Anda di halaman 1dari 15

IRON DEFICIENCY

ANEMIA: DIAGNOSTIC
APPROACH

Dr. dr. David Kaunang, Sp.A(K)


 Anemia didefinisikan sebagai kurangnya
kadar hemoglobin dari kadar normal sesuai
usia dan jenis kelamin

 Anemia defisiensi besi ialah anemia yang


disebabkan oleh berkurangnya cadangan besi
tubuh yang ditandai dengan penurunan
saturasi transferin dan berkurangnya kadar
feritin atau hemosiderin sumsum tulang.
Tabel-1. Kadar hemoglobin dan hematokrit
Kelompok usia Hemoglobin Hematocrit
(g/dL) (%)
6 bulan – 5 tahun 11 33
5-11 tahun 11.5 34
12-13 tahun 12 36
Perempuan tidak 12 36
hamil
Perempuan hamil 11 33
Laki-laki 13 39
Dikutip dari WHO/UNICEF/UNU 1997

WHO, UNICEF, UNU. Iron deficiency anaemia: assessment, prevention,


and control. A guide for programme managers. Geneva, World Health
Organization.2001;WHO/NHD/01.3.
 ADB dapat ditegakkan bila memenuhi kriteria:
- kadar hemoglobin lebih kecil dari batas nilai
normal untuk usianya
- gambaran darah tepi menunjukkan mikrositik
dan atau hipokrom
- kadar hemoglobin meningkat setelah terapi
besi elemental selama dua bulan

ditambah satu atau lebih kriteria:


- Red-cell Distribution Width (RDW) >14%
- Indeks Mentzer lebih dari 13
 Proses terjadinya ADB melalui 3 tahapan:
- Deplesi besi dari cadangan besi tubuh
(tahap pra laten)
- penurunan feritin serum < 12 µg/L
- besi di sumsum tulang kosong
- kadar SI normal
- kadar Hb normal.
- Defisiensi besi tanpa anemia (tahap laten):
- cadangan besi tubuh habis
- kadar SI kurang dari normal
- kadar Hb masih normal
- TIBC meningkat > 390 µg/dL.
- Anemia defisiensi besi
- cadangan besi tubuh habis
- kadar SI kurang dari normal
- kadar Hb kurang dari batas normal
- RDW meningkat
- TIBC meningkat > 410 µg/dl.
Perubahan laboratoris secara berurutan pada
anemia defisiensi besi adalah:
- Penurunan simpanan besi
- Penurunan feritin serum
- Penurunan besi serum disertai
meningkatnya transferin serum
- Peningkatan Red-cell Distribution Width
- Penurunan Mean Corpuscular Volume
- Penurunan hemoglobin
Walmsley, R.N., Watkinson, L.R., Cain, H.J.
Plasma Iron: Case in Chemical Pathology
a Diagnostic Approach, 4th edition, 1999: 238-
246.
Gejala ADB tidak spesifik, sangat bervariasi:
- iritabel, lesu, lemas, nafsu makan berkurang,
perhatian mudah teralih, tidak bergairah
bermain, cepat lelah bila sedang bermain,
sulit konsentrasi dalam belajar, pusing atau
sakit kepala, dada berdebar-debar deff besi
tingkat jaringan (peninggian ekskresi
norepinefrin)

- pica  rasa kurang nyaman di mulut


(berkurangnya enzim sitokrom oksidase yang
mengandung besi)
 Klinis:
- pucat, lidah licin, stomatitis, keilitis,
koilonikia, aklorhidria dengan atrofi
mukosa saluran cerna, parestesia, aktifitas
otot rangka terganggu, fungsi leukosit
abnormal, fungsi sel T dan fungsi
membunuh neutrofil berkurang, pot belly
Baku emas uji diagnostik defisiensi besi:

Respons terhadap terapi zat besi 


- Peningkatan Hb 1-2 g/dL dalam 3-4 minggu
terapi Fe (Fe elemen 3-5 mg/kgBB/hari)
- Hb menjadi normal dalam 2 bulan terapi
- Peningkatan jumlah retikulosit
ADB VERSUS APK
Tabel-2. Perubahan konsentrasi serum dari marker ADB, APK dan kombinasi

Biomarker ADB APK ADB + APK


Hemoglobin
↓ ↓ ↓

Serum Iron
↓ ↓ ↓

Feritin
↓ NC-↑ ↑

Soluble Transferin Recepor (sTfR)


↑ NC NC-↑

Transferrin
↑ ↓-NC ↓-NC

Sitokin inflamasi
NC ↑ ↑

ADB = Anemia Defisiensi Besi, APK= Anemia Penyakit Kronis, NC = no change


Clewes CAN, Thumham DI. Biomarkers for the differentiation of anemia and their

clinical usefulness. J Blood Med. 2013;4:11-12


SIMPULAN
 Anemia defisiensi besi ialah anemia yang
disebabkan oleh berkurangnya cadangan besi
tubuh.
 Kriteria diagnostik ADB: kadar hemoglobin
lebih kecil dari batas nilai normal untuk
usianya, gambaran darah tepi menunjukkan
mikrositik dan atau hipokrom, kadar
hemoglobin meningkat setelah terapi besi
elemental selama dua bulan, ditambah satu
atau lebih kriteria: Red-cell Distribution
Width (RDW) lebih dari 14%, indeks Mentzer
lebih dari 13.
 Pada defisiensi besi dengan anemia ringan
atau tanpa anemia, uji yang paling sensitif
dan konklusif adalah melihat adanya respons
terhadap terapi zat besi.
 Peningkatan Hb 1-2 g/dL dalam 3-4 minggu
terapi zat besi (Fe elemen 3-5 mg/kgBB/hari),
Hb menjadi normal dalam 2 bulan terapi dan
disertai peningkatan jumlah retikulosit dapat
diterima sebagai bukti adanya defisiensi besi
sebelum terapi, meskipun pada awal terapi
konsentrasi Hb dalam batas normal.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai