Anda di halaman 1dari 32

Kriteria Permasalahan

• Kriteria Permasalahan yang Dapat Diteliti


(Researchable)
– Mempunyai kontribusi profesional.
– Mempunyai derajat keunikan dan keaslian.
– Layak untuk dilaksanakan.

1
Kriteria Permasalahan
• Kriteria Permasalahan yang Dapat Diteliti (Researchable)
– Mempunyai kontribusi profesional.
– Mempunyai derajat keunikan dan keaslian.
– Layak untuk dilaksanakan.
• Mempunyai kontribusi profesional.
Hasil penelitian memberikan kontribusi atau andil yang jelas
dalam bidang profesi atau bidang ilmunya.
• Mempunyai derajat keunikan dan keaslian. Beberapa
institusi menganggap penting faktor keaslian permasalahan
penelitian ini. Tetapi kadang-kadang diperlukan pengulangan
penelitian untuk memperluas atau memperdalam penelitian
yang telah ada, sehingga tingkat validitas penelitian tersebut
menjadi lebih tinggi. Jika ini yang dilakukan, maka penelitian
yang diusulkan masih dianggap asli.
2
Kriteria Permasalahan …
• Layak untuk dilaksanakan.
Penelitian selalu memerlukan waktu dan biaya, dan
kadang2 diperlukan sarana atau peralatan tertentu.
Penelitian eksperimental maupun deskriptif
membutuhkan jenis subyek penelitian untuk
memperoleh data. Dokumen-dokumen yang valid
atau peninggalan sejarah hrs tersedia untuk sebuah
penelitian historis. Jika dari apa yang dibutuhkan tsb
di atas tidak cukup tersedia atau tidak tersedia, maka
penelitian menjadi tidak layak untuk dijalankan.
3
Batasan permasalahan penelitian.
• Batasan permasalahan penelitian meliputl
beberapa aspek, yaitu rumusan dari:
judul, tujuan, hipotesis, asumsi dasar, dan
Iingkup penelitian, serta definisi terminologi
yang digunakan dalam penelitian.

4
Judul Penelitian
• Judul penelitian harus menunjukkan lingkup
penelitian, dan sepenuhnya menyatakan subyek
utama penelitian yang sebenarnya.
• Pertama tulisan judul dalam bentuk menyeluruh,
Iuas, banyak terminologi, termasuk seluruh isi
penelitian dengan pemilihan kata-kata yang tepat
dan pendek. Setelah itu ditinjau lagi. Kata-kata yang
tidak diperlukan dan mubazir dihilangkan, kemudian
diedit lagi dan terakhir ditinjau lagi apakah judul
sudah jelas dan menarik.
5
Tujuan Penelitian
• Ada penelitian yang hanya memerlukan satu tujuan
umum, ada juga yang mempunyai beberapa tujuan
yang sesuai dengan sub­permasalahan. Tujuan
penelitian harus dinyatakan dengan jelas, te­rang dan
singkat sehingga akan dapat memberikan arah
penelitiannya.
• Jika peneliti menghadapi kesulitan dalam
merumuskan tujuan penelitian, maka itu pertanda
bahwa ide permasalahan penelitian yang akan
dipecahkan belum dikuasai secara baik.
6
Tujuan Penelitian …
• Lebih baik tujuan penelitian dirumuskan menjadi
beberapa tujuan penelitian yang secara keseluruhan
merupakan tujuan umum penelitian tersebut.
• Tujuan penelitian dirumuskan sebagai kalimat
pernyataan yang konkret dan jelas tentang apa yang
akan diuji, dikonfirmasi, dibandingkan, dikorelasikan,
dalam penelitian tersebut.

7
Hipotesis Penelitian
• Bahwa peneliti sebenarnya “tahu" atau telah
punya dugaan tentang jawaban dari
permasalahan penelitiannya.
• Hipotesis adalah dugaan peneliti tentang hasil
yang akan didapat. Dugaan ini dapat diterima
jika ada cukup data untuk membuktikannya.
Jika peneliti tidak punya opini atau dugaan
tentang jawaban permasalahan penelitiannya,
artinya penelitian tidak ada hipotesisnya.
8
Hipotesis Penelitian …
• Apakah setiap permasalahan harus ada
hipotesisnya atau tidak.
• Jika peneliti tidak mempunyai opini tentang hasil
penelitiannya, maka tidak perlu hipotesis.
• Pada penelitian historis, filosofis atau eksplorasif
tidak dapat dirumuskan hipotesisnya.
• Jika telah dinyatakan hipotesisnya, maka harus
diuji apakah hipotesis tersebut diterima atau
ditolak berdasarkan data yang diperoleh dan hrs
ada kesimpulan dari setiap hasil pengujian tsb.
9
Asumsi Dasar
• Asumsi adalah suatu pernyataan yang dianggap
benar tanpa perlu menampilkan data untuk
membuktikannya.
• Asumsi harus konsisten dengan informasi yang ada
dan dapat diterima, dengan demikian tidak
disangsikan lagi kebenarannya.
• Asumsi adalah kondisi dimana penelitian dibangun.
• Jika asumsinya tidak tepat, maka seluruh hasil
penelitian menjadi tidak tepat juga, sehingga
kesimpulan yang akan diperoleh adalah kesimpulan
palsu. 10
Ruang lingkup atau "Scope" Penelitian

• Ruang lingkup penelitian merupakan bingkai


penelitian, menggambarkan batas penelitian,
mempersempit permasalahan, dan membatasi
area penelitian.
• Lingkup atau "scope" penelitian yang
menunjukkan secara pasti faktor-faktor mana
yang akan diteliti dan mana yang tidak. Semua
faktor yang berkaitan dengan penelitian akan
diteliti ataukah akan dieliminasi sebagian.
11
Ruang lingkup …
• Sebagai contoh, dalam penelitian tentang
pengaruh "circuit training" terhadap kesegaran
jasmani siswa, peneliti harus menentukan jenis
"circuit training" yang digunakan, membatasi
lingkup kesegaran jasmani yang akan diuji, jenis
kelamin siswa, dan barangkali tingkat
kematangan dari siswa.
• Faktor-faktor tersebut mempengaruhi hasil, jadi
peneliti harus menunjukkan secara pasti faktor
mana yang akan menjadi perhatiannya.
12
Ruang lingkup …
• Dari contoh di atas, misalnya peneliti menunjukkan
batasan sebagai berikut: dalam penelitian ini
kesegaran jasmani meliputi kekuatan otot perut,
lengan dan bahu, ketahanan pernapasan dan
kelenturan badan. Masing-masing faktor juga telah
ditentukan jenis alat ukur dan cara evaluasi hasilnya.
• Jika lingkup penelitian telah dinyatakan, maka semua
faktor yang termasuk di dalam batasan tersebut harus
dipertimbangkan dalam penelitiannya. Sebab begitu
ada faktor yang ditinggalkan kemungkinan akan
memberikan kesimpulan yang berlainan.
13
Keterbatasan Penelitian
• Keterbatasan penelitian adalah kondisi dimana
peneliti tidak dapat berbuat apa-apa kondisi
yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti,
tetapi kondisi ini adalah faktor yang dapat
mempengaruhi kesimpulan hasil penelitian.
Jadi keterbatasan ini merupakan kelemahan
dari penelitian yang bersangkutan.

14
Keterbatasan Penelitian …
• Keterbatasan yang umum dijumpai dalam
penelitian antara lain:
– sampel yang digunakan adalah sukarelawan,
bukan diambil secara random,
– jumlah sampel yang terlalu kecil,
– kuisener dikirim lewat pos dan persentase yang
dikembalikan tidak mencukupi dari yang
dibutuhkan, dll.
• Selalu harus diusahakan keterbatasan tersebut
seminimal mungkin.
15
Definisi Terminologi yang Digunakan dalam
Penelitian
• Setiap terminologi yang unik yang digunakan
dalam penelitian harus diberi definisi.
Demikian juga terminologi atau istilah yang
mempunyai beberapa pengertian dan atau
dapat diartikan lain bagi setiap bidang yang
berlainan, perlu ada definisinya.
• Terminologi yang telah jelas artinya dan pilah,
sekalipun bersifat teknis, tidak perlu
didefinisikan.
16
Studi Kepustakaan
• Pada tahapan ini peneliti mencari landasan teoritis dari
permasalahan penelitiannya, sehingga penelitian yang
dilakukan bukan kegiatan yang bersifat "trial-error".
• Kegiatan ini merupakan tahapan yang penting.
• Kegiatan ini adlh separuh dari kegiatan penelitiannya
sendiri.
• Dikatakan bahwa "six hours in library save six mounths
in field or laboratory".
• Tujuan dan kegunaan dari studi kepustakaan adalah
menunjukkan jln memecahkn permasalahan penelitian.
• Jika peneliti tahu apa yg telah dilakukan peneliti lain,
peneliti akan lbh siap dg pengetahuan yg lbh mendalam
dan lengkap. 17
Studi Kepustakaan …
Dpt membantu peneliti dlm berbagai keperluan, misalnya:
• Mendapatkan gambaran atau informasi ttg penelitian yg
sejenis dan berkaitan dg permasalahan yang diteliti.
• Mendapatkan metode, teknik atau cara pendekatan
pemecahan permasalahan yang digunakan.
• Sebagai sumber data sekunder.
• Mengetahui historis dn perspektif permslhn penelitiannya
• Mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisis
data yang dapat digunakan.
• Memperkaya ide-ide baru.
• Mengetahui siapa saja peneliti lain di bidang yang sama
dan siapa pemakai hasilnya.
18
Studi Kepustakaan …
Berdasarkan fungsinya, kepustakaan dibedakan
atas dua macam, yaitu:
• Acuan umum, yang berisi konsep, teori dan
informasi lain yg bersifat umum. Misalnya: buku
teks, Indeks, Ensiklopedia, Farmakope, dsb.
• Acuan khusus, yang berisi hasil penelitian
terdahulu yg berkaitan dg permasalahan
penelitian yg diteliti. Misalnya: jurnal, laporan
penelitian, bulletin, thesis, disertasi, brosur dll.
Kepustakaan yang dicari dan digunakan harus
mutakhir dan relevan. 19
Studi Kepustakaan …
• Dari penelaahan kepustakaan akan diperoleh
konsep dan teori yg bersifat umum yg berkaitan
dg permasalahan penelitian.
• Melalui prosedur logika deduktif akan dapat
ditarik kesimpulan yang spesifik yang mengarah
pada penyusunan jawaban sementara terhadap
permasalahan penelitiannya.
• Melalui prosedur logika induktif akan diperoleh
kesimpulan umum yang diarahkan pada
penyusunan jawaban teoritis terhadap
permasalahannya. 20
Studi Kepustakaan …

• Melalui prosedur logika deduktif dan atau


induktif berulang dan saling mengisi akan
diperoleh jawaban teoritis sementara terhadap
permasalahannya.
• Jawaban teoritis dan sementara yang paling
mungkin kebenarannya terhadap permasalahan
disebut hipotesis.

21
Hipotesis Penelitian
• Hipotesis, berasal dari kata hipo (Iemah) dan
tesis (pernyataan). Jadi hipotesis adalah
pernyataan yang masih lemah, maka perlu
dibuktikan untuk menegaskan apakah
hipotesis tadi dapat diterima atau harus
ditolak, berdasarkan fakta atau data empirik
yang telah dikumpulkan dalam penelitian.

22
Hipotesis …
• Agar diperoleh gambaran yang jelas tentang
hipotesis, berikut ini adalah sebuah ilustrasi,
yang diambil dari kejadian sehari-hari.
• Pada suatu hari seorang sopir menghidupkan
mesin mobilnya. Ternyata setelah kunci kontak
dimasukkan dan diputar ke posisi "on", mesin
tidak mau hidup. Maka timbul permasalahan
bagi sopir.
• Mengapa mesin tidak mau hidup?
• Apakah gerangan sebabnya? 23
Hipotesis …
• Berdasarkan pengetahuan teoritis yang pernah
dipelajari berdasarkan pengalaman empirik yang pernah
diperoleh, maka akan timbul dugaan "teoritis" yang
paling mungkin atau dugaan yg beralasan dan logis sbb:
Mesin mobil tidak mau hidup karena:
– bensin habis
– businya kotor
– "accu"nya lemah.
• Tentu si sopir tidak akan menunjukkan dugaan: karena
bannya bocor atau karena ia belum mandi.
• Dugaan semacam ini tdk didukung oleh dasar "teoritis".
24
Hipotesis …
• Berdasarkan dugaan di atas dirancanglah eksperimen
atau observasi untuk mencari data agar dugaan tersebut
dapat diterima atau harus ditolak.
• Sebagai contoh: untuk membuktikan dugaan (hipotesis)
bensin habis, dicari panel atau alat untuk melihat atau
mengukur seberapa jumlah bensin yg ada. Jika ternyata
fakta atau data menunjukkan ternyata masih ada dan
jmlhnya cukup, maka hipotesis (1) harus ditolak.
• Artinya tidak benar bahwa mesin tidak mau hidup
karena kehabisan bensin.

25
Hipotesis …
• Demikian seterusnya sehingga didapat fakta atau data
empirik melalui eksperimentasi dan diterima atau
ditolak, sehingga pada akhirnya dapat diketahui jawaban
mengapa mesin tidak mau hidup.
• Dari uraian dan ilustrasi di atas dpt disimpulkan bahwa
hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
permasalahan yang secara teoritis paling
mungkin terjadi.
• Secara tersirat hipotesis merupakan ramalan.
• Ketepatan peramalannya tergantung pada
ketepatan landasan teoritis yang digunakan. 26
Hipotesis …
Kegunaan hipotesis penelitian adalah sbb:
1) Memberikan batas, Iingkup atau jangkauan
penelitian.
2) Menyiagakan peneliti agar tepat memilih data
apa yg harus dikumpulkan dan yg tidak perlu.
3) Memfokuskan data yang bercerai-berai.
4) Sebagai panduan memilih metoda analisis data.
Di samping itu hipotesis diperlukan sbg sasaran ke
arah mana penelitian dijalankan dlm rangka
mencari data yg relevan dan sekaligus
menggambarkan motif dari penelitiannya.
27
Hipotesis …
• Pengujian hipotesis pada hakekatnya adalah
menguji validitas hipotesis tersebut.
• Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu:
1) Menguji konsistensi terhadap logika.
2) Mencocokkan dengan data yang ada.

28
Hipotesis …
• Pengujian hipotesis dg pendekatan (1) menggunakan
prosedur logika induktif-analisis (dari hal-hal spesifik ke
kesimpulan umum), atau prosedur logika deduktif-
verifikatif (dari hal yg umum ke kesimpulan yang
spesifik).
• Pendekatan (1) dapat juga menggunakan metoda
pembuktian menurut logika Canon Mill dari John Stuart
Mill berdasarkan aksioma bahwa:
1) Apa yang terjadi selalu ada penyebabnya.
2) ]ika ada perbedaan efek selalu ada perbedaan sebab.
3) Tiap efek adalah penyebab efek berikutnya.
29
Ada lima macam prosedur pembuktian
hipotesis menurut Canon Mill, yaitu:

• Metoda kesamaan (agreement).


• Metode perbedaan (diference)
• Metode persamaan dan perbedaan
• Metode pertinggal (residual)
• Metoda variasi beriring (concomitant-
variation)

30
SOAL LATIHAN 02
1. Sebutkan pengertian Hipotesis penelitian.
2. Sebutkan kegunaan dari hipotesis penelitian

31
WASSALAM

32

Anda mungkin juga menyukai