Anda di halaman 1dari 17

BAB 4

IKATAN KIMIA

https://www.shutterstock.com/Sashkin
STRUKTUR LEWIS

Struktur Lewis adalah struktur yang menggambarkan jumlah electron di antara unsur-
unsur pembentuk suatu senyawa. Berdasarkan struktur ini, unsur diusahakan
mencaapi duplet (jumlah elektron = 2) ataupun oktot (jumlah elektron = 8) melalui
pemakaian elektron bersama.

Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet


dengan melepas elektron valensi nya atau menyerap
elektron tambahan.
Lambang Lewis
adalah lambang
atom disertai
elektron valensinya.

Lambang Lewis unsur gas mulia menunjukkan 8 elektron


valensi yang terbagi dalam 4 pasangan. Lambang Lewis
unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron
tunggal (elektron yang belum berpasangan).
IKATAN ION (IKATAN ELEKTROVALEN)
Ikatan ion terjadi karena serah terima elektron. Terjadi antara logam,
yaitu golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs), IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba), IIIA
(Al)dan transisi, dengan non logam (umumnya golongan VA, VIA,
VIIA)

Atom yang melepas elektron


menjadi ion positif. Atom yang
menyerap elektron menjadi ion
negatif.

Dokumen penerbit
IKATAN KOVALEN

Ikatan kovalen terjadi antara unsur non logam dengan non logam yang lain dengan cara
pemakaian bersama pasangan elektron.

No Dasar Klasifikasi Ikatan Kovalen


1. Jumlah pasangan elektron Ikatan kovalen tunggal
yang dipakai bersama
Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap tiga
2. Beda elektronegativitas Ikatan kovalen polar
antara dua jenis atom
yang berikatan Ikatan kovalen non polar
Ikatan kovalen koordinasi

Dokumen penerbit
Rumus Struktur atau Struktur Lewis
Rumus Kimia Senyawa Kovalen Biner
Senyawa Kovalen

Rumus struktur diperoleh dari rumus


Lewis dengan mengganti setiap pasangan
elektron ikatan dengan sepotong garis.
Ikatan Kovalen Rangkap Dua dan Kovalen
Rangkap Tiga

Ikatan yang menggunakan sepasang


elektron disebut ikatan tunggal, yang
menggunakan dua pasang elektron
disebut ikatan rangkap, sedangkan yang
menggunakan tiga pasang elektron
disebut ikatan rangkap tiga.
KEPOLARAN MOLEKUL
1. Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen Nonpolar

Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom yang mem punyai
keelektronegatifan lebih besar.

Dalam molekul H2 tersebut, Pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat


muatan negatif (elektron) ke atom Cl karena Cl mempunyai daya tarik
tersebar secara homogen. elektron lebih besar daripada H. Akibatnya,
Ikatan seperti itu disebut Pada HCl terjadi polarisasi. Ikatan seperti itu
ikatan kovalen nonpolar. disebut ikatan kovalen polar.
Dokumen penerbit
KEPOLARAN MOLEKUL
1. Ikatan Kovalen Polar
Molekul H22O
 Ciri-ciri: bersifat polar
• Perbedaan elektronegativitas besar;
• Terdapat pasangan elektron bebas
(PEB) diatom pusat;
• Molekulnya berbentuk asimetris.
• O, HF, ,

pixabay.com/OpenClipartVectors
KEPOLARAN MOLEKUL
 
2. Ikatan Kovalen Non Polar Ciri-ciri:
• Perbedaan elektronegativitas kecil;
• Tidak terdapat pasangan elektron bebas
(PEB) diatom pusat;
• Molekulnya berbentuk simetris.
• Semua molekul diatomik (, ); , , ,
Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan yang terbentuk akibat pemakian bersama pasangan elektron, dengan penyumbang
pasangan elektronnya hanya dari salah satu unsur.

Syarat: atom pusat harus memiliki PEB

Amonia (NH3) dapat bereaksi


dengan boron triklorida (BCl3)
membentuk senyawa NH3.BCl3
IKATAN LOGAM

• Ikatan antara logam dengan


logam.
• Terjadi karena adanya gaya tarik
menarik antara muatan positif
dari ion-ion logam dengan
muatan negatif dari elektron yang
bergerak bebas.

https://www.shutterstock.com/Sashkin
commons.wikimedia.org/antonvy
Teori Lautan Elektron
• Dikemukakan Drude (1902), kemudian
disempurnakan Lorentz (1916) sehingga
dikenal Teori drude-Lorentz / Teori
elektron bebas.
• Elektron valensi logam bergerak bebas
mengisi ruang-ruang diantara kisi-kisi
kation logam yang bermuatan positif.

https://www.shutterstock.com/Sashkin
https://www.shutterstock.com/Sashkin
https://www.shutterstock.com/Sashkin
https://www.shutterstock.com/Sashkin
https://www.shutterstock.com/Sashkin

Anda mungkin juga menyukai