Anda di halaman 1dari 12

Bab 9

Analisis
Laporan
Keuangan
Norhabibah(1901036005)
Dasar-dasar analisis laporan keuangan

Analisis laporan keuangan meliputi evaluasi tentang tiga karakteristik perusahaan yaitu : likuiditas
, profitabilitas, dan solvabilitas.

• Kebutuhan akan analisis komparatif


Kita perlu membandingkan jumlah kas yang tercantum di neraca dengan data keuangan yang lain.
Perbandingan dapat dilakukan dengan data dasar (data pembanding) yang berbeda-beda , sebagai
berikut :
1. Basis intra-perusahaan: basis ini membandingkan suatu pos atau hubungan keuangan dalam
suatu perusahaan pada suatu tahun dengan pos atau hubungan yang sama dari tahun atau
tahun-tahun sebelumnya.
2. Rata-rata industri : dasar ini membandingkan suatu pos atau hubungan keuangan dari suatu
perusahaan dengan rata-rata industri.
3. Basis antar-perusahaan: basis ini membandingkan suatu pos atau hubungan keuangan suatu
perusahaan dengan pos atau hubungan keuangan dari satu atau beberapa perusahaan pesaing.
• Alat-alat analisis
1. Analisis horisontal, mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama suatu periode
waktu tertentu .
2. Analisis vertikal, mengevaluasi data laporan keuangan dengan menyatakan setiap pos dalam
suatu laporan keuangan sebagai suatu persentase dari jumlah dasar tertentu.
3. Analisis rasio, menyatakan hubungan antara pos-pos tertentu dalam laporan keuangan.
Analisis horisontal
(analisis tren)
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan laba ditahan

Analisis vertikal
1. Neraca
Analisis rasio
1. Rasio likuiditas : mengukur
kemampuan jangka pendek
suatu perusahaan untuk
membayar kewajiban yang
sudah jatuh tempo dan untuk
memenuhi kebutuhan kas yang
tak terduga.
2. Rasio profitabilitas : mengukur
laba atau keberhasilan operasi
suatu periode waktu tertentu
3. Rasio solvabilitas : mengukur
kemampuan perusahaan untuk
bertahan dalam jangka panjang
Rasio likuiditas
1. Rasio lancar: alat ukur yang sangat populer digunakan dalam menilai likuiditas dan
kemampuan jangka pendek perusahaan.

2. Rasio acid-test : alat pengukur likuiditas perusahaan jangka pendek yang segera.

3. Perputaran piutang: rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas piutang.

4. Perputaran persediaan : menukur berapa kali persediaan dijual dalam suatu periode.
Rasio profitabilitas
1. Marjin laba : suatu ukuran tentang persentase setiap rupiah penjualan yang menhasilkan laba bersih.

2. Perputaran aset : mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan.

3. Hasil (return) atas aset: pengukur profitabilitas yang menyeluruh.

4. Hasil ekuitas pemegang saham : menukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

5. Laba per lembar saham : mengukur laba bersih yang diperoleh oleh tiap lem,bar saham biasa .

6. Rasio harga saham dengan laba : mengukur rasio harga pasar per lembar saham biasa dengan laba per lembar saham.

7. Rasio dividen dibayar : mengukur persentase dari laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen tunai.
Rasio solvabilitas
1. Rasio utang terhadap total aset :
mengukur persentase dari total aset
yang berasal dari kreditur
2. Perbandingan bunga terhadap laba :
memberi indikasi tentang kemampuan
perusahaan untuk membayar bunga
pada waktu / tanggal yang telah
ditetapkan.
Ikhtisar rasio-rasio
Rasio Rumus Tujuan/Pemakaian
Rasio likuiditas Aset lancar Mengukur kemampuan membayar
1.Rasio lancar Kewajiban lancar utang jangka pendeng
2. Rasio acid test Kas+investasi jangka panjang Mengukur likuiditas jangka pendek
pendek+_piutang segera
Kewajiban lancar
3. Perputaran piutang Penjualan kredit bersih Mengukur likuiditas piutang
Piutang rata-rata
4.Perputaran persediaan Beban pokok penjualan Mengukur likuiditas persediaan
Persediaan rata-rata
Rasio profitabilitas Laba bersih Mengukur laba bersih yang
1. Marjin laba Penjualan bersih dihasilkan oleh tiap rupiah
penjualan
2.Perputaran aset Penjualan bersih Mengukur seberapa efisien aset
Aset rata-rata digunakan untuk menghasilkan
penjualan
3. Hasil atas aset Laba bersih Mengukur profitabilitas
Aset rata-rata keseluruhan aset
4. Hasil atas ekuitas Dividen Mengukur profitabilitas investasi
pemegang saham Ekuitas pemegang saham biasa rata-rata pemilik
biasa
5. Laba per lembar Dividen Mengukur laba bersih yang
aset Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa diperuntukan bagi setiap lembar
saham biasa
6. Rasio harga saham Harga pasar per lembar saham Mengukur rasio harga pasar
dan laba per lembar Laba per lembar saham per lembar saham dengan laba
saham per saham
7. Rasio dividen dibayar Dividen tunai Mengukur persentase laba yang
Laba bersioh dibagikan dalam bentuk dividen
tunai
Rasio solvabilitas Total kewajiban Mengukur persentase dari total
1. Rasio utang terhadpa Total aset aset yang berasal dari kreditur
total aset
2. Perbandingan beban Laba sebelum pajak dan beban bunga Mengukur kemampuan
bunga dengan laba Beban bunga perusahaan untuk membayar
bunga pada tanggal bunga
Kemampuan memperoleh laba dan
pos-pos tidak biasa

Kemampuan memperoleh laba : tingkat laba normal yang harus dicapai di waktu yang akan
datang.

Perusahaan melaporkan dua tipe pos-pos “tidak biasa terjadi” yaitu :


1. Penghentian operasi , berkaitan dengan penjualan komponen bisnis yang signifikan.
2. Pos-pos luar biasa : kejadian dan transaksi yang memenuhi dua kondisi berikut: (1) bersifat
tidak biasa , dan (2) jarang terjadi.

Perubahan dalam prinsip akuntansi , terjadi apabila prinsip akuntansi yang digunakan pada
tahun ini berbeda dengan prinsip yang digunakan pada tahun sebelumnya.

Laba komprehensif, meliputi semua perubahan dalam ekuitas pemegang saham pada suatu
periode, kecuali yang berasal dari investasi oleh pemegang saham .
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai