Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN DAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN CKD DENGAN
POLIKISTIK

DI SUSUN OLEH
A R W I N D I P U T R I P R AT I W I ( 11 6 0 9 4 )
D E S I N ATA L I A ( 11 6 0 9 6 )
D E V I N T A D W I S E T I AWA T I ( 11 6 0 9 7 )
D I D I K K U S U M A S AT R I A ( 11 6 0 9 9 )
FITRI DIANI RAHMAN ( 11 6 1 0 2 )
M AYA V I S T A O K T AV I A N I ( 11 6 1 0 7 )
N U N U N G S E T I YAWA T I ( 11 6 1 0 9 )
V I O N I TA P U T U S A G I TA ( 11 6 11 7 )
POLIKISTIK GINJAL

• Polikistik berasal dari kata:


poly → banyak
cystic → rongga tertutup abnormal, dilapisi epitel yang
mengandung cairan/bahan semisolid

Polikistik (polycystic) ginjal → banyaknya kistik (cystic) pada


ginjal.
• Penyakit ginjal polikistik : gangguan herediter yang terutama
mengenai tubulus ginjal, yg dapat berakhir dgn gagal ginjal,
ditandai dgn kista kista multiple bilateral, yg lambat laun
menghancurkan parenkim ginjal normal akibat penekanan.

Ginjal polikistik berkembang


secara progresif menuju
kerusakan kedua buah ginjal
KLASIFIKASI & ETIOLOGI KISTA GINJAL
tanda gejala sering berkembang antara usia
30-40 thn

Autosomal diturunkan oleh salah satu gen orang tua →


dominant memiliki peluang 50% utk menderita
polycystic
kidney disease Disebabkan karena kegagalan fusi antara
(ADPKD) glomerulus & tubulus→terjadi
pengumpulan cairan di saluran
buntu→kista semakin besar→menekan
Berdasarkan parenkim ginjal
faktor genetik
tanda gejala dapat muncul ketika masa anak-
Autosomal anak
recessive
polycystic diturunkan oleh kedua orangtua yg resesive
kidney akan menderita ARPKD
disease
(ARPKD) Disebabkan oleh mutasi suatu gen yang
belum terindentifikasi
MANIFESTASI KLINIS

• Nyeri
• Hematuria
• Infeksi saluran kemih
• Hipertensi
• Pembesaran ginjal & penurunan fungsi ginjal
• Aneurisma pembuluh darah otak/terjadi kista pada organ-
organ lain seperti hati dan pankreas
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan urin : proteinuria, hematuria, leukosituria,


bakteriuria
2. Pemeriksaan darah : uremia, anemia
3. Ultrasonografi ginjal
4. MRI
5. Computed tomography (CT)
6. Biopsi
PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Pengobatan penyakit ginjal polikistik→bersifat


suportif dgn cara manajemen hipertensi dikontrol
dengan obat antihipertensi, mengobati infeksi.
2. Penyakit ginjal polikistik yg berkembang menjadi
gagal ginjal→perawatan konservatif berupa diet
rendah protein
bila gagal ginjal sudah lanjut→dialysis atau
transplantasi ginjal.
3. Tindakan bedah→memecah kista (namun tdk
banyak manfaat utk memperbaiki fungsi ginjal).
KOMPLIKASI KISTA GINJAL

• Infeksi
• Hidronefrosis
• Pyelonefrosis
• Gagal ginjal kronik
• Kelainan pembuluh darah otak (aneurisma)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengeluh kencing berwarna
seperti cucian daging, bengkak pada seluruh tubuh, tidak nafsu
makan.
2. Pengkajian fisik
3. Pengkajian perpola
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Nyeri b.d efek fisiologis dari neoplasia.


• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan akumulasi
cairan dalam jaringan, penurunan mekanisme pengaturan
berkemih.
• Perubahan eliminasi urin b.d kesulitan berkemih dan
penurunan kontraksi otot saluran kemih.
• Ketidakefektifan pola nafas b.d penurunan reekspansi paru.
DX. 1 NYERI B.D EFEK FISIOLOGIS DARI
NEOPLASIA
Tujuan / Kriteria Hasil Rencana Tindakan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Minta px untuk menilai nyeri pada skala 0-10.
selama ± 24jam rasa nyeri px menurun atau 2. Lakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi,
berkurang dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi frekuensi, kualitas,
a. Perasaan senang secara fisik dan intensitas/keparahan nyeri.
psikologis. 3. Observasi isyarat ketidaknyamanan nonverbal.
b. Ekspresi wajah menunjukkan 4. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis
kenyamanan. (distraksi, relaksasi).
5. Kolaboratif dalam pemberian analgetik.
DX. 2 KELEBIHAN VOLUME CAIRAN BERHUBUNGAN
DENGAN AKUMULASI CAIRAN DALAM JARINGAN,
PENURUNAN MEKANISME PENGATURAN BERKEMIH

Tujuan / Kriteria Hasil Rencana Tindakan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Catat intake dan output secara akurat
selama ± 24jam Pasien tidak menunjukan 2. Kaji perubahan edema dan Pembesaran abdomen
terjadinya akumulasi cairan berlebihan setiap hari
dengan kriteria hasil: 3. Timbang BB tiap hari dalam skala yang sama
a. Volume cairan dalam tubuh seimbang. 4. Uji urine untuk berat jenis, albumin
b. Tidak ada oedema. 5. Atur masukan cairan dengan cermat
6. Berikan diuretik sesuai order dari tim medis
DX. 3 PERUBAHAN ELIMINASI URIN B.D KESULITAN
BERKEMIH DAN PENURUNAN KONTRAKSI OTOT
SALURAN KEMIH

Tujuan / Kriteria Hasil Rencana Tindakan


Setelah dilakukan tindakan 1. Mempertahankan pola eliminasi urin yang
keperawatan selama ±24 jam optimum.
diharapkan masalah dapat teratasi 2. Pantau eliminasi, frekuensi, konsistensi,
dengan kriteria standar: volume dan warna dengan tepat.
1. Menunjukan kontinesia urin. 3. Dapatkan spesimen urin pancar tengah dengan
tepat.
4. Intruksikan pada px untuk berespon segera
terhadap kebutuhan eliminasi.
5. Ajarkan px untuk minum 200ml cairan pada
saat makan.
DX. 4 KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS
B.D PENURUNAN REEKSPANSI PARU
Tujuan / Kriteria Hasil Rencana Tindakan
Setelah dilakukan tindakan selama ± 1. Pantau adanya pucat dan sianosis.
24jam diharapkan: 2. Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha
a. menunjukan pola nafas efektif. respirasi.
b. Kedalaman inspirasi dan kemudahan 3. Observasi dan dokumentasi ekspansi dada bilateral
bernafas. pada px dengan ventilator.
c. Tidak ada penggunaan otot bantu. 4. Auskultasi bunyi nafas, perhatikan adanya
keabnormalan.
5. Informasikan kepada px dan keluarga tentang teknik
relaksasi untuk meningkatkan pola pernafasan.
6. Kolaborasi dalam pemberian obat bronkodilator
sesuai dengan progam.

Anda mungkin juga menyukai