Anda di halaman 1dari 14

“ANALISA CAIRAN SENDI”

KELOMPOK 3 :

1. Anisah Musfirah Putri Mh. Faaruk


(PO714203191.007)
2. Anni Atiqah Mahdiyyah
(PO714203191.008)
3. Annisa Sekar Jasmine
(PO714203191.009)
“MATERI”
01 DEFINISI SENDI

PEMERIKSAAN CAIRAN SENDI


02

MACAM-MACAM PEMERIKSAAN
03 ANALISIS CAIRAN SENDI
DEFINISI SENDI
• Sendi merupakan suatu engsel yang membuat
anggota tubuh dapat bergerak dengan baik
• Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih
tulang.

Sendi dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Sendi fibrosa
yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan.
2. Sendi Kartilagenosa
Sendi yang pergerakannya terbatas, dihubungkan oleh
tulang hialin.
3. Sendi sinovial
Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami
pergerakkan,.
KOMPONEN PENUNJANG SENDI
Komponen penunjang sendi antara lain  :
kapsula sendi, ligamen (ligamentum), tulang
rawan hialin (kartilago hialin), cairan
sinovial atau cairan sendi. 

Cairan sendi adalah cairan pelumas yang terdapat


pada sendi yang dihasilkan dari ultrafiltrasi plasma
dan mengandung asam hialuronat. Asam hialuronat
ini menyebabkan cairan sendi bersifat kental
sehingga cairan sendi dapat berfungsi sebagai
pelumas.
PEMERIKSAAN CAIRAN SENDI
Proses Pengambilan Metode
Tujuan
Sampel Prosedur dalam pengambilan cairan
Pemeriksaan cairan sendi dilakukan
sinovial dikenal dengan
untuk membantu mendiagnosis
1. Pra Analitik arthrocentesis. Setelah dianastesi
penyebab peradangan, nyeri, dan
2. Analitik lokal, dilakukan penyuntikan hingga
pembengkakan pada sendi.
masuk ke tempat cairan sinovial
berada (area diantara tulang).

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengambilan Sampel

1. Mengetahui apakah pasien mempunyai gangguan hemostasis.


2. Melakukan dengan tehnik yang benar dan berusaha untuk selalu steril.
3. Sampel yang didapatkan sesegera mungkin untuk dibawa kelaboratoium.
4.Jika akan dikerjakan pemeriksaan glukosa cairan sendi maka pasien dipuasakan
6-8 jam terebih dahulu.
5. Bila dikehendaki antikoagulan digunakan heparin.
6. Bila akan dilakukan pemeriksaan mikrobiologi wadah untuk menampung cairan
sendi harus steril
MACAM-MACAM PEMERIKSAAN ANALISIS
CAIRAN SENDI

Pemeriksaan Makroskopik
01

Pemeriksaan Mikroskopis
02

Pemeriksaan Kimia
03

I hope and I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK
01 Warna dan Kejernihan

Cairan sendi normal tidak berwarna atau mempunyai warna kekuning-


kuningan yang sangat muda. Kejernihan Dalam keadaan normal cairan
sendi jernih.

02 Bekuan
Cairan sendi normal tidak membeku karena tidak berisi fibrinogen.

03 Viskositas
Keadaan patologis dapat mengurangi viskositas sehingga cairan itu
seolah-olah menjadi encer.
BEKUAN
Pra analitik
1. Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
2. Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.
3. Prinsip tes : fibrinogen menyebabkan sampel membeku.
4. Alat : tabung yang steril.

Analitik
Cara kerja :
1. Sampel dimasukan kedalam tabung steril
2. Dibiarkan sampel selama 1 jam
3. Dilihat ada tidaknya bekuan.
4. Nilai rujukan : tidak membeku.
 
Pasca analitik
Interpretasi :
Bekuan + : ada proses peradangan (Gandasoebrata,2006).
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
A. Jumlah Leukosit
Hasil hitung lekosit total maupun C. Kristal-kristal
hitung jenis lekosit pada sendi dapat .
membedakan inflammatory arthritis, Persiapan pasien : tidak diperlukan
non inflammatory arthritis dan persiapan khusus.
infectious arthrtis. Persiapan sampel : sampel disentrifus
terlebih dahulu.
Prinsip tes : jenis kristal tergantung
B. Hitung Jenis jenis kelainan.
.Hitung jenis lekosit pada sendi dapat  
membedakan inflammatory arthritis,
non inflammatory arthritis dan
infectious arthrtis.
HITUNG JENIS
Pra Analitik
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
Persiapan sampel :
• Sampel harus diperiksa < 1 jam setelah pengambilan.
• Sampel dapat langsung dari cairan aspirasi atau dari sedimen cairan sendi
yang telah disentrifus (paling baik).
Prinsip tes : cairan sendi diapuskan di atas obyek glass kemudian diwarnai.

Analitik
Cara kerja pewarnaan MGG :
1. Diambil cairan  sendi yang telah disentrifuge
2. Diteteskan 1-2 tetes cairan sendi diatas objek glas, kemudian dibuat hapusan di
atas objek glass, dibiarkan mengering. Pasca analitik
3. Difiksasi apusan tersebut dengan metanol selama 5 menit lalu dibilas dengan air Interpretasi :
mengalir. Jumlah netrofil < normal atau non
4. Diteteskan  sediaan apusan dengan larutan May Grunwald  ± 1 – 2 menit. inflamatorik25%  
5. Digenangi dengan larutan buffer pH 6,4 dan diamkan selama 3 menit.
6. Diwarnai dengan larutan Giemsa yang sudah diencerkan dengan buffer pH 6,4 dan
dibiarkan 5 – 10 menit, cuci dengan air mengalir lalu keringkan.
7. Diamati apusan di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 x menggunakan oil
emersi.
8. Nilai rujukan : jumlah netrofil < 25 %.
PEMERIKSAAN KIMIA

TEST GLUKOSA 01
Nilai rujukan:  Perbedaan  antara  glukosa
serum dan glukosa cairan sendi 02
     adalah < 10 mg%.
03 TEST BEKUAN MUCIN
Test ini menguji kualitas mucin yang ada dalam cairan
sendi. Mucin adalah satu komplex yang tersusun dari
TEST LAKTAT asam hialuronat dan protein, mucin itu membeku oleh
DEHIDROGENASE (LDH) pengarah asam acetat.

LDH meningkat pada RA, gout dan artritis karena infeksi,


tetapi tetap normal pada penyakit sendi generatif.
TEST BEKUAN MUCIN

Pra analitik
1. Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus.
2. Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.
3. Prinsip tes : asam asetat dapat membekukan asam hialuronat dan protein.

Analitik
Cara kerja :
1. Kedalam 1 tabung reaksi dimasukan 4mL aquadest.
2. Dimasukan sebanyak 1 mL cairan sendi.
3. Diteteskan 1 tetes larutan asam asetat 7 N.
4. Diaduk kuat-kuat dengan batang pengaduk.
5. Kemudian diperiksa hasil reaksi segera setelah diaduk dan setelah 2 jam.
Nilai rujukan
Terlihat satu  bekuan kenyal dalam cairan jernih  Mucin baik : normal.
 
Pasca analitik
Interpretasi :
• Mucin sedang : jika  bekuan   kurang  kuat  dan  tidak  mempunyai batas tegas dalam cairan jernih.
Misalnya  pada RA.
• Mucin buruk : jika  bekuan yang  terjadi  berkeping-keping dalam cairan keruh, misalnya karena infeksi.
KESIMPULAN

Cairan sendi adalah cairan pelumas yang


terdapat pada sendi. Pemeriksaan cairan sendi
dilakukan untuk membantu mendiagnosis
penyebab peradangan, nyeri dan pembengkakan
pada sendi. Dalam proses pengambilan sampel
cairan sendi yang perlu diperhatikan yaitu
sterilitas dalam proses pengambilan dan
menggunakan teknik pengambilan yang benar.
Jenis pemeriksaan dari cairan sendi diawali
dengan pemeriksaan makroskopik, pemeriksaan
mikroskopik dan kimia.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai