Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

DEPISIT PERAWATAN DIRI

1. DINA PUTRI M
2. ERIKA DESI
3. FADIA NUR F
4. FAISAL INDRIAGIRI
5. FITRI KOMALASARI
6. GINA TANIA M
7. HILDA WULANDARI
DEFINISI

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi


kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
(Depkes 2000).
Jenis-jenis defisit perawatan diri

Ada beberapa jenis defisit perawatan diri :


1) Kurang perawatan diri : mandi / kebersihan.
2) Kurang perawatan diri : mengenakan pakaian / berhias.
3) Kurang perawatan diri : makan
4) Kurang perawatan diri : toileting
Etiologi Defisit Perawatan Diri

Menurut Maslim (2001), penyebab kurang perawatan diri


adalah sebagai berikut :
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
Menurut (Dep Kes, 2000), Penyebab kurang perawatan diri
adalah :
3. Faktor prediposisi
4. Faktor presipitasi
5. Penilaian terhadap stress
Manifestasi Klinis Defisit Perawatan Diri

Menurut Depkes (2000) Tanda dan gejala klien dengan


defisit perawatan diri adalah
1. Fisik
2. Psikologis
3. Sosial
Mekanisme Koping Defisit Perawatan Diri

Mekanisme Koping Defisit Perawatan Diri


1. Regresi
2. Penyangkalan (Denial)
3. Isolasi diri, menarik diri
4. Intelektualisasi
Rentang respon Kognitif

Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang


tidak dapat merawat diri sendiri :
1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri :
2. Membimbing dan menolong klien merawat diri :
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung
Asuhan keperawatan
deficit perawatan diri
Pengkajian
Riwayat  keperawatan
1. Pola kebersihan tubuh
2. Perlengkapan personal hygine yang dipakai
3. Faktor -faktor yang mempengaruhi personal hygine
Alasan masuk rumah sakit
 Defisit dalam merawat diri, dari perawatan perawatan diri
yang biasa dilakukan, dan  sekarang jarang dilakukan dengan
diawali masalah seperti senang menyendiri, tidak mau banyak
berbicara dengan orang lain, terlihat murung.
Lanjut…..
Pemeriksaan fisik
1. Rambut : Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah
rontok, keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur.
2. Kepala : Adanya botak atau alopesia, ketombe, berkutu, kebersihan.
3. Mata : Periksa kebersihan mata, mata gatal atau mata merah
4. Hidung : Lihat kebersihan hidung, membran mukosa
5. Mulut : Lihat keadaan mukosa mulut, kelembabannya, kebersihan
6. Gigi : Lihat adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi
7. Telinga : Lihat adakah kotoran, adakah lesi, adakah infeksi
8. Kulit : Lihat kebersihan, adakah lesi, warna kulit, teksturnya,
pertumbuhan bulu.
9. Genetalia : Lihat kebersihan, keadaan kulit, keadaan lubang uretra,
keadaan skrotum, testis pada pria, cairan yang
dikeluarkan
Lanjut…

Status Mental
1. Penampilan : tidak rapi, tidak serasi dan cara berpakaian
2. Pembicaraan : terorganisir atau berbelit-belit
3. Aktivitas motoric : meningkat atau menurun
4. Alam perasaan : suasana hati dan emosi
5. Afek : sesuai atau maladaptif seperti tumpul, datar, labil dan ambivalen
6. Interaksi selama wawancara : respon verbal dan nonverbal.
7. Persepsi : ketidakmampuan menginterpretasikan stimulus yang ada sesuai
dengan informasi.
8. Proses piker : proses informasi yang diterima tidak berfungsi dengan baik dan
dapat mempengaruhi proses pikir.
9. Isi piker : berisikan keyakinan berdasarkan penilaian realistis.
10. Tingkat kesadaran : orientasi waktu, tempat dan orang.
11. Kemampuan penilaian
12. Daya tilik diri
Diagnosa keperawatan
Kurangnya perawatan diri : Kebersihan diri.

Definisi : Kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan


kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan ditemukan data :
Badan kotor dan berbau, Rambut kotor, Kuku panjang dan kotor, Bau
mulut dan kotor
Kondisi klinis :
Stroke, Fraktur, Koma
Lanjutan….

Objektif :
1. Ketidakmampuan mandi/membersihkan diri ditandai dengan rambut
kotor, gigi kotor, kulit berdaki, dan berbau,  serta kuku panjang dan
kotor.
2. Ketidakmampuan berapakaian/berhias ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, tidak
bercukur (laki-laki), atau tidak berdandan (wanita).
3. Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan sendiri.
4. Ketidakmampuan bab/bak secara mandiri ditandai bab/bak tidak
pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah
bab/bak.
Intervensi & rasional
1. Kaji pola kebersihan diri.
R : Data dasar dalam melakukan intervensi
2. Bantu klien dalam kebersihan badan, mulut, rambut dan kuku
R : Mempertahankan rasa nyaman
3. Lakukan penkes : pentingnya kebersihan diri, pola kebersihan diri,
cara kebersihan.
R : Meningkatkan pengetahuan dan lebih kooperatif
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai