KURIKULUM PENDIDIKAN
ISLAM
Kurikulum itu setidaknya terdiri dari empat unsur yaitu tujuan, isi, metode,
dan evaluasi.
Tujuan : adalah membentuk pribadi muslim yang paripurna (insane
kamil).
metode : barbagai macam metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran telah diisyaratkan dalam al-Qur›an diantaranya:
ك هُ َو أَ ْعلَ ُم بِ َم ْن
َ َّظ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي أَحْ َس ُن إِ َّن َرب
َ ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع
َ ِّيل َرب ِ ع إِلَى َس ِب ُ ا ْد: قوله تعالى )1
)125( ين َ ض َّل َع ْن َسبِيلِ ِه َوهُ َو أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد َ
}1{ق َ َس ِم َربِّكَ الَّ ِذي َخل ْ ا ْق َر ْأ بِا )2
Evaluasi : Evaluasi dalam pendidikan Islam mengutamakan aspek
substansi.
َ ك َس َّخ َرهَا لَ ُك ْم ِلتُ َكبِّرُوا هَّللا َ َعلَى َما هَ َدا ُك ْم َوبَ ِّش ِر ْال ُمحْ ِس ِن
ين َ َك َذ ِل لَن يَنَا َل هَّللا َ لُ ُحو ُم َها َواَل ِد َما ُؤ َها َولَ ِكن يَنَالُهُ التَّ ْق َوى ِمن ُك ْم
1. ISI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Sebagai persiapan untuk belajar ilmu-ilmu agama dan fiqih, seseorang mempelajari
bahasa Arab, mencakup gramatika dan komposisi serta pengenalan dasar-dasar prosa
dan puisi.
tumbuh sebagai bagian inti dari pengajaran – yakni hadits, lalu tafsir.
menurut al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh Fathiyah Sulaeman (1964:50) mengenai isi kurikulum
pendidikan Islam secara berurutan, karena kurikulum yang berurutan sesuai dengan arti penting yang
dimiliki masing-masing ilmu sebagai berikut:
1. Urutan pertama; al-Quran dan as-Sunnah meliputi ilmu agama tafsir, hadist, fiqh;
2. Urutan kedua, ilmu-ilmu bahasa (bahasa Arab), nahwu, shorof, fiqh lugah, karena ilmu ini
sebagai alat pengantar ilmu agama. Sebagai besar ilmu agama diadopsi dari bahasa Arab;
3. Urutan ketiga, ilmu-ilmu yang termasuk kategori wajib kifayah, yaitu ilmu kedokteraan, ilmu
hitung dan berbagai keahlian, termasuk ilmu syiasah (politik);
4. Urutan keempat; ilmu-ilmu budaya seperti syair, sastra, sejarah serta sebagai cabang filsafat,
seperti matematika, logika, sebagai ilmu kedokteraan yang tidak membicarakan persoalan
metafisika, ilmu politik dan etika.
Ibnu Khaldun mengatakan sebagaimana dikutip oleh Abdul Mujib (2006:149-
150) mengkelompokan isi kurikulum pendidikan Islam dengan dua tingkatan
diantaranya:
1). Tingkatan pemula (manhaj ibtida’i), pada tingkatan ini materi kurikulum difokuskan
pada pembelajaran al-Quran dan as-Sunnah. Beliau memandang bahwa al-Quran merupakan
sumber segala ilmu pengetahuan dan asas pelaksanaan pendidikan Islam sedangkan as-
Sunah menjelaskan pemahaman terhadap isi al- Quran. Karena al-Quran dan as-Sunnah
mencakup materi akidah, syariah, ibadah dan akhlak.
2) Tingkat Atas (manhaj ‘ali), pada tingkatan ini memiliki dua kualifikasi yaitu ilmu ilmu
yang dengan dzatnya sendiri seperti ilmu syariah yang mencakup fiqih, tafsir, hadist, ilmu
kalam dan ilmu filsafat. Sedangkan ilmu yang ditunjukan bukan untuk dzatnya sendiri
seperti; ilmu lugha (ilmu lingustik), ilmu matematika, ilmu mantiq (logika).
Abdul Mujib (2006:153) menawarkan isi kurikulum pendidikan Islam dengan tiga orientasi, yang bersumber
dari al-Quran surat Fushshilat ayat 53:
Ayat di atas terkandung tiga isi kurikulum pendidikan Islam sebagai berikut:
A. Isi kurikulum yang berorientasi pada “ketuhanan”.
B. Isi kurikulum yang berorientasi pada “kemanusian”.
C. Isi kurikulum berorientasi pada “kealaman”.
1. Isi kurikulum yang berorientasi pada “ketuhanan”.
1) ranah kognitif,
2)ranah apektif
3) ranah psikomotorik (Ahmad Tafsir, 1990: 49-53).
5. Orientasi pada masa depan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi.