Anda di halaman 1dari 20

KGD PADA

PASIEN
FRAKTUR
TIBIA
KELOMPOK 4
Welcome!
Dokumentasi Keperawatan
KELOMPOK 4
ANGGOTA
KELOMPOK 4
Gelvin Theovilus (191100)

Elsa Amelia Aprilianti (191102)

Maulidyah Juanita (191111)

Putri Adinda Utami (191120)

Riska Quin Eviyanti (191122)

Sufi Maulana (191127)

Tiara Dita (191129)


Fraktur Tibia adalah fraktur yang terjadi pada

bagian tibia sebelah kanan maupun kiri akibat

pukulan benda keras atau jatuh yang bertumpu

pada kaki. Fraktur ini sering terjadi pada anak-


DEFINISI
anak dan wanita lanjut usia dengan tulang

osteoporosis dan tulang lemah yang tak mampu

menahan energi akibat jatuh atau benturan

benda keras.
A. BERDASARKAN SIFAT FRAKTUR KLASIFIKASI
FRAKTUR
1. Faktur Tertutup (Closed),

2. Fraktur Terbuka (Open/Compound),

3. Fraktur Komplit, C. Berdasarkan Jumlah Garis Patah.

4. Fraktru Inkomplit, Fraktur Komunitif.

1.Fraktur Segmental
B. BERDASARKAN BENTUK GARIS PATAH DAN
HUBBUNGANNYA DENGAN MEKANISME 2.Fraktur Multiple:
TRAUMA.
D. BERDASARKAN PERGESERAN FRAGMEN
1. Fraktur Transversal:
2. Fraktur Oblik TULANG.
3. Fraktur Spiral
4. Fraktur Kompresi 1. Fraktur Undisplaced (tidak bergeser)
5. Fraktur Avulsi
2. Fraktur Displaced (bergeser) terbagi atas
Fraktur disebabkan oleh trauma di mana terdapat tekanan yang

Etiologi berlebihan pada tulang yang biasanya di akibatkan secara

langsung dan tidak langsung dan sering berhubungan dengan

olahraga, pekerjaan atau luka yang di sebabkan oleh kendaraan

bermotor.

Penyebab patah tulang paling sering di sebabkan oleh trauma

terutama pada anak-anak, apabila tulang melemah atau tekanan

ringan.

Menurut Carpenito adapun penyebab Menurut Doenges, adapun penyebab fraktur

fraktur antara lain: antara lain:

1. Kekerasan langsung a. Trauma Langsung

2. Kekerasan tidak langsung b. Trauma Tak Langsung

3. Kekerasan akibat tarikan otot c. Fraktur Patologik


Manifestasi klinik dari faktur menurut Brunner and
Suddarth
a. Nyeri terus-menerus dan bertambah beratnya sampai
tulang diimobilisasi.
b. Setelah terjadi faraktur, bagian-bagian tidak dapat di
gunakan dan cenderung bergerak secara alamiah
(gerak luar biasa)
Manifestasi
c. Pada fraktur panjang terjadi pemendekan tulang
yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat
Klinis
diatas dan dibawah tempat fraktur.
d. Saat ekstermitas diperiksa dengan tangan teraba
adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba
akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
e. ePembengkakan dan perubahan warna lokal terjadi
sebagai akibat trauma dari pendarahan yang
mengikuti fraktur.
Patah tulang biasanya terjadi karena PATOFISIOLOGI
benturan tubuh, jatuh atau trauma. Baik itu

karena trauma langsung misalnya: tulang

kaki terbentur bemper mobil, atau tidak Tulang juga bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekeuatan

dan gaya pegas untuk menahan tekanan. Tapi apabila tekanan


langsung misalnya: seseorang yang jatuh
eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang,
dengan telapak tangan menyangga. Juga
maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan
bisa karena trauma akibat tarikan otot
rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. Setelah terjadi

Sewaktu tulang patah perdarahan biasanya fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam

terjadi di sekitar tempat patah dan ke dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang

rusak. Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan


jaringan lunak sekitar tulang tersebut,
terbentuklah hematoma di rongga medula tulang.
jaringan lunak juga biasanya mengalami

kerusakan.
TAHAP PROSES PENYEMBUHAN
1. Tahap Hematoma. PROSES
2. Tahap Poliferasi.
PENYEMBUHAN
3. Tahap Formiasi Kalus atau Prakalus.
4. Tahap Osifikasi kalus,
5. Tahap consolidasi,

Faktor yang mempengaruhi proses e. Keadaan gizi klien.


pemulihan :
f. Asupan darah dan hormon – hormon pertumbuhan yang
a. Usia klien
memadai.
b. Immobilisasi
g. Latihan pembebanan berat badan untuk tulang panjang.
c. Tipe fraktur dan area fraktur
h. Komplikasi atau tidak misalnya infeksi biasa
d. Tipe tulang yang fraktur, tulang
menyebabkan penyembuhan lebih lama.
spongiosa lebih cepat sembuh
i. Keganasan lokal, penyakit tulang metabolik dan
dibandingkan dengan  tulang kompak.
kortikosteroid.
KOMPLIKASI
a. Syok

b. Mal union.

c. Non union

d. Delayed union

e. Tromboemboli, infeksi, kaogulopati intravaskuler diseminata (KID).

f. Sindrom Kompartemen

g. Cedera vascular dan kerusakan syaraf yang dapat menimbulkan

iskemia,
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN a. X.Ray

b. Foto Ronsen
PENUNJANG DAN
c. Bone scans, Tomogram, atau MRI Scans

PENATALAKSANAAN d. Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan

vaskuler.
MEDIS
e. CCT kalau banyak kerusakan otot.

PENGOBATAN DAN TERAPI MEDIS

a. Pemberian anti obat antiinflamasi.

b. Obat-obatan narkose mungkin diperlukan setelah

fase akut

c. Obat-obat relaksan untuk mengatasi spasme otot

d. Bedrest, Fisioterapi
KASUS
Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke UGD
mengalami kecelakaan lalu lintas, saat dilakukan
pengkajian pasien mengeluh sakit pada bagian tangan
dan kaki sebelah kiri. terutama jika digunakan untuk
bergerak nyeri, klien tampak meringis, skala nyeri 9.
Terdapat tanda-tanda patah tulang :deformitas,
bengkak dan memerah pada tangan dan kaki kiri.
Perdarahan terbuka pada tulang tibia. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 90/70
mmHg, frekuensi nadi 86 x/m, frekuensi nafas 20 x/m,
suhu 37°C.
Thank you
for
attending!

Anda mungkin juga menyukai