Anda di halaman 1dari 32

Imunisasi pada bayi dan

ibu hamil

dr. Noerlia
Puskemas Leuwisadeng
Imunisasi??
 Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu.

 Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu
penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini
berfungsi melindungi terhadap penyakit.
TUJUAN IMUNISASI
o Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang
o Menghilangkan penyakit tertentu pada kelompok masyarakat
PEMBAGIAN IMUNISASI

oImunisasi Wajib

oImunisasi Anjuran
IMUNISASI WAJIB

 BCG

 POLIO

 HEPATITIS B

 DTP

 CAMPAK
Umur pemberian Imunisasi
Vaksin Bulan Tahun
Lhr 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12
Program Pengembangan Imunisasi (PPI, diwajibkan)
BCG
Hepatitis B 1 2 3
Polio 0 1 2 3 4 5
6 dT
DTP 1 2 3 4 5 atau
TT
Campak 1 2
Non PPI (dianjurkan)
Hib 1 2 3 4
MMR 1 2
Tifoid Ulangan, tiap 3 tahun
Diberikan 2x, interval
Hepatitis A
6 - 12bl
Varicela
VAKSIN BCG (BCG Bacillus Calmette
Guerin)
 Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
Tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan

 Mencegah penyakit TBC (Penyakit paru-paru)


REAKSI YANG MUNGKIN TERJADI SETELAH
PEMBERIAN VAKSIN BCG

 Reaksi lokal : 1-2 minggu setelah penyuntikan, pada tempat


penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil yang teraba
keras.

 Reaksi regional : pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau


leher tidak nyeri.
VAKSIN POLIO (OPV)
 Polio
ialah penyakit virus yang menyerang saraf,
menyebabkan kelumpuhan dan kaki tetap kecil
 Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I,II, III, dan IV)
dengan interval tidak kurang dari 4 minggu.

 Polio belum ada obatnya


HEPATITIS -B
 Penyebabnya Virus Hepatitis type B
 Gejalanya tidak khas
 Kelompok Resiko tinggi bayi dari ibu pengidap ,pecandu narkotika ,
tenaga medis , pekerja laboratorium atau petugas akupuntur.
 Untuk memutuskan rantai penularan secara vertikal , maka
diperlukan pemberian imunisasi Hepatitis B secara dini (0–7 hari) .
 Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap Hepatitis
B.
 Dosis pertama diberikan segera setelah bayi lahir, atau
jika ibunya memiliki HBsAg negatif, bisa diberikan pada
saat bayi berumur 2 bulan
VAKSIN DPT
(Difteri-Pertusis-Tetanus)

 Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang


melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus
Difteri : Pernapasan tersumbat
Pertusis : Batuk 100 hari, radang otak,
radang paru
Tetanus : Mulut terkancing, kaku, kejang. Dapat
menyebabkan KEMATIAN
Difteri Pertusis Tetanus
VAKSIN CAMPAK
o Campak (measles) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus morbili
o Dapat menyebabkan panas tinggi, radang mulut, radang
otak, gizi buruk, diare, radang paru dan radang
tenggorokan
 Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat
anak berumur 9 bulan atau lebih.
IMUNISASI ANJURAN
o HIB

Cegah radang selaput otak yang disebabkan oleh


Haemofilus influenzae
o MMR (mumps-measles-rubella)

Cegah gondongan, campak dan campak jerman


IMUNISASI ANJURAN
o TIFOID

Cegah demam tifoid yang ditularkan melalui makanan


tercemar, infeksi usus
o HEPATITIS A

Cegah radang hati karena virus


o VARICELLA

Cegah cacar air, herpes.


Siapa saja yang perlu imunisasi ?

Semua orang, terutama bayi dan anak serta orang yang


kontak dengan penderita
Apakah imunisasi bisa diberikan bila
terlambat?

DAPAT
“lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali “.
Apakah imunisasi harus diberikan
pada saat anak sehat?

Sebaiknya YA

Tetapi penyakit ringan seperti batuk, pilek, sedikit mencret


dan gizi agak kurang bukan merupakan penghalang.
Apakah imunisasi harus
diulang?
Sebaiknya diulang supaya anak
lebih kebal.
Imunisasi dalam pandangan
islam
 “Dari abu Hurairah ra. Berkata: Rasulullah bersabda :
“orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disenangi
oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Pada
masing-masing terdapat kebaikan. Berupayalah untuk
mewujudkan hal yang bermanfaat. Mintalah tolong kepada
Allah dan jangan menjadi lemah.”(H.R. Muslim)
 Imunisasi dalam sudut pandang islam pada dasarnya
dibolehkan, untuk mencegah terjadinya penyakit.
KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)

 Perlu diketahui, bahwa KIPI pada umumnya hanya berupa


gejala ringan dan tidak berbahaya. Gejala yang timbul
bersifat wajar, seperti kemerahan di sekitar bekas
suntikan,sedikit bengkak,agak nyeri dan demam yang
hanya terjadi 1-3 hari saja.

Penanganan KIPI
 Kompres air hangat untuk bengkak ataupun pemberiaan
obat turun panas.
 Sangat penting untuk mencoba menghindari pajanan infeksi yang dapat
berbahaya bagi ibu dan janin selama kehamilan. Vaksinasi juga penting
dilakukan bagi pasangan yang merencanakan kehamilan.
 Imunisasi yang rutin dilakukan selama kehamilan sebaiknya ditunda
sampai triwulan kedua atau ketiga karena kemungkinan teratogen
(membuat cacat) bagi janin.
Jenis imunisasi Yang Dibutuhkan Wanita Hamil
Tetanus (Tetanus Toksoid) : vaksin ini dianjurkan pada wanita hamil
untuk mencegah tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan sebaiknya
diberikan pada wanita yang tidak melengkapi 3 kali imunisasi dasar atau
10 tahun boster
HepatitisB : untuk wanita dengan risiko tinggi Hepatitis B (memiliki > 1
pasangan seksual dalam 6 bulan terakhir, memiliki riwayat Penyakit
Menular Seksual, penggunaan narkoba suntik)
Influenza(Inaktif) : vaksin ini dapat mencegah penyakit serius pada ibu
hamil namun sebaiknya diberikan setelah minggu ke-14
Jenis imunisasi yang dipertimbangkan diberikan pada wanita hamil
dengan pajanan infeksi spesifik
Pneumokokus : diberikan pada triwulan kedua atau ketiga pada wanita
dengan risiko tinggi infeksi pneumokokus atau dengan penyakit kronik
(wanita dengan gangguan jantung, paru, atau penyakit hati; penurunan
kekebalan tubuh; diabetes)
Rabies : direkomendasikan bagi mereka yang terpajan dengan rabies
Hepatitis A : belum banyak penelitian mengenai keamanan
imunisasi ini selama kehamilan, namun risikonya rendah (karena vaksin
berasal dari virus inaktif)
Vaksin Polio Oral & Vaksin Polio Inaktif
Yang Harus Diperhatikan
Semua vaksin yang mengandung bakteri / virus hidup tidak dianjurkan
bagi wanita hamil, kehamilan sebaiknya dicegah untuk 28 hari setelah
penyuntikan vaksin hidup (varisela, MMR, BCG) namun vaksinasi virus
hidup < 28 hari sebelum kehamilan bukan alasan untuk mengakhiri
kehamilan
Vaksin virus / bakteri mati dapat diberikan pada wanita hamil namun
waktu ideal untuk pemberian tergantung dari waktu konsepsi
Kehamilan tidak mengganggu efisiensi dari vaksin
Siapa yang mau
nanya ?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai