di Udara
Disusun Oleh :
Hilmi Zakya Suhe
191110053
Kelas 2B
D-3 Sanitasi
A. Pengertian Khlorin
Menurut adwisastra (1989) khlorin, klor (Cl) adalah
unsur halogen yang berat atomnya 35,46. Warnanya
hijau kekuning – kuningan, titik didihnya -34,7º C,
titik bekunya 0,102º C, kepadatan 2, 488 atau 2 kali
berat udara. Klor pada tekanan dan suhu biasa
bersifat gas dan dalam bentuk rendah mudah
mencair. Klor tidak terdapat bebas di alam tetapi
terdapat dalam senyawa terutama terdapat dalam
logam natrium, magnesium yang terdapat banyak
ialah pada natrium chloride (NaCl).
B. Sumber dan Distribusi Khlorin
Sumber Khlorin : Khlorin banyak digunakan dalam produk
organik sintetik, seperti plastik plastik (khususnya
polivinilkhlorida), insektisida (DDT, Lindan, dan aldrin)
dan herbisida (2,4 dikhloropenoksi asetat) selain itu juga
digunakan sebagai pemutih (bleachingagent) dalam
pemrosesan selulosa, industri kertas, pabrik pencucian
(tekstill) dan desinfektan untuk air minum dan kolam
renang. Klorin memegang peranan penting yaitu banyak
benda – benda yang kita gunakan sehari – hari mengandung
klorin seperti peralatan rumah tangga, alat – alat kesehatan,
kertas, obat dan produk farmasi, pendingin, semprotan
pembersih, pelarut dan berbagai produk lainnya.
Distribusi Khlorin : Karena banyaknya penggunaan
senyawa khlor di lapangan atau dalam industri dalam
dosis berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas khlorin
akibat penggunaan yang kurang efektif. Hal ini dapat
menyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin dalam
kadar tinggi di udara ambien.
C. Dampak Pencemaran Khlorin
Di udara ambien, gas khlorin dapat mengalami
proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti
terlihat dalam reaksi dibawah ini :
CL2 + H2O HCL + HOCL
8 HOCl 6 HCl + 2HclO3 + O3
Dan bila terpapar dengan kadar sebesar 14,0 – 21,0
ppm selama 30 –60 menit dapat menyebabkan
penyakit paru-paru (pulmonarioedema) dan bisa
menyebabkan emfisema dan radang paru-paru.
Penyakit Emfisema akibat unsur khlorin
di udara
D. Pengertian Emfisema
Emfisema adalah penyakit kronis akibat kerusakan kantong
udara atau alveolus pada paru – paru.