Anda di halaman 1dari 21

IZIN USAHA

KEWIRAUSAHA
TUJUAN IZIN USAHA
1.Agar pemerintah dapat memberikan pembinaan,
pengarahan, dan pengawasan dalam kegiatan usaha.

2. Agar pemerintah dapat menjaga ketertiban dalam usaha


serta menciptakan pemerataan kesempatan berusaha
Prosedur Pengurusan Izin Usaha
1. Membuat SITU (Surat Izin Tempat Usaha) dan HO (Surat Izin
Gangguan)
2. Membuat SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
3. Membuat NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
4. Membuat TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
5. Membuat rekening bank atas nama perusahaan
6. Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Membuat SITU dan HO
◦ Surat izin tempat usaha (SITU) adalah pemberian izin tempat usaha yang tidak
menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu.
◦ Surat izin gangguan (HO) adalah pemberian izin tempat usaha kepada
perusahaan atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya,
gangguan, atau kerusakan lingkungan.

Kedua surat tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II (Kotamadya atau
Kabupaten) dan harus diperpanjang setiap lima tahun sekali.
Langkah-langkah untuk mendapatkan
SITU dan HO :
1. Membuat surat izin tetangga
Dalam surat tersebut berisi pernyataan tidak keberatan dari tetangga terdekat yang ada di sebelah kanan,
kiri, depan, dan belakang yang diketahui oleh ketua RT/RW setempat yang kemudian diteruskan ke
kelurahan, kecamatan, sampai kabupaten atau kotamadya.

2. Membuat surat keterangan domisilin perusahaan


Dalam surat tersebut terdapat lokasi, tempat atau kantor yang akan dibuat perusahaan. Caranya dengan
meminta formulir dari ketua RT di wilayah tersebut untuk kemudian disahkan oleh ketua RT, RW,
kelurahan, dan kecamatan.
Contoh SITU

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI


DINAS PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
Surat Ijin Tempat Usaha
Nomor : 5627981623.54/vii/2010
Memberikan ijin tempat usaha

Nama Perusahaan        : Apotek Jaya Farma


Alamat Perusahaan     : Jln.KH.Ahmad Asyari No.56 Karanganyar Karangsari, Simbar – Banyuwangi
Bidang Usaha             : Pendirian Apotek
Luas Bangunan           : 30 m2
Berlaku                        : 20-06-2020

Dengan ketentuan bahwa perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Daerah Kabupaten Banyuwangi No.52 2008 tentang Perubahan Daerah
Banyuwangi No.52 2005 Tentang Izin Gangguan Tempat Usaha.
Surat izin tempat usaha (SITU) ini sebagai dasar untuk mengajukan surat izin lainya kepada instansi yang berwenang.
Surat izin tempat usaha (SITU) ini berlaku selama 5 tahun.

                                                                                               
Yolla Andriani
(                       )
                                                                                                NIP : 480 457 799
FORMULIR PERMOHONAN

Contoh HO
Nomor     :                                                                                
Perihal      : Mohon Ijin Tempat Usaha dan                                 
                   Ijin Gangguan (HO)                                            
Denpasar,
Kepada :
       Yth. Walikota Denpasar
                                                                                                       Cq. Kepala Dinas Perijinan
                                                                                                    Kota Denpasar
                                                                                                   
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini :
1.      Nama perusahaan / Badan hukum
2.      Jenis kegiatan / Jenis usaha
3.      Luas tempat usaha
4.      Alamat peusahaan
·         Jalan
·         Br / Dusun / Lingkungan
·         Desa / Kelurahan
·         Kecamatan
5.      Nama penanggung jawab
6.      Jabatan
7.      Alamat
Bersama ini mengajukan permohonan Ijin Tempat Usaha (SITU) dan / atau Ijin Gangguann (HO) ke hadapan Bapak / Ibu untuk perusahaan kami tersebut di atas, bersama ini kami
lampirkan :
1.      Gambar denah lokasi dan tempat usaha.
2.      Akte pendirian perusahaan bagi perusahaan yang berbadan hukum.
3.      KTP atau Surat Keterangan domisili pemohon atau identitas kependudukan lainnya di kota Denpasar.
4.      Surat keterangan kewarganegaraan bagi Warga Negara Asing (WNA).
5.      Status tanah yang dipakai tempat usaha
6.      Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai dengan fungsinya.
7.      Persetujuan prinsip (bila diperlukan).
8.      Surat pernyataan tidak keberatan dari penyanding.
9.      Neraca perusahaan.
10.  Rekomendasi amdal UKL / UPL bagi usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
11.  Pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 4 lembar.
Demikian permohonan kami ini mengharapkan kiranya dapat diberikan ijin yang dimaksud dengan ucapan terima kasih.

 Hormat kami,
Dokumen yang diperlukan untuk
mengurus SITU
1. Fotokopi KTP pemohon,
2. Foto Pemohon ukuran 3X4 sebanyak 2 Lembar,
3. Formulir isian lengkap dan sudah ditanda-tangani,
4. Fotokopi pelunasan PBB tahun berjalan,
5. Fotokopi IMB (Izin Mendirikan Bangunan),
6. Fotokopi sertifikat tanah,
7. Denah lokasi tempat usaha,
8. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga yang diketahui oleh ketua RT dan RW setempat,
9. Izin sewa,
10. Surat keterangan domisilin perusahaan,
11. Fotokopi akta pendirian perusahaan dari notaris,
12. Berita acara pemeriksaan lapangan.
Syarat-syarat yang wajib ditaati
perusahaan:
1.Keamanan
2.Kesehatan
3.Ketertiban
4.Syarat-syarat lain
Membuat surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP)
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007, tentang penerbitan
Surat Izin Usaha Perdagangan.

Surat izin Usaha Perdagangan adalah surat izin untuk dapat


melakukan surat izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha
perdagangan yang dkeluarkan instansi pemerintah melalui Dinas
Perindustrian dan perdagangan sesuai domisilin perusahaan.
Klasifikasi SIUP berdasarkan Peraturan Menteri
perdagangan No. 46/M-DAG/PER/9/2009
1. SIUP kecil : SIUP yang wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang
kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 50.000.000,00 sampai dengan Rp.
500.000.000,00 belum termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. SIUP menengah : SIUP yang wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan
yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 500.000.000,00 sampai dengan Rp.
10.000.000.000,00 belum termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
3. SIUP besar : SIUP yang wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang
kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 10.000.000.000,00 belum termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
Membuat Nomor Rekening Perusahaan
Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan
beberapa persentase saham masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus
melakukan hal berikut ini:
1. Membuat nomor rekening atas nama perusahaan yang akan digunakan
sebagai alamat penyorotan modal awal dan transaksi hasil usaha.
2. Melakukan setoran modal sesuai dengan besar saham masing-masing
pemilik.
3. Menyerahkan bukti setoran tersebut kepada notaris untuk disahkan sebagai
bukti penyetoran modal awal.
Membuat Nama Logo dan Merk
Perusahaan
Logo dan merek perusahaan berisi hal-hal berikut:
a. Nama perusahaan
b. Logo perusahaan
c. Alamat perusahaan
d. Kartu nama dan slogan atau moto perusahaan
e. Kop surat dan dokumen atau dokumen lain
f. Stempel perusahaan
g. Maksud dan tujuan usaha
h. Jumlah modal usaha
i. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)
Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
NPWP dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak setempat. Membuat NPWP dapat dilakukan dengan cara
berikut:
a. Wajib Pajak dapat mendaftarkan diri melalui internet dengan system e-registration melalui situs
Direktorat Jendral Pajak,
b. Wajib Pajak dapat mendaftarkan diri secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor
Penyuluhan, Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP),
c. Wajib Pajak dapat mengirimkan formulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan administrasi
melalui pos tercatat atau jasa pengiriman.
Kepada wajib pajak diberikan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) paling lambat pada hari kerja berikutnya
dan kartu NPWP diberikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya permohonan secara
lengkap. Perlu diketahui masyarakat bahwa untuk pengurusan NPWP tidak dipungut biaya apapun.
Membuat Akta Pendirian Perusahaan
Akta pendiri usaha ialah izin yang dibuat dan disahkan secara resmi oleh notaris yang akan dipakai oleh wirausaha
sebagai dasar untuk mendirikan usaha. Dokumen untuk membuat akta pendirian perusahaan seperti berikut:
a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri,
b. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) penanggung Jawab/direktur,
c. Fotokopi NPWP penanggung jawab,
d. Foto penanggung jawab perusahaan ukuran 3 x 4 sebanyak dua lembar,
e. Fotokopi lunas PBB tahun terakhir,
f. Fotokopi surat kontrak/sewa kantor atau bukti kepemiliki tempat usaha,
g. Surat keterangan domisilin dari pengelola gedung,
h. Surat keterangan domisilin dari RT/RW,
i. Foto kantor tampak depan dan tampak dalam (ruang berisi meja, kursi, dan computer)
Setelah mendapatkan akta pendirian perusahaan, wirausaha
harus mendaftarkan dan mengesahkan perusahaan ke
kementrian terkait, antara lain:
1.Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia,
2.Kementrian Tenaga Kerja
3.Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan,
4.Kementrian Pekerjaan Umum.
Membuat Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
◦ Pengertian Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan atau nomor Regristrasi
Perusahaan (NRP) adalah daftar catatan resmi sebagai bukti
bahwa perusahaan telah melakukan wajib daftar perusahaan
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang nomor 3 Tahun
1982 yakni tentang wajib daftar.
Prosedur permohonan Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) :
1. TDP yang berupa PT atau yayasan harus mendapatkan pengesahan dan
persetujuan dari mentri hukum dan hak Asasi Manusia. Jika berupa CV, maka
harus terdaftar ke pengadilan negeri setempat sesuai domisilin perusahaan.
2. Pemohon mengambil formulir permohonan di kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan di kota/kabupaten.
3. Formulir kemudian dikembalikan dan diteliti serta diperiksa petugas
pendaftaran perusahaan.
4. Apabila syarat telah dipenuhi maka surat TDP akan diterbitkan
Dokumen yang diperlukan TDP,
untuk PT, CV, FA dan koperasi:
a. Formulir isian g. Nomor pokok NPWP
b. Fotokopi akta pendirian perusahaan h. Fotokopi SIUP
c. Fotokopi pengesahaan akta dari pengadilan i. Fotokopi KTP penanggung jawab dan sekutu
negeri setempat (untuk PT tidak perlu) komanditer lainnya,
d. Asli dan fotokopi pengesahan akta j. Fotokopi akta pendirian dan pengesahan dari
pendirian/perubahaan dari departemen hokum kawil/kandep koperasi (khusus koperasi)
dan hak asasi manusia(untuk CV, FA, dan
koperasi tidak perlu) k. Fotokopi KTP penanggung jawab koperasi
e. Fotokopi surat keterangan domisilin perusahaan l. Bukti setor biaya administrasi
f. Fotokopi surat izin tempat usaha dari m. Fotokopi paspor jika pengurus dan pemegang
pemerintah daerah setempat saham adalah Warga negara asing (WNA)
Dokumen yang diperlukan TDP ,Perusahaan perseorangan (PO):

a. Formulir isian
b. Fotokopi surat keterangan Domisilin Perusahaan
c. Fotokopi SIUP
d. Fotokopi KTP penanggung jawab/paspor
e. Fotokopi NPWP
f. Fotokopi surat izin tempat usaha (SITU) dari pemda setempat.
Membuat Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
◦ Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) adalah hasil kajian mengenai dampak besar dan
penting dari suatu kegiatan usaha yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang digunakan untuk
pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di Indonesia.

◦ Dokumen yang dibutuhkan dalam urusan AMDAL:


a. Fotokopi KTP pemilik usaha
b. Fotokopi akta pendirian perusahaan
c. Fotokopi SITU
d. Fotokopi NPWP
e. Fotokopi TDP
f. Denah lokasi perusahaan yang dapat menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai