KELOMPOK 3 :
MACAM-MACAM PEMERIKSAAN
03 ANALISIS CAIRAN SENDI
DEFINISI SENDI
• Sendi merupakan suatu engsel yang membuat
anggota tubuh dapat bergerak dengan baik
• Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih
tulang.
1. Sendi fibrosa
yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan.
2. Sendi Kartilagenosa
Sendi yang pergerakannya terbatas, dihubungkan oleh
tulang hialin.
3. Sendi sinovial
Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami
pergerakkan,.
KOMPONEN PENUNJANG SENDI
Komponen penunjang sendi antara lain :
kapsula sendi, ligamen (ligamentum), tulang
rawan hialin (kartilago hialin), cairan
sinovial atau cairan sendi.
Pemeriksaan Makroskopik
01
Pemeriksaan Mikroskopis
02
Pemeriksaan Kimia
03
I hope and I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK
01 Warna dan Kejernihan
02 Bekuan
Cairan sendi normal tidak membeku karena tidak berisi fibrinogen.
03 Viskositas
Keadaan patologis dapat mengurangi viskositas sehingga cairan itu
seolah-olah menjadi encer.
BEKUAN
Pra analitik
1. Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
2. Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.
3. Prinsip tes : fibrinogen menyebabkan sampel membeku.
4. Alat : tabung yang steril.
Analitik
Cara kerja :
1. Sampel dimasukan kedalam tabung steril
2. Dibiarkan sampel selama 1 jam
3. Dilihat ada tidaknya bekuan.
4. Nilai rujukan : tidak membeku.
Pasca analitik
Interpretasi :
Bekuan + : ada proses peradangan (Gandasoebrata,2006).
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
A. Jumlah Leukosit
Hasil hitung lekosit total maupun C. Kristal-kristal
hitung jenis lekosit pada sendi dapat .
membedakan inflammatory arthritis, Persiapan pasien : tidak diperlukan
non inflammatory arthritis dan persiapan khusus.
infectious arthrtis. Persiapan sampel : sampel disentrifus
terlebih dahulu.
Prinsip tes : jenis kristal tergantung
B. Hitung Jenis jenis kelainan.
.Hitung jenis lekosit pada sendi dapat
membedakan inflammatory arthritis,
non inflammatory arthritis dan
infectious arthrtis.
HITUNG JENIS
Pra Analitik
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
Persiapan sampel :
• Sampel harus diperiksa < 1 jam setelah pengambilan.
• Sampel dapat langsung dari cairan aspirasi atau dari sedimen cairan sendi
yang telah disentrifus (paling baik).
Prinsip tes : cairan sendi diapuskan di atas obyek glass kemudian diwarnai.
Analitik
Cara kerja pewarnaan MGG :
1. Diambil cairan sendi yang telah disentrifuge
2. Diteteskan 1-2 tetes cairan sendi diatas objek glas, kemudian dibuat hapusan di
atas objek glass, dibiarkan mengering. Pasca analitik
3. Difiksasi apusan tersebut dengan metanol selama 5 menit lalu dibilas dengan air Interpretasi :
mengalir. Jumlah netrofil < normal atau non
4. Diteteskan sediaan apusan dengan larutan May Grunwald ± 1 – 2 menit. inflamatorik25%
5. Digenangi dengan larutan buffer pH 6,4 dan diamkan selama 3 menit.
6. Diwarnai dengan larutan Giemsa yang sudah diencerkan dengan buffer pH 6,4 dan
dibiarkan 5 – 10 menit, cuci dengan air mengalir lalu keringkan.
7. Diamati apusan di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 x menggunakan oil
emersi.
8. Nilai rujukan : jumlah netrofil < 25 %.
PEMERIKSAAN KIMIA
TEST GLUKOSA 01
Nilai rujukan: Perbedaan antara glukosa
serum dan glukosa cairan sendi 02
adalah < 10 mg%.
03 TEST BEKUAN MUCIN
Test ini menguji kualitas mucin yang ada dalam cairan
sendi. Mucin adalah satu komplex yang tersusun dari
TEST LAKTAT asam hialuronat dan protein, mucin itu membeku oleh
DEHIDROGENASE (LDH) pengarah asam acetat.
Pra analitik
1. Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
2. Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.
3. Prinsip tes : asam asetat dapat membekukan asam hialuronat dan protein.
Analitik
Cara kerja :
1. Kedalam 1 tabung reaksi dimasukan 4mL aquadest.
2. Dimasukan sebanyak 1 mL cairan sendi.
3. Diteteskan 1 tetes larutan asam asetat 7 N.
4. Diaduk kuat-kuat dengan batang pengaduk.
5. Kemudian diperiksa hasil reaksi segera setelah diaduk dan setelah 2 jam.
Nilai rujukan
Terlihat satu bekuan kenyal dalam cairan jernih Mucin baik : normal.
Pasca analitik
Interpretasi :
• Mucin sedang : jika bekuan kurang kuat dan tidak mempunyai batas tegas dalam cairan jernih.
Misalnya pada RA.
• Mucin buruk : jika bekuan yang terjadi berkeping-keping dalam cairan keruh, misalnya karena infeksi.
KESIMPULAN