Anda di halaman 1dari 15

Perubahan aspek

psikologis
Kelompok 7 :
1. Bagya Al Ibrahim
2. Ersa Yohana
3. Hasnah Faujiyyah
4. Lulu Siti Damayanti
5. Nina Siti Wulansari
6. Riki Yakub
7. Siti Dhini Fathonah
8. Yayang Hartini
Yang akan dibahas :

1. Definisi lanjut usia


2. Klasifikasi lanjut usia
3. Proses menua
4. Perubahan aspek psikologis pada lansia
5. Masalah psikologis lansia
Definisi Lanjut Usia

Lanjut usia menurut Stanley, Blair, & Beare (2005) terjadi pada
setiap individu dapat diprediksi terjadinya perubahan secara fisik
dan perilaku, proses menua secara biologis yang umum terjadi dan
akan di alami oleh semua orang.

Menurut Fatmawati (2010) lanjut usia adalah proses alamiah dan


berkesinambungan yang mengalami perubahan anatomis, fisiologis
dan biokimia pada tubuh yang akan berpengaruh pada fungsi dan
kemampuan tubuh secara keseluruhan.
Klasifikasi lanjut usia
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2004, lanjut usia
adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas
2. WHO
1. Usia pertengahan (middle age) ; 45-59 tahun
2. Lanjut usia (elderly) ; 60-74 tahun
3. Lanjut usia tua (old) ; 75-90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) ; > 90 tahun
3. Depkes RI
1. Kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54 th) sebagai masa VIRILITAS
2. Kelompok usia lanjut (55 – 64 th) sebagai masa PRESENIUM
3. Kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa awal dari usia lanjut adalah
60 tahun hingga rentang meninggal dunia
Proses menua
Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang
hanya di mulai dari satu waktu tertentu, tetapidimulai sejak
permulaan kehidupan. Menua merupakan proses alamiah, yang
berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu
anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis,
maupun psikologis.
Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya
kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit mengendur, rambut
memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan
semakin
memburuk, gerakan-gerakanl ambat, dan postur tubuh yang tidak
proforsional (Nugroho, 2008).
Perubahan aspek psikologis
Perubahan psikologis pada lanjut usia menurut Stuart &Laria
(2005) perubahan aspek kognitif terjadi perubahan fungsi
intelektual dimana terjadinya penurunan kemampuan lansia dalam
mengatasi masalah atau pemecahan masalah, selanjutnya juga pada aspek
terjadi perubahan kemampuan penyesuaian secara psikologis
terhadap proses menua (Learning Ability), pada aspek kognitif ini
untuk meningkatkan intelektual lansia dapat diberikan Pendidikan
Kesehatan atau edukasi agar perkembangan demensia dapat ditunda

Perubahan yang terjadi pada aspek emosional adalah respon lansia


terhadap perubahan – perubahan yang terjadi atau yang berkaitan dengan
suasana alam perasaan, sehingga lansia merasa tidak
dihargai, merasa sendiri, dan tidak di perhatikan, mudah
tersinggung dan selalu ingin di dengarkan (Maryam, 2008)
Ciri – ciri gangguan psikososial menurut Keliat (2011) :

1. Cemas
2. Khawatir berlebihan
3. takut
4. Mudahtersinggung
5. Sulit konsentrasi
6. Bersifat ragu – ragu
7. Merasa kecewa
8. Pemarah dan agresif
9. Reaksi fisik seperti jantung berdebar, otot tegang, sakit kepala
Perubahan-perubahan Psikologis (Mental)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :


1. Pertama-tama peruabahan fisik, khususnya organ perasa.
2. Kesehatan umum
3. Tingkat pendidikan
4. Keturunan (hereditas)
5. Lingkungan
 
Perubahan kepribadian yang drastis, keadaan ini jarang terjadi. Lebih
Sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekuatan
mungkin karena faktor lain seperti penyakit-penyakit.
Masalah psikologi lansia
1. Demensia
Liftiah (2009:218) mengemukakan bahwa demensia merupakan gangguan
kognitif, meliputi berkurangnya ingatan secara bertahap, ketidak
mampuan mempelajar iinformasi baru, kemampuan berkomunikasi,
berpendapat, dan koordinasi motoric
2. Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif pada otak yang
umumnya menyerang orang tua dan dikaitkan dengan perkembangan plak-
plak beta amiloid pada otak.Penyakit ini dicirikan oleh kebingungan,
disorientasi, kegagalan memori, gangguan bicara, dan demensia.
Penyebabnya belum diketahui. Penyakit Alzheimer bukanlah penyakit 
menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel 
otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut
dan mengecil.
Lanjutan..
3. Gangguan Anxietas
Anxietas
Liftiah (2009:63) mengemukakan bahwa anxietas merupakan
perasaan khawatir yang tidak nyata, tidak masuk akal, tidak sesuai,
yang berlangsung intens, atas dasar prinsip yang terjadi dan nyata
4. Parkinson
Papalia dan Feldman (2014:242) mengemukakan parkinson
merupakan penyakit yang melibatkan degenerasi neurologis yang
progresif, ditandai dengan tremor, kekakuan, pergerakan lambat
dan postur tubuh yang tidak stabil.
Lanjutan..
5. Delirium
Davison, Neale, dan Kring (2014:752) mengemukakan bahwa
delirium merupakan penggambaran untuk kondisi kaburnya
kesadaran.
Individu yang menderita delirium kadang secara mendadak
Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dan memusatkan
perhatian serta tidak mampu mempertahankan alur pemikiran yang
teratur dan terarah. Individu yang menderita delirium tidak
mungkin dapat terlibatdalam percakapan karena perhatian mereka
yang tidak dapat terfokus pada satu hal dan pikirannya
terpecah-pecah
Lanjutan..
6. Hipokonriasis
Siegler dan Costa (Davison, Neale, dan Kring, 2014:774)
mengemukakan bahwa secara luas hipokondriasis sangat umum
terjadi dalam
Populasi lansia. Lansia dapat mengalami berbagai macam masalah
fisik, diantaranya sakit pada kaki dan punggung, pencernaan yang
buruk, sembelit, sesak napas dan keinginan yang amat sangat
secara kelompok para lansia cenderung kurang melaporkan
simpomsomatik yang ia derita, sekali lagi mungkin karena
permasalahan
kekhawatiran.
Lanjutan..
7. Gangguan Pola Tidur
Miles dan Dement (Davison, Neale, dan Kring, 2014:774)
mengemkakan bahwa masalah tidur yang paling sering dialami oleh
Lansia adalah sering terjaga pada malam hari, seringt erbangun
pada dini hari, sulit untuk tidur, dan rasa lelah yang amat sangat
di siang hari. Waktu tidur lansia agak singkat dan seringterputus
secara spontan. Selain itu lansia membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk dapat tertidur setelah mereka terbangun.
Gangguan tidur pada lansia disebabkan oleh penyakit,
obat-obatan kafein, stres, kecemasan, depresi,
Kurang beraktivitas, dan kebiasaan tidur yang buruk
 
kesimpulan
Perubahan psikologis pada lanjut usia menurut Stuart &Laria
 
(2005) perubahan aspek kognitif terjadi perubahan fungsi
intelektual dimana terjadinya penurunan kemampuan lansia dalam
mengatasi masalah atau pemecahan masalah, selanjutnya juga pada aspek
terjadi perubahan kemampuan penyesuaian secara psikologis
terhadap proses menua (Learning Ability), pada aspek kognitif ini
untuk meningkatkan intelektual lansia dapat diberikan Pendidikan
Kesehatan atau edukasi agar perkembangan demensia dapat ditunda

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :


1. Pertama-tama peruabahan fisik, khususnya organ perasa.
2. Kesehatan umum
3. Tingkat pendidikan
4. Keturunan (hereditas)
5. Lingkungan
 
Thank you

Anda mungkin juga menyukai