Anda di halaman 1dari 16

Solusio Plasenta

By : Siti Aminah, SST., M.Kes


Definisi???
Solusio Plasenta adalah,,,
Sulosio plasenta adalah terlepasnya
plasenta dari tempat implantasinya
yang normal pada uterus sebelum
janin dilahirkan.
Klasifikasi,,,
a. sulosio plasenta ringan
b. sulosio plasenta sedang
c. sulosio plasenta berat
Cont,,,
a. Solusio plasenta ringan
Terlepasnya sebagian kecil plasenta
yang tidak berdarah banyak akan
menyebabkan perdarahan
pervaginam berwarna kehitaman
dan sedikit perut agak terasa sakit
atau terus – menerus agak tegang.
Bagian janin masih mudah teraba
Cont,,,
b. Solusio Plasenta Sedang
- Plasenta telah terlepas > 1/4
 Gejala sakit perut terus – menerus
 Terjadi perdarahan pervaginam.
 Dinding uterus terasa tegang terus –
menerus dan nyeri tekan. Sehingga
bagian janin sukar diraba,telah ada tanda
persalinan
Cont,,,
c. Solusio Plasenta Berat
- Plasenta terlepas > 2/3 permukaan
 Penderita jatuh shock dan janinnya telah
meninggal.
 Uterus sangat tegang, nyeri, perdarahan
pervaginam,
 Adanya kelainan pembekuan darah dan
kelainan ginjal
Etiologi,,,

 Trauma eksternal
 Tali pusat pendek
 Dekompresi uterus mendadak
 Anomali atau tumor uterus
 Defisiensi Gizi
Tanda Gejala
 perdarahan
 nyeri intermiten/ menetap
 warna darah kehitaman dan cair
 bila ostium terbuka terjadi perdarahan dengan
warna merah segar
 nyeri tekan uterus
 gawat janin
 persalinan prematur
 kontraksi berfrekuensi tinggi
 kematian janin (saifuddin, 2007)
Patofisiologi
Perdarahan desidua basalis Hematoma
desidua basalis Penghancuran Plasenta
Ruptur pembuluh darah Pemutusan pembuluh
darah Pelepasan plasenta
Penatalaksanaan
Terapi Konservatif (ekspektatif)
1. Resusitasi cairan:memperbaiki hipovolemi atau
mengatasi syok dan anemia
2. Darah (harus diberikan darah secepatnya untuk
menghindari syok dan Anemia.
3. Cairan : berikan cairan Nacl, RL
4. - Obat antihipertensi yg membantu pembuluh darah
tetap terbuka
- Obat – obatan kortikosteroid (untuk antiinflamasi,
mencegah retensi Na dan mempertahankan ketahanan
kapiler)
Cont,,,
Terapi Aktif
a) Amniotomi dan pemberian oksitosin kemudian diawasi serta
pimpin
partus spontan.
b) Bila pembukaan sudah lengkap atau hampir lengkap dan
kepala sudah turun sampai Hodge III – IV , maka bila janin
hidup, lakukan ekstraksi vakum atau forsep, tetapi bila janin
meninggal, lakukanlah embriotomi.
c) Seksio sesarea biasanya dilakukan pada:
- Solusio plasenta dengan anak hidup, tetapi pembukaan
masih kecil
- Solusio plasenta dengan panggul sempit atau letak lintang
Komplikasi
 perdarahan
 oliguria
 gagal ginjal
 gawat janin
 apopleksia uteroplasenta(uterus couvelaire)
Asuhan Kebidanan Pada Solusio Plasenta
a. Anamnesis
- nyeri +
- perdarahan +
- Pusing +
- lemas +
- pucat +
- anemis +
b. Palpasi
- uterus tegang +
- nyeri tekan +
- Bagian janin susah dikenali +
Cont,,,
c. Auskultasi
- Sulit, karena uterus tegang. Bila denyut jantung janin
terdengar
 hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari sepertiga.

d. Pemeriksaan Dalam
- Serviks bisa telah terbuka atau masih tertutup.
- Kalau sudah terbuka maka ketuban dapat teraba
menonjol dan tegang, baik sewaktu his maupun diluar
his.
- Kalau ketuban sudah pecah dan plasenta sudah terlepas
seluruhnya,plasenta ini akan turun kebawah dan teraba
pada pemeriksaan, disebut prolapsus plasenta, ini sering
dikacaukan dengan plasenta previa.
Cont,,,
e. Pemeriksaan Umum
- Tensi semula mungkin tinggi karena pasien
sebelumnya menderita
- Nadi, cepat, kecil.

Anda mungkin juga menyukai