Anda di halaman 1dari 22

COMMUNITY MENTAL HEART

NURSING

Disampaikan Oleh :
Ns. Sri Supami, SPd.Skep.MKes
Pengorganisasian masyarakat yaitu
pengorganisasian masyarakat sebagai target
pelayanan dan pengorganisasian tenaga
perawat serta fungsinya untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat
A. Tujuan
1. Mengorganisasikan kegiatan pelayanan dan
asuhan keperawatan sesuai dengan piramida
pelayanan kesehatan jiwa komunitas
2. Melaksanakan pelayanan dan asuhan
keperawatan jiwa komunitas sesuai dengan peran
dan fungsi perawat jiwa
3. Bekerja sama dengan tim kesehatan dan
unsur terkait dalam memberikan pelayanan
keperawatan sesuai dengan peran dan
fungsinya
B. PIRAMIDA PELAYANAN KESEHATAN JIWA
KOMUNITAS
Pelayanan kesehatan jiwa adalah pelayanan yang
kontinum yaitu :
- Sepanjang hidup
- Sepanjang rentang sehat-sakit
- Pada tiap konteks keberadaan : di rumah, di
sekolah, di tempat kerja, di rumah sakit
( dimana saja )
Gambaran sistem kesehatan jiwa yang kita kenal
saat ini adalah sebagai berikut, ( CMHN, 2010 ) :

1. Terintergrasi dipelayanan kesehatan umum


yaitu puskesmas dan rumah sakit umum.
2. Pelayanan kesehatan jiwa berbasis
masyarakat secara formal dan informal.
3. Pelayanan kesehatan jiwa institusional yaitu
rumah sakit jiwa dan sarana pelayanan
institusi spesialistik.
Dalam pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat
terdapat isu kunci pelayanan kesehatan jiwa di
masyarakat, yaitu sebagai berikut :
1. Pelayanan berdasarkan bukti (evoidence based).
2. Model perawatan berkesinambungan memiliki
tujuan utama membantu mengatasi kebutuhan
secara keseluruhan.
3. Jalur yang sudah terbentuk untuk memperoleh
perawatan dan terapi dapat menciptakan
hambatan untuk mengakses pelayanan dan
secara potensial akan berhasil buruk.
4. Perbedaan geografi perlu diperhatikan.
5. Kadang-kadang pengorganisasian pelayanan
tidak memperhatikan kebutuhan penderita
gangguan jiwa.
6. Model pelayanan yang diberikan
berdasarkan kebutuhan dapat dilaksanakan
dengan efektif.
7. Kerja sama lintas program dan lintas
sektoral penting untuk mengatasi
kebutuhan penderita gangguan jiwa yang
kompleks.
RSJ
Gambar proses
Unit Yan Kes Jiwa
pelayanan Masyarakat
keswa di
RSU
Pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat
Pelayanan Keswa melalui pelayanan
kesehatan dasar
Dukungan masyarakat formal dan informal di
luar sektor kesehatan

Perawatan mandiri individu dan keluarga


Kesimpulan dari level pelayanan kesehatan
jiwa di masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Perawatan mandiri individu dan keluarga


2. Pelayanan formal & informal/dukungan di
luar sektor kesehatan
3. Pelayanan keswa melalui pelayanan
kesehatan dasar
4. Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
5. Unit pelayanan keswa di RSU
6. Rumah Sakit Jiwa
1. Perawatan mandiri individu dan keluarga
Perawat dan petugas kesehatan lain dapat
mengelompokkan masyarakat dalam :
- Masyarakat sehat jiwa
- Masyarakat yang mempunyai masalah
psikososial
- Masyarakat yang mengalami gangguan jiwa
2. Pelayanan formal & informal/dukungan di
luar sektor kesehatan
- TOMA
- Pengobatan Tradisional
3. Pelayanan Keswa melalui pelayanan
kesehatan dasar.
Semua pemberi pelayanan kesehatan yang ada
di masyarakat yaitu :
- Praktik pribadi dokter, Perawat, Bidan, Psikolog
- Semua sarana pelayanan kesehatan
( Puskesmas, Balai Pengobatan )
Merupakan mitra kerja tim kesehatan jiwa.
4. Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat
Tim Keswa terdiri dari psikiater, Psikolog Klinik dan
Perawat jiwa, Tim berkedudukan di tingkat Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
Tim bertanggung jawab terhadap prog pelayanan Keswa di
daerah yan kes Kab/Kota
Pada saat Tim mengunjungi Puskesmas, maka
penanggung jawab yan keswa komunitas di Puskeamas
akan :
- Mengkonsulkan kasus2 yg tdk berhasil
mis : kasus gg jiwa yg tdk ada perubahan
- Melaporkan hasil dan kemajuan pelayanan yg
telah dilakukan
5. Unit pelayanan kesehatan jiwa di RSU
Adanya pelayanan Poli Rawat Jalan Keswa

6. Rumah Sakit Jiwa


- Memberikan pelayanan Poli Rawat Jalan
- Rawat Inap rujukan dari RSU, Puskesmas dll
- Selesai perawatan rawat inap di rujuk kembali
ke Instansi yg merujuk
C. Pengorganisasian Sumber Daya Kesehatan
1. Tenaga kesehatan yg berperan dalam
keswa komunitas adalah :
- Perawat mandiri individu & keluarga
- Dukungan masyarakat formal dan
informal
- Yan Keswa melalui Yan Kes dasar
- Tim Keswa Komunitas
- RSU : Psikiater, Psikolog & Perawat Jiwa
- RSJ : Psikiater, Psikolog Klinis, Perawat jiwa
2. Peran dan Fungsi Perawat Keswa Komunitas :
a. Pemberi asuhan keperawatan secara langsung
( practitioner )
b. Pendidik ( educator )
c. Koordinator
Melakukan koordinasi dalam kegiatan :
1). Penemuan kasus
2). Rujukan
D. Pengorganisasian Masyarakat
Respons mereka terhadap perubahan kehidupan dapat
berada pada rentang sehat-sakit, dan secara umum
dapat dibagi 3 yaitu :
1. Respons yang sehat atau adaptif
Mis : yg kehilangan anak telah menerima kondisinya
2. Respons yg menunjukkan masalah psikososial
Mis : Yg bag tubuhnya tidak dpt berfungsi merasa
tdk berguna
3. Respons yg menunjukkan gg jiwa
Mis : Bicara sendiri, tdk peduli terhadap
diri/marah tanpa sebab.
Pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat
Ada 3 pendekatan yaitu :
1. Perencanaan sosial ( Social planning )
2. Aksi sosial ( Social action )
3. Pengembangan masyarakat ( Community
development )
Penerapan pengorganisasian masyarakat dalam
keperawatan keswa komunitas.
Perawat keswa bekerja sama dengan perawat
komunitas dan masyarakat dlm melakukan
kegiatan berikut :
1. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta
sumber daya yg ada di masyarakat, melalui :
a. Informasi dari masyarakat termasuk guru
b. Informasi dari perawat komunitas
c. Menemukan sendiri
d. Melalui pertemuan formal dan informal
2. Mengelompokkan data dengan cara :
a. Masyarakat yg masih sehat diperlukan
program pencegahan dan peningkatan keswa
b. Masyarakat yg mengalami masalah
psikososial diperlukan program untuk
intervensi pemulihan segera
c. Kasus gg jiwa diperlukan intervensi
pemulihan segera dan rehabilitasi
3. Merencanakan dan melaksanakantindakan
keperawatan terhadap kasus gg jiwa :
a. Jadual aktivitas harian sesuai dg program
kerja harian
b. Jadwal kunjungan terhadap kasus-kasus yg
ditangani sesuai dg program pemulihan
4. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut :
a. Mencatat kemajuan perkembangan pasien
dan kemampuan keluarga merawat pasien
b. Jika kondisi kasus berkembang kearah yg
lebih baik, maka diteruskan rencana asuhan
yg telah ditetapkan sampai pasien mandiri
c. Memberikan pengobatan sesuai dg standar
pendelegasian program pengobatan
d. Jika kondisi tdk ada perubahan maka pasien
dirujuk ke puskesmas
e. Setelah dirujuk tidak ada perubahan maka
dikonsulkan ke Dokter Kabupaten
f. Apabila tetap tdk ada perubahan maka dirujuk
ke RS Jiwa.

Anda mungkin juga menyukai