Anda di halaman 1dari 12

NASKAH SIDANG KELOMPOK II

PERADILAN PIDANA
PENCURIAN SEPEDA MOTOR
Panitera : Irahana
Majelis Hakim : M. Wildan Al Fariji (Hakim Ketua)
Shepia Dwi Nanda (Hakim Anggota 1)
Luthfi Rahmawati (Hakim Anggota 2 )
JPU : Nadir Ariyanti
: Zahra Kamila
Pen. Hukum : M. Fadel Rizky
Salma Nabila Nida
Terdakwa : Rafli Al maududi
A. Naufal Afif (DPO)
Korban : Ridho Fadlur Rohman
Saksi : Rahmat Romadhon
: Puja Akbar

Panitera : Bissmillahirahmaanirrahiim.. Assalaamualaikium Warahmatullahi Wabarakatuh… Selamat


pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Panitera : Berikut ini akan dibacakan tata tertib Persidangan yang Harus Ditaati dan Dipatuhi Oleh
Pengunjung Sidang:
1. Sebelum sidang dimulai, panitera, penuntut umum, penasihat hukum dan pengunjung sidang
duduk di tempatnya masing – masing.
2. Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan.
3. Selama sidang berlangsung, pengunjung sidang harus duduk dengan sopan dan tertib di tempat
masing – masing: memberi hormat pada hakim, apabila ke luar dan masuk ruang sidang, dan
memelihara ketertiban dalam sidang.
4. Pengambilan foto, rekaman suara, atau rekaman TV, harus meminta izin kepada Hakim Ketua
sidang.
5. Pengunjung sidang dilarang makan, minum, merokok, membaca koran, atau melakukan
tindakan yang dapat mengganggu jalannya persidangan.
6. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh hakim ketua sidang untuk memelihara tata tertib
persidangan wajib dilaksanakan dengan segera dan cermat.
7. Di dalam ruang sidang, siapapun dilarang membawa senjata api, senjata tajam, bahan peledak,
atau alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan sidang dan siapa yang membawanya
wajib menitipkan di tempat yang khusus disediakan untuk itu.

Panitera (Irahana) : pada hari ini Senin tanggal 20 Juni 2022 , sidang perkara pidana no. Reg.
Perkara : 59 / akan di laksanakan pada hari ini,majelis hakim memasuki ruang
sidang, hadirin dimohon Untuk Berdiri. (setelah hakim duduk) hadirin
dipersilahkan duduk kembali (panitera menyerahkan berita acara kepada
majelis hakim)

HK (Wildan) : Assalaamualaikium Warahmatullahi Wabarakatuh...Selamat Pagi hadirin


peserta sidang. Sidang Pengadilan Negeri kota Tanggerang yang memeriksa
Perkara dengan nomor registrasi 1777pid.b/2022/ atas nama terdakwaAhmad
Naufal Afif, pada hari senin tanggal 20 Juni 2022. Dengan ini dibuka dan
terbuka untuk umum (hakim mengetuk palu 3x).

Saudara Penuntut umum, apakah anda dapat menghadirkan terdakwa ke muka


Persidangan?

JPU (Nadir ) : Bisa Ya Mulia


(terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)
HK (Wildan) : baiklah saya akan menanyakan identitas saudara sebagaimana yang telah
terdapat didalam bap :
nama saudara : Rafli Al Maududi
tempat lahir/umur : Jakarta (21)
jenis kelamin : laki laki
kewarganegaraan : indonesia
alamat : jl. Wijaya Kusuma IX Rt 11 Rw 01 No.90 Tanggerang,Banten.
agama : islam
pekerjaan : Karyawan Swasta

HK (Wildan) : saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun
rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa (Rafli) : ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.

HK (Wildan) : saudara terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan tindak
pidana pencurian sepeda motor dengan pemberatan pasal 363 ayat (2) kuhp ,
apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?

Terdakwa (Naufal) : ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu saudara (Fadel
dan Saudari Salma)

HK (Wildan) : betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa (Naufal) : betul yang Mulia


HK (Wildan) : saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari
terdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH (Fadel) : ya, Yang Mulia, kami membawanya (ph menunjukkan surat kuasa dan surat
tugas pada majelis hakim / serta surat kuasa dan kartu advokatnya di tinggalkan
di meja hakim) (Surat Kuasa)

HK (Wildan) : (setelah Hakim Ketua (Wildan) menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan pada hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada penuntut umum
untuk memeriksa)

HK (Wildan) : baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan
dakwaannya?

JPU (Nadir) : sudah siap Yang Mulia

HK (Wildan) : baiklah silakan dibacakan saudara jaksa penuntut umum.

JPU (Nadir) : (membacakan dakwaannya sambil berdiri) (Surat Dakwaan)

HK (Wildan) : baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan
yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum?
Terdakwa (Rafli) : saya mengerti Yang Mulia.

HK (Wildan) : apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa penuntut
umum?
Terdakwa (Rafli) : untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya pak
hakim.
HK(Wildan) : apakah penasehat hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?
PH (Fadel) : majelis hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut pak hakim.
HK (Wildan) : baik, karena penasehat hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita
lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa
penuntu umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU (Nadir) : kami sudah menyiapkan barang bukti dan mendatangkan saksi serta saksi ahli
yang mulia.

HK (Wildan) : baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan
ini jaksa penuntut umum?

JPU (Nadir) : 3 orang saksi Yang Mulia

*Hakim menyuruh penuntut umum untuk menunjukan barang bukti serta mendatangkan Saksi
ke ruang sidang* (Gembok, Plat Nomor motor,Obeng)

HK (Wildan) : saudara jaksa penuntut umum saksi di sini sebagai apa?

JPU (Nadir) : saksi di sini, merupakan saksi korban Yang Mulia

Hakim Ketua : bagaimana saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap
mengikuti persidangan ?

Saksi Korban (Ridho) : saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia

Saksi 1 (Puja) : saya dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia
Saksi 2 (Rahmat) : saya dalam keaadan sehat dan siap mengikuti persidangan yang mulia

*Hakim anggota 1 ,2, dan 3 tanya jawab identitas para saksi*

(Hakim Anggota I menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)

Hakim Anggota 1 : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara, sebagaimana
terdapat didalam bap dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Ridho Fadhlur Rahman
Tgl : 08 Desember 2000
Jenis kelamin : Laki – Laki
Umur : 21 th
Agama : islam
Alamat : Jl Raya Pisangan
Perkerjaan : Karyawan Swasta
kebangsaan : indonesia

Hakim Anggota 1 :baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara, sebagaimana
terdapat didalam bap dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Rahmat Romadhon
Tgl : 23 januari 1999
Jenis kelamin : Laki – Laki
Umur : 23th
Agama : islam
Alamat : Jl Raya Pisangan
Perkerjaan : Karyawan Swasta
kebangsaan : indonesia

Hakim1 (Shepia) ; baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara, sebagaimana
terdapat didalam bap dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
Nama : Puja Akbar
Tgl : 18 Februari 2000
Jenis kelamin : Laki – Laki
Umur : 22th
Agama : islam
Alamat : Jl Raya Pisangan
Perkerjaan : Karyawan Swasta
kebangsaan : indonesia

HK (Wildan) : Sebelum memberikan keterangan, saudara saksi diharuskan untuk bersumpah,


apakah saudara saksi bersedia untuk disumpah ?

Saksi 1,2,& 3 : saya bersedia yang mulia

HK (Wildan) : kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat.


Hakim 2 (Lutfi) : baik kepada para saksi dipersilahkan untuk berdiri dan mengikuti ucapan hakim
anggota

Hakim 1 (Shepia) : Saudara saksi ikuti kata-kata saya: “Bismillahirahmaanirrahim... Demi Allah
saya bersumpah, sebagai saksi dalam perkara ini akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya, dan tidak lain dari apa yang sebenarnya.”

HK (Wildan) : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam
pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti?
Saksi 1 2 dan 3 : saya mengerti Yang Mulia

Hakim 1 (Shepia) :baik kepada saudara penuntut umum,saksi siapa yang akan diperiksa lebih dulu?

JPU (Zahra) : baik yang mulia, pemeriksaan pertama akan dilakukan kepada saksi Korban
yaitu Ridho Fadhlur Rahman
Hakim 1 (Shepia) : baik kepada saksi Korban dipersilahkan tetap di ruangan dan kepada saksi 2
silahkan meninggalkan ruangan
*Tanya jawab hakim ketua, hakim anggota, JPU dengan saksi*

HK (Wildan) : saudara kenal dengan terdakwa ?

Saksi korban (Ridho) : tidak Yang Mulia

HK (Wildan) : saudara saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa dalam
persidangan ini?

Saksi korban (Ridho) : saya mengetahuinya Yang Mulia , terkait pencurian sepeda motor yang terjadi
di rumah saya.

HK (Wildan) : saudara saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1(satu) unit sepeda motor
scoopy ZN 1165 W

Saksi korban (Ridho) : saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur dini hari pak
hakim setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.

HK (Wildan) : bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya sepeda motor saudara?
Saksi korban (Ridho) : saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang mengambil sepeda motor
saya
HK (Wildan) : baik coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya sepeda motor
saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?

Saksi korban (Ridho) : ada Yang Mulia, yaitu gembok garasi rumah saya rusak dan rantai untuk
menggembok garasi sudah hilang.
HK (Wildan) : baik saudara jaksa penuntut umum silahkan serahkan barang bukti ke majelis
hakim.
PU (Zahra) : baik Yang Mulia (JPU maju membawa bb ke meja hakim)

HK (Wildan) : apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik saudara?
(sambil menunjukan barang bukti ke korban ) berupa : satu plat ZN 1165 W

Saksi korban (Ridho) : iya benar, barang tersebut plat sepeda motor scoopy saya

HK (Wildan) : (baik)saudara jaksa penuntut umum, silahkan untuk mengajukan pertanyaan.

JPU (Nadir) : Baik terimakasih yang mulia, saudara saksi, apakah benar pada saat itu stang
sepeda motor saudara sudah terkunci?
Saksi korban (Ridho) : benar pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.

JPU (Zahra) : saudara saksi, apakah benar anda menemukan kunci gembok pagar rumah anda
rusak dan rantai untuk menggembok saat itu sudah hilang?
Saksi korban (Ridho) : iya pak, saat itu saya menemukan gembok pagar saya sudah rusak dan rantai
untuk menggembok pagar sudah tidak ada pada saat sepeda motor hilang.

JPU (Nadir) : baik Yang Mulia, pertanyaan dari kami cukup.

HK (Wildan) : kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin
ditanyakan kepada saksi?

PH (Salma) : ada Yang Mulia. Terimakasih kepada saudara saksi, ingin saya tanyakan,
kapan anda menyadari sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?

Saksi korban (Ridho) : pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk sembahyang dan
saya sudah mendapatkan bahwa motor scoopy saya sudah tidak ada ditempatnya.

PH (Salma) : pada saat anda mendapati sepeda motor scoopy anda tidak ada pada tempatnya
anda juga mendapati gembok anda terbuka apakah pada malam sebelumya pintu
gerbang anda sudah benar-benar terkunci?

Saksi korban (Ridho) : benar, sebelum tidur saya selalu mengunci pintu gerbang untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.

PH (Salma) : saudara saksi saya tanyakan lagi, disaat penangkapan ditemukan plat dengan
nomor Polisi ZN 1165 W, apakah benar itu plat nomor sepeda motor anda yang
hilang?

Saksi korban (Ridho) : benar bu, motor honda scoopy dengan nomor polisi ZN 1165 W itu milik saya.

PH (Fadel) : apa benar gembok rusak dan rantai hilang pada saat anda menyadari sepeda
motor anda hilang?

Saksi korban (Ridho) : benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok hilang pada saat saya
menyadari honda scoopy saya telah hilang.

PH (Fadel) : baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup majelis hakim.

HK (Wildan) : (baik) silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 1(Shepia) : terimakasih Yang Mulia saudara saksi apakah saudara sempat mencari
keterangan atau informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait
hilangnya sepeda motor saudara?
Saksi korban (Ridho) : ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak ada yang
mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.

Hakim1 (Shepia) : baik cukup yang mulia.

HK (Wildan) : silahkan Hakim Anggota II apakah ada pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 2 (Lutfi) : tidak, saya rasa cukup yang mulia.

HK (Wildan) : kepada jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
saksi?
JPU (Nadir) : tidak ada Yang Mulia

HK (Wildan) : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa (Rafli) : benar Yang Mulia.

HK (Wildan) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara
saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap
dengan saksi atau ahli lainnya.

HK (Wildan) : saudara jaksa penutut umum silahkan hadirkan saksi berikutnya.

JPU (Nadir) : baik yang mulia. petugas mohon hadirkan saksi II atas nama Rahmat
Romadhon ke persidangan !
Panitera (Irahana) : (memanggil saksi) saksi atas nama Rahmat Romadhon di persilahkan
memasuki ruang sidang.
HK (Wildan) : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi 2(Rahmat) : ya pak hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan
ini

HK (Wildan) : saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam
pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi 2 (Rahmat) : saya mengerti bapak hakim

HK (Wildan) : saudara saksi, apakah saudara kenal dengan terdakwa?


Saksi 2 (Rahmat) : ya pak hakim,

HK (Wildan) : saudara saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan terdakwa?

Saksi 2 (Rahmat) : tidak, pak hakim.

HK (Wildan) : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
dipersidangan ini?

Saksi 2 (Rahmat) :mengerti yang mulia, terkait penangkapan yang saya lakukan pada tanggal 17
Juni 2022.
HK (Wildan) : baik. Silahkan penuntut umum apakah ada pertanyaan yang akan diajukan
kepada saksi?
JPU (Zahra) : ada Yang Mulia, apakah benar anda yang melakukan penangkapan terhadap
saudara terdakwa?

Saksi 2 (Rahmat) : iya pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang melakukan penangkapan
terhadap terdakwa.

JPU (Zahra) : kapan saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi 2 (Rahmat) : saya melakukan penangkapan bersama rekan saya tepatnya pada hari hari rabu
17 Juni 2022

JPU (Nadir) : dimana saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi 2 (Rahmat) : penangkapan dilakukan dikediaman terdakwa.

JPU (Nadir) : apakah saat melakukan penangkapan terdakwa melakukan perlawanan atau
mencoba melarikan diri?

Saksi 2 (Rahmat) : tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka tidak dapat
melarikan diri.

JPU (Nadir) : baik cukup Yang Mulia pertanyaan dari kami

HK (Wildan) : baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara penasehat hukum terdakwa
apakah ada yang perlu ditanyakan?

PH (Fadel) : ada, pak hakim, baik saudara saksi, darimana anda mengetahui bahwa saudara
Rafli yang melakukan pencurian?

Saksi 2 (Rahmat) : kami bersama rekan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa dirumah
tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.

PH (Fadel) : apakah ada barang bukti yang saudara temukan di tkp?

Saksi 2 (Rahmat) : iya pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1 buah obeng yang
digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.

PH (Salma) : darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan barang bukti yang
digunakan untuk melakukan pencurian?

Saksi 2 (Rahmat) : saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa pada saat melakukan
penangkapan.

PH (Salma) : apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang melakukan pencurian
tersebut?
Saksi 2 (Rahmat) : benar pak, pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah mengakui
perbuatanya.
PH (Salma) : apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?

Saksi 2 (Rahmat) : saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali melakukan pencurian sepeda
motor salah satunya, honda scoopy ZN 1165 W, dan alat yang digunakan untuk
pencurian adalah satu buah obeng.

PH (Salma) : baik pak hakim, pertanyaan dari saya cukup.

HK (Wildan) : selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim 1 (Shepia) : tidak, Yang Mulia.


HK (Wildan) : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?

Hakim 2 (Lutfi) : terimakasih Yang Mulia, saudara saksi, apakah saat melakukan penangkapan
terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?

Saksi 2 (Rahmat) : ya, pada saat itu terdakwa seorang diri sedang beristirahat.

Hakim II (Lutfi) : baik cukup yang mulia.

HK (Wildan) : kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
saksi?

JPU (Nadir) : tidak ada Yang Mulia

HK (Wildan) : baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan yang
saudara ketahui lagi?

Saksi II (Puja) : baik, untuk sementara cukup pak hakim keterangan dari saya.

HK (Wildan) : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa (Rafli) : benar Yang Mulia

HK (Wildan) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara
saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap
dengan saksi atau ahli lainnya.

HK (Wildan) : saudara JPU silahkan dihadirkan saksi ke III ke ruang persidangan!

JPU (Nadir) : baik yang mulia. Petugas mohon hadirkan saksi III atas nama Puja Akbar ke
persidangan!

Panitera (irahana) : saksi atas nama Puja Akbar di persilahkan memasuki ruang sidang

HK (Wildan) : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi 2 (Puja) : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini pak hakim.

HK (Wildan) : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal
242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti?
Saksi 2 (Puja) : saya mengerti Yang Mulia
HK (Wildan) : apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi 2 (Puja) : ya, pak hakim saya mengenal terdakwa.

HK (Wildan) : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
dipersidangan ini ?

Saksi 2 (Puja) : ya, saya mengerti Yang Mulia , sehubungan dengan telah terjadinya
tindak pidana pencurian dan penyidikan yang saya lakukan terhadap terdakwa.

HK (Wildan) : baik. Silahkan jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan.


JPU (Nadir) : baik terimakasih yang mulia, baik saudara saksi, apakah benar saudara yang
melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi 2 (Puja) : benar bu, saya yang melakukan pemeriksaan.

JPU (Zahra) : apakah dalam proses pemeriksaan anda melakukan penekanan dan paksaan?

Saksi 2 (Puja) : tidak bu, kami tidak ada mlakukan penekanan dan pemaksaan dalam
pemerikasaan kami melakukan pemeriksaan sesuai dengan sop yang berlaku.

JPU (Zahra) : yang Mulia pertanyaan dari kami cukup.

HK (Wildan) : (baik saudara jaksa penuntut umum) selanjutnya penasehat hukum terdakwa
apakah ada yang perlu dipertanyakan ?

Terdakwa (Rafli) : iya ada majelis hakim yang terhormat.

HK (Wildan) : silahkan penasehat hukum terdakwa.

PH (Fadel) : baik saudara saksi, kapan anda melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa?

Saksi 2 (Puja) : ya pak, saya yang melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa pada hari kamis
tanggal 17 juni 2022.

PH (Fadel) : apakah saat melakukan pemeriksaan terdakwa sudah memberikan keterangan


yang sebenarnya dan tidak melakukan intervensi?

Saksi 2 (Puja) : iya pak, saudara terdakwa sudah memberikan keterangan dengan benar dan
tanpa intervensi.
PH (Salma) : apakah saat melakukan penyidikan terdakwa telah mengakui perbuatannya?

Saksi 2 (Puja) : iya bu, dalam bap sudah tercantum bahwa terdakwa telah mengakui
perbuatannya.

PH (Salma) :baik majelis hakim, pertanyaan dari kami cukup.

HK (Wildan) : baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
saudara saksi?
Hakim I (Shepia) : tidak Yang Mulia.

HK (Wildan) : saudara Hakim Anggota II apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?

Hakim 2 (Lutfi) : tidak Yang Mulia.

HK (Wildan) : kepada JPU apakah masih ada yang ingin di tanyaka kepada saksi?

JPU (Nadir) : tidak ada lagi majelis hakim.

HK (Wildan) : saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan saudara
lagi ?

Saksi 2 (Puja) : cukup Yang Mulia.

HK (Wildan) : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?

Terdakwa (Rafli) : ya, benar Yang Mulia.

HK (Wildan) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih, dan
apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara
saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan
saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-
cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

HK (Wildan) : saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini
lagi?
JPU (Zahra) : tidak ada, Yang Mulia.

HK (Wildan) : baik kepada saudara penasihat hukum, apakah masih ada yang perlu
ditanyakan?
PH (Fadel) : sudah cukup yang mulia

HK (Wildan) : baik kepada saudara saksi ahli dipersilahkan meninggalkan ruangan


persidangan

HK (Wildan) : baik selanjutnya akan dilanjutkan dengan pertanyaan kepada saudara tersangka,
Baik saudara Rafli, selaku terdakwa,saya mengingatkan anda agar memberikan
keterangan dengan sesuai dengan apa yang dialami, apa yang dilihat sendiri. Jika
tidak memberikan kesaksian dengan sebenar2nya maka terdakwa dapat dituntut
karna memberikan keterangan palsu. Anda mengerti?

Terdakwa (Rafli) : mengerti yang mulia

HK (Wildan) : (baik kepada saudara terdakwa silahkan kembali mengambil tempat duduk
saudara di depan) baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?
Terdakwa (Rafli) : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini pak hakim.
HK (Wildan) : baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita
lanjutkan saja persidangan ini.
HK (Wildan) : saudara terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?
Terdakwa (Rafli) : kenal pak hakim,
HK (Wildan) : saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang saudara
curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa Plat Motor : ZN 1165 W
Terdakwa (Rafli) : ya, benar Yang Mulia (sambil menganggukan kepala)
HK (Wildan) : baik. Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU (Nadir) : ada Yang Mulia, saudara terdakwa, apakah benar saudara yang melakukan
pencurian?
Terdakwa (Rafli) : iya bu.
JPU (Nadir) : baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara merencanakan pencurian
tersebut?
Terdakwa (Rafli) : sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan pencurian tersebut, tetapi
karena saya melihat kondisi rumah yang sepi, saya langsung berniat untuk
melakukan pencurian.
JPU (Zahra) : apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian sepeda motor ?
Terdakwa (Rafli) : pernah bu, beberapa kali saya lupa.
JPU (Zahra) : saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain yang ikut
membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa (Rafli) : ada bu bersama rekan saya bernama Naufal yang sekarang masih dpo.
JPU (Nadir) : saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan pencurian tersebut.
Terdakwa (Rafli) : sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya diajak keluar oleh teman
saya Naufal tanpa tujuan hanya sekedar cari angin. Nah, lewat di depan rumah
korban saya melihat kondisi rumah yang sepi dan agak gelap, sehingga
menimbulkan pikiran untuk mengambil sepeda motor yang ada di dalam rumah,
kemudian teman saya masuk dengan merusak gembok pagar rumah terlebih
dahulu, lalu mengeluarkan sepeda motor scoopy dan setelah di luar pagar rumah
membobolnya dengan menggunakan obeng agar bisa dikendarai.
JPU : kemudian saudara apakan motor milik korban?
Terdakwa : motornya telah dijual oleh teman saya Naufal dengan harga 2 juta rupiah.
JPU : baik, pak hakim pertanyakan dari kami cukup.
HK (Wildan) : apakah saudara penasehat hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan
untuk terdakwa ?
PH (Salma) : ada yang mulia terima kasih. Saudara terdakwa saat anda dimintai keterangan
apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan dengan
sejujur-jujurnya?
Terdakwa : iya pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka.
PH (Salma) : saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda sudah mengakui
semua perbuatan anda?
Terdakwa (Rafli) : iya pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan menceritakan
semua kronologinya kepada petugas.
PH (Fadel) : berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar rekan anda yang mengajak
terebih dahulu dan rekan anda yang masuk dan mengambil sepeda motor dan
anda hanya menunggu diluar pagar?
Terdakwa (Rafli) : iya pak benar, rekan saya mengajak keluar dan saya disuruh menunggu didepan
sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil sepeda motor tersebut.
PH (Fadel) : saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum dari tindakan
saudara?
Terdakwa (Rafli) : iya, pak saya mengetahui.
PH (Fadel) : apakah saudara terdakwa menyesal setelah melakukan pencurian itu?
Terdakwa : iya pak, saya sangat menyesal.
PH (Fadel) : baik, bapak majelis hakim pertanyaan dari kami cukup.
HK (Wildan) : baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.
Hakim 1(Shepia) : terimakasih Yang Mulia, saudara terdakwa bagaimana situasi rumah korban
saat saudara pergi membawa sepeda motor milik korban?
Terdakwa (Rafli) : saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang terganggu atau
terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.
Hakim 1 (Shepia) : baik cukup Yang Mulia

HK (Wildan) : silahkan Hakim Anggota Ii masih ada yang perlu ditanyakan.


Hakim 2 (Lutfi) : terimakasih pak ketua, saudara terdakwa tadi anda mengatakan bahwa sepeda
motor milik korban telah dijual dengan harga 2 juta rupiah, lantas saudara
mendapatkan berapa rupiah bagian dari penjualan tersebut?
Terdakwa (Rafli) : saya mendapat 500rb dari teman saya Naufal pak hakim.
Hakim Anggota II :baik cukup Yang Mulia.
HK (Wildan) : kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada terdakwa?
JPU (Zahra) : tidak ada lagi Yang Mulia
HK (Wildan) : baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara penuntut umum, apakah
sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU (Nadir) : Tuntutannya Sudah Siap Pak Hakim
HK (Wildan) : saudara terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali di depan.
Silahkan jaksa penuntut umum untuk membacakannya (membacakan tuntutan
pidana sebagaiman terlampir)
JPU (Nadir) : (membacakan sambil berdiri) (Surat Tuntutan)
HK (Wildan) : demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh jaksa penuntut umum,
kepada terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan
pidana tersebut?
Terdakwa (Rafli) : saya serahkan sepenuhnya kepada ph saya pak hakim
HK (Wildan) : bagaimana penasehat hukum terdakwa apakah akan mengajukan pembelaan
atasa tuntutan tersebut?
PH (Fadel) : kami akan mengajukan pembelaan, kami akan menanggapi secara lisan yang
mulia Hakim

HK (Wildan) : kepada saudara terdakwa atau penasehat hukum apakah saudara sudah
siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?
Terdakwa (Rafli) : sudah siap pak hakim.
PH (Salma) : (iya, kami sudah siapkan pak hakim)
HK (Wildan) : silahkan dibacakan (penasehat hukum membacakan pembelaan sebagaimana
terlampir).
PH (Fadel) : (membacakan sambil berdiri) (Surat Pledoi)
HK (Wildan) : baiklah demikian pembelaan dari ph. Terdakwa, kepada JPU apakah akan
mengajukan replik atas pembelaan dari ph.terdakwa?
JPU (Zahra) : baik terima kasih majelis hakim, kami tidak mengajukan replik dan kami
tetap pada tuntutan kami majelis hakim.
HK (Wildan) : baik karena JPU tidak mengajukan replik dengan demikian penasihat Hukum
terdakwa tidak mengajukan duplik
HK (Wildan) : baik bagaimana saudara penasihat hukum, apakah ada tanggapan ?

PH (Salma) : Ada yang mulia, menurut kami penuntut umum terlalu terburu dan tidak teliti
dalam menerapkan pasal terhadap klien kami cukup yang mulia.
HK (Wildan) : baiklah sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan
kesempatan majelis hakim bermusyawarah mengambil keputusan,
(ketuk palu 3 X)

*Majelis Hakim Bermusyawarah*

Panitera (Irahana) : baik angenda selanjutnya adalah pembacaan putusan akhir oleh majelis hakim
HK (Wildan) : sidang lanjutan perkara pidana pn Tanggerang Selatan yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana nomor 1777pid.b/2017/fh.unmas, atas nama
terdakwa Rafli Al maududi resi setia dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (ketuk palu 3 kali).
HK (Wildan) : saudara terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada hari ini
adalah pembacaan putusan pengadilan.
HK (Wildan) : apakah saudara terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari ini?
Terdakwa (Rafli) : ya, sudah siap pak hakim.
*(ketua majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca
putusan majelis hakim mengetuk palu 1 kali)* (Surat Putusan)
HK (Wildan) : baik demikian putusan majelis hakim, diberitahukan bahwa apabila
keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya banding selambat-
lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.
HK (Wildan) : kepada terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?
Terdakwa (Rafli) : saya mengerti pak hakim.
HK (Wildan) : saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan mengajukan
banding.
PH (Fadel) : baik pak hakim.
HK (Wildan) : baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana peradilan semu fh
UIN dengan nomor reg : 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa Rafli al
maududi resi setia dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di
tutup (ketuk palu 3 kali)
Panitera (Irahana) : majelis hakim dipersilahkan meninggalkan ruang sidang, kepada para hadirin
dipersilahkan berdiri

Anda mungkin juga menyukai