Akte pendirian biasanya menyebutkan nilai tertentu untuk tiap nilai lembar
saham yang disebut nilai pari saham. Pada waktu saham pertama kali
diperkenalkan kepada masyarakat, biasanya harga jual saham sama dengan nilai
parinya. Tetapi bila telah berjalan beberapa tahun maka harga saham dipasaran
mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai parinya. Hal ini akan sangat
tergantung pada penilaian masyarakat terhadap perseroan yang bersangkutan.
Salah satu faktor yang berpengaruh atas nilai pari saham adalah tingkat
keuntungan perseroan pada masa yang lalu dan prospek perseroan di masa depan.
Nilai pari sangat penting artinya dalam rangka melakukan pencatatan akuntansi
atas saham.
Seperti yang telah disebutkan, saham mungkin dijual dengan harga yang
berbeda dengan nilai parinya. Bila saham dijual dengan harga lebih tinggi dari nilai
parinya, maka selisih kelebihan harga jual di atas nilai pari disebut agio saham,
sebaliknya jika selisih kurang disebut disagio saham.
Pengeluaran Saham secara Tunai
Dalam melakukan penerbitan saham , perseroan bisa
menggunakan jasa dari suatu bank. Dalam hal ini bank
bertindak sebagai penjamin (underwriter) pengeluaran saham.
Bank tersebut membeli saham dari perseroan dan menjuanya
kembali kepada para penanam modal. Dengan demikian
perseroan tidak menanggung risiko bila sahamnya tidak laku
dijual. Risiko berpindah ke tangan bank sebagai kompensasi
atas laba yang diperolehnya dari penjualan saham, karena
bank bisa menjual saham dengan harga jual lebih tinggi dari
harga belinya.
Pesanan Saham
Saham dijual kepada para calon investor yang telah
menandatangani kontrak pesanan sebelum saham
dikeluarkan. Biasanya dalam kontrak dicantumkan
juga kemungkinan pemesan membayar secara
angsuran. Bila perseroan yang akan mengeluarkan
saham menerima, maka pesanan tersebut dicatat
dengan mendebet suatu akun piutang yang disebut
piutang pesanan saham.
Pengeluaran Saham – Diterima Aset Lain
• Perseroan menerima sebidang tanah yang harganya Rp
700.000 dan untuk itu perseroan harus menyerahkan saham
yang bernilai pari Rp 100.000 sebanyak 500 lembar. •
Jurnalnya:
Tanah ………………….Rp 70.000.000
Saham Biasa…………….Rp 50.000.000
Agio Saham…………… Rp 20.000.000
(Pengeluaran 500 lembar saham dan mnerima tanah seharga Rp
70.000.000).
Saham yang diperoleh Kembali
• Apabila suatu perseroan membeli kembali saham-sahamnya
yang telah beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan
sahamnya tersebut (disimpan oleh perusahaan) maka saham
ini disebut Saham diperoleh kembali.
•• Apabila saham dibeli oleh perusahaan, maka akan terjadi
pengurangan modal pemilik.
• • Saham yang berada ditangan perseroan tidak memiliki hak
suara.
•• Pencatatan pembelian kembali saham dengan mendebet
rekening Saham Diperoleh Kembali sebesar harga
perolehannya.
Modal Sumbangan
Modal sumbangan timbul karena adanya sumbangan yang diberikan
kepada perusahaan berupa harta kekayaan tertentu tanpa imbalan.
Biasa berasal dari pemegang saham atau dermawan lainnya
Akuntansi untuk sumbangan yang diterima perusahaan dalam bentuk:
1. Sumbangan dari pemegang saham melalui pengembalian saham
2. Sumbangan harta dari dermawan
Nilai buku saham adalah jumlah rupiah kekayaan (aset) bersih yang
tercermin dalam satu lembar saham yang dapat ditentukan dengan
cara berikut:
Bagian modal yang diangga berasal dari saham biasa adalah sisa dari
jumlah modal keseluruhan setelah dikurangi dengan bagian modal
yang berasal dari saham preferen.