Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

HORDEOLUM

Sisvanesa, S.Ked (G1A218117)


Preseptor: dr. Ima Maria

FKIK UNIVERSITAS JAMBI


Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Paal X
STATUS
PASIEN
IDENTITAS PASIEN

+ Nama/ jenis kelamin/umur: Latar Belakang sosial-ekonomi-


demografi-lingkungan keluarga
Nn.M/ Perempuan/ 26 tahun
+ Pendidikan: + Status Perkawinan : Belum menikah
SMA + Jumlah Anak/Saudara : Anak ke-3
+ Alamat: dari 3 bersaudara
RT 18 Kenali Asam Bawah + Status Ekonomi Keluarga : Cukup
Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga:
Pasien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya Tidak
ada masalah psikologis dalam keluarga.

Keluhan Utama :
Benjolan dikelopak mata bagian bawah sebelah kanan sejak
± 3 hari yang lalu.
Riwayat penyakit sekarang
• Timbul benjolan di kelopak mata kiri • Keluar belekan (-), mata merah (-), rasa
bagian atas sejak 3 hari yang lalu. berpasir (-), gangguan penglihatan (-).
• Benjolan awalnya kecil berwarna • Demam (-), sakit kepala (-), mual dan
kemerahan dan lama-kelamaan muntah (-).
semakin membesar. • Riwayat didahului trauma pada mata
• Benjolan tersebut terasa panas, gatal yang sakit (-).
dan nyeri terutama bila tersentuh,
terasa seperti ada yang mengganjal
matanya.
RPD RPK
+ Riwayat dengan keluhan yang + Riwayat keluhan yang sama dalam
sama sebelumnya (-) keluarga (-)
+ Riwayat trauma (-)
+ Riwayat sakit mata lainnya (-)
Riwayat makan, alergi, obat-obatan dan
perilaku kesehatan :
+ Pasien merupakan seorang karyawan swasta dengan aktivitas keseharian
kerja di toko jual hp. Pasien mengatakan sering mengucek matanya
tanpa sadar.
+ Alergi makanan (-)
+ Alergi obat-obatan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
+ Keadaan Umum : tampak sakit ringan
+ Kesadaran : compos mentis
+ Tekanan darah : 120/80 mmHg
+ Nadi : 86x/ menit
+ Pernafasan : 20x/ menit
+ Suhu : 36,6°C
+ Berat Badan : 35 kg
+ Tinggi Badan : 128 cm
+ IMT : 21,36 kg/m2 (Normal
Pemeriksaan Generalisata
+ Kepala : Normocepal
+ Telinga : Nyeri tekan (-), bengkak (-)
+ Hidung : Deformitas (-), napas cuping hidung (-)
+ Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
+ Tenggorok : Tonsil T1/T1, cavum oris hiperemis(-), faring hiperemis (-)
+ Leher : Pembesaran KGB (-)
+ Thorak : Bentuk dbn, otot bantu napas (-)
+ Mata:
Pemeriksaan Generalisata
Pulmo
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi Simetris
Palpasi Stem fremitus normal Stem fremitus normal
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Vesikuler (+) Vesikuler (+)
Wheezing (-), rhonki (-) Wheezing (-), rhonki (-)
Pemeriksaan Generalisata
Jantung
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula kiri, thrill (-)
Perkusi Batas Jantung
Atas : ICS II
Kanan : Linea parasternalis kanan
Kiri : ICS IV linea midklavikula kiri
Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Generalisata
Abdomen
Inspeksi Datar, massa (-), jaringan parut (-), petekie (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-), nyeri ketok
costovertebra (-/-)
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus (+) normal

Ekstremitas
Superior : Akral hangat, CRT<2s, sianosis (-), edem (-),
Inferior : Akral hangat, CRT<2s, sianosis (-), edem (-)
PEM. PENUNJANG DX KERJA
Tidak dilakukan Hordeolum Eksterna Okuli
Sinistra (H00.019)

DD
Kalazion (H00.19)
MANAJEMEN
Promotif :
+ Memberikan informasi mengenai penyakit diderita oleh pasien dan
tatalaksananya
+ Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pola hidup bersih dan sehat
yang mencakup tentang pentingnya menjaga kebesihan dan menjaga
kesehatan mata anak
+ Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya mencuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir untuk kesehatan.
MANAJEMEN
Preventif :
+ Jangan menekan atau menusuk benjolan (hordeolum), hal ini
dapat menimbulkan infeksi yang lebih serius.
+ Jangan mengusap-usap mata dalam keadaan tangan kotor atau
belum mencuci tangan.
+ Hindari bermain panas dan keluar rumah agar mata tidak terkena
debu
MANAJEMEN
Kuratif
Non Farmakologi Farmakologi
+ Istirahat yang cukup + Kloramfenikol 1% salep mata 3 kali
+ Makan-makanan bergizi. sehari
+ Kompres hangat 4-6 kali sehari selama + Ibuprofen 3x1
10 menit tiap kalinya untuk membantu + CTM tab 3x1
drainase. Lakukan dengan mata tertutup.
+ Minum obat teratur
MANAJEMEN
Kuratif
Pengobatan Tradisional
1. Kencur
+ Efek analgesik
+ Cara: 3 x 1 tea bag (5 g serbuk kencur)/hari yang masing-masing diseduh dalam 1
cangkir air diminum sebelum makan.
2. Bawang putih
Sebutir bawang putih yang sudah dicuci bersih dan dikupas. Kemudian, potong
bagian ujungnya agar dapat memoles bagian mata yang timbilan dengan mudah.
Poles timbil dengan irisan bawang secara perlahan-lahan dan searah. Lakukan
berulang-ulang pada pagi dan sore hari, sampai timbil mengempis.
MANAJEMEN
Rehabilitatif
+ Minum obat sesuai anjuran.
+ Bersihkan kelopak mata dengan air bersih ataupun dengan sabun atau
shampoo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi.
+ Tutuplah mata pada saat membersihkan hordeolum
+ Hindari mengucek-ucek atau menekan hordeolum
+ Jika sakit semakin bertambah berat, maka segera ke RS
Tinjauan pustaka
definisi
+ Hordeolum merupakan infeksi akut yang umumnya
disebabkan oleh bakteri Staphylococcus pada
kelenjar palpebra.
Faktor predisposisi
+ Kebiasaan mengucek mata atau menyentuh
kelopak mata dan hidung, serta adanya blefaritis
kronik dan diabetes mellitus
klasifikasi
+ HORDEOLUM INTERNA

+ HORDEOLUM EKSTERNA
Tanda klinis
+ Stadium selulitis : benjolan keras, kemerahan, lokal,
nyeri, edema
+ Stadium abses : adanya pus yang dapat terlihat
berupa bintik kuning atau putih pada kelopak mata
tatalaksana
+ Non farmakologi
+ Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit
+ pembedahan
+ Farmakologi
+ Antibiotik topikal
+ Antibiotik sistemik
ANALISIS
KASUS
Hubungan diagnosis dengan keadaan
rumah dan lingkungan sekitar
+ pada kasus ini tidak dilakukan kunjungan rumah.
Hubungan diagnosis dengan keluarga
dan hubungan keluarga
+ Pasien tinggal bersama dengan Tidak ada hubungan
kedua orang tuanya diagnosis dengan aspek
+ Tidak ada masalah psikologis psikologis dalam keluarga.
dalam keluarga.
Hubungan diagnosis dengan perilaku
kesehatan dalam keluarga
+ Pasien mengaku selalu memakan makanan yang bergizi. Perilaku
kesehatan pasien yang sering mengucek mata dan jarang mencuci
tangan. Hal ini dapat menjadi timbulnya penyakit pada pasien.

Ada hubungan antara diagnosis dengan perilaku kesehatan


dalam keluarga
Analisis kemungkinan berbagai faktor
risiko atau etiologi penyakit pada pasien
ini
Beberapa etiologi dan faktor predisposisi timbulnya hordeolum adalah
adanya infeksi oleh bakteri pada kelenjar dimata. Hal ini dapat
disebabkan karna faktor kebersihan tangan yang kurang terjaga. Sehingga
bisa menjadi transmisi masuknya kuman ke bagian mata melalui tangan
yang kotor tersebut.
Analisis untuk mengurangi paparan atau
memutus rantai penularan dengan faktor
resiko atau etiologi
+ Pasien harus membiasakan hidup bersih dan sehat.
+ Pasien harus menjaga kebersihan diri terutama dengan cara mencuci
tangan.
+ Anak harus di ajarkan dan diberi tahu mengenai pentingnya mencuci
tangan setelah bermain.
+ Orang tua harus memberikan contoh agar anaknya dapat meniru
kebiasaan cuci tangan yang sering dilakukan oleh orangtuanya.
Edukasi yang diberikan pada pasien atau
+ Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit
keluarga
diderita oleh pasien dan tatalaksananya, pengetahuan tentang pola hidup
bersih dan sehat.
+ Jangan menekan atau menusuk benjolan (hordeolum), hal ini dapat
menimbulkan infeksi yang lebih serius.
+ Jangan mengusap-usap mata dalam keadaan tangan kotor atau belum
mencuci tangan.
+ Hindari bermain panas dan keluar rumah agar mata tidak terkena debu.
+ Minum obat teratur serta jika keluhan tidak membaik langsung kontrol
ke unit pelayanan kesehatan terdekat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai