Anda di halaman 1dari 26

REKAM MEDIK

Bp. Taadi
KASUS
Seorang A (dokter ahli ) memiliki teman berinisial B, dan B ini memiliki istri
yang berinisial C,
Suatu hari ny .C pergi ke tempat praktik dr A dengan keluhan ada
keputihan, oleh dr A dilakukan vagina touche, ternyata hasil vt didapatkan
beberapa sisa kondom yang disinyalir sebagai salah satu penyebab keluhan
ny. C tersebut.
Ketika dr A bertemu denga B di lapangan tenis , dengan bergurau dr A
berkata .” Mas ,. Kalo masuknya pake jas mbok kalo keluar jasnya jangan
sampai ketinggalan to…”
Sebagai orang dewasa B tanggap akan informasi tersebut, sehingga
pertengkaran dengan ny.C tidak terhindarkan. Sampai berujung pada
perceraian.
Akibatnya ny.C menuntut pada dr A. …………………….bersambung
ASPEK HUKUM
REKAM MEDIS
REKAM MEDIK
PENGERTIAN
Permenkes No. 749. a / Menkes/ Per/ XII/ 1989
Pasal 1 (a) dinyatakan bahwa rekam medik adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan
kesehatan.

Penjelasan Pasal 46 ayat (1) UUPK, yang dimaksud


rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
KEPEMILIKAN

Jika dilihat bahwa rekam medik dibuat oleh dan


utamanya untuk menunjang kepentingan health care
provider maka tentunya berkas tersebut milik health care
provider. Tetapi isinya milik pasien ,Kepemilikan tersebut
sebetulnya tidak terbatas pada berkasnya saja, tetapi juga
isinya, sebab rekam medik tanpa isi sama saja dengan
kertas kosong yang tidak berarti.

Pemikiran tersebut sesuai dengan Pasal 10 ayat ( 1 )


Permenkes No. 749.a tahun 1989 yang menyatakan bahwa
berkas rekam medik milik sarana pelayanan kesehatan, dan
dikuatkan dalam UU No. 29/2004 Pasal 47 ayat ( 1 ) yang
menyatakan bahwa dokumen rekam medik merupakan milik
dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan,
sedangkan isi rekam medik merupakan milik pasien.
Health care provider berhak untuk :

a.Menyusun desain (naskah tektular ) rekam medik


b.Membuat aturan ( hospital by law ) tentang rekam medik
c.Memiliki rekam medik / Permenkes No.749.a. Pasal 10 ayat(1)
d.Memaparkan isi rekam medik dengan ijin tertulis dari
pasien/Permenkes No.749.a. Pasal 12 ayat(1) atau tanpa ijin
pasien berdasar peraturan perundang-undangan / Pasal 12 ayat (2).
e.Memusnahkan rekam medik yang sudah kedaluwarsa yaitu 5 (lima )
tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat, sesuai ketentuan
Permenkes No.749.a/1989 Pasal 7 ayat (1)
f. Akan tetapi lama penyimpanan rekam medik berkaitan dengan hal-hal
yang bersifat khusus dapat ditempatkan tersendiri ( Permenkes
No.749.a/1989/ Pasal 7 ayat(2)
Penyimpanan, retensi dan pemusnahan rekam
medis

Permenkes 749a/1998
Pasal 7 :
 Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya
untuk jangka waktu 5 (lima) Tahun terhitung dari
tanggal terakhir pasien berobat.
 Lama penyimpanan rekam medis yang berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat khusus dapat ditetapkan
tersendiri.
Pasal 8 :
 Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pasal 7
dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan.

7
SK Dirjen Yanmed no 78/1991 :
 Tata cara memusnahkan rekam medis :
 Rekam medis yang sudah memenuhi syarat untuk
dimusnahkan dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.
 Direktur rumah sakit membuat surat keputusan tentang
pemusnahan rekam medis dan menunjuk Tim Pemusnah
Rekam Medis.
 Tim Pemusnah Rekam Medis melaksanakan pemusnahan
dan membuat Berita Acara Pemusnahan yang disyahkan
Direktur Rumah Sakit.
 Berita Acara dikirim kepada Pemilik Rumah Sakit dengan
tembusan kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik.

8
SK Dirjen Yanmed no 78/1991 :
 Penyimpanan rekam medis dapat dilakukan dengan cara
sentralisasi dan desentralisasi. Yang dimaksud sentralisasi
adalah penyimpanan rekam medis dipusatkan di satu
tempat/unit rekam medis/medical record. Yang dimaksud
desentralisasi adalah penyimpanan rekam medis di masing-
masing unit pelayanan. Rumah sakit yang belum mampu
melakukan penyimpanan rekam medis dengan sistem
sentralisasi, dapat menggunakan sistem desentralisasi.
 Rekam medis rumah sakit disimpan sekurang-kurangnya 5
Tahun, dihitung dari tanggal terakhir berobat.
 Dalam hal rekam medis yang berkaitan dengan kasus-kasus
tertentu dapat disimpan lebih dari 5 tahun.
 Penyimpanan rekam medis dapat dilakukan sesuai dengan
perkembangan teknologi penyimpanan, antara lain dengan
mikrofilm.
9
Permenkes No.749.a./1989 Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) maka
health care provider bertanggung jawab atas:

a.Hilangnya, rusaknya, atau pemalsuan rekam medik.


b.Penggunaan oleh orang / badan yang tidak berhak

Sedang hak-hak pasien adalah :

1.Memiliki akses untuk mengetahui dan mendapatkan


salinan/turunan dari isi rekam medik
2. Menggunakan isi rekam medik untuk berbagai kepentingan
pasien, sepanjang memenuhi unsur hukum ( misal : klaim
asuransi )
3.Memberikan persetujuan/ melepas konfidensialitas medik
sehingga rekam medik dapat digunakan untuk kepentingan
pihak lain, baik individu maupun lembaga.
Health care provider berkewajiban :

1.Memberikan isi rekam medik kepada pasien jika


diminta, baik dalam bentuk : lesan, salinan atau
turunan baik seluruhnya maupun sebagian
2. Memberikan isi rekam medik kepada pihak lain jika
syarat yuridis terpenuhi, yaitu ijin pasien
3. Memberikan isi rekam medik pada penegak hukum
jika syarat yuridisnya terpenuhi.
•Sifat Konfidensialitas Rekam Medik

Mengenai sifat kerahasiaan rekam medik ini dikuatkan dengan


Pasal 46 ayat (2) UUPK yang menyatakan bahwa rekam medik harus
disimpan dan dijaga ’kerahasiaannya’ oleh dokter atau dokter gigi dan
pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Kemudian dalam Pasal 48
ayat (1) dan ayat (2), dinyatakan bahwa setiap dokter dan dokter gigi
dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia
kedokteran. demikian dinyatakan juga bahwa rahasia kedokteran
dapat dibuka hanya untuk kepentingan pasien, memenuhi
permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum, permintaan pasien itu sendiri atau berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
Isi rekam medik sekurang-kurangnya memuat :

Identitas pasien
Anamnesa
Riwayat penyakit
Hasil pemeriksaan penyakit
Diagnosis
Persetujuan tindakan medik
Tindakan/pengobatan
Catatan asuhan keperawatan
Catatan asuhan kebidanan
Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
Resume akhir dan evaluasi pengobatan
PEMANFAATAN REKAM MEDIK

Siapa yang meminta data, yaitu :


Pasien/ yang bersangkutan
Penegak Hukum ( polisi, jaksa, hakim)
Pihak Lain (hubungan perkawinan, hubungan darah
 atau hubungan yang lain )

Untuk kepentingan apa, yaitu :


Kepentingan pasien itu sendiri
Kepentingan aparat penegak hukum ( law enforcement )
Kepentingan pihak lain
Lebih rinci dalam Permenkes No.749.a./1989 Pasal 14, rekam
medik dapat dipakai sebagai berikut :

Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien


Bahan pembuktian dalam perkara hukum
Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan
Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan
Bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan
KOMPONEN REKAM MEDIS

Terdiri atas :
 Komponen Identifikasi.
 Komponen Sosial.
 Komponen Medikal.
 Komponen Finansial.
PENGGUNA REKAM MEDIS

1. Health Care Provider (Primary user).


2. Payers for Services (Secondary users).
3. Social Users.
1. HEALTH CARE PROVIDER
 Media komunikasi antar tenaga kesehatan.
 Referensi bagi kepentingan perawatan di masa datang.
 Media belajar bagi calon praktisi kesehatan untuk mengetahui
hubungan antara teori dan praktek.
 Bahan evaluasi retrospektif dan prospektif terhadap mutu.
 Bahan analisa bagi upaya peningkatan efektifitas dan
efisiensi bagi pemanfaatan fasilitas, peralatan, pelayanan,
personil dan finasial.
 Bahan kajian bagi kepentingan akreditasi.
 Sumber data bagi kepentingan riset guna peningkatan
metode terapi, metode diagnosis dan efektifitas obat-obatan.
 Follow up bagi pasien yang memerlukan pengobatan
jangka lama.
 Dokumentasi sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku..
Balik mas…
2. PAYERS FOR SERVICES
(PENANGGUNG BIAYA PELAYANAN)

 Bahan bukti bagi pengajuan klaim kepada


perusahaan asuransi.
 Bahan audit bagi perusahaan asuransi terhadap
layanan medik serta jasa profesional.
 Alat monitor terhadap kualitas dan ekuitas
layanan medik yang menjadi cakupan asuransi.
 Alat penilaian dan kontrol biaya layanan
kesehatan.

Balik kang…
3. SOCIAL USERS

 Public Health Agencies (lembaga kesehatan


masyarakat).
 Medical and Social Researchers (lembaga
penelitian kesehatan masyarakat)
 Rehabilitation and Social Welfare Programs
(program rehabilitasi & kesejahteraan
masyarakat).
 Employers (majikan/perusahaan tempat bekerja).
 Insurance Company (perusahaan asuransi).
 Government Agencies (lembaga pemerintah).
Next…
Next…
 Institusi Pendidikan.
 Judicial Process (mis: mengurus akte kelahiran).
 Law Enforcement and Investigation (penegakan
hukum dan penyelidikan).
 Credit Investigation Agencies (penelitian oleh
lembaga pemberi kredit / kepercayaan).
 Accrediting, Licensing and Certifying Agencies
(untuk akreditasi, mendapatkan lisensi atau
sertifikat).
 Media (pers, radio, TV dalam rangka
kewaspadaan terhadap munculnya penyakit baru
atau wabah).
Bali bae lah…
PASIEN MEDICAL REPORT
atau KELUARGA 3
1 PASIEN YANG MATI

WRITTEN
REQUEST
INSURANCE
MEDICAL REPORT COMPANY
2
HEALTH CARE
PROVIDER
MEMINTA
WRITTEN CONSENT
PASIEN
atau KELUARGA
PASIEN YANG MATI 1
2
WRITTEN CONSENT

WRITTEN REQUEST INSURANCE


DISERTAI
WRITTEN CONSENT 3 COMPANY

HEALTH CARE
PROVIDER 4 MEDICAL REPORT
PASIEN
atau KELUARGA
Karena sudah ada
PASIEN YANG MATI CONSENT yang dituangkan
dalam SURAT PERJANJIAN

WRITTEN REQUEST
disertai Fotokopi 1 INSURANCE
SURAT PERJANJIAN COMPANY
(karena ada klaim)

HEALTH CARE
PROVIDER 2 MEDICAL REPORT
Setelah mencocokkan Fotokopi
SURAT PERJANJIAN dengan
SURAT PERJANJIAN yang asli
FOTOKOPI ASLI
SURAT PERJANJIAN SURAT PERJANJIAN

Yang bertandatanganSesuai
………… aslinya Yang bertandatangan …………
ttd
…………………………………... (Petugas RS) …………………………………...
Pasal 1 Pasal 1
…………………………………... …………………………………...
…………………………………... …………………………………...
Pasal 2 Pasal 2
…………………………………... …………………………………...
…………………………………... …………………………………...
Pasal 3 Pasal 3
Saya memberikan persetujuan Saya memberikan persetujuan
kepada rumah sakit yang me- kepada rumah sakit yang me-
rawat saya untuk memberikan rawat saya untuk memberikan
data medik saya langsung ke- data medik saya langsung ke-
pada asuransi jika diperlukan. pada asuransi jika diperlukan.

Fotokopi ini DILAMPIRKAN. Surat Perjanjian yang asli hanya


DITUNJUKKAN untuk pencocokan.
DENGAN DIBERIKANNYA KOPI REKAM MEDIS
APAKAH TIDAK MEMBUKA PELUANG
DIPELAJARINYA KOPI ITU UNTUK MENCARI
KESALAHAN ATAU KEKURANGAN ?

KONSEKUENSINYA BISA SAJA SEPERTI ITU


TETAPI
TIDAK PERLU TAKUT
SEPANJANG
PETUGAS BEKERJA DENGAN BAIK
SERTA
MEMBUAT REKAM MEDIS
DENGAN BENAR DAN AKURAT

Anda mungkin juga menyukai