Anda di halaman 1dari 29

UPAYA PENURUNAN

AKN, AKB DAN AKBAL


DI KABUPATEN LAMONGAN

DISAMPAIKAN PADA PETEMUAN KOORDINASI BIDANG KESEHATAN


DI BAPPEDA KAB. LAMONGAN TGL. 28 JUNI 2010
PRINSIP HAK-
HAK ANAK

1. Non Diskriminasi
2. Kepentingan Terbaik bagi Anak,
3. Hak Hidup, Kelangsungan Hidup dan Tumbuh
Kembang
4. Penghargaan Pendapat Anak
TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM 2000-2015
(MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS / MDGS)
Langsung terkait dengan Tidak langsung terkait dengan
kesehatan kesehatan

MDG
1. Menanggulangi kemiskinan MDG
dan kelaparan 2. Memenuhi pendidikan
4.
5.
Menurunkan AK balita
Meningkatkan kualitas
8 dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan
kesehatan ibu Tujuan jender
6. Memerangi HIV/AIDS, MDGs &pemberdayaan
malaria & penyakit menular perempuan
lain 8. Mengembangkan
7. Menjamin kelestarian kemitraan global untuk
lingkungan hidup pembangunan
PROPORSI KEMATIAN BALITA

1-4 tahun
24%
0-7 hari
35%

0 – 28 hari
44%

1-11 bulan 7-28 hari


32% 9%

SUMBER: SDKI 2002 – 2003


SKRT, 2001
KECENDERUNGAN
ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI & BALITA
100

MDG 4:
AKN
80
AKB : 17/1000 KH
79
AKBAL: 23/1000 KH
AKB
63
60 59
AKBalita
51
46
40 39
35
32
29
26
20 20

0
88-92 93-97 98-02 susenas 2004

Sumber : SDKI, 2002-2003


Susenas 2004
BESARAN MASALAH KEMATIAN
NEONATAL, BAYI DAN BALITA Sumber: SKRT, 2001

Indikator Jumlah Kematian


Pertahun Perhari Perjam
Kematian neonatal (0-28 hari) 20/1000 KH 89.770 246 10
Kematian Bayi (0-12 bulan) 35/1000 KH 157.080 430 18
Kematian Balita (0-60 bulan) 46/1000 KH 206.580 569 24

Penyebab kematian Penyebab kematian Penyebab kematian


NEONATAL   BAYI   BALITA
BBLR ± Gangguan Infeksi Saluran
400.000/thn 29,0   perinatal 34,7   Nafas 22,8
Infeksi saluran
Asfiksia 27,0   Napas 27,6   Diare 13,2
Tetanus 9,5   Diare 9,4   Penyakit Syaraf 11,8
Masalah 9,5   Kelainan 4,3 Tifus 11,0
gangguan saluran cerna
pemberian ASI

Masalah 5,6 Tetanus 3,4 Kelainan saluran 5,9


hematologi cerna
Infeksi 5,4   Kelainan saraf 3,2   Lain-lain 35,3
Lain-lain 12,7   Lain-lain 17,4  

Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia tingkat puskesmas dan
jaringannya.
Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi.
GAMBARAN
KESEHATAN BALITA
DI LAMONGAN
KEMATIAN
LAHIR PERINATAL
NO TAHUN
HIDUP / 1000 • Trend AKB Perinatal tahun 2000-
JML KH 2009 cenderung berfluktuasi akan
1 2000 19.203 126 6,56 tetapi pada tahun-tahun terakhir
2 2001 19.969 114 5,71 meningkat diatas target RPJMD
3 2002 19.547 96 4,91 Kab Lamongan
4 2003 18.865 95 5,04
5 2004 17.825 52 2,92
6 2005 18.720 55 2,94
7 2006 20.467 39 1,91
8 2007 19.935 40 2,01
9 2008 18.838 81 4,30
10 2009 20.114 109 5,42

10

0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

AK PERINATAL 6,56 5,71 4,91 5,04 2,92 2,94 1,91 2,01 5,26 5,42
RENSTRA 3,01 3,00 2,98 2,97 2,96
PENYEBAB KEMATIAN BAYI PERINATAL 2004-2009

60
54
50
43
40
32 30
30 27 29 2625
20 18 21
14 1717
10 11 9 10 10
5
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009

ASFIKSIA BBLR LL

• Ada kecenderungan meningkat penyebab kematian


bayi karena BBLR tahun 2004-2009
PETA PENYEBARAN KEMATIAN BAYI PERINATAL/BARU LAHIR
DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2009

LAUT JAWA
Paciran 1
Brondong
Solokuro
1
Laren
Ma
KABUPATEN TUBAN 2 du
ran Karang7 Kali
tengah
geneng Karang
2 binangun
2
Sekaran Turi
Turi Glagah
7 4
Babat
Pucuk
Sukodadi
Lamongan
Deket KABUPATEN
13 6 1 GRESIK
KABUPATEN Kedung
pring Sugio Kembang Tikung
BOJONEOGORO 6 bahu
4
Modo
4 5 6
5
Mantup
Bluluk
Ngimbang Sambeng
Suko
1
rame 7 KABUPATEN
KABUPATEN JOMBANG MOJOKERTO
PROPORSI TB PADA ANAK
Jumlah Proporsi TB anak
Jumlah Pasien
No. Tahun TB anak diantara seluruh pasien
tb tercatat
TB (%)
1 2006 1069 19 1,78
2 2007 1088 10 0,92
3 2008 1348 5 0,37
4 2009 1089 9 0,87

• Proporsi TB anak diantara seluruh pasien TB


yang tercatat selama tahun 2006-2009 terlihat
berfluktuasi dan ada kecenderungan meningkat
namun angka ini masih dibawah 15%.
PNEMONIA
100

80

60

40

20

0
2007 2008 2009

<1 th 37,5 90,25 86,02


1-4 th 12,19 28,65 36,93
<1-4TH 16,09 39,31 56,65

• Angka Kesakitan Pnemonia pada umur balita (0-5 tahun) di


Kabupaten Lamongan tahun 2007-2009 terlihat selama 3
tahun terakhir cenderung meningkat dari 16,09 per 1.000
anak usia <1-4 tahun pada tahun 2007 meningkat menjadi
56,65 per 1.000 anak usia <1-4 tahun.
DIARE

300
250
200

150
100
50
0
2007 2008 2009

<1 th 102,62 251,41 76,97


1-4 th 32,58 92,56 93,7
5-14 th 14,58 27,02 26,54
SU 5,18 8,09 10,44

• Angka kesakitan Diare di Kabupaten Lamongan tahun 2007-2009 terlihat


berfluktuasi pada semua kelompok umur
• Angka kesakitan terbesar ada pada kelompok umur < 1 tahun dimana
meningkat dari 102,62 per 1.000 penduduk tahun 2007 menjadi 251,41 per
1.000 penduduk pada tahun 2008 kemudian menurun pada tahun 2009
menjadi 76,97 per 1.000 penduduk kelompok umur < 1 tahun
TETANUS NEONATORUM

1,5

0,5

0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

IR 0,05 0,05 0 0,05 0 0,05 0,05 0 0 0


TARGET < 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

• Angka kesakitan Tetanus neonatorum di Kab Lamongan pada


posisi < 1 per 1.000 kelahiran hidup.
• Selama tahun 2000-2009 ditemuakan ada 5 kasus tetanus
neonatorum yang tersebar pada 5 puskesmas yaitu puskesmas
Sukadadi tahun 2001, puskesmas Moropelang tahun 2003,
puskesmas Sukarame tahun 2005, puskesmas Glagah dan Turi
tahun 2006
• Angka Kematian terjadi pada tahun 2001 dan 2005 (CFR 100%)
KASUS TN DI KAB
LAMONGAN
TAHUN 2000-2009

• Sebagian besar kasus terjadi


pada usia > 7 hari (neonatal)
• 100% pemotongan tali pusat
sebesar 60,00% (3 kasus)
menggunakan gunting
• Tidak memeriksakan kehamilan
• Pengobatan tali pusat dengan
sebesar 40,00% (2 kasus)
alkohol sebesar 40,00%, betadin
• Tidak diimunisasi sebesar
sebesar 20,00% dan lain-lain
60,00%,
sebesar 40,00%.
• Ditolong oleh Dukun terlatih
• Perawatan tali pusat 60,00%
sebesar 40,00% (2 kasus)
dilakukan oleh dukun sedangkan
• Tempat persalinan 100,00%
oleh keluarga sebesar 40,00%
dilakukan dirumah
• 80% tidak melakukan
• Ada 40,00% (2 kasus) yang
Pemeriksaan kehamilan K1, K4
penolong, alat dan alas yang
dan Kunjung Neonatus (KN2)
dipergunakan untuk
persalinanan tidak bersih.
DIFTERI

PENETAPA
DESA / JMH STATUS
NO WAKTU UMUR SEX N PE
PUSKESMAS KASUS IMUNSS
DIAGNOSIS

Deket Kulon April DSA RS 41


1 1 4,5 TH Pria 3 Kali
/ Deket 2005 Soegiri orang

Tawangrejo Juli 23 DSA RS 17


2 1 Pria 3 Kali
/ Turi 2007 Bulan Soetomo orang

• Kasus Difteri sampai tahun 2009 hanya ditemukan


pada tahun 2005 dan 2007 masing-masing satu kasus
pada balita
CAMPAK
ANGKA KESAKITAN CAMPAK DI KAB LAMONGAN TAHUN 2007-2009

0 2007 2008 2009

<1 1,76 4,62 1,2


1-4 TH 1,49 0,77 0,68
5-14 TH 1,03 0,55 0,33
> 15 TH 0,14 0,08 0,03
SU 0,42 0,21 0,15

• Angka Kesakitan Campak tahun 2007-2009 berfluktuasi pada


kelompok usia <1 tahun ( yang lain cenderung menurun)
• Kasus Campak tahun 2009 terbanyak ada di Puskesmas sekaran
KASUS CAMPAK BERDASARKAN SEX & KELOMPOK UMUR

• Jumlah
TH. 2007 TH. 2008 TH. 2009 Kasus
NO SEX campak
JML % JML % JML % 2007-2009
sebanyak
98 kasus
1 PRIA 30 56,60 15 57,69 8 42,11 • 54,08 % dg
sex laki-laki
2 WANITA 23 43,40 11 42,31 11 57,89

  TOTAL 53 100 26 100 19 100

• Kelompok
umur TH. 2007 TH. 2008 TH. 2009
NO KEL UMUR
terbanyak JML % JML % JML %
yang terkena 1 < 1 TAHUN 3 5,66 5 19,23 5 26,32
campak 2 1-4 TAHUN 14 26,42 4 15,38 4 21,05
adalah > 15 3 5-9 TAHUN 11 20,75 3 11,54 3 15,79
tahun 10-14
4 TAHUN 12 22,64 6 23,08 4 21,05
sebesar
> 15
24,49% 5 TAHUN 13 24,53 8 30,77 3 15,79
  TOTAL 53 100 26 100 19 100
AFP

UMUR 0-4 Th UMUR 5-9 Th UMUR 10-15 Th


JUMLAH
TAHUN
KASUS Absolut % Absolut % Absolut %
2000 4 1 25 2 50 1 25
2001 5 3 60 0 0 2 40
2002 7 3 43 3 43 1 14
2003 12 5 42 5 42 2 17
2004 4 4 100 0 0 0 0
2005 18 11 61 4 22 3 17
2006 11 6 55 4 36 1 9
2007 11 7 64 2 18 2 18
2008 9 3 33 5 56 1 11
2009 8 5 63 2 25 1 13
TOTAL 89 48 54 27 30 14 16

• Kasus AFP selama tahun 2000-2009 cenderung menurun dan banyak


terjadi pada kelompok umur 0-4 tahun sebesar 54% dan terendah pada
kel umur 10-15 tahun sebesar 16%
• Kasus tahun 2009 ada di 8 puskesmas
STATUS GIZI
100

50

0
2005 2006 2007

BURUK 4,44 3,42 3,49


KURANG 19,44 16,57 16,29
BAIK 74,2 78,14 78,26
LEBIH 1,92 1,87 1,96

• Prevalensi gizi pada balita baik untuk Gizi buruk dan kurang cenderung
menurun sedangkan gizi lebih berfluktuasi
• Bayi dengan BBLR terlihat meningkat dari 0,66 % tahun 2007 menjadi
1,88% tahun 2008
• Status gizi pada ibu hamil KEK tahun 2007-2008 meningkat dari 5,80%
tahun 2007 menjadi 26,75% tahun 2008
• Status gizi WUS yang KEK tahun 2007-2008 meningkat yaitu dari 1,08%
pada tahun 2007 meningkat menjadi 18,90% pada tahun 2008
• ASI EKSLUSIF CENDERUNG MENINGKAT DARI
30,16% TAHUN 2007 MENJADI 40,83% TAHUN 2008
(DIBAWAH STANDAR)
• RT BERPHBS CENDERUNG TURUN DARI 40,00%
TAHUN 2007 MENJADI 25,94% TAHUN 2008
P • ADANYA PERILAKU SEX YANG TIDAK AMAN
• ADANYA BUDAYA DI MASYARAKAT YANG <
E MENDUKUNG KESEHATAN
R
I
L
• PENDUDUK MEMANFAATKAN SARKES DI
A PUSKESMAS SEBESAR 49,47% DAN DI RS
K SEBESAR 13,45%
U • PARTISIPASI MASYARAKAT DATANG KE
POSYANDU (D/S) SEDIKIT MENINGKAT 76,36%
TAHUN 2007 MENJADI 76,44% TAHUN 2008
• PARTISIPASI IBU BALITA (D/K) SEDIKIT
MENINGKAT DARI 76,82% tahun 2007 MENJADI
76,86% TH 2008
MODEL INTERVENSI
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI &
BALITA
Upaya Penurunan AKB
& AK Balita

Memperbaiki sistem & standar Meningkatkan ketrampilan


Memperbaiki perilaku
pelayanan, supervisi, dan kualitas tenaga
ketersediaan obat dll kesehatan keluarga/masyarakat

Peningkatan jangkauan
Dan kualitas pelayanan
kesehatan

Perbaikan perawatan Perbaikan peningkatan


kesehatan bayi & balita pemanfaatan fasilitas
di tingkat rumah tangga kesehatan

Perbaikan derajat kesehatan


dan status gizi balita

Penurunan AKB & AK Balita


MEMPERBAIKI SISTEM, STANDAR
PELAYANAN, SUPERVISI DAN KETERSEDIAAN
OBAT DALAM AKSELERASI PENURUNAN AKB
DAN AKBAL

 Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)


termasuk bayi muda/neonatus (MTBM)
 Penerapan Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir
 Penanganan BBLR secara adekwat
 Penerapan Pelayanan Obstetri & Neonatal Emergensi
Dasar (PONED)
 Penerapan Stimulasi, Deteksi & Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Balita
 Penyediaan obat dan alat sesuai kebutuhan
 Supervisi
MENINGKATKAN JANGKAUAN DAN
KUALITAS TENAGA KESEHATAN DALAM
AKSELERASI PENURUNAN AKB DAN AKBAL

 Penempatan tenaga kesehatan (terutama dokter


PTT dan bidan di desa)
 Pelatihan (in-service) tenaga kesehatan
 Supervisi dan pembinaan berkelanjutan
 Magang bagi petugas kesehatan Puskesmas
PONED di RSUD
 On the job training kalakarya tenaga kesehatan
puskesmas
MEMPERBAIKI PERILAKU KELUARGA DAN
MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN
KESEHATAN IBU DAN ANAK

 Kemitraan bidan dan dukun bayi untuk


perawatan bayi baru lahir di rumah.
 Penggunaan Buku KIA
 Revitalisasi Posyandu
 Desa Siaga
 Pembudayaan Keluarga Mandiri Sadar Gizi
( Kadarzi)
UPAYA PRIORITAS PROGRAM

PADA KELOMPOK BAYI, BALITA DAN ANAK ALASAN

Upaya akselerasi penurunan kesakitan dan


kematian bayi dan balita :
 Manajemen BBLR, Manajemen Asfiksia  BBLR penyebab kematian neonatal terbanyak
 Kunjungan Neonatal(KN)  Asphyxia, penyebab kematian ke dua pada
 ASI Eksklusif, Kadarzi neonatal.
 Perawatan gizi buruk
 Cakupan ASI Eksklusif rendah, ASI Eksklusif
 Imunisasi,
 MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) menurunkan kematian 13%
 Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini  54% kematian pada balita berhubungan erat
Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) dengan gizi buruk (WHO 2002)
 Cakupan UCI baru mencapai 76%, imunisasi
(Lintas program terkait : Kesehatan Ibu, campak menurunkan kematian hingga 7%
Gizi, Keskom, Sepim Kesma, P2B2, PTM,  MTBS menangani balita sakit secara integratif
Yanmeddas & Yanmedspes,  SDIDTK mencegah terjadinya kelainan pada
Keperawatan, Keswa, Promkes, PPJK) anak lebih lanjut
SASARAN TAHUN 2010
INDIKATOR OUTPUT
 Cakupan Neonatal 90%
 Cakupan Bayi 90%
 Cakupan balita dideteksi dini tumbuh kembang 90%
 Cakupan Buku KIA pada ibu hamil 90%
 Cakupan BBLR ditangani 100%
 Cakupan balita sakit di MTBS 80%
 Penanganan komplikasi obstetri dan neonatal 80% kasus
 Minimal 4 PKM mampu PONED

SASARAN TAHUN 2010


INDIKATOR DAMPAK
 AKN 15 per 1.000 KH
 AKB 26 per 1.000 KH
 AK BALITA 33 per 1.000 KH

Anda mungkin juga menyukai