Anda di halaman 1dari 10

A L K A L I N I TA S

Andi Wahdaniah (PO714203191.002)


Anni Atiqah Mahdiyah (PO714203191.008)
Muh. Ali (PO714203191.021)
Hastuti (PO714203191.014)
Putri Sri Saqinah Sudirman (PO714203191.028)

DIV/Tk,2
Kelas A
Te k n o lo g i L a b o r a to r i u m M e d i s
Definisi
Alkalinitas
• Kapasitas air untuk menetralkan asam atau kuantitas anion di dalam air
yang dapat menetralkan kation hidrogen. Alkalinitas juga diartikan sebagai
kapasitas penyangga terhadap perubahan pH perairan.

• Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan


kapasitas menyangga dari ion bikarbonat, dan sampai tahap terlentu terhadap
ionkarbonat dan hidroksida dalam air.

• Semakin tinggi alkalinitas maka kemampuan air untuk menyangga lebih tinggi
sehingga fluktuasi pH perairan semakin rendah.

• Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (mg/l) kalsium


karbonat.
Fungsi Alkalinitas di
Perairan
• Sebagai penyangga fluktuasi pH air.

• Semakin tinggi alkalinitas maka kemampuan air untuk menyangga lebih tinggi
sehingga fluktuasi pH semakin rendah.

• Alkalinitas dan kesadahan selain berfungsi sebagai penyangga pH, ternyata


melalui kalsiumnya penting dalam memperlahankan kepekaan
membransel dalam jaringan saraf danotot
Konsentrasi Alkalinitas di Perairan
yang Sesuai
• Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan adalah dengan nilai
alkalinitas diatas 20 ppm.

• Air dengan kandungan kalsium karbonat lebih dari 100 ppm disebut sebagai
alkalin, sedangkan air dengan kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai
lunak atau tingkat alkalinitas sedang.

• Untuk kolam yang produktif, kandungan yang baik adalah sekitar 30-200 mg/L
perairan
Hubungan Alkalinitas dengan
Parameter Lain
Bikarbonat yang terdapat pada perairan dengan nilai alkalinitas total tinggi
berperan sebagai penyangga perairan terhadap perubahan pH yang drastis. Jika
basa kuat ditambahkan kedalam perairan maka basa tersebut akan bereaksi
dengan asam karbonat membentuk garam bikarbonat dan akhirnya menjadi
karbonat. Hal ini dapat menjadikan perairan dengan nilai alkalinitas total
tinggi tidak mengalami perubahan pH secara drastis.
Penyebab yang mempengaruhi terjadinya penurunan pH salah satunya yaitu
terhadap bahan organik dimana akibat pH yang kurang stabil maka konsentrasi
total alkalinitas juga akan terpengaruh. Hal ini disebabkan karena pada keadaan
asam banyak tersedia ion hidrogen bebas yang kemudian hidrogen bebas tersebut
akan membentuk senyawa asam dengan mengikat basa-basa bebas seperti karbonat
maupun bikarbonat yang merupakan unsur pembentuk total alkalinitas air,
akibatnya menurunkan konsentrasi total alkalinitas
Dampak Alkalinitas dan
Penanggulangannya
• Kandungan alkalinitas yang rendah, akan berdampak negatif pada
produktifitas suatu organisme seperti akan mempengaruhi kesehatan dan
pertumbuhan untuk kelangsungan hidupnya serta akan memepengaruhi
kuantitas kadar parameter lainnya diantaranya CO2, pH dan parameter
lainnya.

• Alkalinitas yang rendah diperairan dapat diatasi dengan pengapuran dengan


doses 5 ppm. Jenis kapur yang digunakan disesuaikan kondisi PH air sehingga
pengaruh pengapuran tidak membuat pH tinggi. Jenis kapur yang baik
digunakan adalah Ca(OH)2 diaplikasikan untuk menaikkan alkanitas
sekaligus menaikkan pH air.
Prinsip Analisa
Alkalinitas
Alkalintas ditetapkan melalui titrasi asam basa. Asam kuat seperti asam sulfat
dan asam klorida (H2SO4 dan HCl) menetralkan zat zat alkalinitas yang merupakan zat
basa sampai titik akhir titrasi (titik ekivalensi) kira kira pada pH 8,3 dan pH 4,5.

Titik Akhir ini dapat ditentukan oleh :


1. Jenis indicator yang dipilih, dimana warnanya berubah ubah pada pH titik akhir
titrasi (titik ekivalensi).
2. Perubahan nilai pH meter waktu titrasi asam basa dimana lengkungan pada grafik
pH vs volume asam memperlihatkan titik akhir titrasi (titik ekivalensi)
Indikator yang dapat digunakan untuk titrasi alkalinitas
Jenis Pelarut Perubahan Warna
Indikator warna pada
interval pH
Keadaan Basa Keadaan Asam
Fenoflatein 50% 8,0-9,0 Merah Tanpa
alcohol Lembayung
a. Metil Orange 70% 3,1-4,4 Kuning Orange Merah
alcohol
b. Metil Merah + Brom Air Suling 5,2 Biru kehijauan
Kresol hijau 5,0 Biru muda dengan kelabu
4,8 Kelabu kemerahan dengan biru
4,6 Merah muda

Jumlah asam yang diperkirakan untuk mencapai titik akhir pertama pada pH pertama
8,3 dikenal sebagai nilai P (Phenolplatein), dan yang diperlukan sampai pH 4,3
dikenal sebagai nilai T (Total alkalinity) atau M (Metil Orange).
Gangguan pada titrasi alkalinitas
 • Sabun detergen dan lumpur dapat mempengaruhi electrode dan memperlambat respon pada
pH meter
• Usahakan titrasi dilakukan dengan perlahan untuk memberikan waktu cukup bagi
keseimbangan pH pada elektroda.
• Amoniak tinggi jangan dihilangkan, tetapi ikut dianalisis karena merupakan alkalinitas.
• CO2 akan mempengaruhi alkalinitas suatu sampel yang terbuka.
• CO3-/HCO3-/CO 2 yang terlart dalam sampel akan mencari keseimbangan baru akibat
adanya CO 2
• Setiap keadaan yang bisa memperluas permukaan air seperti kocokan, pemgadukan dan
penyaringan dapat mempercepat perubahan tersebut, sehingga titrasi harus selesai dalam
waktu cepat (5 menit)
• Pengenceran sampel dilarang karena air pengencer mempunyai alkalinitas yang berbeda.
alkalinitas
Te r i m a K a s i h

Anda mungkin juga menyukai