DISUSUN OLEH :
SABRINA SITI M 206080076 DIANA
ROOSANTI 206080097
PUTRI INDAH S 206080004
NANDI RUSNANDI 2060800014
WINDY CAHYA SETYA 206080012
WIDYA MAULIDYA 206080087
PEMBIMBING :
drg. Muhammad Kamaruzzaman,M.sc
OUT LINE
1
INTRODUKSI ILMU EKONOMI DAN EKONOMI
PELAYANAN KESEHATAN
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana memenuhi keinginan
manusia atau masyarakat demi tercapainya kemakmuran. Kemakmuran adalah kondisi
dimana manusia bisa memenuhi kebutuhannya, baik berupa barang atau jasa
ARTI KESEHATAN
2019
Produksi pelayanan kesehatan (production of health care)
Ekonomi kesehatan mempelajari sisi supply dan aspek lain pelayanan kesehatan, yang meliputi empat fungsi
sistem kesehatan.
4. Regulasi kesehatan
consumer (dalam hal ini adalah pasien/pengguna
pelayanan kesehatan)
Pemerintah (government).
Ilmu ekonomi berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan,terutama yang menyangkut penggunaan sumber
daya yang terbatas. Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan, maka
kegiatan yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria efisiensi, atau apakah kegiatan
tersebut bersifat Cost Efective
Ekonomi kesehatan diperlukan oleh karena
Tujuan Ekonomi kesehatan adalah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aspek dalam
pilihan penggunaan sumber daya, baik untuk konsumsi,investasi, produksi, dan distribusi, berkaitan dengan
berbagai isu kesehatan dan pelayanan kesehatan, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik
kepada pembuat keputusan, di sektor pemerintah maupun swasta, tentang pilihan yang efisien dan adil,
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan individu dan masyarakat.
KARAKTERISTIK PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan/medis memiliki karakteristik yang berbeda dengan pelayanan lainnya, sehingga perlu
dikembangkan subdisiplin baru ekonomi kesehatan.
1. Ketidakpastian
2. Asimetri informasi
3. Hambatan masuk
4. Eksternalitas
5. Keberadaan agen pihak ke tiga
6. Intervensi pemerintah
CONTOH IMPLEMENTASI EKONOMI DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
Contoh Implementasi Ekonomi dalam pelayanan kesehatan :
Pemerintah menyusun program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) untuk menstandarkan tariff pelayanan kesehatan
Rumah sakit dalam hal ini dapat memproduksi kegiatan jasa yang bervariasi. Sebuah rumah sakit kelas A
dapat mempunyai 25 instalasi yang berbeda-beda produknya, mulai dari rawat inap hingga ke katering
untuk mereka yang ingin sehat. Rumah sakit tidak lagi hanya memproduksi pelayanan untuk orang sakit,
tetapi juga memproduksi pelayanan bagi mereka yang ingin tetap sehat dan bertambah sehat. Produk di
sini, misalnya general check-up atau pelayanan tumbuh kembang anak. Di samping itu, terdapat
pelayanan yang tidak berhubungan langsung dengan kesakitan, tetapi membutuhkanteknologi biomedik,
misalnya klinik kebugaran hingga pengkurusan berat badan.
Dalam memproduksi produk tersebut, tentunya rumah sakit mempunyai berbagai faktor
produksi (sumber ekonomi) misalnya SDM, peralatan, gedung, tanah, hingga software
untuk sistem manajemen. Sumber-sumber tersebut perlu di kelola untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Pengelolaan inilah yang membutuhkan pemahaman mengenai ilmu
ekonomi
CONTOH KASUS ILMU EKONOMI DALAM SEKTOR KESEHATAN
Pertama, jenis pelayanan klinik apa yang harus Masalah kedua adalah dari mana sumber dana
disediakan? Apakah harus menyediakan seluruh pelayanan rumah sakit, apakah dari kantong pasien
pelayanan klinik? Apakah memakai teknologi canggih sendiri, dari pajak, atau dari sistem asuransi? Apabila
atau tidak? Teknologi canggih selalu terkait dengan berasal dari kantong pasien, otomatis rumah sakit
penggunaan sumber daya yang tinggi karena asal hanya akan melayani mereka yang mampu. Begitu pula
mula teknologi canggih adalah dari teknologi bidang dari sistem asuransi kesehatan. Besarnya premi
biomedik, rekayasa biologi, militer, dan asuransi tergantung dari biaya pelayanan yang sangat
telekomunikasi yang mem- butuhkan peralatan tergantung pula pada teknologi impor. Data
modern berbasis pada komputer. Dengan demikian menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil masyarakat
peralatan teknologi tinggi, bahan habis pakai, dan yang mau dan mampu untuk membayar premi asuransi.
pengobatannya selalu menggunakan bahan impor Apabila pelayanan rumah sakit mengandalkan pada
yang saat ini harganya sangat tinggi. sistem pajak, berarti harus ada kekuatan politik dari
pemerintah untuk mengalokasikan anggaran dari pajak
ke kesehatan, dan juga membutuhkan kemampuan
masyarakat membayar pajak secara besar.
CONTOH KASUS ILMU EKONOMI DALAM SEKTOR KESEHATAN
“ pelayanan untuk orang miskin harus bermutu tinggi dan pasien miskin tersebut tidak perlu
membayar ”.
'' Pelayanan rumah sakit pemerintah akan bermutu rendah jika orang miskin tidak membayar
dan tidak ada subsidi cukup dari pemerintah.‟
Dalam praktik akhirnya sering terjadi pernyataan normatif dipaksakan untuk mengatur dunia
nyata tanpa mempedulikan lagi pernyataan positif yang mengandung sebab akibat.
Sebagai gambaran, pada suatu rumah sakit pemerintah daerah yang subsidi
biaya operasionalnya rendah, para dokter cenderung mencari pendapatan
lebih di rumah sakit swasta. Akibatnya, mutu pelayanan rumah sakit
pemerintah menjadi turun. Sementara itu, secara normatif anggota DPRD tidak
menginginkan tarif yang tinggi, tetapi juga tidak menyetujui APBD yang besar
untuk rumah sakit.