Anda di halaman 1dari 17

DIFTERI

APA ITU DIFTERI?

 Infeksi akut yang sangat menular


 Corynebacterium diphtheriae
 Pembentukan pseudomembran pada kulit dan/atau
mukosa
KENAPA BISA TERKENA DIFTERI?

 Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah dari batuk


penderita atau benda maupun makanan yang telah
terkontaminasi oleh bakteri.
 Ketika telah masuk dalam tubuh, bakteri
melepaskan toksin atau racun.
 Toksin ini akan menyebar melalui darah dan bisa
menyebabkan kerusakan jaringan di seluruh tubuh,
terutama jantung dan saraf.
YANG MEMPERMUDAH
KUMAN MASUK
 Cakupan imunisasi kurang atau tidak mendapat imunisasi
secara lengkap
 Kualitas vaksin yang tidak bagus
 Faktor lingkungan tidak sehat seperti sanitasi yang buruk
dan rumah yang berdekatan yang mempermudah
penyebaran difteri
 Tingkat pengetahuan ibu rendah tentang imunisasi dan
gejala difteri
 Akses pelayanan kesehatan yang kurang
SIAPA SAJA YANG TERKENA
DIFTERI?

 Semua golongan umur baik anak-anak maupun orang dewasa


dapat tertular oleh penyakit ini.
 Namun anak usia kurang dari 5 tahun dan orang tua diatas 60
tahun sangat beresiko tertular penyakit Difteri. 
CARA MENGENALI DIFTERI
BAGIAN TUBUH YANG DISERANG

 Difteri dapat menyerang bagian tubuh seperti tenggorokan, bibir, kulit,


mata, hidung, tonsil faring, dan laring.
 Selain itu penyakit difteri dapat menghasilkan racun yang berbahaya
karena dapat menyerang otot jantung, jaringan saraf dan ginjal.
PENYULIT
 Menghambat jalan nafas
 Dampak racun pada
- jantung : Radang pada otot
jantung
- saraf : Kelumpuhan langit-
langit
- kelumpuhan anggota gerak
 Infeksi sekunder bakteri
Apa yang harus dilakukan?

 Penyakit Difteri merupakan penyakit yang


berbahaya yang bisa menyebabkan
kematian.
 Oleh karena itu penanganan harus dilakukan
dengan segera.
 Bila gejala-gejala difteri mulai timbul, maka
segeralah pergi ke rumah sakit.
 Berkonsultasilah dengan petugas kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan yang benar dan
pemberian eritromisin terhadap kontak langsung.
 Pemberian eritromisin dan penisilin dapat
membantu menghilangkan kuman dan
menghentikan pengeluaran toksin.
 Saat penderita mengalami sumbatan jalan nafas,
jika diperlukan tenaga medis akan membuat lubang
pada pipa saluran pernafasan atas agar pasien
dapat bernafas.
CARA MENCEGAH
 Imunisasi dasar lengkap pada saat (DPT-HB 3 kali)
 Imunisasi DT pada anak SD/MI kelas 1
 Imunisasi TD pada anak SD/MI kelas 2 dan 3
Selain imunisasi..
 Hindari untuk kontak secara langsung dengan penderita difteri
 Pemberian ASI
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti cuci tangan, sanitasi yang
baik, membersihkan bagian rumah dan halaman, dan lain-lain
 Menjaga kondisi tubuh tetap prima agar tidak mudah terserang penyakit
seperti makan makanan bergizi dan berolaharaga yang rutin Bila perlu
pakailah masker kesehatan
 Tidak batuk dan bersin di sembarang tempat. Etika bersin dan batuk yang
benar adalah dengan menutupi menggunakan tissue, atau jika tidak ada
tissue maka bisa menggunakan lengan
DIFTERI DI KOTA PADANG

 PADA TAHUN 2015 ( JAN – 7 FEB ) SUDAH ADA 8 KASUS , 2


KASUS DI KEC PADANG TIMUR YAITU KEL. PARAK GADANG
TIMUR DAN SAWAHAN TIMUR

 PENATALAKSANAAN KASUS
- DI RUJUK KE RS M. DJAMIL

KONTAK :
-DIAMBIL SWAB HIDUNG
- DIBERI OBAT PENCEGAHAN ( ERITROMICYN )
 UNTUK PENCEGAHAN DILAKUKAN ORI ( OUT
BREAK RESPONS IMUNIZATION ) SEKOTA PADANG

 IMUNISASI YG DIBERIKAN DPT/HB/HiB, DT, ATAU Td

 Imunisasi diberikan 3 kali pada usia 2 bln – 15 tahun


TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai