
asing) yang berada di wilayah kota yang bersangkutan.
Add a footer 13
Perkembangan Teori Statuta di FR
Perancis (Abad Ke 16)

Add a footer 14
Teori Statuta Di Belanda (Abad 17) FR

Ulrik Huber

Add a footer 15
ketiga prinsip di atas harus ditafsirkan dengan memperhatikan FR
dua prinsip lain, yaitu bahwa suatu perbuatan hukum yang
dilakukan di suatu tempat tertentu dan :

• dianggap sebagai perbuatan hukum yang sah menurut hukum setempat, harus
diakui / dianggap sah juga di negara lain (termasuk negara forum) meskipun hukum
negara lain itu menganggap perbuatan semacam itu batal;
• dianggap sebagai perbuatan hukum yang batal menurut hukum setempat, akan
dianggap batal di manapun juga termasuk di dalam wilayah negara forum

• Sehingga Huber menyimpulkan , setiap negara memiliki kedaulatan, sehingga


negara memiliki kewenangan penuh untuk menetapkan kaidah-kaidah HPI-nya,
tetapi dalam kenyataan, negara-negara itu tidak dapat bertindak secara bebas,
dalam arti bahwa berdasarkan asas Comitas Gentium negara itu harus mengakui
pelaksanaan suatu hak yang telah diperoleh secara sah di negara lain
Add a footer 16
FR

Johannes Voet

Add a footer 17
Teori HPI Modern (Universal - 19) FR

3 Pakar Hukum

Add a footer 18
von Savigny FR
• mengembangkan teori yang disebut dengan istilah teori universal;
• titik tolak pandangan Von Savigny adalah bahwa suatu hubungan hukum yang sama harus
memberi penyelesaian yang sama pula, baik bila diputuskan oleh hakim di negara A
maupun hakim di negara B. Maka, penyelesaian soal-soal yang menyangkut unsur-unsur
asingpun hendaknya diatur sedemikian rupa, sehingga putusannya juga akan sama
dimana-mana
• bahwa HPI itu bersifat hukum supra nasional, oleh karenanya bersifat universal, maka ada
yang menyebut pemikiran Von Savigny ini dengan istilah teori HPI Universal.
• pengakuan terhadap hukum asing bukan semata-mata berdasarkan asas comitas, akan
tetapi berpokok pangkal pada kebaikan atau kemanfaatan fungsi yang dipenuhinya bagi
semua pihak (negara atau manusia) yang bersangkutan.
• Asas hukum yang bersifat universal yang berkembang menjadi asas HPI (choice of law
rules) yang menurut pendekatan tradisional menjadi titik taut sekunder / penentu yang
harus digunakan dalam menentukan Lex Causae
Add a footer 19
MANCHINI FR
• berpendapat bahwa hukum personil seseorang ditentukan oleh nasionalitasnya;
• Menurut mazhab Italia ini ada dua macam kaidah dalam setiap sistem hukum, yaitu :
1. Kaidahhukumyangmenyangkutkepentinganperseorangan;
2. Kaidah-kaidah hukum untuk melindungi dan menjaga ketertiban umum (public order).

• Berdasarkan pembagian kaidah hukum tersebut Manchini mengemukakan tiga asas HPI, yaitu :
• Kaidah kaidah untuk kepentingan perseorangan berlaku bagi setiap warganegara
dimanapun dan kapanpun juga (prinsip personil);
• Kaidah-kaidah untuk menjaga ketertiban umum bersifat teritorial dan berlaku bagi setiap
orang yang ada dalam wilayah kekuasaan suatu negara (prinsip teritorial);
• Asas kebebasan, yang menyatakan bahwa pihak yang bersangkutan boleh memilih hukum
manakah yang akan berlaku terhadap transaksi diantara mereka (pilihan hukum).

•a
Add a footer 20
FR
Contoh Kasus Statuta

SARAH, merupakan seorang pengusaha berkewarganegaraan


Inggris dan keturunan India. SARAH mengadakan perjanjian
jual beli mobil dengan Beni, seorang pelajar berkewarganegaraan
Indonesia yang sedang menjalankan studinya di Belanda.
Perjanjian jual beli mobil tersebut dibuat di Indonesia dengan
menggunakan bahasa Inggris. Setelah perjanjian ditandatangani,
Sarah kemudian secara sepihak membatalkan perjanjian dan
menjual mobil tersebut kepada orang lain. Beni yang tidak menerima
perbuatan Sarah tersebut kemudian mengajukan gugatan ke
Pengadilan Indonesia
Add a footer 21
FR
Statuta

STATUTA ITALIA :
Perkara dikualifikasikan sebagai Statuta Mixta.
Lex Cause : Indonesia (tempat perbuatan dilakukan)
STATUTA PERANCIS (Dumolin) :
Perkara dikualifikasikan sebagai statuta Personalia.
Lex Cause : Inggris (tempat kewarganegaraan Sarah)
STATUTA PERANCIS (D’Argentre):
Perkara dikualifikasikan sebagai statuta Realita.
Lex Cause : Indonesia (berlaku di dalam wilayah kota kekuasaan
penguasa. )
Add a footer 22
FR
CITA-CITA 2 PAKAR HPI

Manchini Von Savigny

• mencapai unifikasi HPI melalui • ingin mencapainya dalam


persetujuan-persetujuan wujud suatu HPI yang bersifat
internasional supra nasional

Add a footer 23
USAHA MENYERAGAMKAN KAEDAH-2 HPI FR

Add a footer 24
SUMBER
HUKUM PERDATA
INTERNASIONAL
 Hukum Perdata Internasional adalah bidang hukum yang berdiri sendiri, bukan bagian dari
Hukum Keperdataan;
 HPI pada dasarnya merupakan bagian dari Hukum Nasional suatu negara. Artinya:
 HPI merupakan salah satu subbidang hukum dalam sebuah sistem hukum nasional
yang bersama-sama dengan sub-sub bidang hukum lain seperti hukum keperdataan,
hukum dagang, hukum pidana, dan sebagainya, membentuk suatu sistem hukum
nasional yang utuh
 Suatu sistem hukum negara seharusnya diperlengkapi dengan suatu sistem HPI
nasional yang bersumber pada sumber-sumber hukum nasional, tetapi yang khusus
dikembangkan untuk memberi kemampuan pada sistem hukum itu untuk
menyelesaikan perkara-perkara yang mengandung unsur asing.
 Ada kecenderungan kuat untuk membangun dan menetapkan kaidah-kaidah atau asas-
asas HPI melalui jalur dan mekanisme serta menuangkannya ke dalam sumber-sumber
hukum internasional publik
 Kaidahkaidah atau asas-asas HPI yang dikembangkan melalui perjanjian-
perjanjian internasional antar negara itu disebut “kaidah-kaidah HPI
internasional”, yang tetap baru akan mengikat negara-negara apabila mereka
meratifikasinya dan menjadikannya bagian dari sistem hukum nasional mereka;
 kaidah-kaidah HPI Internasional semacam ini tetap dapat dianggap sebagai
sumber-sumber HPI nasional. Contohnya:
 aturan-aturan dalam ICC (International Chamber of Commerce)
 Incoterm (International Commercial Term) 2010
 CISG (United Nations Convention on Contracts for the International Sale of
Goods) 1980
 ICSID (International Center For Settlement Of Investment Disputes) yang dapat
digunakan / diterapkan oleh pelaku usaha atau pebisnis dari berbagai negara


TUGAS:
Cari Perbedaan:
Sumber Hukum HPI, Hukum
Perdata, dan Hukum
Internasional
TERIMA KASIH

Add a footer 29

Anda mungkin juga menyukai