PALCIFARUM
DAN P. VIVASX
Kelompok 1
Kelompok 1
01 A. WAHDANIA
NIM PO714203191.002
02
ANNI ATIQAH MAHDIYYAH
NIM PO714203191.008
03 NURHALISA HASRI
NIM PO714203191.026
04
RIZKY.S
NIM PO714203191.031
A. Plasmodium Falciparum dan Plasmodium Vivax
. 1. Plasmodium falciparum
- Taksomi - Morfologi
Plasmodium falciparum mempunyai sifat – sifat Parasit ini merupakan species yang berbahaya
tertentu yag berbeda dengan species lainnya, karena penyakit yang ditimbulkannya dapat
sehingga diklasifikasikan dalam subgenus laveran. menjadi berat dan menyebabkan
Plasmodium falciparum mempunyai klasifikasi kematian.Perkembangan aseksual dalam hati
sebagai berikut : hanya menyangkut fase preritrosit saja; tidak ada
Kingdom: Haemosporodia fase ekso-eritrosit.Bentuk dini yang dapat dilihat
Divisio : Nematoda dalam hati adalah skizom yang berukuran ± 30 µ
Subdivisio : Laveran pada hari keempat setelah infeksi.
Kelas : Spotozoa
Ordo : Haemosporidia
Genus : Plasmodium
Species : Falciparum
2. Morfologi dan Taksonomi Plasmodium vivax
- Taksonomi
Plasmodium vivax memiliki klasifikasi sebagai
berikut:
Domain : Eukaryota - Morfologi
Kingdom : Chromalveolata Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti
Superphylum :Alveolata pada satu sisi,Tropozoid tua tampak sebagai
Phylum : Apicomplexa cincin amuboid akibat penebalan sitoplasma yang
Class : Aconoidasida tidak merata, Dalam waktu 36 jam parasit akan
Ordo : Haemosporida mengisi lebih dari setengah sel eritrosit yang
Family : Plasmodiidae membesar, Proses selanjutnya inti sel parasit
Genus : Plasmodium akan mengalami pembelah dan menjadi bentuk
schizont yang berisi merozoit berjumlah antara 16
– 18 buah, Gametosit mengisi hamper seluruh
eritrosit, Mikrogametosit berinti besar dalam
pewarnaan Giemsa akan berwarna merah muda
sedangkan sitoplasma berwarna biru,
Makrogametosit berinti padat berwarna merah
letaknya biasanya di pinggir.
C. Siklus hidup Plasmodium Falciparum dan
Plasmodium vivax
1. Siklus Hidup Plasmodium Falciparum
• Sporozoit & Tahap Hati
Ketika anopheles betina yang membawa Plasmodium menggigit manusia, sporozoit masuk ke dalam tubuh
manusia. Lebih dari 100 sporozoit dapat masuk hanya dengan satu gigitan oleh nyamuk yang terinfeksi
Plasmodium.
• Merozoit & Tahap Eritrosit
Dalam hepatosit (sel hati), sporozoit mengalami multiplikasi aseksual yang disebut skizogoni, membentuk merozoit-
merozoit. Ribuan merozoit terbentuk dalam kurun waktu dua minggu.
• Skizon & Tahap Eritrosit
Merozoit berdiferensiasi lebih lanjut dalam sitoplasma sel darah merah untuk membentuk trofozoit, yang berbentuk
lebih besar dan bulat. Serupa dengan tahap sebelumnya, trofozoit mengalami skizogoni, dimana replikasi DNA
terjadi. Tahap ini disebut sebagai skizon eritrositik.
• Pecahnya Sel Darah Merah yang Terinfeksi
Dalam tahap ini, merozoit dilepas melalui pecahnya sel darah merah yang terinfeksi.
• Pembentukan Gamet Jantan dan Betina
Dalam tahap eritrositik, beberapa merozoit berdiferensiasi menjadi gametosit jantan dan betina. Pada gigitan
nyamuk anopheles betina selanjutnya, gametosit-gametosit Plasmodium diambil oleh nyamuk tersebut.
• Pembuahan dan Pembentukan Zigot
2. Siklus Hidup Plasmodium Vivax
• Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang
mengandung sporozoit.
• Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
• Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan
membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
• Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
• Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
• Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit
dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk
makrogametosit danmikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma).
Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Fertilisasi terjadi di dalam usus sehingga
terbentuklah zigot (ookinet)
• Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus
oleh otot dinding perut nyamuk (ookista)
• Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan
sporozoit.
• Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk,
diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
• Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke
dalam darah.
1. Plasmodium pada manusia : aseksual (Fase gametofit dan vegetatif)
2. Plasmodium pada nyamuk : seksual (Fase sporofit dan generatif )
D. Patologi dan Gejala Klinis dari Plasmodium
Falciparum dan Plasmodium vivax
Demam malaria
Demam timbul secara periodic bersamaan dengan
terjadinya sporulasi dalam darah. Untuk plasmodium
vivax, plasmodium falciparum dan ovale serangan
demam setiap 48 jam.
Splenomegali
Pembesaran limpa, pembesaran limpa pada awalnya
lunak, mudah pecah dan nyeri sehingga perabaan limpa
tersebut harus hati-hati. Pada stadium kronik limpa
berwarna kelabu keras.
Anemia
Anemia Nampak jelas pada penderita malaria
Falciparum dengan penghancuran eritrosit yang cepat
dan hebat terutama pada malaria menahun
E. Diagnosis Plasmodium Falciparum dan
Plasmodium vivax
Diagnosis malaria dari anamnesis orang yang bepergian atau tinggal didaerah endemic atau gejala
seperti demam. Tes apus darah mikroskopik merupakan baku emas pemeriksaan tetapi terdapat juga tes
yang lebih cepat, RDT (rapid detection test). Tes lainnya bermanfaat untuk mencari kompikasi potensial
atau diagnosis banding.
Pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa pasti penyakit malaria adalah dengan melakukan
pemeriksaan mikroskopis untuk menemukan parasit Plasmodium dalam sediaan darah. Sediaan darah
tipis akan memberikan gambaran bentuk parasit yang lebih baik dan sempurna morfologinya, namun
perlu ketelitian dan kesabaran dalam melakukan pemeriksaan. Sedangkan sediaan darah tebal akan
mempercepat proses identifikasi Plasmodiun walaupun morfologi parasit tidak sebaik bila dibuat sediaan
apus.
F. Pengobatan dan Pencegahan Plasmodium
Falciparum dan Plasmodium vivax
Usahakan tidur dengan kelambu, memberi kawat kasa, memakai obat nyamuk bakar,
menyemprot ruang tidur, dan tindakan lain untuk mencegah nyamuk berkembang di
rumah.
Menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan ruang tidur, semak-semak
sekitar rumah, genangan air, dan kandang-kandang ternak.
Memperbanyak jumlah ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kelinci dengan
menempatkan mereka di luar rumah di dekat tempat nyamuk bertelur.
Memelihara ikan pada air yang tergenang, seperti kolam, sawah dan parit. Atau dengan
memberi sedikit minyak pada air yang tergenang.
Menanam padi secara serempak atau diselingi dengan tanaman kering atau
pengeringan sawah secara berkala.
Menyemprot rumah dengan DDT
Pengobatan malaria ini dilakukan dengan pemberian obat antimalarial untuk membunuh
parasite.
2. Pengobatan Dan pencegahan plasmodium vivax