Anda di halaman 1dari 13

PLASMODIUM

PALCIFARUM
DAN P. VIVASX
Kelompok 1
Kelompok 1

01 A. WAHDANIA
NIM PO714203191.002

02
ANNI ATIQAH MAHDIYYAH
NIM PO714203191.008

03 NURHALISA HASRI
NIM PO714203191.026

04
RIZKY.S
NIM PO714203191.031
A. Plasmodium Falciparum dan Plasmodium Vivax

. 1. Plasmodium falciparum

Plasmodium falciparum adalah protozoa parasit salah satu


spesies Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria
pada manusia. Protozoa ini masuk pada tubuh manusia
melalui nyamuk Anopheles betina. Plasmodium
falciparum menyebabkan infeksi paling berbahaya dan
memiliki tingkat komplikasi dan mortalitas malaria tertinggi.
Nama penyakit yang di akibatkan oleh Plamodium Falciparum
adalah malaria falsiparum atau sering di sebut malaria
tropikana.Manusia merupakan hospes perantara parasit ini
dan nyamuk Anopheles betina menjadi hopses definitifnya
atau merupakan vektornya.Parasit ini ditemukan didaerah
tropic, terutama di Afrika dan Asia Tenggara.Di Indonesia
parasit ini terbesar di seluruh kepulauan.

Spesies yang paling mematikan adalah Plasmodium


falciparum, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan
dan kematian pada manusia.Infeksi akut oleh spesies ini jika
tidak ditangani dapat membahayakan jiwa, sedangkan infeksi
kronis dapat menyebabkan anemia berat.
2. Plasmodium vivax

Plasmodium vivax adalah protozoa parasit yang pathogen


yang sering dan didistribusikan secara luas sebagian besar
menyebabkan malaria. Plasmodium vivax merupakan salah
satu dari enam jenis parasit malaria yang sering
menginfeksi manusia. Plasmodium Vivax termasuk ke
dalam anggota filum Sporozoa yang tidak memiliki alat
gerak dan bersifat parasit, tubuh terbentuk bulat atau bulat
panjang.
 
Pada tahun 1898 Ronald Ross membuktikan keberadaan
Plasmodium pada dinding perut tengah dan kelenjar liur
nyamuk Culex Atas penemuan ini ia memenangkan Hadiah
Nobel Kedokteran pada tahun 1902, meskipun sebenarnya
penghargaan itu perlu diberikan kepada profesor Italia
Giovanni Battista Grassi, yang membuktikan bahwa
mamalia manusia hanya bisa disebarkan oleh nyamuk
Anopheles
B. Morfologi dan Taksonomi dari Plasmodium
Falciparum dan Plasmodium vivasx

1. Morfologi dan Taksonomi Plasmodium Falciparum

- Taksomi - Morfologi
Plasmodium falciparum mempunyai sifat – sifat Parasit ini merupakan species yang berbahaya
tertentu yag berbeda dengan species lainnya, karena penyakit yang ditimbulkannya dapat
sehingga diklasifikasikan dalam subgenus laveran. menjadi berat dan menyebabkan
Plasmodium falciparum mempunyai klasifikasi kematian.Perkembangan aseksual dalam hati
sebagai berikut : hanya menyangkut fase preritrosit saja; tidak ada
Kingdom: Haemosporodia fase ekso-eritrosit.Bentuk dini yang dapat dilihat
Divisio : Nematoda dalam hati adalah skizom yang berukuran ± 30 µ
Subdivisio : Laveran pada hari keempat setelah infeksi.
Kelas : Spotozoa
Ordo : Haemosporidia
Genus : Plasmodium
Species : Falciparum
2. Morfologi dan Taksonomi Plasmodium vivax

- Taksonomi
Plasmodium vivax memiliki klasifikasi sebagai
berikut:
Domain          : Eukaryota - Morfologi
Kingdom        : Chromalveolata Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti
Superphylum  :Alveolata pada satu sisi,Tropozoid tua tampak sebagai
Phylum          : Apicomplexa cincin amuboid akibat penebalan sitoplasma yang
Class              : Aconoidasida tidak merata, Dalam waktu 36 jam parasit akan
Ordo              : Haemosporida mengisi lebih dari setengah sel eritrosit yang
Family           : Plasmodiidae membesar, Proses selanjutnya inti sel parasit
Genus            : Plasmodium akan mengalami pembelah dan menjadi bentuk
schizont yang berisi merozoit berjumlah antara 16
– 18 buah, Gametosit mengisi hamper seluruh
eritrosit, Mikrogametosit berinti besar dalam
pewarnaan Giemsa akan berwarna merah muda
sedangkan sitoplasma berwarna biru,
Makrogametosit berinti padat berwarna merah
letaknya biasanya di pinggir.
C. Siklus hidup Plasmodium Falciparum dan
Plasmodium vivax
1. Siklus Hidup Plasmodium Falciparum
• Sporozoit & Tahap Hati
Ketika anopheles betina yang membawa Plasmodium menggigit manusia, sporozoit masuk ke dalam tubuh
manusia. Lebih dari 100 sporozoit dapat masuk hanya dengan satu gigitan oleh nyamuk yang terinfeksi
Plasmodium.
• Merozoit & Tahap Eritrosit
Dalam hepatosit (sel hati), sporozoit mengalami multiplikasi aseksual yang disebut skizogoni, membentuk merozoit-
merozoit. Ribuan merozoit terbentuk dalam kurun waktu dua minggu.
• Skizon & Tahap Eritrosit
Merozoit berdiferensiasi lebih lanjut dalam sitoplasma sel darah merah untuk membentuk trofozoit, yang berbentuk
lebih besar dan bulat. Serupa dengan tahap sebelumnya, trofozoit mengalami skizogoni, dimana replikasi DNA
terjadi. Tahap ini disebut sebagai skizon eritrositik.
• Pecahnya Sel Darah Merah yang Terinfeksi
Dalam tahap ini, merozoit dilepas melalui pecahnya sel darah merah yang terinfeksi.
• Pembentukan Gamet Jantan dan Betina
Dalam tahap eritrositik, beberapa merozoit berdiferensiasi menjadi gametosit jantan dan betina. Pada gigitan
nyamuk anopheles betina selanjutnya, gametosit-gametosit Plasmodium diambil oleh nyamuk tersebut.
• Pembuahan dan Pembentukan Zigot
2. Siklus Hidup Plasmodium Vivax

• Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang
mengandung sporozoit.
• Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
• Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan
membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
• Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
• Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
• Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit
dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk
makrogametosit danmikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma).
Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Fertilisasi terjadi di dalam usus sehingga
terbentuklah zigot (ookinet)
• Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus
oleh otot dinding perut nyamuk (ookista)
• Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan
sporozoit.
• Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk,
diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
• Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke
dalam darah.
1. Plasmodium pada manusia : aseksual (Fase gametofit dan vegetatif)
2. Plasmodium pada nyamuk : seksual (Fase sporofit dan generatif )
D. Patologi dan Gejala Klinis dari Plasmodium
Falciparum dan Plasmodium vivax

1. Patologi Dan Gejala Klinis Plasmodium Falciparum

 Demam malaria
Demam timbul secara periodic bersamaan dengan
terjadinya sporulasi dalam darah. Untuk plasmodium
vivax, plasmodium falciparum dan ovale serangan
demam setiap 48 jam.

 Splenomegali
Pembesaran limpa, pembesaran limpa pada awalnya
lunak, mudah pecah dan nyeri sehingga perabaan limpa
tersebut harus hati-hati. Pada stadium kronik limpa
berwarna kelabu keras.
 

 Anemia
Anemia Nampak jelas pada penderita malaria
Falciparum dengan penghancuran eritrosit yang cepat
dan hebat terutama pada malaria menahun
E. Diagnosis Plasmodium Falciparum dan
Plasmodium vivax

1. Diagnosis Plasmodium Falciparum

Diagnosis malaria dari anamnesis orang yang bepergian atau tinggal didaerah endemic atau gejala
seperti demam. Tes apus darah mikroskopik merupakan baku emas pemeriksaan tetapi terdapat juga tes
yang lebih cepat, RDT (rapid detection test). Tes lainnya bermanfaat untuk mencari kompikasi potensial
atau diagnosis banding.

2. Diagnosis Plasmodium vivax

Pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa pasti penyakit malaria adalah dengan melakukan
pemeriksaan mikroskopis untuk menemukan parasit Plasmodium dalam sediaan darah. Sediaan darah
tipis akan memberikan gambaran bentuk parasit yang lebih baik dan sempurna morfologinya, namun
perlu ketelitian dan kesabaran dalam melakukan pemeriksaan. Sedangkan sediaan darah tebal akan
mempercepat proses identifikasi Plasmodiun walaupun morfologi parasit tidak sebaik bila dibuat sediaan
apus. 
F. Pengobatan dan Pencegahan Plasmodium
Falciparum dan Plasmodium vivax

1. Pengobatan Dan Pencegahan Plasmodium Faciparum

 Usahakan tidur dengan kelambu, memberi kawat kasa, memakai obat nyamuk bakar,
menyemprot ruang tidur, dan tindakan lain untuk mencegah nyamuk berkembang di
rumah.
 Menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan ruang tidur, semak-semak
sekitar rumah, genangan air, dan kandang-kandang ternak.
 Memperbanyak jumlah ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kelinci dengan
menempatkan mereka di luar rumah di dekat tempat nyamuk bertelur.
 Memelihara ikan pada air yang tergenang, seperti kolam, sawah dan parit. Atau dengan
memberi sedikit minyak pada air yang tergenang.
 Menanam padi secara serempak atau diselingi dengan tanaman kering atau
pengeringan sawah secara berkala.
 Menyemprot rumah dengan DDT
 Pengobatan malaria ini dilakukan dengan pemberian obat antimalarial untuk membunuh
parasite.
2. Pengobatan Dan pencegahan plasmodium vivax

 Pencegahan perusakan hutan agar habitat nyanuk


Anopheles sp. tidak rusak, karena bila rusak, maka nyamuk
penghisap hewan (zoophilik) akan berubah menjadi
nyamuk pemakan manusia (anthropofilik)
 Pemakaian bubuk Abate pada air untuk membunuh jentik-
jentik nyamuk.
 Meningkatkan level sanitasi agar jentik-jentik nyamuk dapat
berkurang
 Pada daerah pedalaman biasanya akan dibiakkan jentik
nyamuk pemakan Plasmodium sp. & pemindahan hewan-
hewan ternak ke daerah pedalaman agar nyamuk
Anopheles sp. menggigit hewan tersebut.(Plasmodium sp.
tidak berbahaya bagi hewan).
 Penyemperotan secara berkala.
KESIMPULAN

 Plasmodium falciparum merupakan protozoa parasit penyebab


penyakit berbahaya mematikan seperti malaria, splenimegali
dan anemia yang dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui
gigitan nyamuk Anopheles betina. Parasit ini sering ditemukan
di daerah tropis terutama di Asia tenggara dan Afrika. Untuk itu
gunakan selalu kelambu saat ingin tidur dan jaga kebersihan
sekitar untuk pencegahan dari Plasmodium faciparum.

 Plasmodium vivax juga merupakan protozoa parasit pathogen


penyebab malaria yang tidak memiliki alat gerak dan berbentuk
bulat atau lonjong. Diagnosa pemeriksaan mikroskopis dapat
dilakukan untuk menemukan parasit Plasmodium dalam
sediaan darah.

Anda mungkin juga menyukai