dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi satu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu Prinsip Perakitan 1.Memasang semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk 2. Proses pengencangan, 3. proses inspeksi dan pengujian fungsional, 4. pemberian nama atau label, 5. pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, 6. serta pengepakan dan penyiapan Metode Perakitan 1. Metode perakitan ditinjau dari proses penyambungan komponen A) Metode Cascade Metode Cascade adalah metode perakitan antara komponen dengan langkah yang berurutan. Pada prinsipnya metode ini banyak digunakan untuk sistem pengabungan antara komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. B. Metode Keseimbangan Metode keseimbangan dalam perakitan merupakan proses penyambungan komponen-komponen dengan menggunakan spot welding. Penggunaan perakitan dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan pelat- pelat tipis. Aplikasi proses penyambungan dengan spot welding ini digunakan di industri mobil dan kereta api, juga industri pesawat terbang yang menggunakan bodinya dari bahan pelat-pelat tipis. Contoh produk pengelasan C. Metode Bongkar Pasang (Knock down) Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan. Metode bongkar pasang ini bertujuan diantaranya: Memudahkan dalam mobilitas atau transfortasi. o Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian dalam. o Memudahkan dalam operasional pekerjaan. o Konstruksi menjadi lebih sederhana 2. Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar. Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. b. Perakitan dengan pemilihan. Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. c. Perakitan secara individual. Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Selamat mengerjakan . . . .