Anda di halaman 1dari 44

Sumber: www.claverdon.warwickshire.sch.

uk; 12 Desember 2007

Bab
Sel Saraf memiliki
Struktur memengaruhi
(Neuron)
tersusun atas

Mekanisme
Sistem Saraf
Penghantaran
memiliki Gerak Biasa Rangsang
Susunan
Sistem Saraf menentukan terjadinya
Gerak Refleks
terdiri atas
Gerak

Sistem dibedakan menjadi


meliputi Saraf Pusat Saraf Tepi
Regulasi
terdiri atas terdiri atas

Otak Sumsum Tulang Saraf Sadar Saraf Tak Sadar


Belakang (Somatik) (Otonom)

Hipofisis Tiroid
Paratiroid

Adrenal
tersusun atas
Sistem Hormon kelenjar
Ovarium dan Pankreas
Testis
Sistem Regulasi

A. Sistem saraf

B. Sistem Indra

C. Sistem Endokrin
A. Sistem Saraf

Sistem saraf memainkan peranan penting dalam regulasi atau pengaturan aktivitas
tubuh

Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian utama

 tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang


Sistem saraf pusat  menerima informasi dari semua bagian tubuh,
menganalisis dan menyimpan informasi, serta
mengirimkan perintah berdasarkan informasi
yang diterimanya itu
Sistem saraf tepi

 tersusun atas serabut-serabut saraf yang membawa informasi dari semua


bagian tubuh ke sistem saraf pusat dan dari sistem saraf pusat ke berbagai
bagian tubuh
 terdiri atas sistem saraf sadar (sistem saraf somatik) dan sistem saraf tak
sadar (sistem saraf otonom)
1. Struktur Sel Saraf Bonggol sinapsis
Dendrit

Badan sel

Mitokondria
Akson

Nukleus

Sel Schwann

Akson
Selubung mielin Nodus Ranvier
Sel saraf motor bermielin

Dendrit-menerima
Bongkol sinapsis Nukleus sel Selubung rangsang
Schwann mielin Badan sel
Nodus Ranvier

Nukleus

Arah rangsang
Efektor, Akson
contohnya otot
Nukleus
Akson Granula
Nissl

Arah
rangsang

Selubung Mitokondria
mielin
Dendrit
berfungsi menghantarkan impuls atau membawa
Sel Saraf Sensori rangsang dari reseptor (alat indra) ke sistem saraf
pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang
Dendrit-menerima
Badan
Nukleus rangsang
sel
Nukleus sel
Bongkol Akson Schwann
sinapsis Reseptor

Selubung
Dendron mielin Arah rangsang

berfungsi menghubungkan sel saraf sensori dengan sel


Sel Saraf Konektor saraf motor di dalam sistem saraf pusat, misalnya di
dalam sumsum tulang belakang.
Bongkol
Nukleus Badan
sinapsis Akson Dendrit-menerima
sel rangsang

Dendron
Arah rangsang
2. Mekanisme Penghantaran Rangsang

Penghantaran Rangsang melalui Akson

Pada serabut saraf bermielin Pada serabut saraf tidak bermielin


Arah rangsang

Na+ K+ Aliran listrik


setempat (lokal)
Na+
Selubung mielin

+  +
 + 

 + 
+  +

Na+ Membran
Nodus Ranvier Arus lokal ini lebih cepat daripada
Na + K + akson
gelombang depolarisasi
Arah rangsang

Pada serabut saraf bermielin, kecepatan Pada serabut saraf tidak bermielin,
penghantaran mencapai 100 m/detik kecepatan penghantaran sekitar 3
m/detik
Penghantaran Rangsang melalui Sinapsis
3. Proses Terjadinya Gerak

rangsang yang diterima oleh reseptor

diteruskan

terjadi lebih lambat saraf sensori


daripada gerak
refeks dihantarkan

diolah
saraf pusat (otak)

tanggapan akan dikirim oleh otak


melalui saraf motor untuk dilaksanakan
oleh efektor (otot)
Gerak Refleks

Gerak refleks adalah gerak yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak dari
otak
Gerak refleks terjadi sangat cepat karena jalan yang ditempuh oleh rangsang
lebih pendek daripada gerak biasa (busur refleks)

Gerak refleks menarik tangan


4. Susunan Sistem Saraf

Sistem saraf pusat


terdiri atas otak dan sumsum tulang
Sistem saraf pada manusia belakang

Sistem saraf tepi


Sistem saraf sadar dibagi menjadi sistem saraf sadar
(saraf somatik) dan sistem saraf tak
sadar (saraf otonom)
Sistem saraf kranial

Sistem saraf spinal

Sistem saraf tak sadar

Sistem saraf simpatetik

Sistem saraf parasimpatetik


a. Sistem Saraf Pusat

Otak (ensefalon) Sumsum tulang belakang


Terletak di dalam tulang
(medula spinalis)
tengkorak Terletak di dalam ruas-ruas
tulang belakang

Materi kelabu terletak di Materi kelabu terletak di


bagian luar dan materi bagian dalam dan materi
putih terletak di bagian putih terletak di bagian
dalam luar

Tersusun atas tiga materi pokok, yaitu substansi grissea (terdiri atas
badan-badan sel dan kumpulan sinapsis sel-sel yang membentuk
materi kelabu), substansi alba (terdiri atas serabut-serabut saraf
bermielin yang membentuk materi putih), serta sel-sel neuroglia
(jaringan ikat di antara sel-sel saraf)
Fungsi

menerima rangsang sensori dari dalam dan luar tubuh

memproses dan mengatur tanggapan terhadap rangsang

mempertahankan aktivitas atau gerak yang tidak kita sadari, misalnya


detak jantung

memprakarsai aktivitas yang kita sadari, misalnya berjalan

penalaran, pengetahuan, dan daya ingat

Otak manusia dilihat


dari atas
Struktur Otak Manusia

Belahan vertikal otak


Otak tampak luar dari samping
Serebrum
Korpus kallosum
Otak tengah

Belahan kanan
otak

Belakang
Depan

Ventrikel
Hipotalamus
Serebelum Serebelum
Hipofisis
Sumsum tulang
belakang
Medula
Medula
Saluran
tengah
Sumsum tulang
belakang
Otak Depan

Otak besar merupakan pusat pengaturan semua kegiatan


sadar atau berdasarkan kehendak

Belahan otak besar bagian kanan mengatur fungsi tubuh


bagian kiri, sedangkan belahan otak besar bagian kiri
mengatur fungsi tubuh bagian kanan

Belahan kiri otak besar bertanggung jawab terhadap


kemampuan matematika dan berbicara

Belahan kanan otak besar bertanggung jawab terhadap


kemampuan bermusik dan artistik

Pada 90% orang, belahan kiri otak besar bertanggung


jawab terhadap bahasa lisan dan tulisan serta terhadap
pengendalian tangan

Sekitar 10% orang pergerakan tangannya dikendalikan oleh


belahan kanan otak besar dan mereka merupakan orang-
orang bertangan kidal atau pengguna tangan kiri
Hipotalamus
merupakan pusat pengendalian sistem saraf otonom

mengatur tekanan darah


Letak hipotalamus dan kelenjar
mengatur laju detak jantung pituitari (hipofisis)
mengatur laju pernapasan
mengatur ukuran pupil
mengatur proses pencernaan Hipotalamus
mengatur aktivitas tubuh yang
berhubungan dengan pemeliharaan
lingkungan internal tubuh, misalnya suhu Hipofisis
tubuh dan osmoregulasi
Batang
mengatur refleks makan (rasa lapar) dan otak
minum (rasa haus)
menentukan pola tidur dan bangun Serebelum
mengatur tingkah laku (kebiasaan) agresif
dan reproduksi
Otak Tengah

Otak tengah merupakan pusat pengaturan refleks pendengaran


(misalnya, pergerakan kepala untuk menemukan suara) dan pusat
pengaturan refleks penglihatan yang meliputi pemfokusan objek
(pelebaran dan penyempitan pupil serta akomodasi atau perubahan bentuk
lensa mata)

Otak Belakang

Otak belakang tersusun atas otak kecil (serebelum), jembatan varol (pons
varolii), dan sumsum lanjutan (medula oblongata)

Otak kecil berfungsi mengatur keseimbangan serta posisi tubuh

Bersama-sama dengan otak besar, otak kecil mengatur gerak otot secara
sadar
2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Letak sumsum tulang belakang di dalam tulang belakang

Sumsum tulang
Sel saraf sensori belakang
Sel saraf motor Skema penampang melintang
Tulang sumsum tulang belakang
belakang
Ganglion
akar dorsal
Saraf spinal Akar dorsal
(sel saraf Materi kelabu
sensori)
Materi putih

Cakram
Tonjolan untuk kartilago
perlekatan otot

Saraf spinal
(campuran sel saraf
Akar ventral (sel Saluran tengah
sensori dan motor
saraf motor) (mengandung cairan
serebrospinal)
b. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf sadar

mengatur aktivitas-aktivitas yang kita sadari, contohnya kontraksi


otot-otot kaki untuk berjalan

terdiri atas sistem saraf kranial (disusun oleh saraf otak) dan
sistem saraf spinal (disusun oleh saraf sumsum tulang belakang)

Sistem saraf tak sadar

Sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom berhubungan


dengan pengaturan lingkungan internal tubuh dan tidak melibatkan
otot-otot rangka

Bekerja tanpa kita sadari


Sistem saraf otonom
B. Sistem Indra

Tubuh manusia memiliki lima alat indra utama (disebut pancaindra), yaitu mata
(indra penglihat), telinga (indra pendengar), kulit (indra peraba), lidah (indra
pengecap), dan hidung (indra pembau)

Mata untuk penglihatan; reseptor-


Telinga untuk pendengaran; reseptornya peka terhadap cahaya
reseptor-reseptornya peka terhadap
getaran suara
Hidung untuk pembau; reseptor-
reseptornya peka terhadap bahan-bahan
kimia (gas)

Kulit untuk peraba; reseptor- Lidah untuk pengecap; reseptor-


reseptornya peka terhadap nyeri, reseptornya peka terhadap bahan-bahan
perubahan tekanan, dan suhu kimia (cairan)
1. Indra Penglihat

Struktur Mata Gerak refleks iris, mengontrol


ukuran pupil
Otot siliaris Otot radial iris berkontraksi
Otot rektus
Sklera Vitreous humour
Konjungtiva

Ligamen Koroid Pupil


suspensor
Kornea

Pupil Saraf optik Otot sirkuler iris berelaksasi

Lensa
Cahaya redup-pupil melebar
Bintik buta

Otot radial iris berelaksasi


Aqueous humour Fovea
Iris

Retina
Pupil

Iris
Otot sirkuler iris berkontraksi

Cahaya terang-pupil menyempit


b. Fotoreseptor Mata

Di dalam retina terdapat dua macam sel-sel fotoreseptor

Sel-sel batang Sel-sel kerucut

Pada manusia ada sekitar 7 juta sel Sel-sel kerucut peka terhadap intensitas
kerucut dan lebih kurang 125 juta sel cahaya yang tinggi dan perbedaan panjang
batang untuk setiap mata gelombang

Sel-sel batang merupakan sel-sel yang Sel-sel kerucut hanya terdapat di fovea dan
sangat peka terhadap cahaya dengan satu sel kerucut memiliki hubungan satu sel
intensitas rendah dan tidak mampu saraf yang menuju otak
mendeteksi warna
Di dalam sel-sel kerucut terdapat pigmen
Di dalam sel-sel batang terdapat pigmen fotosensitif iodopsin
fotosensitif rodopsin
Berdasarkan jenis iodopsin yang
dikandungnya, ada tiga: sel kerucut biru,
sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah
1) Cahaya dari objek 2) Jumlah cahaya yang 3) Cahaya 4) Bayangan dideteksi
direfleksikan ke segala masuk ke mata diatur difokuskan oleh retina
arah oleh iris oleh lensa

Matahari
d. Kelainan pada Alat Indra Penglihat
1) Miopia
Kelainan yang disebabkan bola mata terlalu panjang
Mata miopia
atau kornea terlalu bulat

Bayangan benda atau objek yang jaraknya jauh akan jatuh


atau difokuskan di depan retina sehingga tidak dapat
melihat dengan jelas
Diperbaiki dengan
Penderita miopia dapat dibantu dengan kacamata
lensa cekung
berlensa cekung (negatif)
2) Hipermetropia
Bola mata terlalu pendek atau terlalu kecil atau lensa
mata terlalu pipih sehingga bayangan benda jatuh di
Mata hipermetropia
belakang retina sehingga tidak dapat melihat dengan
jelas pada jarak yang dekat
Hanya mampu memfokuskan bayangan benda yang jauh,
tepat pada retina
Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung Diperbaiki dengan
(positif) lensa cembung
3) Presbiopia

Presbiopia = mata tua karena terjadi seiring dengan proses penuaan

Elastisitas lensa makin berkurang sehingga menjadi cukup kaku


dan daya akomodasinya berkurang

Dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (bifokal) yang


terdiri atas lensa negatif (cekung) dan lensa positif (cembung)

4) Astigmatis

Merupakan kelainan yang terjadi karena kornea mata memiliki


kecembungan yang tidak merata sehingga berkas cahaya yang masuk ke
mata tidak merata pembiasannya akibatnya bayangan benda jatuh pada tempat
yang tidak sama

Dapat dibantu dengan kacamata berlensa silindris (memiliki beberapa fokus),


yaitu kacamata yang diasah secara khusus sehingga dapat mengimbangi
ketidakmerataan itu
5) Katarak
Merupakan kelainan pada mata yang terjadi karena adanya pengapuran pada
lensa sehingga elastisitasnya berkurang dan pandangan menjadi tidak jelas (kabur)
Katarak dapat dihilangkan dengan jalan operasi

6) Buta Warna
Berhubungan dengan defisiensi atau kekurangan sel-sel kerucut pada retina

7) Rabun Senja
Merupakan kelainan pada mata yang ditandai dengan ketidakmampuan melihat
pada saat cahaya redup, terutama pada waktu sore hari (senja)
Disebabkan oleh kekurangan pigmen rodopsin yang berguna untuk penglihatan pada
saat cahaya redup

8) Glaukoma

Munculnya bular (lingkaran) hijau pada iris karena tekanan di dalam mata
meningkat yang disebabkan oleh bertambahnya sekresi dan penurunan absorpsi
aqueous humour
2. Indra Pendengar
a. Struktur Telinga
Saluran setengah
Tulang tengkorak lingkaran
Stapes
Jendela oval

Malleus Incus
Saraf auditori

Klokea

Saluran
telinga Jendela bundar

Saluran
Daun telinga Eustachio
Membran timpanun
(gendang telinga)
Telinga Dalam
Saluran vestibula
Saluran setengah Membran
lingkaran Reissner
Saluran
tengah
Ampula Membran
Reissner
Kupula Organ
Corti

Saluran timpanum Membran


Vestibula terdiri
atas utrikulus dan basiler Saluran saraf
Saraf vestibula
sakulus auditori
menuju otak

Klokea

Koklea dan saluran setengah


lingkaran
Koklea
b. Proses Mendengar

Sumber Dikumpulkan Masuk lubang


suara daun telinga telinga

Tiga tulang pendengar Getaran suara Gendang telinga Saluran telinga


(tulang martil, landasan,
dan sanggurdi)

Timbul gelombang di Membran Reissner dan


Jendela oval perilimfa (di dalam saluran endolimfa bergetar (di
vestibula) dalam saluran tengah)

Otak Saraf auditori Membran Membran basiler


tektorium bergerak

Suara terdeteksi
3. Indra Peraba

Kulit merupakan alat indra peraba yang dapat merasakan panas, dingin,
sentuhan, nyeri, atau tekanan

Kulit juga
berfungsi
melindungi
tubuh dari
luka dan
infeksi,
membuat
tubuh tahan
air, dan
mengatur
suhu tubuh

Struktur kulit pada manusia


4. Indra Pengecap

Lidah adalah alat indra pengecap; reseptor-reseptornya peka terhadap


bahan-bahan kimia (cairan). Lidah dapat mendeteksi empat rasa utama,
yaitu manis, asam, asin, dan pahit

Empat letak kuncup


pengecap pada lidah

Kuncup pengecap terdapat di


sisi papilae pada permukaan
lidah

Penampang kuncup pengecap


5. Indra Pembau

Indra pembau pada manusia tersusun


atas sel-sel reseptor pembau yang
disebut sel-sel olfaktori

Kerja indra pembau erat kaitannya


dengan kerja indra pengecap

Kerja sama keduanya menyebabkan


kita dapat mendeteksi aroma makanan

Indra pembau juga menyebabkan


rasa lapar saat kita menghirup bau
makanan yang sedap dan mencegah
kita memakan sesuatu yang berbau
busuk serta menjijikkan
C. Sistem Endokrin

Cabang biologi yang khusus mempelajari


sistem hormon disebut endokrinologi

Sistem endokrin mengatur aktivitas tubuh


dengan cara melepaskan atau menyekresi
senyawa kimia yang dinamakan hormon

Hormon dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh


kelenjar endokrin

Tujuh buah kelenjar endokrin yang tersebar di


seluruh tubuh adalah kelenjar hipofisis,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar
adrenalin, kelenjar pankreas, ovarium pada
perempuan, dan testis pada laki-laki
1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis juga


disebut master gland karena
mampu menghasilkan
berbagai hormon yang
berfungsi mengatur kelenjar
hormon lainnya

Kelenjar hipofisis dibagi


menjadi tiga bagian
(lobus), yaitu bagian
anterior, bagian tengah
(intermediet), dan bagian
posterior
a. Hipofisis Bagian Anterior

Aktivitas hipofisis anterior diatur oleh dua kelompok hormon (disebut


faktor pelepas atau releasing factor) yang disekresi oleh hipotalamus

Hipofisis anterior menyekresi beberapa jenis hormon, antara lain

Somatotrophic Hormone (STH)

Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)

Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Luteinising Hormone (LH)

Prolaktin
b. Hipofisis Bagian Intermediet

Bagian intermediet atau tengah hipofisis menghasilkan hormon melanosit


(melanocyte stimulating hormone/MSH)
Hormon ini tidak berperan penting pada sifat normal melanosit manusia
kecuali pada keadaan tertentu, misalnya hamil, peningkatan sekresi MSH
menyebabkan warna kulit menjadi sedikit lebih gelap

c. Hipofisis Bagian Posterior

berperan merangsang kontraksi uterus pada saat melahirkan


Oksitosin
sehingga membantu pengeluaran janin

ADH (Antidiuretic Hormone)

menyebabkan kontraksi dinding pembuluh darah sehingga mempersempit


rongga pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah di dalamnya
mengatur pelepasan air dari ginjal dengan membantu reabsorpsi air dari
tubulus konvolusi distal nefron
2. Kelenjar Tiroid

Hormon yang Fungsi/Peran Akibat Apabila Kekurangan


Dihasilkan
Hormon tiroksin memengaruhi proses  pada anak-anak menyebabkan
sel di seluruh tubuh, kekerdilan (kretinisme)
yaitu meningkatkan laju  pada orang dewasa
metabolisme jaringan menyebabkan miksedema
(laju metabolisme dengan tanda-tanda penurunan
basal) dan laju laju metabolisme, berat badan
metabolisme glukosa yang berlebihan, kerontokan
rambut, dan respons yang lambat
terhadap rangsang dari luar
(letargi)

Kelenjar tiroid = kelenjar gondok


Penyakit gondok
3. Kelenjar Paratiroid

Hormon yang Fungsi/Peran Akibat Apabila Akibat Apabila


Dihasilkan Kekurangan Kelebihan

Hormon paratiroid Memobilisasi ion Tetani yang ditandai Mengakibatkan


atau parathyroid kalsium (Ca2+) dari dengan gejala kejang- tulang menjadi
hormone (PTH) rangka, merangsang kejang, suhu tubuh rapuh karena
absorpsi ion kalsium naik, gelisah, banyaknya
dan fosfor dari saluran insomnia, dan pengambilan ion
pencernaan, serta kesemutan fosfor dan kalsium
menyebabkan ginjal yang terdapat di
mengekskresi ion fosfor dalam tulang
pada saat menahan ion
kalsium melalui
reabsorpsi
4. Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal memiliki dua bagian, yaitu bagian tengah (medula) dan
bagian luar (korteks)
Bagian medula distimulasi oleh sistem saraf simpatetik, sedangkan bagian
korteks distimulasi oleh hormon-hormon dari hipofisis

a. Medula Adrenal

Adrenalin
Adrenalin disekresikan sebagai
tanggapan terhadap keadaan stres mengatur kadar gula
darah agar tetap stabil
Noradrenalin
bersifat antagonis terhadap kerja adrenalin,
contohnya menurunkan tekanan darah dan
laju serta kekuatan detak jantung
b. Korteks Adrenal

menghasilkan sejumlah hormon steroid yang disebut kortikoid

• berhubungan dengan
kortisol metabolisme glukosa dan
dibentuk pada saat dalam
Glukokortikoid
keadaan cemas atau gelisah,
kortikosteron demam, dan terkena penyakit
• memengaruhi metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein

Kelebihan kortisol menyebabkan sindrom Cushing

Mineralokortikoid • Berhubungan dengan retensi (penyimpanan)


air melalui pengaturan distribusi ion-ion
anorganik
Aldosteron
• meningkatkan reabsorpsi ion-ion natrium
(Na+) dan klorida (Cl–) oleh tubulus ginjal
serta mengatur konsentrasi ion Na+ dan K+
5. Kelenjar Pankreas

Hormon yang Fungsi/Peran


Dihasilkan
Glukagon 1. bekerja pada sel-sel hati dan
menyebabkan sel-sel tersebut mengubah
glikogen cadangan menjadi glukosa
(glikogenolisis) sehingga kadar gula
darah menjadi pulih
2. meningkatkan mobilisasi asam lemak
dari jaringan adiposa (lemak)
Insulin 1. meningkatkan penyerapan glukosa di
seluruh sel, mendorong
2. mengubahan karbohidrat menjadi lemak,
dan
3. memperlambat pengubahan protein
menjadi karbohidrat
6. Ovarium dan Testis
Ovarium
Hormon yang Fungsi/Peran
Dihasilkan
Estrogen  Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf
 Berperan dalam merangsang pertumbuhan tanda-tanda kelamin
sekunder perempuan pada masa pubertas (misalnya,
perkembangan payudara, perkembangan pinggul, dan
munculnya rambut-rambut kelamin) serta perilaku seksual
Progesteron 1. mempersiapkan dinding uterus (endometrium) untuk
pertumbuhan embrio dengan cara mempertebal dinding uterus
2. meningkatkansuplai darah.
3. menghambat perkembangan folikel baru

Testis
Hormon yang Fungsi/Peran
Dihasilkan
Testosteron  Bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan tanda-
tanda kelamin sekunder laki-laki yang meliputi pertumbuhan organ-
organ kelamin, pertumbuhan kumis dan rambut-rambut kelamin,
perbesaran laring sehingga suara menjadi lebih berat, serta
perkembangan otot secara keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai