SCHRODINGER
• Perbedaan pokok antara mekanika klasik (Newton) dan
mekanika kuantum terletak pada cara menggambarkannya.
h
1.05457x1034 Js
2
konstanta Planck (h)
PROBABILITAS DAN NORMALISASI
P(x) dx = |ψ(x)|2dx
Persamaan Normalisasi
Partikel Bebas
F=
…………….(*)
Dengan k2 =
Pemecahannya persamaan (*) :
(1)
~ ~
I II III Anggap dinding kotak benar-benar tegar
Sehingga partikel selalu berada didalam kotak
V=~ V=0 V=~
Untuk membuat probabilitasnya nol diluar kotak
Harus mengambil = 0 diluar kotak, jadi
x =0 x=L
(x) = 0 x < 0, x > L
• Pemecahan Persamaan Schrodinger untuk 0 x L, jika V(x) = 0 :
• Dengan k =
Jadi, didapat B = 0
Disini ada dua pemecahan yaitu A = 0, yang memberikan Ψ(x) = 0 dan Ψ²(x) = 0, yang
berarti bahwa dalam sumur tidak terdapat partikel (Pemecahan tidak masuk akal) atau
sin kL = 0, maka pers (**) hanya benar jika:
kL = kL = nπ
Dengan k = nπ/L
k=
En =
Berapa Nilai A= ?
Maka diperoleh A =
Jika tingkat energi untuk n = 1 kita sebut tingkat energi yang pertama, maka tingkat
energi yang kedua pada n=2, tingkat energi yang ketiga pada n=3 dan seterusnya.
Jika kita kaitkan dengan bentuk gelombangnya, dapat kita katakan bahwa
tingkat-tingkat energi tersebut sesuai dengan jumlah titik simpul
gelombang. Dengan demikian maka diskritasi energi elektron terjadi
secara wajar melalui pemecahan persamaan Schrodinger.
Persamaan E=
Selisih energi antara satu tingkat dengan tingkat berikutnya, misalnya antara
n=1 dan n=2, berbanding terbalik dengan kuadrat lebar sumur potensial.
Makin lebar sumur ini, makin kecil selisih energi tersebut, artinya tingkat-
tingkat energi semakin rapat.
Untuk L sama dengan satu satuan misalnya, selisih energi untuk n=2
dan n=1 adalah E2 – E1 = 3h²/8m dan jika L 10 kali lebih lebar maka
selisih ini menjadi E2-E1= 0,03h²/8m.