Sidang Kolokium
Sidang Kolokium
KOMISI PEMBIMBING
Dr Ir Arief Daryanto, Mec
Dr Ir Sufrin Hanan, MM
Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor
2019
LATAR BELAKANG
Perkembangan industri properti di Indonesia berkembang
cukup pesat. Indonesia merupakan salah satu negara dengan
penduduk terbanyak di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar
267 juta jiwa di awal tahun 2019. Berdasarkan proyeksi Badan
Pusat Statistik (BPS) akan mencapai 300 juta jiwa pada tahun
2024. Selain itu adanya pertumbuhan penduduk sekitar 1,49 %
per tahunnya atau dengan kata lain setiap tahun penduduk
Indonesia bertambah 4 juta jiwa
Dari hasil survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia, pada tahun 2018 penjualan properti
mengalami penurunan sebesar -12,28% (QTQ) pada tipe rumah kecil dari -15,92% (QTQ) pada triwulan
sebelumnya, rumah tipe menengah mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 13,46% (QTQ)
yang sebelumnya sebesar -11,14% (QTQ). Kenaikan penjualan rumah juga salah satunya disebabkan
oleh program KPR (Kredit kepemilikan rumah) yang semakin menarik dibeberapa Bank. Hasil survei
yang dilakukan oleh Bank Indonesia mencatat peningkatan terhadap konsumen yang membeli rumah
dengan menggunakan fasilitas KPR. Pertumbuhan ini terjadi pada kuartal III 2018 mencapai 77,2% dari
yang sebelumnya 75,21% pada kuartal sebelumnya.
APARTEMEN
21%
48%
31%
1500
1000
500
-500
2014 2015 2016 2017 2018
Tabel Komposisi Penjualan dan Pendapatan Usaha Tahun 2017 dan 2018
Sumber : Annual Report 2018
3000
Realti Properti
750
2018 178
0
2017 165
Strategi Bisnis
Perusahaan saat Ini
Eksisting BMC
1. Segmentasi Pasar untuk kelas
menengah
2. Sinergi dengan kelompok usaha 1. Customer Segment
Suistanable Growth Holding (PP) 2. Key Partnership
3. Mengembangkan produk bangunan 3. Value Proportions
tinggi dengan konsep “Beyond
Space”
1. Memprioritaskan pengembangan
lahan sendiri 1. Key Activities
Residensial
2. Kemitraan Strategis 2. Key Partnership
3. Inovasi
Hospitality 1. Memprioritaskan pengembangan
Mall (Commercial) lahan sendiri 1. Key Activities
2. Kemitraan Strategis 2. Key Partnership
Pekantoran 3. Inovasi
PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana model bisnis perusahaan saat ini yang dirumuskan dengan sembilan
elemen dalam BMC ?
Merumuskan model bisnis yang baru serta menentukan prioritas strategi pada
setiap elemen bisnis
MANFAAT PENELITIAN
Wilayah
Pengembangan
properti di
PENDEKATAN
Jabodetabek,
Jawa Barat METODE BMC
Jawa Tengah
dan Jawa Timur
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut McGrath 2010, Konsep model bisnis yaitu dapat menawarkan cara
yang koheren untuk mempertimbangkan pilihan dalam lingkungan yang tidak
tentu dan begerak sangat cepat.
Sebuah model bisnis dari perusahaan dapat dilihat sebagai sesuatu yang penting
dari bermulanya inovasi dan memiliki potensi untuk mengubah struktur industri
yang sudah ada (Markides dan Charitou 2004).
Pengertian
Properti
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Dettwiler (2016) Industri properti dan real esate adalah industri yang
bergerak dibidang pembangunan gedung - gedung dan fasiltas umumnya.
Menurut Marbun (2003) secara singkat, property itu sendiri bisa diartikan
sebagai tanah ataupun bangunan, yang didalam pengembangannya dibagi
menjadi empat tipe property antara lain real property, personal property,
financial interest dan business.
Customer
Key Activities Relationship
Customer
Value Proportion
Key Partners Segments
Key Resources Channels
Bisnis pengembangan properti adalah bisnis legal yang seluruh ativitasnya dari mulai
untuk pembelian tanah, membangun dan memasarkan produk properti sangat berhubungan
dengan peraturan baik peraturan undang- undang pemerintah pusat, peraturan menteri dan
dikeluarkan oleh daerah masing – masing. Dalam masalah pertanahan atau jual beli diatur
oleh UUD No.5 Tahun 1960 Tentang Undang – Undang Pokok Agraria.
Marketing
Finance
Construction
Planning
TINJAUAN PUSTAKA
ANALISIS SWOT
Menurut Dyson (2002) keuntungan yang didapat jika menggunakan Analisis SWOT adalah
bisa menghubungkan dua faktor internal dan eksternal yang bertujuan untuk menarik atau
menciptakan strategi yang baru karena perencanaan yang berdasarkan pada sumber daya
dan kompetisi bisa memperluas analisis SWOT dengan persepektif internal.
Kekuatan Kelemahan
Peluang Ancaman
TINJAUAN PUSTAKA
PERBANDINGAN BERPASANGAN
(Pairwise Comparison)
GOAL A1 A2 A3 A4
Menurut Saaty (1991) pairwise A1 1
comparison adalah salah satu alat yang A2 1
dapat digunakan untuk membandingkan
A3 1
elemen dengan matriks. Berikut contoh
matrik perbandingan berpasangan secara A4 1
sederhana dimana pada matriks tersebut
terdapat 4 elemen yang ada diteliti antara
laian A1, A2, A3 dan A4.
Penilaian dengan membandingkan antara kriteria dengan kriteria lainnya adalah bebas. Saaty (1991) telah membuktikan
dengan menggunakan indeks konsistensi dari matriks dengan rumus sebagai berikut :
-Langkah pertama
wi/wj = aij (i,j = 1,2,....n)
wi = bobot input dalam baris
wj = bobot input dalam jalur
-Langkah Kedua
wi = aij (i,j = 1,2,....n)
Untuk kasus – kasus umum mempunyai bentuk :
wi = rataan dari aij 1w1, ...... aij n wn
-Langkah ketiga
Melakukan pengolahan pada setiap elemen model bisnis kanvas
Perhitungan Consistency Index (CI)
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi dari hasil jawaban yang berpengaruh kepada
kesahihan hasil.
CI = (λmaks-n)/(n-1)................................................... (1)
Dimana :
CI = Indeks Konsistensi (Consistency Indeks)
λmaks-n = Nilai eigen terbesar dari matriks berordo n
Rasio Konsistensi :
CR = CI/R1................................................................. (2)
Bila nilai CR lebih kecil dari 10% , maka tidak konsistensian pendapat masih bisa diterima. Nilai RI ini dikeluarkan
oleh Oakridge Laboratory dengan bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 9 Daftar Indeks Random Konsistensi (RI)
Sumber : Marimin dan Maghfiroh (2011)
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
R.I 0 0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51
KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU
No. Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Relevansi
1 Ricky Saputra (2017) Analisis Pengembangan Model Bisnis Analisis Deskriptif, Analisis BMC, SWOT, Analisis
Properti PT Hasta Raya Utama Lingkungan (internal dan Deskriptif
eksternal), SWOT, BMC
2 Heidin (2010) The Review of a Business Model Canvas- Analisis Deskriptif Kualitatif, Analisis Deskriptif Kualitatif,
Research on Changing the Business BMC, SWOT, AHP BMC, SWOT
Model for a Dutch Tour Operator
3 Destianti(2014) Analisis strategi model bisnis kanvas pada Analisis Deskriptif Kualitatif, Analisis Deskriptif Kualitatif,
PT Angkasa Pura II BMC, SWOT, AHP BMC, SWOT, AHP
4 Galih Arief Kanvas model bisnis PT Fuel Technologies Analisis Deskriptif, BMC, Analisis Deskriptif, BMC,
Saksono(2013) SWOT SWOT
5 Gun Gumelar Analisis model bisnis pada PT Pahala Analisis Deskriptif, BMC. Analisis Deskriptif, SWOT
Sumantri (2017) Bahari Nusantara SWOT
6 Priyono (2015) Perancangan model bisnis pada pada PT Analisis Deskriptif, BMC. Analisis Deskriptif, BMC.
Fuel Technologies Group Indonesia SWOT SWOT
7 Adi Novi Strategi Pengembangan Usaha Analisis Deskriptif, BMC. Analisis Deskriptif, BMC,
Wahyudi(2017) menggunakan model kanvas pada PT SWOT SWOT
Nusantara Terminal Service di Makassar
8 Nugraha Dwi Putra Formulasi Strategi untuk perbaikan kinerja Analisis Deskriptif, EFAS, Analisis Deskriptif, EFAS,
(2017) bisnis pada perusahaan property milik IFAS dan SWOT IFAS, SWOT
keluarga (Studi Kasus PT XYZ)
9 Cyntia Damayanti Analis Pengembangan bisnis dengan Analisis Deskriptif, BMC. Analisis Deskriptif, BMC,
(2017) pendekatan Business Model Canvas pada SWOT SWOT
ayam goreng sinar pemuda pusat
KERANGKA PEMIKIRAN
Model bisnis sebagai Dasar dalam menangkap dan menciptakan value
Pengumpulan
Data
PT PP Properti sebagai perusahaan yang Sudah 4 tahun berjalan, harus bisa
meningkatkan kinerja dan strategi dalam persaingan bisnis properti
Analisis Data
Analisis Model Bisnis PT PP Properti saat ini dengan menggunakan elemen pada
BMC
Analisis BMC
Analisis SWOT Customer Segmen
Responden Internal &
Eksternal
- Faktor Internal Value Proportion
- Faktor Eksternal Channels
Customer Relationship
Revenue Streams
Pairwase Key Resources
Comparison Key Activities
Key Partnership
Cost Structure
Kesimpulan &
Rekomendasi pengembangan Model Bisnis
Saran
Implikasi Manajerial
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
1. Menggunakan Metode kualitatif deskriptif yang meliputi
pendalam dan menginterpretasikan masalah
2. Pendekatan 9 elemen Business Model Canvas
3. Analisis SWOT dan Pairwase Comparison
METODE
Jenis Data dan Responden Peneltian
No Jenis Data Sumber Data Responden Ahli
1 Data Primer
• Identifikasi model bisnis PT PP Properti • Observasi, focus • Pihak Internal Perusahaan
yang mencakup Sembilan elemen bisnis Group Discussion • Pihak Eksternal Perusahaan
model canvas • Observasi, focus
• Analisis factor internal dan ekternal Group Discussion
• Pembobotan dan penentuan prioritas • Wawancara
strategi pada masing –masing unit bisnis
9 Manajer Procurement
10 Manajer HRD
11 Manajer Akutansi
12 Manajer R & D
Gambaran Awal Perusahaan
Teknik Pengolahan
Fase ini dilakukan dengan cara dan Analisis Data
Visi Misi & Strategi Bisnis eksisting
melakukan observasi dan wawancara
pihak internal
Customer Segmen
Identifikasi model bisnis eksisting Value Proportion
Channels
Melakukan identifikasi model bisnis Customer Relationship
yang ada dengan menggunakan 9 Revenue Streams
elemen bisnis kanvas Key Resources
Key Activities
Key Partnership