Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN ASAM BASA

INTERPRETASI HASIL ANALISA GAS


DARAH

NS. HJ. YULDANITA, S.KEP


PENDAHULUAN

Analisa gas darah merupakan salah


satu alat diagnosis dan
penatalaksanaan penting bagi
pasien untuk mengetahui status
oksigenasi dan keseimbangan asam
basanya..
Analisa Gas Darah

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi


oksigenasi sel atau jaringan adalah jumlah
oksigen yang terkandung dalam darah. Tekanan
gas darah tersebut dapat diukur dengan
menganalisa darah arteri secara langsung atau
melalui pulse oksimetri dengan melihat saturasi
hemoglobin. Analisa gas darah (AGD) telah
banyak digunakan untuk mengukur pH, PaO2,
dan PCO2
FISIOLOGI KESEIMBANGAN ASAM BASA

Keasaman atau kebasaan suatu larutan


tergantung dari ion hidrogen yang
dikandungnya.Peningkatan kadar H+ akan
menurunkan PH, sehingga larutan menjadi lebih
asam.
Penurunan H+ akibat penambahan basa kedalam
plasma akan menaikan PH.
Tubuh manusia dapat mempertahankan
keseimbangan asam basa dengan mengganti basa
dan asam kuat dengan basa asam lemah
Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam
Basa:

Asam adalah ion hydrogen atau donor proton. Suatu


cairan disebut asam bila mengandung H+ atau mampu
melepas atau memberikan H+.
Asam karbonat (H2CO3) adalah asam karena mampu
melepas H+ dan menjadi HCO-3

Basa adalah garam dari ion hydrogen atau akseptor


proton. Suatu cairan bersifat basa bila sanggup
menerima H+.
Bikarbonat (HCO3) adalah basa karena mampu
menerima H+ untuk kemudian menjadi H2CO3.
Regulasi Asam Basa

Regulasi sistem asam basa diatur oleh tiga sistem


yaitu :
1. Sistem Pernafasan
2. Sistem Renal
3. Sistem Buffer ( penyanggah )
SISTEM RESPIRASI → CO2
Merupakan. hasil metabolisme sel (220 mL/mnt)
Tempat pengeluarannya di paru (ventilasi)
Dampak terhadap pH :
pCO2 ↑ : pH  (Asidosis)
pCO2  : pH ↑ (Alkalosis)
PENGATURAN OLEH GINJAL
Melalui pengeluaran ion Cl
SISTEM PENYANGGA (BUFFER)
Ada empat penyangga dalam tubuh :
- Bikarbonat dan asam bikarbonat
- Fosfat
- Protein
- Hemoglobin dalam sel darah merah
Pembacaan Analisa Gas Darah

Lihat Ph (apakah asidosis atau alkalosis)


Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang mendukung sesuai
dengan hasil pH (untuk menentukan respiratorik
atau metabolik)
Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang hasilnya
berlawanan dengan pH (untuk menentukan adanya
kompensasi sebagian atau tidak)
Lihat pO2 untuk melihat adanya Hipoksemia atau
Hiperoksemia
Bila nilai Ph normal tetapi terjadi kelainan nilai
HCO3 atau PCO2 maka:
Lihat nilai pH, pH 7,35 – 7,39 adalah asidosis dan pH
7,41 – 7,45 adalah alkalosis
Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang mendukung sesuai
dengan hasil pH (untuk menentukan respiratorik atau
metabolik)
Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang hasilnya berlawanan
dengan pH (untuk menentukan adanya kompensasi
penuh atau tidak)
Lihat pO2 untuk melihat adanya Hipoksemia atau
Hiperoksemia
Interpretasi Hasil AGD

Secara singkat, hasil AGD terdiri atas komponen:

pH atau ion H+, menggambarkan apakah pasien mengalami


asidosis atau alkalosis. Nilai normal pH berkisar antara 7,35
sampai 7,45.

PO2, adalah tekanan gas O2 dalam darah. Kadar yang rendah


menggambarkan hipoksemia dan pasien tidak bernafas dengan
adekuat. PO2 dibawah 60 mmHg mengindikasikan perlunya
pemberian oksigen tambahan. Kadar normal PO2 adalah 80-
100 mmHg
Lanjutan...

PCO2, menggambarkan gangguan pernafasan.


Pada tingkat metabolisme normal, PCO2
dipengaruhi sepenuhnya oleh ventilasi. PCO2
yang tinggi menggambarkan hipoventilasi dan
begitu pula sebaliknya. Pada kondisi gangguan
metabolisme, PCO2 dapat menjadi abnormal
sebagai kompensasi keadaan metabolik. Nilai
normal PCO2 adalah 35-45 mmHg
Lanjutan...

HCO3-, menggambarkan apakah telah terjadi


gangguan metabolisme, seperti ketoasidosis.
Nilai yang rendah menggambarkan asidosis
metabolik dan begitu pula sebaliknya. HCO3-
juga dapat menjadi abnormal ketika ginjal
mengkompensasi gangguan pernafasan agar pH
kembali dalam rentang yang normal. Kadar
HCO3- normal berada dalam rentang 22-26
mmol/l
Lanjutan …

Base excess (BE), menggambarkan jumlah asam atau


basa kuat yang harus ditambahkan dalam mmol/l untuk
membuat darah memiliki pH 7,4. BE bernilai positif
menunjukkan kondisi alkalosis metabolik dan sebaliknya,
BE bernilai negatif menunjukkan kondisi asidosis
metabolik. Nilai normal BE adalah -2 sampai 2 mmol/l

Saturasi O2, menggambarkan kemampuan darah untuk


mengikat oksigen. Nilai normalnya adalah 95- 100%
Dari komponen-komponen tersebut dapat disimpulkan
menjadi empat keadaan yang menggambarkan
konsentrasi ion H+ dalam darah yaitu:

Asidosis respiratorik
Adalah kondisi dimana pH rendah dengan kadar
PCO2 tinggi dan kadar HCO3- juga tinggi sebagai
kompensasi tubuh terhadap kondisi asidosis
tersebut. Ventilasi alveolar yang inadekuat dapat
terjadi pada keadaan seperti kegagalan otot
pernafasan, gangguan pusat pernafasan, atau
intoksikasi obat.
Lanjutan…

Alkalosis respiratorik
Perubahan primer yang terjadi adalah menurunnya
PCO2 sehingga pH meningkat. Kondisi ini sering
terjadi pada keadaan hiperventilasi, sehingga banyak
CO2 yang dilepaskan melalui ekspirasi.
Asidosis Metabolik
Ditandai dengan menurunnya kadar HCO3-, sehingga
pH menjadi turun. Biasanya disebabkan oleh kelainan
metabolik seperti meningkatnya kadar asam organik
dalam darah atau ekskresi HCO3- berlebihan
Lanjutan…

Alkalosis metabolik
Adalah keadaan pH yang meningkat dengan HCO3-
yang meningkat pula. Adanya peningkatan PCO2
menunjukkan terjadinya kompensasi dari paru-paru.
Penyebab yang paling sering adalah iatrogenik akibat
pemberian diuretik (terutama furosemid),
hipokalemia, atau hipovolemia kronik dimana ginjal
mereabsorpsi sodium dan mengekskresikan H+,
kehilangan asam melalui GIT bagian atas, dan
pemberian HCO3- atau prekursornya (laktat atau
asetat) secara berlebihan.
Akibat Gangguan Keseimbangan
Asam Basa

Asidosis akan meningkatkan konsentrasi Kalium dalam darah.


Sehingga fungsi sel dan enzim tubuh memburuk. Kemudian
mengakibatkan aritmia ventrikuler.
Alkalosis akan menurunkan konsentrasi Kalium dalam darah.
Sehinggga afinitas Hb – O2 meningkat. Akibatnya pelepasan
O2 kejaringan sulit. Sehingga terjadi hipoksemia.
Kenaikan pCO2 (80 – 100 mmHg) akan mengakibatkan koma
dan aritmia serta vasodilatasi pembuluh darah. Bila hal ini
terjadi diotak maka aliran darah ke otak akan meningkat dan
mengakibatkan kenaikan tekanan intra cranial.
TATALAKSANA GANGGUAN KESEIMBANGAN
ASAM BASA

1. Asidosis respiratorik
Mengatasi penyakit dasar dan bila terjadi
hipoksemia harus diberikan terapi oksigen atau
ventilasi mekanik. Pada pasien dengan retensi CO2
kronik umumnya sudah beradaptasi dengan
hiperkapnia kronik dan stimulus pernafasannya
adalah hipoksemia sehingga pemberian oksigen
harus dilakukan hati-hati
Lanjutan

2. Alkalosis respiratorik
alkalosis yang disebabkan oleh hipoksemia diatasi
dengan terapi oksigen , bila karena serangan panik
diatasi dengan menenangkan pasien atau
memberikan air rebreathing.overventilasi pada
pasien dengan ventilasi mekanik diatasi dengan
mengurangi minute volume atau menambah dead
space
3. Asidosis dan alkalosis metabolik
pemberian bicnat masih kontroversi
PARAMETER DALAM AGD

PH normal 7,35 - 7,45


Pa CO2 normal 35 - 45 mmHg
Pa O2 normal 80 - 100 mmHg
HCO3 normal 22 - 26 mmol/l
Base Ekses normal -2 s/d 2 mmol/l
Saturasi O2 normal 95 – 100 %.
INTERPRETASI HASIL AGD

Tiga parameter dalam hasil AGD yang dapat


dijadikan acuan :
1. Kadar pH
2. Kadar pCO2
3. Kadar HCO3
Jenis gangguan asam basa :
• Asidosis (pH, pCO2)
Asidosis respitorik (pH pCO2 )
Alkalosis respitorik (pH pCO2 )
• Asidosis (pH, HCO3)
Asidosis metabolik (pH HCO3 )
Alkalosis metabolik (pH HCO3 )
Jenis gangguan pH pCO2 HCO3
Murni ¯ ↑ N
Terkompensasi sebag. ¯ ↑ ↑
Asidosis Respiratorik
Terkompensasi penuh N ↑ ↑
       
Murni ¯ N ¯
Terkompensasi sebag. ¯ ¯ ¯
Asidosis Metabolik
Terkompensasi penuh N ¯ ¯
       

Asidosis respiratorik + metabolik   ¯¯ ↑ ¯


Murni ↑ ¯ N
Terkompensasi sebag. ↑ ¯ ¯
Alkalosis Respiratorik
Terkompensasi penuh N ¯ ¯
       
Murni ↑ N ↑
Terkompensasi sebag. ↑ ↑ ↑
Alkalosis Metabolik
Terkompensasi penuh N ↑ ↑
       
Contoh Interpretasi AGD
1. Hasil AGD menunjukan Ph 7,21 Po2 90, HCO3 17
pCO2 42, BE – 8 Sat O2 99 %
2. AGD menunjukan Ph 7,13 PC O2 67 PaO2 61
HCO3 28 Sat O2 86 % BE -3,
3. Hasil AGD = PH : 7, 32 mmhg, PCO2: 44 mmhg,
PO2: 90 mmhg, BE: -10 mmol/L, HCO3: 20
mmol/L
4. Hasil AGD, Ph: 7,49. PCO2: 28, PO2: 99. BE: -2,0.
HCO3: 23.
THANKS FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai