I
CREATED BY
CREATAED : FIRQOH 5
BY:
PMH A-B
Puasa secara bahasa berasal dari kataي صوم- ا لصيام ص اyang berarti untuk
mejauhkan diri dari sesuatu ,menahan diri, atau mencegah diri.
Puasa secara istilah adalah menahan diri dari makan dan minum atau segala
sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Puasa tidak hanya sebatas menahan diri dari lapar dan dahaga, namun kita juga
harus berusaha menahan diri segala sesuatu yang di larang Allah.
Untuk pelaksanaan puasa Ramadhan dimulai pada tanggal 1 bulan Ramadhan dan
diakhiri pada tanggal terakhir bulan Ramadhan saat 29 hari atau 30 hari, tergantung
dengan kondisi bulan tersebut.
Puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib bagi seluruh umat muslim, namun selain
puasa Ramadhan ada juga puasa-puasa sunnah yang dapat melengkapi amal ibadah
kita. Jadi tidak hanya puasa wajib saja yang harus kita tingkatkan namun, puasa sunnah
pun harus kita tingkatkan.
KENAPA KITA WAJIB
BERPUASA?
HUKUM PUASA
Menjadi Mengeluar
gila Perkara- kan mani
perkara yang
membatalkan
puasa
Pengsan
sepanjang Muntah
hari
Kedatangan Memasukkan dengan
haid dan sesuatu
nifas kedalam sengaja
rongga badan
QADA’ ,KIFARAT dan FIDIYAH
1.QADA'
Adalah puasa yang dilaksanakan seseorang untuyk mengganti puasa yang
ditinggalkannya di bulan Ramadhan. Hukum melaksanakan puasa Qada’ adalah
wajib,bagi yang karena beralasan syar’I tidak berpuasa di bulan Ramadan,
Menurut beberapa Ulama, contohnya Ustd. Abdul Shomad mengatakan bahwa
lebih utama menjalankan puasa qada’ terlebih dahulu dari pada puasa
Syawal.Karena puasa ini hukumnya wajib, sesuai dengan QS.Al- Baqoroh ayat 184
yang menjelaskan bahwa kita harus melunasi hutang kepada Allah , dan itulah
yang lebih utama dari hutang yang lainnya.
Lalu, bagaimana jika seseorang yg masih memiliki hutang puasa lalu ia telah
meninggal? Jawabannya adalah, maka keluarganya yang masih hidup dapat
mengqhada’kan atau membayar hutang puasa itu dengan mengerjakan puasa
sebanyak hari di utangnya dalam puasa. Al- Hasan juga menjelaskan “kalau
pembayaran fidyah makanan,dengan cara wali orang tersebut
mengumpulkan orang miskin sebanyak hari yang di-utang dan mereka
dikenyangkan semua, begitu juga boleh. Begitulah yang telah dilakukan oleh
Anas bin Malik R.A.
2.FIDYAH
Dalam bahasa Arab kata “Fidyah” adalah
mengganti atau menebus. Adapun menurut
istilah Fidyah adalah sejumah harta benda
yang wajib diberikan kepada fakir miskin
sebagai ganti atas suatu ibadah yang telah
ditinggalkan. Namun tidak semua orang
dapat seenaknya meninggalkan suatu ibadah,
lalu dengan gampang ia mengganti dengan
Fidyah.
ORANG-
ORANG
yang
BOLEH
tidak
PUASA
Berpuasa
pada hari
yang Orang gila
diharamkan
berpuasa Orang-
orang yg
tidak sah
puasanya
Kanak-
Orang kafir/ kanak yang
Murtad belum
mumaiyiz
JENIS-JENIS • Puasa ramadhan
PUASA
Puasa • Puasa Kafarah
• Puasa Nazar
wajib
• Puasa Isnin dan
Khamis
Puasa • Puasa Hari Arafah
Sunat • Puasa Hari Asyura
• Puasa hari-hari Putih
Puasa sunnah adalah salah satu bagian dari ibadah sunnah yang dilakukan
untuk mendapatkan cinta atau kasih sayang Allah SWT. Puasa sunah merupakan salah satu
ibadah yang sangat di anjurkan untuk umat muslim.
1. PUASA HARI SENIN dan KAMIS
Hadiast mengenai puasa senin dan kamis :
“ Sesungguhnya Nabi SAW berpuasa pad hari Senin dan
Kamis
lalu ketika beliau ditanya tentang hal itu, beliau berabda :
“ sesungguhnya amalan-amalan manusia diperlihatkan pada
Senin dan Kamis”
2.PUASA SYAWAL
Puasa ini dilakukan di bulan syawal selama 6 hari
berturut-turut, bisa dimulai pada tanggal 2 syawal.
Dari Abu Ayyub Al- Anshary, Nabi Muhammad SAW
“ “Barangsiapa berpuasa Ramadhan , kemudian dilanjut
dengan 6 hari di bulan Syawal,maka ia seperti berpuasa
setahun penuh.”(HR.MUSLIM)
3.PUASA AYYAMUL BIDH
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah rutin yang
dilakukan setiap pertengahan bulan di setiap bulan hijriah.
Puasa ini dilakukan selama 3 hari pada tanggal 13,14, dan 15
di setiap bulannya. Diriwayatkan oleh Abu Dzar Alghifari,
Nabi Muhammad SAW, bersabda :” Siapa yang berpuasa tiga
hari setiap bulan, maka iitu sam dengan puasa satu tahun.”
(HR. TIRMIDZI dan IBNU MAJAH).