Anda di halaman 1dari 21

Sumber: www.jsh.kpjhealth.com.my/Image/ivfnew3.

jpg; 12 Desember 2007

Bab
Sistem Reproduksi
tersusun atas

Alat-Alat dapat Kelainan/Penyakit


Reproduksi mengalami

dibedakan menjadi

Laki-Laki Perempuan

tersusun atas tersusun atas

Kelenjar Saluran Ovarium Saluran


Reproduksi Reproduksi
terbagi
terjadi
menjadi

Kelamin Aksesoris Ovum Oogenesis


(Testis)

Spermatogenesis Sperma Fertilisasi Kehamilan Kelahiran


Sistem Reproduksi

A. Alat-Alat Reproduksi

B. Gametogenesis

C. Siklus Menstruasi

D. Fertilisasi dan Kehamilan

E. Laktasi

F. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Reproduksi


1. Alat-Alat Reproduksi pada Laki-Laki

Organ reproduksi pada laki-laki

Bagian dari Kantong kemih Kantong kemih


gelang panggul
Ureter

Vas deferens Rektum


Vas deferens
Vesikula
seminalis

Jaringa Saluran
n erektil ejakulasi
Penis Anus Uretra
Kelenjar
Uretra Cowper
Epididimis Skrotum
Foreski
n
Lubang Skrotum
(kulup) Testis Testis Glans Kulup
uretra
2. Alat-Alat Reproduksi pada Perempuan

Organ reproduksi pada perempuan

Vertebrae

Ureter

Oviduk Ovarium

Kantong Rongga
kemih uterus
Simfisis Serviks
pubis
Rektum

Uretra Vagina

Klitoris Vulva
Fungsi Sistem Reproduksi

Pada laki­laki Pada perempuan

menghasilkan sperma
menghasilkan sperma di
di dalam
dalam menghasilkan
menghasilkansel selkelamin
kelaminbetina
betina(sel
(sel
testis
testis telur atau ovum) di dalam sepasang
telur atau ovum) di dalam sepasang
ovari
ovari(tunggal:
(tunggal:ovarium)
ovarium)
mengantarkan sperma
mengantarkan sperma dalam
dalam
mengantarkan
mengantarkanova ova(tunggal:
(tunggal:ovum)
medium cair
medium cair (disebut semen))
(disebut semen ovum)
menuju oviduk atau saluran telur,
menuju oviduk atau saluran telur,
menuju vagina
menuju vagina selama
selama proses
proses
yaitu
yaitutempat
tempatterjadinya
terjadinyafertilisasi
fertilisasi
kopulasi
kopulasi
(pembuahan)
(pembuahan)
membentuk hormon
membentuk hormon kelamin
kelamin mempersiapkan
jantan utama,
jantan utama, yaitu
yaitu testosteron
testosteron mempersiapkandinding
dindinguterus
uterus
(endometrium) untuk penempelan
(endometrium) untuk penempelan
(implantasi)
(implantasi)dan
danperkembangan
perkembangan
embrio
embrio
menghasilkan
menghasilkanhormon
hormonkelamin
kelaminbetina
betina
utama, yaitu estrogen
utama, yaitu estrogen
Penampang membujur testis
1. Spermatogenesis
Hormon-hormon yang mengatur
spermatogenesis

Hipotalamus

Faktor
Hipofisis pelepas
anterior Penampang melintang tubulus seminiferus
menghambat
FSH
LH

Pembentukan
Testis sperma
Perkembangan
sakuran sperma Pertumbuhan
penis

TESTOSTERON Kumis
Melebarkan
bahu
Spermatogenesis

Spermatogonia di dalam
testis membelah mitosis
Spermatogonia
berkali-kali

Spermatogenesis
pada manusia Pembelahan meiosis
Spermatosit primer pertama

Spermatosit
sekunder

Pembelahan meiosis
kedua

Spermatid

Sel sperma masak


2. Oogenesis Oogenesis pada Manusia

Oogenesis atau proses


pembentukan ovum terjadi
di dalam ovari

Terjadi sejak janin berkembang


di dalam kandungan, tetapi
perkembangan akhir setiap
ovum dicapai pada masa
pubertas, yaitu usia sekitar 11
tahun, hingga usia sekitar 55
tahun
Hormon-hormon yang mengatur oogenesis
Sebuah ovarium yang
memperlihatkan tahap-tahap
perkembangan sebuah folikel
ovari (folikel de Graaf) dan
korpus luteum
Siklus menstruasi adalah perubahan yang terjadi setiap bulan di dalam uterus
perempuan dari masa pubertas hingga masa menopause
Perubahan Konsentrasi Empat Hormon di Dalam Darah
Siklus Ovari

Tumbuh
Folikel ovari

Gugur

Ovulasi

Korpus
luteum

Degenerasi
Siklus Menstruasi
Tahap-tahap fertilisasi
1 Kapasitasi: perubahan pada
permukaan sperma

2 Pada oosit sekunder (ovum), reaksi akrosom


(pelepasan enzim-enzim akrosom) mencerna
sel-sel folikel (korona radiata) dan menembus
zona pelusida

3 Persatuan bagian luar kepala sperma dan


membran plasma ovum, kemudian kepala
sperma ditelan

4 Reaksi kortikal: eksositosis granula kortikal


mengubah zona pelusida untuk mencegah
masuknya sperma lain

5 Ovum dirangsang untuk melakukan


meiosis II; dua nukleus haploid melebur
dan terbentuk sebuah zigot
Fertilisasi, Pembelahan, dan Implantasi
Pertumbuhan dan perkembangan dari blastula hingga menjadi janin di dalam uterus

1. Blastula di dalam uterus akan


berimplantasi (7 hari setelah
pembuahan)
3. Embrio berplasenta (5
minggu setelah pembuahan)

2. Perkembangan embrio yang


berimplantasi di
endometrium (14 hari
setelah pembuahan)
4. Fetus atau janin (10 minggu
setelah pembuahan)

5. Fetus (panjang 45 cm) (8 bulan


setelah pembuahan)
Konsentrasi hormon-hormon dalam
darah selama kehamilan Hormon-hormon kehamilan
Proses Kelahiran Bayi

Tahap dilatasi
(pelebaran) serviks:
mula-mula jalan lahir
melebar dan kantong
amnion pecah

Posisi janin (fetus) sebelum kelahiran

Tahap plasental: Tahap pengeluaran:


pengeluaran plasenta Bayi yang baru lahir kepalanya telah keluar
dan tali pusat seluruhnya
Laktasi adalah pembentukan, pelepasan, dan pengeluaran air susu ibu (ASI).
Produksi ASI diatur oleh hormon prolaktin. ASI yang pertama kali terbentuk
dinamakan kolostrum.

Manfaat ASI

dapat mengurangi perdarahan pascamelahirkan sehingga mencegah


anemia

memperkecil risiko terjangkitnya kanker payudara dan kanker ovarium

menjarangkan kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai salah


satu cara alternatif untuk melaksanakan keluarga berencana (KB)
1. Gangguan pada Sistem Reproduksi Laki-Laki

Kanker Testis Ambiguous Genitalia (Alat Kelamin


Kanker testis merupakan jenis Ganda)
kanker yang paling umum terjadi Kelainan ini ditandai dengan seorang bayi
pada laki­laki berusia di bawah 40 lahir dengan alat kelamin yang tidak jelas
tahun apakah laki-laki atau perempuan
Epididimitis Mikropenis
Peradangan pada epididimis, yaitu Penis terbentuk secara normal, tetapi
saluran berkelok-kelok yang dengan ukuran di bawah ukuran rata-rata,
menghubungkan testis dengan vas yang ditunjukkan dengan pengukuran
deferens standar

Hernia Inguinal Sterilitas/Infertilitas


Gangguan atau kelainan yang ditandai Jika seorang laki-laki steril atau mandul,
dengan sebagian usus terdorong tubuhnya tidak mampu membentuk
menembus dinding abdominal dan sperma sama sekali atau tidak mampu
masuk ke selangkangan atau skrotum menghasilkan sperma dalam jumlah
yang cukup
2. Gangguan pada Sistem Reproduksi Perempuan

Tumor Ovarium Masalah Menstruasi


paling umum terjadi pada perempuan Menstruasi yang paling umum adalah
dewasa adalah jenis teratoma dysmenorrhea (menstruasi yang
ovarium, baik jinak maupun ganas menyakitkan), menorrhagia (menstruasi yang
banyak), hingga oligomenorrhea (tidak
Kista Ovarium menstruasi dan/atau menstruasi tidak teratur)

merupakan suatu kantong yang berisi Penyakit Menular Seksual (PMS)


bahan cair atau semipadat yang tidak
bersifat kanker. Walaupun secara umum Meliputi HIV/AIDS (human immunodeficiency
tidak berbahaya, kista ovarium dapat virus/acquired immune deficiency syndrome),
menimbulkan masalah jika membesar. HPV (human papiloma virus) atau kutil pada
alat kelamin, sifilis, chlamydia, gonorea, dan
Kanker Serviks herpes genitalis.

Sel-sel yang terbentuk di permukaan Sterilitas/Infertilitas


serviks dapat tumbuh abnormal dengan
bentuk yang tidak teratur. Ketidaknormalan Suatu bentuk infertilitas atau kemandulan
sel-sel tersebut bukanlah bukti kanker, pada perempuan adalah penyumbatan
tetapi sel-sel yang tidak teratur dapat oviduk secara permanen yang mencegah
menjadi kanker. ovum dibuahi atau mencapai uterus

Anda mungkin juga menyukai