KETERAMPILAN
BERBAHASA
Seri: Konsep Materi Ajar Kebahasaan
• Dalam Agus Trianto (2005:6) menyatakan bahwa belajar bahasa Indonesia agar siswa terampil berkomunikasi perlu
dilatih menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, bukan untuk menguasai pengetahuan tentang bahasa. Aspek
keterampilan berbahasa disajikan secara terpadu dengan menggunakan tema. Kurniawati, E. D. (2009).
Pengembangan bahan ajar bahasa dan sastra indonesia dengan pendekatan tematis (studi pengembangan di SMA
Negeri 2 Sambas) (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)). .- Ipeh
• (Bunga Syafitri) Menurut Chomsky. proses belajar bahasa adalah proses pembentukan kaidah (role formation
process), bukan proses pembentukan kebiasaan (habit formation process) (Sumardi,1992: 99). Dengan demikian,
Chomsky ingin memberitahu dunia pengajaran bahasa bahwa kompetensi perlu dikembangkan pada diri pembelajar
sehingga mereka mampu menggunakan bahasa secara gramatikal. Ancangan komunikatif sebenarnya lebih dekat
dengan kajian tatabahasa fungsional yang telah dilakukan oleh para linguis, misalnya, para linguis aliran Praha, yakni
Vilem Mathesius. Trubetzkoy, Andre Martinet, dan Roman Jakobson (Sampson 1980:103-129).
Juriski O Waruwu :Agar pembelajaran bahasa dapat dilakukan secara
maksimal dengan mengikuti kaidah bahasa yang berlaku, setiap guru
perlu melakukan analisis terhadap unsur kebahasaan yang digunakan
pada setiap kompetensi dasar. Unsur kebahasaan yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa termasuk jenis tatabahasa pedagogis. Leech (dalam
Odlin, 1994:17) menyatakan bahwa tatabahasa pedagogis adalah
tatabahasa yang dibuat untuk kepentingan pembelajar. Dengan demikian,
rumusan kaidah dan pelaksanaannya harus mencerminkan kemampuan
peserta didik.Sumber: Sastromiharjo, Andoyo. (2008) TEORI KEBAHASAAN
DAN PEMBELAJARANNYA. UPI. Hal. 3.
Keterampilan Mendengarkan
Menyimak atau mendengarkan dalam arti sempit mengacu pada proses mental
pendengar yang menerima bunyi yang dirangsangkan oleh pembicara dan kemudian
meyusun penafsiran apa yang disimaknya.
mempengaruhi, yaitu:
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press (1995: 336)
Beberapa saran untuk keberhasilan menyimak dalam proses belajar mengajar
bahasa:
1. Tujuan menyimak
2. Kecepatan menyajikannya
pembelajar
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press (1995: 336)
• 1. Erafika : Hansen (1987:69) mengemukakan bahwa :”... a writing &
reading program begins with listening, and listening holds the
program together...”.Kegiatan menyimak paling sering digunakan dan
mungkin seni keterampilan berbahasa (dan pembelajaran) yang paling
penting. Kegiatan menyimak pada dasarnya diperlukan oleh para
siswa dalam berbagi tulisan mereka dalam kegiatan pertemuan-
pertemuan dan menerima umpan balik untuk meningkatkan hasil
karyanya serta memperoleh pemahaman terhadap informasi yang
diperoleh.
Keterampilan Membaca
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press (1995: 336)
Materi yang diajarkan didasarkan pada tujuan
keterampilan membaca, yaitu:
1. Untuk tujuan meningkatkan keterampilan membaca
menjawab pertanyaan).
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press (1995: 336)
3. Untuk mengembangkan kompetensi kebahasaan, yaitu:
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press (1995: 336)
• 1. Araminta Ma'ruf:Membaca merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari keterampilan lainnya.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat dua aspek membaca
yaitu membaca aspek kebahasaan dan membaca aspek kesastraan.
Membaca aspek kebahasaan merupakan kegiatan membaca suatu
bacaan dengan menerapkan keterampilan berbahasa. Kemahiraan
dalam memaknai sebuah kata dan menggunakan kata akan terlihat
apabila berkembangnya kosa kata dan daya kata.Sumber: Kusumadewi,
M. A., Hilal, I., & Suyanto, E. (2014). PEMBELAJARAN MEMBACA ASPEK
KEBAHASAAN PADA SISWA KELAS XI SMAN 13 BANDAR LAMPUNG.
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 2(1, Apr).
Keterampilan Berbicara
Dalam pengajaran berbicara yang paling penting adalah mengajarkan
diperhatikan adalah:
2. Menghilangkan kesalahan memilih kata-kata atau istilah yang tepat. Hal ini
Indonesia terdapat kata-kata yang mempunyai daerah kata yang sama, yaitu:
dan meninjau.
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press (1995: 336)
3. Menghilangkan penggunaan kalimat yang samar-samar atau yang
menimbulkan penafsiran berbeda.
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press (1995: 336)
• Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara, sebab keterampilan
berbicara menunjang keterampilan lainnya (Tarigan, 1986:86). Keterampilan ini bukanlah suatu jenis
keterampilan yang dapat diwariskan secara turuntemurun walaupun pada dasarnya secara alamiah
setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan
dan pengarahan yang intensif. -AMEL
• Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara, sebab keterampilan
berbicara menunjang keterampilan lainnya (Tarigan, 1986:86). Keterampilan berbahasa mempunyai
kedudukan yang sangat penting. Tanpa bahasa, seseorang tidak dapat berkomunikasi dengan baik
secara lisan maupun tulisan dalam mengungkapkan ide atau gagasan kepada orang lain. – Dede
• (Wofa Yustika) Tanda bahwa aspek kebahasaan berpengaruh terhadap keterampilan berbahasa
seseorang salah satunya terlihat dari keterampilan berbicara. Karena keterampilan berbicara dapat
membentuk seseorang untuk mampu melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif, jelas,
runut serta mudah dipahami. Selain itu, keterampilan berbicara juga dapat membentuk seseorang
lebih berbudaya karena mereka terlatih untuk dapat berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan
konteks, situasi tutur di mana, kapan, dan dengan siapa ia berbicara. (Sri Aninditya, 2011:23)
Keterampilan Menulis
1. Mencontoh
2. Reproduksi
3. Rekombinasi (Transformasi)
4. Menulis Terpimpin
5. Menulis
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press (1995: 336)
Billow dalam Pateda (1987), menyebutkan tipe-tipe tulisan sebagai berikut:
1. Laporan, biasanya tulisan yang berisi fakta yang berhasil dikumpulkan di lapangan.
2. Timbangan, yaitu menulis isi buku berkaitan dengan ide yang dikemukakan penulis,
5. Surat, yaitu tulisan yang merupakan proyeksi personal seseorang untuk orang lain.
6. Tulisan kreatif, yaitu tulisan bebas sekehendak penulis yang biasanya dalam bentuk
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press (1995: 336)