Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA POPULASI RENTAN ( PENYAKIT MENTAL, KECACATAN DAN POPULASI TERLANTAR)

kelompok 3
Nur fadillah kasimudddin : 21906132
Muh. Wahid bayu .s : 21906198
Aisyah aldamayanti : 21906123
Resky Wulandari : 21906134
Deventer Etwiory : 21906138
Fatmawati : 21906125
Sadillah : 21906144
marhani : 21906129
nirawati : 21906101
ilmansyah : 21906156
PENDAHULUAN
• Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan biopsiko-sosial-
spritual yang komphresiensif, ditunjukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluru proses kehidupan
• Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian
interaksi antara perawat dengan klien dan lingkungannya
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan
kemandirian klien dalam merawat dirinya
• Keperawatan kesehatan komunitas adalah
suatu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan
dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran aktif masyarakat serta mengutamakan
pelayanan promotif, preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
A. POPULASI RENTAN

populasi rentan adalah bagian dari kelompok


populasi yang memiliki kecenderungan lebih
untuk mengalami masalah kesehatan sebagai
akibat dari terpaannya terhadap resiko atau
memperoleh hasil dari masalah keesehatan yang
lebih buruk dari kelompok populasi lain secara
keseluruhan
KELOMPOK POPULASI RENTAN
• Refugees (pengungsi)
• Internally Displaced Persons (IDPs) ( orang yang
terlantar)
• National Minoritie (kelompok minoritas)
• Migrant Wrokers (pekerja migran)
• Indigenous Peoples (orang pribumi/penduduk asli
dari tempat pemukimannya)
• Chindren (anak)
• Women (wanita)
B. PENYAKIT MENTAL
penyakit mental atau gangguan jiwa adalah
sidrom atau pola perilaku, psikologi seseorang, yang
secara klinik cukup bermakna dan secara khas
berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress)
 Faktor-faktor yang yang mempegaruhi timbulnya
gangguan mental :
• Faktor organis (somatic)
• Faktor psikis dan struktur kepribadiannya
• Faktor lingkungan (melieu)
C. KECACATAN/DISABILITAS
Disabilitas adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik
atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan
dan hambatan bagian untuk melakukan kegiatan secara selayaknya.
 jenis-jenis Disabilitas
• Disabilitas mental :
a. mental tinggi
b. mental rendah
c. berkesulitan belajar spesifik
• Disabilitas fisik
a. kelainan tubuh (tuna daksa)
b. kelainan indera penglihatan (tuna netra)
c. kelainan pendengaran (tunarungu)
d. kelainan bicara (tunawicara)
D. POPULASI TERLANTAR

• Sekelompk manusia yang tidak terpelihara


atau diabaikan oleh komunitasnya.
• Ciri – ciri populasi terlantar :
1. Tidak memiliki rumah yang permanen
2. Tidak memiliki perlindungan hukum
3. Tidak memiliki identitas sebagai anggota
komunitas tertentu
Asuhan keperawatan pada populasi mental

Kasus :
seorang perempuan usia 30 tahun, dengan dua orang anak
pulang di rumah sakit setelah 20 hari dirawat dirumah sakit,
perempuan tersebut dirawat karena marah-marah, tertawa,
berbincang sendiri, merusak alat rumah tangga dan curiga
denga suaminya, diangnosa medis skinzofrenia. Suami
perempuan tersebut bekerja sebagai buruh dikota dan pulang
seminggu sekali, perempuan tersebut sudah 2 kali di rawat di
rumah sakit. Dirumah ia hanya tinggal dengan kedua anaknya,
1 minggu setelah pulang kader anaknya melaporkan keperawat
puskesemas bahwa perempuan tersebut mulai marah-marah,
bicara, tertawa sendiri lagi dan tidak mau minum obat
Pengkajian :
Satu minggu setelah pulang dari rumah sakit perempuan
tersebut marah-marah, bicara sendiri, tertawa sendiri,
merusak alat rumah tangga, dan curiga dengan suaminya.
Selama satu minggu terakhir perempuan tersebut tidak
minum obat.

Doangnosa keperawatan :
Individu :
Dx : Halusinasi
Resesiko perilaku kekerasan
Penatalaksanaan regimen terapeutik infektif
Keluarga : ( kurang pengetahuan)
Perencanaan : ( tujuan jangka panjang )
Individu :
1. Halusinasi berkurang atau hilang
2.Perilaku mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan dapat di cegah
3.Patuh dalam penetalaksanaan regimen terapeutik

Keluarga :
Merawat pasien dengan halusinasi, resiko perilaku
kekerasan dan penatalaksanaan regimen terapeutik
infektif
Tujuan jangka pendek
Individu :
1. mengenal masalah dan mengontrol halusinasi dengan 4 cara:
menghardik, bercakap-cakap, melakukan kegiatan, dan patuh
minum obat,
2. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara : fisik, sosial,
spiritual, deescalasi dan patuh minum obat
3. Memhami manfaat 6 besar obat dan dampak bila putus obat
Keluarga :
4. Mengenal masalah halusinasi, resiko perilaku kekerasan dan
penatalaksanaan regimen terapeutik
5. Memutuskan cara merawat perempuan terasebut
6. Memodivikasi lingkungan
7. Melakukan follow-up dan rujukan
Tindakan
Individu :
1. Melatih mengontrol halusinasi dengan 4 cara : menghardik,
bercakap-cakap, kegiatan terjadwal dan patuh minum obat
2. Melatih mengontrol perilaku kekerasan dengan caea : fisik, sosial,
spriritual, deescalasi dan patuh obat
3. Mendiskusikan tentang manfaat obat
Keluarga :
4. Melatih mengenal masalah
5. Melatih keluarga mengambil keputusan
6. Melatih keluarga cara memodivikasi lingkungan
7. Melatih kluarga cara merawat ODGJ dengan halusinasi, resiko
perilaku kekerasan dan ketidak efektifan penatalaksanaan
regimen terapeutik
Evaluasi
Individu :
1. Halusinasi terkontrol atau hilang
2. Tidak mencederai diri, orang lain dan lingkungan
3. Patuh minum obat
4. Keluarga
5. minum
6. Mampu merawat perempuan tersebut
Pencegahan :
Primer : pendidikan kesehatan dan melatih cara manajemen stres untuk
dan anak-anak pasien tersebut
Sekunder : monitor kepatuhan minum obat dan memberikan perawatan
Tersier : meningkatkan kemampuan koping dan mengembangkan sistem
pendukung
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai