Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

KELOMPOK : ASSA PRIMA DP


: FAJAR SIDIQ M
: M FAJAR SAPUTRA
: M FUAD R
: RASYID R
: LENI R
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

# Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang


digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, #sistem
pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa
udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma
menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya.
STUKTUR SISTEM PERNAPASAN
MANUSIA
*Sistem pernapasan manusia terdiri dari bagian hidung, faring, laring, trakea,
bronkus dan paru-paru. Hal ini bertanggung jawab untuk proses respirasi
yang sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Respirasi
adalah proses mendapatkan dan menggunakan oksigen, sementara
menghilangkan karbon dioksida. Ini adalah proses dimana manusia
mengambil oksigen dari lingkungan mereka dan memberikan karbon dioksida
yang dihasilkan sebagai hasil dari reaksi kimia dalam sel. Sistem khusus
yang membawa tentang proses kritis respirasi pada manusia dikenal sebagai
sistem pernapasan manusia.
STUKTUR PERNAPASAN MANUSIA
YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI PERNAPASAN
• Umur
• Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu
disebabkan volume paru paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang
sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang tua juga memiliki frekuensi napas lebih
banyak karena kontraksi otototot dada dan diafragma tidak sebaik saat masih muda,
sehingga udara pernapasan lebih sedikit.
• Jenis Kelamin
• Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini
disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari lakilaki
sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.
• Suhu Tubuh
• Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan
erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh
• Posisi Tubuh
• Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan
berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2
dan diproduksi banyak CO2. Pada posisi tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat. Pada posisi duduk atau
tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini
mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi
pernapasannya juga rendah.

Kegiatan Tubuh
• Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak
melakukan kegiatan (santai/tidur). Tubuh memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak
memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih
banyak.
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada di otak dan disebut medula oblongata. Kita menahan napas
sementara waktu, tetapi bila kadar karbon dioksida dalam darah naik akan timbul rangsangan untuk menghirup udara
pernapasan dalam-dalam. Ketika darah melalui alveolus, kandungan karbon dioksidanya sama dengan di alveolus.
Darah kemudian mencapai medula oblongata yang mengandung selsel yang sangat peka terhadap konsentrasi karbon
dioksida dalam darah. Jika kandungan karbon dioksida ini naik di atas normal, medula oblongata menanggapinya
dengan meningkatkan banyaknya impuls saraf dan laju impuls saraf yang mengontrol aksi otot-otot pernapasan (otot
diafragma dan otot interkosta). Akibatnya ialah peningkatan pertukaran udara dalam paru-paru yang mengembalikan
konsentrasi karbon dioksida dalam alveolus dengan cepat dan kemudian mengembalikan konsentrasi karbon dioksida
darah ke konsentrasi normal.
DIAGRAM PERNAPASAN HASIL PRKATIKUM YANG
MEMBUKTIKAN BAHWA FREKUENSI PERNAPASAN
SETIAP ORANG BERBBEDA
NO NAMA Jenis Kelamin Berat Badan waktu Napas
1 Rasyid arazak s L 50 Kg 20/s 1 X napas
2 Fahmi idris L 49 Kg 30/s 1 X napas
3 Dian P 52 Kg 19/s 1 X napas
4 Erviana P 50 Kg 20/s 1 X napas
5 Dipa galih L 78 Kg 16/s 1 X napas
6 Irfan maulana L 56 Kg 15/s 1 X napas

NO NAMA Jenis Kelamin Tidal Koplementer Suplementer


1 Fajar sidiq m L 700 300 600
2 M fajar s L 600 400 700
3 Assa prima dp P 150 250 350
4 Leni r P 200 200 150
5 Rasyid arazak s L 400 200 350
6 M fuad r L 550 450 600
DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP SISTEM PERNAPASAN

Telah lebih dari dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan gangguan
saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak yang
dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat seperti: Puskesmas, Klinik, dan
Rumah Sakit. Diketahui bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan saluran
pernapasan lain adalah: rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar rumah baik
secara biologis, fisik, maupun kimia. Hampir semua penyakit dan kematian yang terkait dengan
pencemaran udara tersebut tercatat dan dilaporkan oleh Departemen Kesehatan melalui rumah
sakit, puskesmas, dinas kesehatan provinsi dan kota/kabupaten. Namun, baik di tingkat pusat,
provinsi, kota atau kabupaten, struktur organisasi yang spesifik menangani penanggulangan
berikut pengawasan dampak kesehatan kualitas udara tersebut belum ada di institusi kesehatan.
Sehingga, situasi dan kondisi ini dapat memperlemah upaya penanggulangan dampak kesehatan
pencemaran udara berikut surveilans-nya. Dimana pada gilirannya, berakibat pada lemahnya
informasi tentang kondisi senyatanya dampak kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Seperti sudah disinggung diatas, Dampak polusi udara terjadi sebagai efek negatif
dari pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.
Secara garis besar polusi udara dibagi menjadi partikulat dan polusi gas. 1.
Partikulat Partikulat (partikel) adalah pencemaran udara yang dapat berada
bersama-sama bahan / bentuk pencemaran lain, macam-macam partikulat: Aerosol:
tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara. Kabut (fog):
aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara. Asap (smoke): campuran
antara butir padatan dan cairan terhembus melayang diudara. Debu (dust): aerosol
yang berupa butiran melayang diudara karena adanya hembusan angin. Fume:
aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam. Plume: asap yang keluar dari
cerobong asap suatu industri. Smoge: campuran dari smoke dan fog. 2. Gas Sulfur
Dioksida (SO2): dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak yang mengandung
sulfur, pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam industri. Dampak: efek iritasi
pada saluran napas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak napas.

Anda mungkin juga menyukai