Anda di halaman 1dari 11

Microteaching

PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA

Nama : Vina Wulandari


Kelas : 4C
NIM : 920173138
DEFINISI PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA
 Andragogi adalah konsep pembelajaran orang dewasa yang
telah dirumuskan dan diorganisasikan secara sistematis
sejak tahun 1920. Pendidikan orang dewasa adalah suatu
proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan
belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Bagi orang
dewasa belajar berhubungan dengan bagaimana
mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari
jawabannya (Pannen dalam Suprijanto, 2008).
KEBUTUHAN BELAJAR ORANG
DEWASA
 Kebutuhan untuk memenuhi rasa ingin tahu. Orang dewasa
perlu tahu mengapa mereka perlu belajar, Tough (1979)
mendapati apabila orang dewasa berkemampuan untuk
belajar dan memperoleh manfaat daripada pembelajarannya
dan menyadari keburukan apabila tidak mempelajarinya.
Peranan fasilitator di sini adalah untuk menyadarkan peserta
didik tentang kebutuhan untuk memenuhi rasa ingin tahu,
“need to know”.
 Kebutuhan untuk menyempurnakan dirinya. Orang dewasa
mempunyai kemampuan dalam menilai diri sendiri,
menentukan keputusan dan menentukan arah hidup mereka
sendiri, orang dewasa juga mampu membangunkan kondisi
psikologi mereka untuk mendapatkan perhatian dan
penghargaan dari orang lain.
PRINSIP PEMBALAJARAN ORANG
DEWASA
Malcolm Knowles (1986), menyebutkan ada 4 (empat) prinsip
pembelajaran orang dewasa, yakni:
 Orang dewasa perlu terlibat dalam merancang dan membuat
tujuan pembelajaran. Mereka mesti memahami sejauh mana
pencapaian hasilnya.
 Pengalaman adalah asas aktivitas pembelajaran. Menjadi
tanggung jawab peserta didik menerima pengalaman sebagai
suatu yang bermakna.
 Orang dewasa lebih berminat mempelajari perkara-perkara
yang berkaitan secara langsung dengan kerja dan kehidupan
mereka.
 Pembelajaran lebih tertumpu pada masalah (problem-
centered) dan membutuhkan dorongan dan motivasi.
KONDISI PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA
Proses belajar merubah perilaku peserta, akan terjadi kalau
ada kondisi yang dapat menimbulkan reaksi atau respon. Untuk
itu fasilitator dituntut memiliki ketrampilan menciptakan
kondisi peserta sehingga timbul minat, perhatian dan respon
peserta. Kondisi yang mempengaruhi terjadinya proses belajar
terdiri dari komponen :
 kemampuan kognitif – penguatan
 stimulasi - umpan balik
 respon – transfer
 perhatian
PENGARUH PENURUNAN
PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Faktor-faktor yang mempengaruhi orang dewasa


dalam belajar dapat bersifat psikologis dan
fisiologis. Faktor psikologis mencakup
kebutuhan, kecerdasan, motivasi, perhatian,
berfikir, ingat dan lupa. Sedangkan faktor
fisiologis mencakup pendengaran, penglihatan,
dan kondisi fisiologis.
Beberapa faktor psikologis dapat diberikan
contoh sebagai berikut:
 1.  Harapan masa depan
 2.  Latar belakang sosial
 3.  Keluarga
 4.  Daya ingat
Sedangkan faktor fisiologis merupakan
faktor yang mempengaruhi pendidikan
orang dewasa yang disebabkan oleh
berkurangnya ketahanan fisik orang
dewasa. Bertambahnya usia
mempengaruhi ketahanan fisik terutama
penglihatan, pendengaran, artikulasi, dan
penyakit. Berikut ini beberapa faktor
fisiologis yang mempengaruhi pendidikan
orang dewasa.
 1. Faktor penglihatan
 2. Faktor pendengaran
 3. Faktor artikulasi
 4.  Faktor penyakit
METODE PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA
 Small Group Discussion
Membentuk kelompok (5-10 orang).Memilih bahan
diskusi. Mempresentasikan makalah dan mendiskusikannya di kelas.
 Simulasi
Mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan
kepadanya. Mempraktikkan/mencoba berbagai model (komputer)
yang telah disiapkan.
 Discovery learning
Mencari, mengumpulkan, dan menyusun, informasi yang ada untuk
mendeskripsikan suatu pengetahuan.
 Self-Direct Learning
Merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai
pengalaman belajarnya sendiri.
 Cooperative learning
Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen
secara berkelompok.
 Collaborative Learning
Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas.
Membuat rancangan proses dan  bentuk penilaian berdasarkan
konsensus kelompoknya sendiri.  
 Cotextual Instruction
Membahas konsep (teori)berkaitan dengan situasi nyata. Melakukan
studi lapangan/terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian
teori.
 Project Based Learning
Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara
sistematis. Menunjukkan kinerja dan mempertanggungjawabkan hasil
kerjanya di forum.
 Problem Based Learning
Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta
memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual
atau yang dirancang oleh dosen.
SUMBER

 https://
embunfr.blogspot.com/2015/03/metode-pembelajaran-orang-
dewasa.html
 https://
magister-pendidikan.blogspot.com/p/pembelajaran-orang-de
wasa.html
 https://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/pembelajaran-orang-dewa
sa
/
 http://
hamiddarmadi.blogspot.com/2012/11/pembelajaran-orang-d
ewasa.html?m=1
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai