DI SUSUN OLEH :
1. Tahap inkubasi
1. Person (orang)
Menyerang seluruh lapisan usia, tetapi paling sering
anak-anak dibawah 15 tahun atau yang belum diimunisasi. Pada
abad ke-20 awal, difteri penyebab umum kematian bayi dan
anak-anak.
2. Place (tempat)
Penyakit ini juga dijumpai pada daerah padat penduduk
dengan tingkat sanitasi rendah.
3. Time (waktu)
Penyakit difteri dapat menyerang siapa saja dan kapan
saja tanpa mengenalwaktu. Apabila kuman telah masuk ke
dalam tubuh dan tubuh kita tidak mempunyaisystem kekebalan
tubuh maka pada saat itu kuman akan berkembang biak
danberpotensi untuk terjangkit penyakit difteri.
PENANGANAN
1.Pencegahan
Isolasi penderita,
Imunisasi (imunisasi DPT pada bayi dan vaksin DT
pada anak-anak usia sekolah dasar).
2. Pengobatan
Pengobatan umum
Pasien diisolasi sampai masa akut terlampaui (2-3
minggu). Bedrest, pemberian cairan serta diet yang
adekuat. Khusus pada difteria laring dijaga agar nafas tetap
bebas serta dijaga kelembaban udara.
Lanjutan penanganan…..
Pengobatan khusus
1. Antitoksin : Anti Diptheriar Serum (ADS) 20.000UI/hari selama 2
hari berturut-turut dengan sebelumnya harus dilakukan uji kulit
dan mata.
2. Antibiotik :
Untuk kasus ringan -> Penisillin Prokain 5000UI/kgBB/hari sampai 3
bebas demam. Pada pasien yang dilakukan trakeostomi
ditambahkan Kloramfenikol 75mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis.
Untuk kasus berat -> Penicillin Procain G (IM) 25.000-50.000
UI/kgBB/hari untuk anak-anak, 1,2jt UI/kgBB/hari untuk dewasa
dibagi dalam 2 dosis. Dapat juga diberikan Erytromycin 40-50
mg/kgBB/hari maksimun 2 g/hari secara parenteral. Jika
penderita sudah bisa menelan dengan baik maka Erythromycinn
dapat diberikan per oral 4x sehari atau Penicillin V per oral 4x(125-
250) mg selama 14 hari. Pernah ditemukan adanya strain yang
resisten terhadap Erythyromycin namun sangat jarang. Antibiotik
golongan macrolide generasi baru seperti Azithromycin dan
Chlarithromycin juga efektif untuk strain yang sensitif terhadap
Erythromycin tetapi tetap tidak sebaik Erythromycin.
Lanjutan penanganan……