Anda di halaman 1dari 13

BENCANA DI SULAWESI UTARA :

ANGIN PUTTING BELIUNG

KELOMPOK 4 :

JUNITA SAROINSONG 17011104052


SILVANA PINONTOAN 17011104058
ELFRIDA SANGKOY 17011104050
FERONIKA LUMOLOS 17011104051
WISTRIYA MOKODOMPIT 17011104068
CINDY LIMPONG 17011104072
CHRISTANIA NAJOAN 17011104076
DEFINISI

Angin putting beliung adalah angin


yang berputar dengan kecepatan
lebih dari 63 km/jam yang
bergerak secara garis lurus dengan
lama kejadian maksimum 5 menit.

Angin puting beliung didefinisikan sebagai angin


Undang-Undang Nomor kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai
24 Tahun 2007 tentang pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral
Penanggulangan Bencana dengan kecepatan 40-50 km/ jam hingga
menyentuh permukaan bumi dan akan hilang
dalam waktu singkat (3-5 menit)
Proses Terjadinya Angin Putting Beliung

Angin putting beliung terbentuk oleh gelombang udara. Udara lembab yang hangat bertemu udara
kering yang dingin hingga terbentuklah awan petir. Setelah awan petir terbentuk, udara yang
hangat naik dan ketika udara hangat mendesak udara kosong semakin banyak, udara mulai
berputar. Udara yang berputar membentuk angin putting beliung.

Fase Tumbuh

Terjadinya angin puting beliung


Fase Dewasa/Masak
melalui tiga fase, yaitu :

Fase Punah
Penyebab Terjadinya Angin Putting Beliung

2. Sebab Sosial
1. Sebab Alam • terjadi di daerah yang jumlah
Penyebab terjadinya angin putting vegetasinya kurang atau sedikit.
beliung disebabkan karena udara panas • pemakaian alat elektronik seperti
dan dingin bertemu, sehingga saling kulkas, AC, televis, mesin cuci, dan
bentrok dan terbentuklah putting sebagainya yang dapat menimbulkan
beliung. Selain itu juga karena dalam efek rumah kaca dan menyebabkan
awan terjadi arus udara naik ke atas terjadinya global warming sehingga
yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik udara panas terperangkap dalam
air maupun kristal es masih tertahan atmosfer bumi dan berbenturan dengan
oleh arus udara yang naik ke atas udara yang lebih rendah sehingga
puncak awan. menyebabkan terjadinya angin putting
beliung.
Akibat dari Angin Putting Beliung

Akibat dari angin putting beliung antara lain banjir,


Akibat Alam tsunami, tanah longsor yang disebabkan oleh guncangan
dari pusaran angin yang bertekanan sangat tinggi.

• Menyebabkan kerusakan atau kehancuran


bangunan.
• Merusak jaringan listrik.
• Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang
tidak stabil.
• Membahayakan keselamatan.
• Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah.
Akibat Sosial
• Dapat menimbulkan korban jiwa.
• Rusaknya kebun-kebun warga.
• Banyak puing-puing dan sampah yang terbawa
putting beliung dan berserakan.
• Terganggunya kegiatan ekonomi
Ciri - ciri Angin Puting Beliung

Kejadiannya singkat, antara 3 hingga 10 menit, setelah itu diikuti angin


kencang yang kecepatannya berangsur melemah.
Kecepatan angin lesus adalah 45 hingga 90 km/jam.
Terjadi di tempat dengan radius jangkuan 5 hingga 10 km.
Terjadi di musim pancaroba dan sebagian kecil di musim hujan, saat
hujan di siang atau sore hari.
Terjadi antara jam 13 hingga 17.
Tanda - tanda yang mendahului Angin Puting Beliung

Udara terasa panas dan gerah (sumuk).


Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-
lapis).
Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas
berwarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan
Cumulonimbus).
Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin yang terasa sangat dingin.
Jika fenomena ini terjadi, kemungkinan besar kehadiran hujan disertai angin kencang
sudah menjelang.
Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1
jam. Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.
Karakteristik Angin Puting Beliung

1. Puting beliung merupakan dampak dari awan


Cumulonimbus yang biasa tumbuh selama periode musim
hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan
Cumulonimbus akan menimbulkan angin puting beliung
2. Kehadirannya belum dapat diprediksi
3. Terjadi secara tiba-tiba (2-5 menit) pada area skala yang
sangat lokal
4. Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang
vacuum cleaner
5. Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya
membentuk jalur kerusakan
6. Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di
daerah dataran rendah
Antisipasi dan Penanggulangan Angin Putting Beliung

1. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai puting beliung agar masyarakat


memahami dan mengenal puting beliung, baik difinisi, gejala awal,
karakteristik, bahaya dan mitigasinya.
2. Menyusun peta rawan bencana puting beliung berdasarkan data
historis.
3. Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah
Antisipasi adanya
rapuh serta tidak membiasakan memarkir kendaraan di bawah pohon
angin putting
besar.
beliung:
4. Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak awan
gelap dan menggantung.
5. Mengembangkan sikap sadar informasi cuaca dengan selalu mengikuti
informasi prakiraan cuaca atau proaktif menanyakan kondisi cuaca
kepada instansi yang berwenang.
6. Penyiapan lokasi yang aman untuk tempat pengungsian sementara
Saat terjadi angin putting upaya penanggulangan (pasca
beliung : bencana) :

1. Segera berlindung pada bangunan yang kokoh 1. Melakukan koordinasi dengan berbagai pelaksana
dan aman begitu angin kencang menerjang. lapangan dalam pencarian dan pertolongan para
2. Jika memungkinkan segeralah menjauh dari korban.
lokasi kejadian karena proses terjadinya puting 2. Mendirikan posko dan evakuasi korban yang
beliung berlangsung sangat cepat. selamat.
3. Jika saat terjadi puting beliung kita berada di 3. Mendirikan tempat penampungan korban bencana
secara darurat di dekat lokasi bencana atau
dalam rumah 103 semi permanen/rumah kayu,
menggunakan rumah penduduk untuk pengobatan
hingga bangunan bergoyang, segeralah keluar
dan dapur umum.
rumah untuk mencari perlindungan di tempat
4. Melakukan koordinasi bahan bantuan agar
lain karena bisa jadi rumah tersebut akan roboh.
terdistribusi tepat sasaran dan sampai kepada
4. Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, mereka yang benar-benar membutuhkan dan
papan reklame dan jalur kabel listrik. menghindari para oknum yang memanfaatkan
5. Ancaman puting beliung biasanya berlangsung 5 situasi.
hingga 10 menit, sehingga jangan terburu-buru 5. Melakukan evaluasi pelaksanaan pertolongan dan
keluar dari tempat perlindungan yang aman jika estimasi kerugian material
angin kencang belum benar-benar reda.
Peran Perawat

Peran Perawat dalam pra-bencana

Peran Perawat dalam intra bencana

Peran perawat
dalam tiap Peran perawat pada pasca bencana
dalam situasi
bencana angin
puting beliung Peran perawat dalam managemen bencana

Peran perawat dalam fase impact

Peran perawat dalam fase post impact


Daftar Pustaka

Armi, M, dkk. (2016). Resiko Bencana Indonesia. Jakarta : Badan Nasional


Penanggulangan Bencana
BMKG. (2010). Kep.009 Tahun 2010 tentang Prosedur Standar Operasional
Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, Dan Diseminasi Informasi Cuaca
Ekstrim. Jakarta : BMKG
BMKG. (2014). Peringan Dini. http://www.bmkg.go.id (diakses 27 Agustus
2020).
BMKG-InaTews. (2014). Upaya Yang Dilakukan Dalam Mitigasi Gempabumi.
http://inatews.bmkg.go.id/new/mitigasi.php (diakses 27 Agustus 2020).
Fahmi, R. (2013). Puting Beliung, Bencana Regional dengan Sebaran
Nasional. Jurnal Mitigasi Bencana, ITB-Bandung

Anda mungkin juga menyukai