Anda di halaman 1dari 21

KIMIA

LARUTAN ELEKTROLIT DAN


NON ELEKTROLIT

MULAI

EXIT
MENU

VIDEO MATERI QUIZ RANGKUMAN

EXIT
1. Larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit
lemah berturut-turut adalah…

2 dan 3 1 dan 5 1 dan 3 4 dan 5


2. Dengan menguji elektrolit, elektroda dimasukkan ke
dalam asam klorida. Ternyata lampu menyala. Hal ini
disebabkan ….

Asam klorida terionisasi mengakibatkan adanya arus listrik

Asam klorida memperbesar konsentrasi ion H sebagai syarat


penghantar listrik

Pelarutan asam klorida dalam air terjadi pengeluaran electron

Asam klorida terionisasi sebelum elektroda dihubungkan dengan


baterai
3. Sebanyak 48,5 gram senyawa H3PO4dilarutkan ke
dalam 1 L air. Pada saat setimbang, senyawa
H3PO4tersisa sebanyak 24,25 gram. Berapakah harga
derajat ionisasi larutan tersebut ? (Diketahui Ar : P = 31 ;
H = 1 ; O = 16)

0,2 0,5

0,3 0,4
4. Suatu larutan jika diuji dengan alat penguji elektrolit
menunjukan adanta nyala lampu yang terang dan
timbulnya gelembung gas. Larutan tersebut
kemungkinan merupakan campuran . . . .

Asam cuka dan air

Urea dan air

Gula dan Air

Garam dapur dan air


5. Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!

Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat


dan non elektrolit berturut-turut di tunjukkan oleh larutan
nomor….

2 dan 3 1 dan 3

menu
1 dan 5 4 dan 5
RANGKUMAN
Larutan Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan yang dapat menghasilkan arus listrik. 
Larutan Nonelektrolit adalah tidak dapat menghantarkan arus listrik ketika
dilarutkan dalam air.

Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:


• Menghasilkan banyak ion Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak
ada sama sekali
• Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
• Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan
banyak, lampu menyala
• Penghantar listrik yang baik
• Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
• Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HF); basa
kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, LiOH), garam NaCl
RANGKUMAN
Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
• Menghasilkan sedikit ion
• Molekul netral dalam larutan banyak
• Terionisasi hanya sebagian kecil
• Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan
sedikit, lampu tidak menyala
• Penghantar listrik yang buruk
• Derajat ionisasi mendekati 0
Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa
lemah (Al(OH)3, NH4OH), garam NH4CN

Sebagai tambahan, larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai


berikut:
• Tidak menghasilkan ion
• Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
• Tidak terionisasi Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan
gelembung, dan lampu tidak menyala

menu
MATERI
Pengertian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik,


sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit
kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat mempunyai daya hantar yang relatif
tinggi walaupun konsentrasinya relatif kecil, sedangkan elektrolit lemah
mempunya daya hantar yang relatif rendah walaupun konsentrasinya relatif
besar.
Aki (akumulator) sebagai sumber arus listrik yang dapat diisi ulang adalah
komponen yang penting dalam kendaraan bermotor. Sebagai sel
elektrokimia, aki terdiri dari komponen elektroda dan larutan elektrolit.
Larutan elektrolit yang terdapat dalam aki adalah larutan asam sulfat yang
biasanya dikenal sebagai air aki accuzuur.
MATERI

Hasil uji hantaran listrik dari larutan elektrolit kuat (kiri), elektrolit lemah
(tengah), dan larutan non elektrolit (kanan)
MATERI
Mekanisme Hantaran Listrik Melalui Larutan
Menurut teori ionisasi Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan
listrik karena terdapat ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan. Ion-ion
tersebut yang berperan dalam menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Sebagai contoh, larutan NaCl merupakan larutan elektrolit. Zat terlarut NaCl
di dalam pelarut air akan terdisosiasi (terurai) menjadi ion Na+ dan ion Cl−.
Dalam eksperimen hantaran listrik larutan elektrolit dengan menggunakan
sumber arus listrik searah, lampu, dan dua elektroda, ion-ion bermuatan
positif akan bergerak ke arah elektroda yang terhubung ke kutub negatif
(katoda) sedangkan ion-ion bermuatan negatif akan bergerak ke arah
elektroda yang terhubung ke kutub positif (anoda).
Pada larutan non elektrolit, zat non elektrolit yang terlarut tidak dapat terurai
menjadi ion-ion, sehingga tidak terdapat ion-ion bebas yang dapat
menghantarkan arus listrik. Sebagai contoh, larutan gula sukrosa (C12H22O11)
merupakan larutan non elektrolit. Zat terlarut sukrosa di dalam pelarut air
tidak dapat terurai menjadi ion, sehingga tidak terdapat ion bebas yang
dapat menghantarkan listrik.
MATERI

Daya Hantar Listrik dan Ikatan Kimia

Kemampuan menghantarkan listrik dari suatu larutan bergantung pada zat


terlarut. Jenis ikatan kimia pada zat terlarut merupakan faktor utama yang
mempengaruhi daya hantarnya. Ditinjau dari ikatan kimia, senyawa kimia
dapat dibedakan menjadi
1. senyawa ionik dan
2. senyawa kovalen.
MATERI

1. Senyawa ionik

Senyawa ionik adalah senyawa yang terdiri dari ion-ion positif dan negatif
yang bergabung oleh karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis. Contoh
senyawa ionik antara lain NaCl, KBr, CuCl2, Ca(NO3)2, (NH4)2S, NaOH,
BaSO4, dan AgCl. Dalam bentuk padat (kristal), ion-ion tersebut berada
dalam posisi tetap pada kisi kristalnya sehingga tidak dapat bergerak bebas.
Oleh karena itu, padatan senyawa ionik tidak dapat menghantarkan listrik.
Jika padatan tersebut dilelehkan atau dilarutkan dalam air, maka ion-ion
tersebut dapat terurai dari kisinya dan bergerak bebas sehingga dapat
menghantarkan arus listrik. Ketika senyawa ionik dilarutkan dalam air, ion-
ion positif dan ion-ion negatif akan dikelilingi oleh molekul-molekul air
sehingga terjadi stabilisasi muatan oleh proses pelarutan (solvasi) oleh air.
Berikut beberapa contoh persamaan reaksi yang dapat dituliskan dari proses
pelarutan beberapa senyawa ionik oleh air.
MATERI
Pada umumnya semua
senyawa ionik yang
mudah larut dalam air,
seperti NaCl, KBr, CuCl2,
Ca(NO3)2, (NH4)2S, dan
NaOH adalah elektrolit
kuat. Namun, untuk
senyawa ionik yang
cenderung sukar larut
dalam air seperti CaC2O4,
SrCO3, BaSO4 dan AgCl,
daya hantarannya akan
cenderung lebih lemah.
Ilustrasi pelarutan padatan senyawa ionik (kiri)
dalam air: ion positif dan ion negatif dari
senyawa ionik tersebut dikelilingi oleh molekul-
molekul air (kanan)
MATERI

2. Senyawa kovalen

Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri dari satuan-satuan diskrit yang
disebut molekul-molekul, yang terdiri dari beberapa atom nonlogam yang
berikatan kovalen. Senyawa kovalen ada yang bersifat polar dan adapula yang
nonpolar. Senyawa kovalen polar ada yang dapat mengalami ionisasi bila
dilarutkan dalam air, sehingga membentuk ion-ion bebas yang dapat
menghantarkan listrik misalnya HCl, H2SO4, H2C2O4, CH3COOH, dan NH3.
Senyawa-senyawa tersebut merupakan zat elektrolit. Berikut beberapa contoh
persamaan reaksi yang dapat dituliskan dari proses pelarutan beberapa
senyawa kovalen polar terionisasi oleh air.
MATERI

Namun, adapula senyawa kovalen polar yang tidak dapat terionisasi, misalnya
aseton, sehingga tidak dapat menghantarkan listrik. Semua senyawa kovalen
nonpolar, seperti Br2 dan CH4, juga tidak dapat terionisasi. Jadi, senyawa
kovalen polar yang tidak terionisasi dan senyawa kovalen nonpolar
merupakan zat non elektrolit.
MATERI

Larutan Elektrolit Kuat dan Larutan Elektrolit Lemah

Perbedaan utama larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah adalah daya
hantarnya ketika konsentrasi kedua jenis elektrolit sama. Pada elektrolit kuat,
elektrolit dapat terurai sempurna atau hampir sempurna menjadi ion-ion
dalam pelarutnya. Contoh larutan elektrolit kuat yaitu senyawa-senyawa
garam mudah larut dalam air, basa kuat, dan asam kuat, seperti NaCl, KBr,
CuCl2, Ca(NO3)2, (NH4)2S, NaOH, Ba(OH)2, HCl, dan H2SO4. Sedangkan,
pada elektrolit lemah, elektrolit hanya dapat terurai sebagian kecil menjadi
ion-ion dalam pelarutnya. Contoh larutan elektrolit lemah yaitu senyawa-
senyawa asam lemah dan basa lemah, seperti H2C2O4, CH3COOH, N2H4,
dan NH3. Secara kuantitatif, kuat lemahnya elektrolit dapat dinyatakan
sebagai derajat ionisasi / derajat disosiasi, α.
MATERI

Pada larutan elektrolit kuat yang terionisasi/terdisosiasi sempurna, nilai α = 1,


sedangkan yang terionisasi hampir sempurna, nilai α mendekati 1. Pada
larutan non elektrolit, nilai α = 0. Jadi, batas nilai α untuk larutan elektrolit
lemah adalah 0 < α < 1

menu
VIDEO
VIDEO

Anda mungkin juga menyukai