Anda di halaman 1dari 23

EKONOMI LAYANAN KESEHATAN

EKONOMI NORMATIF DAN EKONOMI POSITIF PELAYANAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
SABRINA SITI M 206080076 DIANA
ROOSANTI 206080097
PUTRI INDAH S 206080004
NANDI RUSNANDI 2060800014
WINDY CAHYA SETYA 206080012
WIDYA MAULIDYA 206080087

PEMBIMBING :
drg. Muhammad Kamaruzzaman,M.sc
OUT LINE
1
INTRODUKSI ILMU EKONOMI DAN EKONOMI
PELAYANAN KESEHATAN

2 CONTOH IMPLEMENTASI EKONOMI DALAM


PELAYANAN KESEHATAN

3 EKONOMI POSITIF DAN EKONOMI NORMATIF

4 CONTOH KASUS ILMU EKONOMI DALAM SEKTOR KESEHATAN


INTRODUKSI ILMU EKONOMI DAN EKONOMI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN
ILMU EKONOMI

Ekonomi berasal dari bahasa yunani


- OIKOS yaitu keluarga, rumah tangga, kekayaan.
- NOMOS yaitu kebiasaan, aturan.
artinya “ manajemen rumah tangga “ atau “ manajemen kekayaan

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana memenuhi keinginan
manusia atau masyarakat demi tercapainya kemakmuran. Kemakmuran adalah kondisi
dimana manusia bisa memenuhi kebutuhannya, baik berupa barang atau jasa

ARTI KESEHATAN

Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari


badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi
EKONOMI KESEHATAN

Ekonomi kesehatan (Health Economics) adalah cabang ekonomi yang menerapkan


prinsip,konsep,teori,model, dan metode ekonomi untuk menentukan pilihan atau
mengambil keputusan yang efisien dan adil dalam penggunaan sumber daya untuk
konsumsi,investasi,produksi,maupun distribusi,dalam berbagai isu yang berhubungan
dengan kesehatan dan pelayanan kesehatan, untuk mencapai tujuan kesehatan yang
optimal bagi individu dan populasi.

Ekonomi kesehatan mempelajari penyediaan pelayanan kesehatan, sampai


dari penyediaan pelayanan kesehatan terhadap kesehatan individu dan
populasi.

2019
Produksi pelayanan kesehatan (production of health care)

Ekonomi kesehatan mempelajari dua


area Produksi kesehatan (production of health)
Ekonomi kesehatan menganalisis perilaku dan pengambilan keputusan individu,rumah tangga, pasien,pemberi
pelayanan kesehatan (dokter,praktisi kesehatan,RS,klinik,puskesmas), organisasi publik dan swasta, dan
pemerintah, ketika menghadapi berbagai isu dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan pelayanan
kesehatan.

Ekonomi kesehatan mempelajari sisi supply dan aspek lain pelayanan kesehatan, yang meliputi empat fungsi
sistem kesehatan.

1. Penyediaan pelayanan kesehatan

2. Produksi sumber daya kesehatan


Empat fungsi sistem kesehatan yaitu
3. Pembiayaan kesehatan

4. Regulasi kesehatan
consumer (dalam hal ini adalah pasien/pengguna
pelayanan kesehatan)

Provider (yang merupakan professional


Ilmu ekonomi kesehatan mencakup investor, yang terdiri dari public maupun
private)

Pemerintah (government).

Ilmu ekonomi berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan,terutama yang menyangkut penggunaan sumber
daya yang terbatas. Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan, maka
kegiatan yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria efisiensi, atau apakah kegiatan
tersebut bersifat Cost Efective
Ekonomi kesehatan diperlukan oleh karena

1.Sumberdaya yang tersedia 2. Tuntutan yang menguat 4. Analisis ekonomi dapat


untuk produksi pelayanan dalam industri kesehatan membantu menentukan
kesehatan dan produksi untuk pengambilan 3. Hubungan timbal balik pilihan kebijakan yang adil
kesehatan terbatas, keputusan medis yang antara kesehatan dan (equity) sebagai tujuan
sedangkan Need dan Want lebih terbuka, cost ekonomi. kebijakan disamping
tidak terbatas. effective , dan adil. efisiensi, yang berdampak
pada alokasi sumber daya.
TUJUAN EKONOMI KESEHATAN

Tujuan Ekonomi kesehatan adalah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aspek dalam
pilihan penggunaan sumber daya, baik untuk konsumsi,investasi, produksi, dan distribusi, berkaitan dengan
berbagai isu kesehatan dan pelayanan kesehatan, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik
kepada pembuat keputusan, di sektor pemerintah maupun swasta, tentang pilihan yang efisien dan adil,
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan individu dan masyarakat.
KARAKTERISTIK PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan/medis memiliki karakteristik yang berbeda dengan pelayanan lainnya, sehingga perlu
dikembangkan subdisiplin baru ekonomi kesehatan.

Karakteristik yang membedakan pelayanan kesehatan dengan pelayanan lainnya :

1. Ketidakpastian
2. Asimetri informasi
3. Hambatan masuk
4. Eksternalitas
5. Keberadaan agen pihak ke tiga
6. Intervensi pemerintah
CONTOH IMPLEMENTASI EKONOMI DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
Contoh Implementasi Ekonomi dalam pelayanan kesehatan :
Pemerintah menyusun program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) untuk menstandarkan tariff pelayanan kesehatan

Biaya kesehatan meningkat Indonesia disebabkan


oleh: - Akses & mutu pelayanan
- Pola penyakit degeneratif
- Orientasi pada pembiayaan kuratif kesehatan terancam
- Derajat kesehatan masyarakat
- Pembayaran out of pocket
semakin rendah
(fee for service) secara individual
- Tingkat inflasi

Standarisasi Tarif pelayanan Kesehatan Menjamin:


1. Ketersediaan sumber Daya
2. Standar biaya produksi
PEMERINTAH MENJALANKAN POLA PEMBIAYAAN
kesehatan DENGAN METODE PROSPECTIVE PAYMENT
“ FEE FOR DIAGNOSE” ( SISTEM CASEMIX)

Menjamin Mutu Kesehatan dengan adanya keseimbangan antara :


1. Pelayanan yang professional ( teruji, Terukut, terstandar)
2. Pembayara para professional yang accountable dan transparant
EKONOMI POSTIF DAN EKONOMI NORMATIF
ILMU EKONOMI NORMATIF ILMU EKONOMI POSITIF

Ilmu ekonomi positif mempelajari


perilaku ekonomi secara apa adanya
Ilmu ekonomi yang membahas Terbagi dalam 2 metode:
1. Ekonomi deskriptif mengumpulkan
pertimbangan nilai dan etika
data untuk menjelaskan fenomenal
(apakah yang sebaiknya harus dan fakta
berlaku) 2. Teori ekonomi menyatakan sebab
akibat atau aksi reaksi secara umum

Ekonomi normatif lebih mementingkan penilaian Ekonomi positif menggambarkan program,


nilai dan pernyataan apa yang seharusnya, situasi, dan kondisi ekonomi sebagaimana
ekonomi positif mengedepankan fakta adanya. Sedangkan, ekonomi normatif bertujuan
berdasarkan pernyataan sebab-akibat. untuk menentukan solusi.
PERNYATAAN NORMATIF DAN POSITIF
CONTOH KASUS ILMU EKONOMI DALAM
SEKTOR KESEHATAN
CONTOH KASUS ILMU EKONOMI DALAM SEKTOR KESEHATAN

Rumah sakit dalam hal ini dapat memproduksi kegiatan jasa yang bervariasi. Sebuah rumah sakit kelas A
dapat mempunyai 25 instalasi yang berbeda-beda produknya, mulai dari rawat inap hingga ke katering
untuk mereka yang ingin sehat. Rumah sakit tidak lagi hanya memproduksi pelayanan untuk orang sakit,
tetapi juga memproduksi pelayanan bagi mereka yang ingin tetap sehat dan bertambah sehat. Produk di
sini, misalnya general check-up atau pelayanan tumbuh kembang anak. Di samping itu, terdapat
pelayanan yang tidak berhubungan langsung dengan kesakitan, tetapi membutuhkanteknologi biomedik,
misalnya klinik kebugaran hingga pengkurusan berat badan.

Dalam memproduksi produk tersebut, tentunya rumah sakit mempunyai berbagai faktor
produksi (sumber ekonomi) misalnya SDM, peralatan, gedung, tanah, hingga software
untuk sistem manajemen. Sumber-sumber tersebut perlu di kelola untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Pengelolaan inilah yang membutuhkan pemahaman mengenai ilmu
ekonomi
CONTOH KASUS ILMU EKONOMI DALAM SEKTOR KESEHATAN

Pertama, jenis pelayanan klinik apa yang harus Masalah kedua adalah dari mana sumber dana
disediakan? Apakah harus menyediakan seluruh pelayanan rumah sakit, apakah dari kantong pasien
pelayanan klinik? Apakah memakai teknologi canggih sendiri, dari pajak, atau dari sistem asuransi? Apabila
atau tidak? Teknologi canggih selalu terkait dengan berasal dari kantong pasien, otomatis rumah sakit
penggunaan sumber daya yang tinggi karena asal hanya akan melayani mereka yang mampu. Begitu pula
mula teknologi canggih adalah dari teknologi bidang dari sistem asuransi kesehatan. Besarnya premi
biomedik, rekayasa biologi, militer, dan asuransi tergantung dari biaya pelayanan yang sangat
telekomunikasi yang mem- butuhkan peralatan tergantung pula pada teknologi impor. Data
modern berbasis pada komputer. Dengan demikian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil masyarakat
peralatan teknologi tinggi, bahan habis pakai, dan yang mau dan mampu untuk membayar premi asuransi.
pengobatannya selalu menggunakan bahan impor Apabila pelayanan rumah sakit mengandalkan pada
yang saat ini harganya sangat tinggi. sistem pajak, berarti harus ada kekuatan politik dari
pemerintah untuk mengalokasikan anggaran dari pajak
ke kesehatan, dan juga membutuhkan kemampuan
masyarakat membayar pajak secara besar.
CONTOH KASUS ILMU EKONOMI DALAM SEKTOR KESEHATAN

Masalah ketiga adalah mencari tindakan untuk


menjamin apakah subsidi yang diberikan oleh keempat adalah siapa yang mengatur jasa
rumah sakit pemerintah dapat dinikmati oleh produksi rumah sakit di suatu wilayah? Siapa yang
mereka yang benar-benar membutuhkan? berhak memberi ijin rumah sakit? Sebagai
Dalam hal ini terdapat masalah mengenai lembaga usaha apakah Badan Koordinasi
identifikasi orang miskin yang layak untuk Penanam Modal yang memberi ijin, ataukah
mendapatkan subsidi. Pengalaman program pemerintah melalui Departemen Kesehatan,
Jaring Pengaman Sosial (JPS) menunjukkan ataukah pemerintah daerah, ataukah
bahwa infrastruktur untuk data orang miskin Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI),
belum dapat dipakai sebagai basis untuk alokasi. ataukah sebuah badan regulator investasi.
Dalam membahas penggunaan ilmu ekonomi Sebagai kontras, pernyataan normatif
dalam sektor kesehatan, perlu dipahami apa mengandung keputusan berdasarkan nilai-nilai
yang disebut sebagai analisis positif dan tertentu. Sebagai contoh pernyataan normatif
analisis normatif. Analisis positif berhubungan yaitu:
dengan masalah sebab dan akibat yang
menggambarkan fakta perilaku manusia “semua pasien miskin yang dirawat di rumah
dalam perekonomian. Sebagai contoh, sakit berhak mendapatkan obat gratis dari
sebuah pernyataan positif yaitu: pemerintah”.

“jika pemerintah Indonesia meningkatkan Kebenaran pernyataan normatif ini tergantung


pajak untuk obat, maka masyarakat miskin dengan situasi dan norma etika setempat.
akan mengurangi konsumsi pembelian obat”. Sebagai contoh, di daerah kaya, merupakan
hal yang tidak etis apabila pemerintah daerah
Pernyataan positif ini tidak menunjukkan tidak membiayai pasien miskin yang datang
sesuatu itu buruk atau baik. Contoh berbagai berobat. Akan tetapi, apabila pasien miskin
pertanyaan yang merupakan analisis positif tersebut berada pada rumah sakit pemerintah
adalah: yang miskin pula, maka pernyataan normatif
tersebut menjadi sulit direalisasikan.
Apa penyebab kemiskinan di Jawa? Apa
pengaruh kenaikan cukai rokok terhadap
perilaku perokok? Pertanyaan-pertanyaan ini
hanya dapat dijawab dengan merujuk pada
data
Sampai saat ini, sektor kesehatan di Indonesia masih didominasi oleh pernyataan normatif,
misalnya

“ pelayanan untuk orang miskin harus bermutu tinggi dan pasien miskin tersebut tidak perlu
membayar ”.

Sementara itu, pernyataan positif yang ada adalah:

'' Pelayanan rumah sakit pemerintah akan bermutu rendah jika orang miskin tidak membayar
dan tidak ada subsidi cukup dari pemerintah.‟

Dalam praktik akhirnya sering terjadi pernyataan normatif dipaksakan untuk mengatur dunia
nyata tanpa mempedulikan lagi pernyataan positif yang mengandung sebab akibat.
Sebagai gambaran, pada suatu rumah sakit pemerintah daerah yang subsidi
biaya operasionalnya rendah, para dokter cenderung mencari pendapatan
lebih di rumah sakit swasta. Akibatnya, mutu pelayanan rumah sakit
pemerintah menjadi turun. Sementara itu, secara normatif anggota DPRD tidak
menginginkan tarif yang tinggi, tetapi juga tidak menyetujui APBD yang besar
untuk rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai