Kepribadian
Tes Ojektif & Tes Proyektif
Tes Objektif
Berisi pertanyaan tertutup atau pernyataan
Tes Objektif
Keuntungannya :
Mudah dalam administrasi
Bisa dilakukan secara klasikal (Bersamaan)
Pasien yang datang ke psikolog bisa mengerjakan tes
tersebut sendiri.
Biayanya lebih murah
Skoring bisa dilakukan secara komputer
Hasilnya bisa cepat diketahui hanya dengan skoring
sederhana
Tes Objektif
Kelemahannya :
Karena berisi pernyataan-pernyataan tentang perilaku
natural manusia, kadang pernyataan itu memang
merupakan pribadi dari subje, namun, bisa juga bukan
Pernyataan-pernyataan ini hanya mengukur sedikit dari
perilaku yang sebenarnya , misalnya:
Pada pernyataan “Saya sulit tidur di malam hari” bisa saja
bukan karena gangguan epribadian tapi karena ada suatu
pekerjaan (Perawat, polisi dll)
Tes Objektif
Kelemahan (Lanj..)
Tes objektif meupakan tes yang menggabungkan antara
variabel sikap, kognitif dan emosi
Namun, tes objektif banyak yang memberi interpretasi
secara keseluruhan dari ketiga aspek tersebut
Dalam tes objektif sangat sulit untuk membuat pernyataan
yang mengungkap kepribadian sebenarnya dari subjek
Subjek sangat mungkin untuk berbohong dalam tes,
supaya pribadinya terlihat baik dan hal itu memungkinkan
teraiskehilangan informsi yang sesungguhya dari tes
Tes Objektif
Metode untuk membuat konstruk dalam tes objektif :
Psikolog harus membuat pertanyaanpertanyaan yang
dapat mengumpulkan informasi apa yang akan dinilai dari
subjek, misalnya :
Jika seorang psikolog ingin mengetahui apakah pasiennya
mengalami “Neurosis” atau “psikosis” maka mereka harus
menyakan “Apakah anda slit tidur di malam hari?” “Apakah
perasaan anda selalu senang jika bangun di pagi hari?” dll.
Jika pertanyaan-pertanyaan yang ada dapat
mengumpulkan informasi secra akurat seperti yang
terdapat dalam teori, maka tes objektif tersebut
dinyatakan valid
MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)