Konteks • Untuk kepentingan apa saat ini? • Dulu sekolah masih sulit, sehingga guru sekolah minggu harus juga mengajarkan pelajaran, menggambar, melukis, mewarnai, dan lainnya. • Mengajar untuk kepentingan menceritakan Alkitab, bukan mengarang Alkitab, atau pun bergembira tidak jelas di dalam kelas sekolah minggu. • Kritik seorang pendeta bahwa, dia begitu muak ketika jadi anak sekolah minggu by definition artinya menjadi orang yang sanguin, tidak boleh plegmatik, atau bahkan melankolis dan kolerik. • Tambahan dari saya, bahkan guru-guru SM pun harus juga sanguin, tidak boleh yang lain. Mengajar yang Salah • Luk 17:1-2 di dalam konteks Luk 16:30. Alkitab lah yang harus diajarkan. • Kata lemah di sana menunjuk pada anak kecil (Bisa juga menunjuk kepada iman yang lemah, meskipun bukan anak kecil). Lihat Mat 18:6. • Pada zaman katolik Roma, Alkitab hanya boleh dimengerti kaum elite agamawan. • Luther katakan bahwa Alkitab itu untuk dipahami semua orang. • Zwingly dan Calvin katakan bahwa maka semua orang sama tanggung jawabnya dengan para elite agamawan. Tanggung Jawab Guru SM • Semua guru SM harus belajar Alkitab dengan benar. • Minimal sekali baca Alkitab secara sederhana, jangan keliru. • Menceritakan Alkitab kepada anak-anak, bukan kesaksian atau bahkan moralitas belaka yang sudah diajarkan oleh guru-guru pkn. • Kekristenan itu bukan budi pekerti, tetapi soal bagaimana mengasihi Tuhan, mengenal Tuhan yang diceritakan di dalam Alkitab, dan memuliakan Tuhan dengan melayani-Nya dan menikmati persekutuan dengan-Nya dan juga orang kudus. • Ajarkan anak-anak bahwa mereka bukan hanya butuh mengembangkan talentanya, tetapi mereka itu orang berdosa yang butuh Tuhan. • Menegur adalah tindakan yang keluar dari kasih kepada anak- anak, bukan hanya menegur anak-anak yang justru bandel dan dibenci, tetapi kepada mereka yang biasanya sopan, tetapi kurang serius di dalam belajar Alkitab. (Wah 3:19) • Menegur dari kemengertian akan yang dilakukan (Wahyu 3:15) • Punya iman yang tulus dan ikhlas (2 Tim 1:5) Cerita yang sering salah dipahami • Bercerita mengenai Daud melawan Goliat, dan mengatakan bahwa kita adalah Daud dengan begitu percaya diri. 1 Samuel 17 • Daud bukan kita, tetapi Yesus • Jangan-jangan kita Saul dan orang Israel yang cemas hati dan sangat ketakutan (Ayat 11) • Jangan-jangan kita Eliab yang justru ketika Yesus mau bekerja di dalam situasi hidup kita, kita malahan menahannya. (Ayat 28) • Jangan-jangan kita adalah Goliat yang merasa jagoan di hadapan Yesus dan menantangnya, mungkin tidak secara terbuka, tetapi diam-diam • Kenapa jarang menceritakan Ayub? • Jangan hanya menceritakan PL dan tokoh Alkitab di PL, tetapi keseluruhan Alkitab. • Kenapa jarang cerita mengenai Filemon? Onesimus? Dan tokoh Pb lainnya. • Khotbah selama masih ada waktu dan kesempatan, kalau bisa belum yang dikhotbahi oleh kita sebelumnya, jadi anak-anak bertumbuh, kita pun bertumbuh. Konsep Khotbah • Cerita • Analogi/Ilustrasi • Implikasi • Kontras • Nilai Teologis • Tokoh Reformasi/Contoh teladang disekeliling • Aplikasi • Serhananya: Cerita - Analogi - Aplikasi • Contoh Ayub 1:1-5 Contoh Khotbah • 1 Samuel 17:22-32: Daud