Pengumpulan Data • Kualitas data sangat menentukan kualitas penelitian. • Kualitas data tergantung pada kualitas alat atau instrumen yang digunakan dalam penelitian. Prinsip-prinsip Pemilihan Instrumen Penelitian Pada dasarnya ada dua katagori alat atau instrumen (seterusnya disebut instrumen) yang digunakan dalam penelitian, yaitu: • Instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data tentang keadaan obyek atau proses yang diteliti. • Instrumen yang digunakan untuk mengontrol obyek atau proses penelitian. Dengan adanya dua jenis instrumen tersebut, maka kondisi obyek atau proses penelitian diukur dalam kondisi yg spesifik dan dapat diulang lagi. Prinsip-prinsip Pemilihan … • Dalam sebuah penelitian yang sederhana mempunyai dua sub sistem instrumen, yang satu untuk mengumpulkan data dan yang satu lagi untuk menganalisa data. Tiap sub sistem biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu: masukan (input), proses (modifer), keluaran (output). Keluaran dari sub sistem instrumen mengumpulkan data akan merupakan masukan bagi sub sistem instrumen analisis data, dengan demikian teknik statistika merupakan sub sistem proses instrumen analisis data. Yang akan diuraikan dalam tulisan in; hanya terbatas pada proses sub sistem pengumpulan data saja. Prinsip-prinsip Pemilihan … • Prinsip utama pemilihan instrumen penelitian adalah memahami sepenuhnya tujuan penelitian, sehingga dapat memilih instrumen yang diharapkan dapat mengantar ke tujuan penelitiannya. Dg dmk tujuan penelitian menentukn instrumen apa yg akan digunakn. • Kadang-kadang terjadi bahwa tujuan penelitian justru ditentukan oleh instrumen yang tersedia. Atau digunakan saja instrumen yang sudah populer, yang sebenarnya tidak cocok dengan tujuan penelitiannya. Hal-hal tersebut harus dihindari. Suatu pendapat yang tidak selalu benar bahwa instrumen yang canggih adalah yang terbaik. Prinsip-prinsip Pemilihan … Pedoman umum yang dapat digunakan dalam pemilihan instrumen, khususnya bagi peneliti pemula, adalah sbb: 1. Pakailah instrumen seperti yang telah digunakan oleh peneliti terdahulu. 2. Buatlah daftar instrumen yang tersedia, kemudian katagorikan tiap instrumen sesuai dengan input yang diperlukan dan output yg dihasilkan, baru dipilih yang paling sesuai. Syarat-syarat Instrumen penelitian • Instrumen yang sederhana langsung mengukur informasi yang dikehendaki akan lebih baik. • Kriteria penampilan instrumen yang baik untuk mengontrol maupun untuk mengukur variabel, yaitu: 1. Akurasi (accuracy). 2. Presisi (precision). 3.Kepekaan (sensitivity). Akurasi • Akurasi instrumen pada hakekatnya berkaitan dengan validitas (kesahihan) instrumen. Apakah instrumen benar- benar mengukur apa yang hendak diukur. Apakah masukan yang diukur (measurand) hanya terdiri dari masukan yang hendak diukur saja ataukah te/ah kemasukan unsur-unsur lain. Pengontroian yang ketat terhadap kemurnian masukan ini adalah sangat penting agar pengaruh luar dapat dieliminasi. Kegagalan dalam pengontrolan ini akan menyebabkan menurunnya akurasi output. • Validasi tentang apa yang hendak diukur disebut validitas kualitatif, sedangkan jika instrumen dapat mengukur dengan eermat sebatas yang hendak diukur, maka validitas yang diperoleh adalah validitas kuantitatif. Presisi • Presisi instrumen berkaitan erat dg keterhandalan (reliability), yaitu kemampuan memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan pengukuran. Instrumen mempunyai presisi yang baik jika dapat menjamin bahwa jika inputnya sama memberikan output yang sama tanpa dipengaruhi faktor lain. Dengan demikian, kapan saja, dimana saja, oleh dan kepada siapa saja instrumen ini digunakan akan memberikan hasil konsisten (ajeg). • Instrumen dengan presisi yang baik be/um tentu akurasinya baik dan seba/iknya. Instrumen yang baik tentu yang akurasi dan presisinya baik. Kepekaan • Penelitian yang ingin mengetahui adanya perubahan harga besaran variabel tertentu, membutuhkan instrumen yang dapat mendeteksi besarnya perubahan tersebut. Makin kecil perubahan yang terjadi harus makin peka instrumen yang digunakan. • Sebagai ilustrasi: stopwatch dengan presisi 0,1 detik tidak dapat untuk mengukur kecepatan gerak refleks. Penggaris dengan presisi 0,1 mm tidak dapat mendeteksi perubahan panjang ikatan dalam perubahan struktur molekul. Dalam contoh tersebut kepekaan instrumen tidak memadai. Kepekaan berkaitan erat dengan validitas kuantitatif. Kepekaan • Berdasarkan wujudnya, instrumen penelitian dibedakan atas dua bentuk, yaitu: perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Analogi dengan komputer, perangkat keras adalah seperangkat komponen mesin dan elektroniknya, sedangkan perangkat lunaknya adalah instruksi-instruksi yang terdapat dalam programnya. Kepekaan • Perangkat lunak digunakn utk memperoleh informasi atau respon dr subyek baik langsung maupun tdk langsung. Secara garis besar dapat dilakukan pengukuran tentang: 1)Informasi langsung dari obyek. 2)Mengevaluasi obyek atau tindakannya oleh pengamat. 3)Mengukur langsung kemampuan dan pengetahuannya. 4)Mengukur secara tidak langsung tentang kepercayaan, sikap atau perilaku obyek. • Yang termasuk perangkat lunak misalnya: kuisener, ceklist, rating seal, ujian tertulis, wawancara dan lainnya. Yang termasuk perangkat keras: alat-alat laboratorium, alat- alat kedokteran dan sebangsanya. Pengukuran • Dlm penelitian diperlukan pengukuran (measurement) variabel. Pengukuran adalah fungsi matematis yang korespondensi. Dalam pengukuran diperlukan himpunan obyek yang diukur (x), himpunan angka (y) dan suatu perintah yang menghubungkan (x) dan (y) secara korespondensi, artinya setiap anggota himpunan x mempunyai pasangan satu anggota dalam himpunan y, tidak boleh lebih atau kurang. Sebagai contoh pengukuran suhu badan dengan termometer. Himpunan y, tidak boleh lebih atau kurang. • Sebagai contoh pengukuran suhu badan dengan termometer. Himpunan x adalah himpunan pasien A, B, C, D, E dan F. Himpunan y adalah himponan angka-angka skala termometer yaitu 0, 1. 2, 3, 4,……, 50° C. Pengukuran … • Perintahnya: jika termometer dipasang di ketiak seorang pasien, air raksa dalam termometer menunjukkan angka 38, maka suhu badan pasien tersebut adalah 38° C, maka setiap pasien dalam pengukuran akan mendapatkan satu angka dalam termometer. Pengukuran … • Contoh lain: pengukuran sikap sekelompok subyek thd suatu peraturan tertentu. • Himpunan x adalah subyek: P, Q, R, S, T dan U. • Himpunan y adalh himpunan angka: 0, 1 dan 2. • Perintahnya: jika seorang subyek kurang setuju thd peraturan berilah angka 0, jika setuju berilah angka 1 dan jika sangat setuju berilah angka 2. • Jika si P menyatakan sangat setuju, hasil pengukuran sikap P thd peraturan tsb adalah 2. Jika S menyatakan tdk setuju maka skornya adalah 0, dan seterusnya. Pengumpulan, Pengaturan dan Analisis Data • Data adalah segala informasi mengenai variabel yg diteliti. • Berdasarkan sumbernya data dibedakan atas data primer dan data sekunder. • Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri selama penelitian berjalan. Berarti bahwa pada waktu penelitian dimulai data belum ada, baru ada data setelah penelitian berlangsung. • Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian orang lain. Ini berarti bahwa pada waktu peneiitian dimulai, data sekunder digunakan sebagai pelengkap dan referensi dalam penelitian. Pengumpulan, Pengaturan dan Analisis Data • Data (prural), datum (singular), berasal dari kata latin "dare" berarti "to give". Jadi sebenarnya data adalah fakta yg diamati peneliti yg diberikan oleh suatu situasi tertentu. Tegasnya: data adalah fakta tentang suatu situasi. Fakta sendiri berasal dari kata latin "facere" berarti to make". Jadi fakta adalah sesuatu yg dibuat atau yg dihasilkan oleh suatu situasi atau sesuatu yg dimanifestasikan oleh situasi. Pengumpulan, Pengaturan dan Analisis Data • Dengan demikian, data sebenarnya adalah suatu manifestasi dari situasi, bukan situasi itu sendiri. Jadi data adalah perwakilan suatu situasi. Padahal sebenarnya tujuan dari suatu penelitian adalah ingin mengetahui situasi yg sebenarnya. Sedangkan yg diperoleh hanya representasi dari situasi yg "sebenarnya". Peneliti yg baik harus selalu memikirkan bahwa yg dicari adalah situasi yg "sebenarnya" dibalik data yg diperolehnya. -------------------------------------- HASRAT INGIN TAHU ALAM PIKIRAN PENELITI -------------------------------------- Human sense barrier DATA SEKUNDER -------------------------------------- Batas data primer dan data sekunder DATA PRIMER -------------------------------------- Inpenetrable barrier --------------------------------------
SITUASI “SEBENARNYA” Manifestasi situasi sebenarnya
KEBENARAN “ABSOLUT” -------------------------------------- Gambar 4. Hierarki Data Data dengan Skala Nominal • Angka-angka yang diletakkan dalam skala nominal hanya untuk pembeda antara yang satu dengan yang lain. Ciri dari data nominal· adalah cara membedakan datanya dengan cara menghitung (counting). • Sebagai contoh data nominal: jumlah orang laki-Iaki atau perempuan yang hadir dalam sebuah pertemuan. Satu subyek akan mempunyai salah satu katagori saja, tidak mungkin satu subyek muncul dengan lebih dari satu katagori laki-Iaki dan perempuan. Jadi sifatnya "mutually exclusive". Contoh lain: banyaknya subyek yang memenuhi katagori jenis pekerjaan, status perkawinan, agama, setuju tidak setuju dan sebagainya. • Angka-angka yang diperoleh tidak bersifat aditif (tak dapat dijumlah kategorinya). Data dengan Skala Ordinal • Data tersusun atas jenjang. Di sini sudah ada keteraturan ("order") bahwa suatu nilai (skor) lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. • Sebagai contoh: pemberian angka pd kejuaraan melukis. • Ada juara I, juara II dan juara Ill. Angka I berarti lebih bagus dari pada II, dan angka III lebih jelek dari II, dan seterusnya. Jadi angka I, II, III mempunyai jenjang yang berbeda satu dengan yang lain. Tetapi selisih antara II dengan I tidak sama dengan selisih III dengan II. Demikian pula III + I tidak sama dengan II + II. Disini belum ada sifat aditif maupun multiplikatif (perkalian). • Contoh lain skala ordinal adalah skala rangking nilai siswa, rangking pendapat: sangat setuju, setuju dan tidak setuju dsb. Data dengan Skala Interval • Pada data dengan skala interval disamping sudah ada keteraturan atau jenjang, juga sudah mempunyai sifat aditif. Jika 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, dan juga 5 - 3 adalah sama dengan 4 - 2 dan seterusnya, demikian juga 3 + 1. Begitu pula 4 x 1 sama dengan 2 x 2, artinya ialah mempunyai sifat multiplikatif. Pada skala interval belum ada harga nol mutlak. • Contoh skala interval: indeks prestasi, skala termometer dan lain-lain. Data dengan Skala Rasio • Skala ini mempunyai derajat yg paling tinggi diantara skala lain. Skala rasio mempunyai harga nol mutlak. • Contoh data dengan skala rasio: berat badan, tinggi badan, luas sawah, dosis obat, waktu dan sebagainya. Data dengan skala rasio diperoleh dg cara mengukur. • Penyajian dan analisis data penelitian tergantung dari jenis datanya. Jika datanya adalah data kuantitatif, maka data dapat disajikan dan analisis dengan metode statistik. Jika datanya data kualitatif yang tidak dapat dinyatakan dengan angka, maka metode statistika tidak dapat digunakan. Data dengan Skala Rasio • Untuk mengatur dan menyajikan data kualitatif digunakan metode statistika deskriptif, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari data sampel terhadap populasinya digunakan statistika induktif atau statistika inferensial. • Dengan statistika deskriptif data dapat disajikan dan diatur dalam bentuk yang tepat sehingga data lebih banyak "berbicara". Misalnya dalam bentuk grafik, diagram, kurva, tabel dan sebagainya. Data dengan Skala Rasio • Di samping itu dengan statistika deskriptif dapat dicari kecenderungan pemusatannya (central tendency) dalam bentuk harga rata-rata (mean), modus atau mediannya. Juga dapat ditentukan penyebarannya dalam bentuk range, deviasi, deviasi standard, variasi dan sebagainya. Dengan statistika induktif dapat dilakukan estimasi dan uji hipotesis statistika. Data dengan Skala Rasio • Perlu diingat bahwa statistika adalah seperangkat alat (aset of tools). Sudah barang tentu pemakai harus tahu kegunaan, dan penggunaannya dengan tepat. • Statistika pada dasarnya adalah bahasa peneliti untuk menyatakan hasil penelitiannya. Sebagaimana lazimnya bahasa maka dalam bahasa statistika juga ada simbol-simbol tertentu seperti: +, -, x, sigma, akar, pangkat dan sebagainya dengan gramatika tertentu (metode statistika tertentu), akan diperoleh suatu "kalimat" statistika yang mempunyai arti tertentu. Pelaporan Hasil Penelitian • Laporan peneiitian bukan sekedar kelengkapan adminstrasi penelitian, tetapi yg lebih penting adalah menjamin keterbukaan pengetahuan ilmiah untuk diuji kembali atau dipergunakan bagi yg memerlukannya. Betapapun hebatnya hasil suatu penelitian, jika tidak ditulis dlm btk laporan atau publikasi akan tidak ada artinya. • Penulisan laporan penelitian hendaknya mengikuti kaidahkaidah penulisan ilmiah yang lazim dan konsisten. SOAL LATIHAN 04 1. Pada dasarnya ada dua katagori alat atau instrumen penelitianyang digunakan dalam penelitian. Sebutkan dua macam alat atau instrument tersebut. 2. Apa yang dimaksud dengan sskala rasio dan bagaimana cara mendapatkannya.