Anda di halaman 1dari 13

NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA

Panitera (Mayesa) : pada hari ini Sabtu tanggal 9 Desember 2023, sidang perkara pidana no. Reg. /
akan di laksanakan pada hari ini,majelis hakim memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon. (setelah hakim duduk)hadirin dipersilahkan duduk kembali (panitera
menyerahkan berita acara kepada majelis hakim)

Hakim Ketua (Ziddan) : sidang perkara pidana pn XI IPS 2 yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana Nomor 1777pid.b/2019/pn xi ips 2, atas nama terdakwa (Irsadul, Andika,
Fatir) dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali). Penuntut
umum apakah terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan
untuk menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU ( Mutia) : saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan (terdakwa
dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah saya akan menanyakan identitas saudara sebagaimana yang telah
terdapat

didalam bap:
nama saudara : Irsadul,
tempat lahir/umur : Depok (21)
jenis kelamin : laki laki
kewarganegaraan : Indonesia
alamat : Dahlan
agama : islam
pekerjaan : tidak bekerja

nama saudara : Andikha,


tempat lahir/umur : Depok (22)
jenis kelamin : laki laki
kewarganegaraan : Indonesia
alamat : Dahlan
agama : islam
pekerjaan : tidak bekerja

nama saudara : Fathir,


tempat lahir/umur : Depok (19)
jenis kelamin : laki laki
kewarganegaraan : Indonesia
alamat : Dahlan
agama : islam
pekerjaan : tidak bekerja

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun
rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa
(Irsadul,Andika,Fatir) : ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya siap
mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa melakukan tindak
pidana pencurian sepeda motor dengan pemberatan pasal 363 ayat (2) kuhp,
apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa
(Irsadul) : ya, saat ini kami didampingi oleh pengacara terdakwa saya. Yaitu
saudara (Ravinsa)

Hakim Ketua (Ziddan) : betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa
(Irsadul,Andika,Fatir) : betul pak hakim
Hakim Ketua (Ziddan) : saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat kuasa khusus dari
terdakwa dan kartu advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

Penasehat Hukum
(Handoko) : ya, majelis hakim yang terhormat, kami membawanya (ph menunjukkan surat
kuasa dan surat tugas pada majelis hakim / serta surat kuasa dan kartu
advokatnya di tinggalkan di meja hakim)

Hakim Ketua (Ziddan) : (setelah Hakim Ketua (Ziddan) menerima kedua surat tersebut, kemudian
menunjukkkan pada hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada penuntut umum
untuk memeriksa)

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, kepada saudara jaksa penuntut umum, apakah sudah siap
membacakan dakwaannya?

JPU (Mutia) : sudah siap majelis hakim yang terhormat.

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah silakan dibacakan saudara jaksa penuntut umum.

JPU (Mutia) : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua (Ziddan) : baik saudara terdakwa, apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan
yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum?
Terdakwa
(Irsadul,Andika,Fatir) : saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa penuntut
umum?

Terdakwa
(Irsadul,Andika,Fatir) : untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum saya pak
hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : apakah pengacara terdakwa akan mengajukan eksepsi?

Pengacara terdakwa
(Ravinsa) : majelis hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena
terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : baik, karena pengacara terdakwa tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita
lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa
penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU (Mutia) : majelis hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan saksi-
saksi

Hakim Ketua (Ziddanl) : apakah alat dan bukti sudah siap dihadirkan?

JPU (Mutia) : sudah siap pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping penasehat
hukumnya (terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua (Ziddan) : baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan
ini jaksa?

JPU (Mutia) : 2 orang saksi pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU (Mutia) : baik yang mulia.panitera mohon hadirkan saksi atas nama Anggraini ke
persidangan
Panitera (Mayesa) : (memanggil saksi) saksi atas nama Anggraini di persilahkan memasuki ruang
sidang

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara jaksa penuntut umum saksi di sini sebagai apa?

JPU (Mutia) : saksi di sini, merupakan saksi korban pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi korban (Anggraini) : ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas saudara, sebagaimana
terdapat didalam bap dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : Anggraini
Tgl : 23 januari 2003
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 20
Agama : islam
Alamat : gandus
Perkerjaan : kasir caffe
kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua(Ziddan) : (Hakim Anggota I menyerahkan ktp kepada panitera pengganti) baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut undang-
undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi korban(Anggraini) : saya bersedia disumpah bapak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : kepada petugas rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim1(Rakha) : (silakan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, ”saya berjanji bahwa saya sebagai
saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain
dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam
pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi korban(Anggraini) : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara kenal dengan terdakwa ?

Saksi korban (Anggraini) : tidak pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa dalam
persidangan ini?

Saksi korban (Anggraini) : saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian sepeda motor yang terjadi
di rumah saya.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi tahu dari mana bahwa telah hilang 1(satu) unit sepeda motor
scoopy B 6666 ETU ?

Saksi korban (Anggraini) : saya mengetahuinya dan menyadarinya pada saat bangun tidur dini hari pak
hakim setelah saya mengecek parkir depan rumah saya.
Hakim Ketua (Ziddan) : bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya sepeda motor
saudara?

Saksi korban (Anggraini) : saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang mengambil sepeda
motor saya

Hakim Ketua (Ziddan) : baik coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya sepeda motor
saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?

Saksi korban (Anggraini) : ada pak hakim, yaitu gembok garasi rumah saya rusak

Hakim Ketua (Ziddan) : baik saudara jaksa penuntut umum silahkan serahkan barang bukti ke majelis
hakim.

JPU(Mutia) : baik majelis hakim yang terhormat (JPU maju membawa bb ke meja hakim)

Hakim Ketua (Ziddan) : apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik saudara?
(sambil menunjukan barang bukti ke korban ) berupa : satu plat B 6666 ETU

Saksi korban (Anggaraini) : iya benar bapak hakim, barang tersebut plat sepeda motor scoopy saya

Hakim Ketua (Ziddan) : (baik)saudara jaksa penuntut umum, silahkan untuk mengajukan pertanyaan.

JPU (Mutia) : Baik terimakasih yang mulia, saudara saksi, apakah benar pada saat itu stang
sepeda motor saudara sudah terkunci?

Saksi korban (Anggraini) : benar pak, saya selalu mengunci stang sepeda motor saya.

JPU (Mutia) : saudara saksi, apakah benar anda menemukan kunci gembok pagar rumah
anda rusak?

Saksi korban Anggraini) : iya pak, saat itu saya menemukan gembok pagar saya sudah rusak

JPU (Mutia) : baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup

Hakim ketua : pengacara mewakili saudara korban, Dipersilahkan untuk berkomentar

Pengacara korban (lika) : iya yang mulia, saya mewakili korban dengan yakin menyatakan terdakwa
bersalah atas bukti” yang ada sesuai dengan keterangan para saksi.

Hakim Ketua (Ziddan) : baik kalau begitu kepada pengacara terdakwa, apakah ada pertanyaan yang
ingin di tanyakan kepada saksi?

Pengacara terdakwa
(Ravinsa) : ada pak hakim. Terimakasih kepada saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan
anda menyadari sepeda motor anda itu telah hilang atau dicuri?

Saksi korban (Anggraini) : pada saat itu sekitar pukul 12.00 siang saya hendak pergi bersama adik saya
untuk membeli makan dan saya sudah mendapatkan bahwa motor scoopy saya
sudah tidak ada ditempatnya.

Pengacara Terdakwa (Ravinsa) : saudara saksi saya tanyakan lagi, disaat penangkapan ditemukan plat dengan
nomor polisi B 6666 ETU, apakah benar itu plat nomor sepeda motor anda yang
hilang?

Saksi korban (Anggraini) : benar pak, motor honda scoopy dengan nomor polisi B 6666 ETU itu milik
saya.

Pengacara terdakwa (Ravinsa) : baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup majelis hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : (baik) silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 1(Rakha) : terimakasih pak ketua saudara saksi apakah saudara sempat mencari
keterangan atau informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait
hilangnya sepeda motor saudara?
Saksi korban (Anggraini) : ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak ada yang
mengetahui informasi terkait hilangnya sepeda motor saya.

Hakim1 (Rakha) : baik cukup yang mulia.

Hakim Ketua (Ziddan) : silahkan Hakim Anggota dua apakah ada pertanyaan untuk saudara saksi?

Hakim 2 (Tasya) : tidak, saya rasa cukup yang mulia.

Hakim Ketua (Ziddan) : kepada jaksa penuntut umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
saksi?

JPU (Mutia) : tidak ada pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa
(Irsadul,Andika,Fatir) : benar pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara jaksa penutut umum silahkan hadirkan saksi berikutnya.

JPU (Mutia) : baik yang mulia. petugas mohon hadirkan saksi II atas nama Andra ke
persidangan !

Panitera (Mayesa) : (memanggil saksi) saksi atas nama Andra di persilahkan memasuki ruang
sidang.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi 2(Andra) : ya pak hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan
ini

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(ktp)?

Saksi2 (Andra) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari
saudara dan saya minta

Hakim Ketua (adel) : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan saya
minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : Andra 7 september 2004


jenis kelamin : laki-laki
umur : 19th
agama : islam
alamat : gandus
pekerjaan : tidak bekerja
kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua (Ziddan) : (Hakim Anggota I menyerahka ktp kepada panitera pengganti) baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu,
saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
berjanji?

Saksi 2(Andra) : saya bersumpah bapak hakim


Hakim Ketua (Andra) : kepada rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim1(Rakha) : (silahkan berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya bersumpah bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan
kembali ketempat)

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam
pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi 2 (Andra) : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi, apakah saudara kenal dengan terdakwa?

Saksi 2 (Andra) : tidak pak hakim,

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan terdakwa?

Saksi 2 (Andra) : tidak, pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
dipersidangan ini?

Saksi 2 (Andra) : mengerti yang mulia, terkait kehadiran saya di TKP

Hakim Ketua (Ziddan) : baik. Silahkan penuntut umum apakah ada pertanyaan yang akan diajukan
kepada saksi?

JPU (Mutia) : ada pak hakim, apakah benar anda berada di TKP bersama saudara Anggraini?

Saksi 2 (Andra) : iya pak, saya berada di saya

JPU (Mutia) : kapan saudara menyadari kecurian tersebut?

Saksi korban (Andra) : saya menyadari saat ingin keluar membeli makan bersama kaka saya

JPU (Mutia) : dimana saudara saat pencurian itu terjadi?

Saksi korban (Andra) : saya berada di dalam rumah sedang menonton tv

JPU (Mutia) : apakah anda tidak menyadari bawah telah ada pencurian?

Saksi korban (Andra) : tidak, pa hakim.

JPU (Mutia) : baik cukup pak hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua (Ziddan) : baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara penasehat hukum terdakwa
apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum (Nabila) : tidak pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I (Rakha) : tidak, pak ketua.

Hakim Ketua (Ziddan) : Hakim Anggota Ii, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II (Tasya) : tidak ada pa ketua.

Hakim Ketua (Ziddan) : kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
saksi?
JPU (Mutia) : tidak ada pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : baik saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan keterangan yang
saudara ketahui lagi?

Saksi II (Andra) : baik, untuk sementara cukup pak hakim keterangan dari saya.

Hakim Ketua (Ziddan) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
Dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara JPU apakah masih ada saksi yang ingin diajukan di persidangan ini
lagi ?

JPU (Mutia) : 2 orang saksi pa hakim, yang berada disana

Hakim Ketua (Ziddan) : silakan di hadirkan

Hakim Ketua (Ziddan) : apakah saksi sudah siap?

Ph.terdakwa : sudah yang mulia

Hakim Ketua (Ziddan) : baik silahkan hadirkan saksi pertama ke dalam ruang persidangan.

Ph.terdakwa : baik, yang mulia mohon izin untuk menghadirkan saksi atas nama Amelia ke
dalam ruang persidangan.

Hakim Ketua (Ziddan) : petugas silahkan hadirkan saksi atas nama Amelia ke dalam ruang
persidangan.

Hakim Ketua (Ziddaan) : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi I (Amelia) : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa (ktp)?

Saksi i (Amelia) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, saudara saksi pertama-tama saya akan menanyakan identitas diri
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas
.
nama : Amelia
tempat tanggal lahir : Jakarta, 12 september 2004
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 19
Agama : islam
Alamat : nusantara
Pekerjaan : online shop
Kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua (Ziddan) : (hakim anggota menyerahkan ktp kepada panitera pengganti)

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut
uu, saudara harus bersumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah
atau berjanji?

Saksi i Amelia) : saya besumpah bapak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : kepada petugas rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat
Hakim ang. I (Rakha) : (silahkan berdiri) saudara ikut kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan
kembali ketempat)

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu kami
berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal
242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi i (Amelia) : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : apakah saudara mengenal terdakwa

Saksi i (Amelia) : tidak, pak hakim saya mengenal terdakwa.

Hakim Ketua (Ziddan) : apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?

Saksi i Amelia) : tidak, pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : baik. Silahkan penasihat hukum untuk mengajukan pertanyaan.

Terdakwa : terimakasih yang mulia. Saudara saksi berapa banyak yang anda tahu tentang
pencuriaan motor tersebut?

Saksi i (Amelia) : saya mengetahuinya karena korban menangis cukup kencang pa hakim

Terdakwa : kemudian apa yang saudara lakukan saat itu

Saksi i (Amelia) : saya sedang memasak, kemudian menyadari ada suara nangisan

JPU (Mutia) : saudara saksi, apakah saudara pernah melihat terdakwa sebelumnya di
lingkungan komplek?

Saksi i (Amelia) : tidak bu, saya tidak pernah melihatnya.

JPU (Mutia) : cukup yang mulia.

Hakim Ketua (Ziddan) : baik, saudara Hakim Anggota I, apakah ada yang perlu ditanyakan kepada
saudara saksi?

Hakim Anggota I (Rakha) : tidak pak ketua.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara Hakim Anggota Ii apakah ada yang perlu dipertanyakan kepada saksi?

Hakim Anggota II (Tasya) : tidak pak ketua.

Hakim Ketua (adel) : saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan lain ?

Saksi i (Amelia) : cukup pak hakim

Hakim Ketua (adel) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi ahli lainnya.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara jaksa penutut umum silahkan hadirkan saksi berikutnya.

JPU (Mutia) : baik yang mulia. petugas mohon hadirkan saksi II atas nama Raihan ke
persidangan !

Panitera (Mayesa) : (memanggil saksi) saksi atas nama Raihan di persilahkan memasuki ruang
sidang.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi 2(Raihan) : ya pak hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam persidangan
ini

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(ktp)?

Saksi2 (Raihan) : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke pak hakim)

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari
saudara dan saya minta

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara dan saya
minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Nama : Raihan 20september 2002


jenis kelamin : laki-laki
umur : 21th
agama : islam
alamat : bunggur
pekerjaan : ojek online
kebangsaan : indonesia

Hakim Ketua (Ziddan) : (Hakim Anggota I menyerahka ktp kepada panitera pengganti) baiklah
sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut uu,
saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau
berjanji?

Saksi 2(Raihan) : saya bersumpah bapak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : kepada rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim1(Rakha) : (silahkan berdiri) saudara ikuti kata-kata saya, “saya bersumpah bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada rohaniawan silahkan
kembali ketempat)

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam
pasal 242 kuhp, apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi 2 (Raihan) : saya mengerti bapak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi, apakah saudara kenal dengan terdakwa?

Saksi 2 (Raihan) : tidak pak hakim,

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan terdakwa?

Saksi 2 (Raihan) : tidak, pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara saksi, mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan sebagai saksi
dipersidangan ini?

Saksi 2 (Raihan) : mengerti yang mulia, terkait saksi yang melihat terdakwa

Hakim Ketua (Ziddan) : baik. Silahkan penuntut umum apakah ada pertanyaan yang akan diajukan
kepada saksi?

JPU (Mutia) : ada pak hakim, apakah benar anda yang melakukan penangkapan terhadap
saudara terdakwa?

Saksi 2 (Raihan) : iya pak, saya bersama tetangga saya yang melakukan penangkapan terhadap
terdakwa.
JPU (Mutia) : kapan saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi 2 (Raihan) : saya melakukan penangkapan bersama tetangga saya tepatnya pada hari hari
Senin 29 November 2023

JPU (Mutia) : dimana saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?

Saksi 2 (Raihan) : penangkapan dilakukan di daerah kediaman terdakwa.

JPU (Mutia) : apakah saat melakukan penangkapan terdakwa melakukan perlawanan atau
mencoba melarikan diri?

Saksi 2 (Raihan) : tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka tidak dapat
melarikan diri.

JPU (Mutia) : baik cukup pak hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua (Raihan) : baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara penasehat hukum terdakwa
apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum (Nabila) : ada, pak hakim, baik saudara saksi, darimana anda mengetahui bahwa saudara
irsadul,andika,dan fatir yang melakukan pencurian?

Saksi 2 (Raihan) : kami bersama rekan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa dirumah
tersebut banyak onderdil sepeda motor yang sudah dibongkar.

Penasehat Hukum (Nabila) : apakah ada barang bukti yang saudara temukan di tkp?

Saksi 2 ( Raihan) : iya pak, kami mengamakan nomor plat kendaraan dan 1 buah obeng yang
digunakan terdakwa melakukan pencurian tersebut.

Penasehat Hukum (Nabila) : darimana anda tahu bahwa obeng tersebut merupakan barang bukti yang
digunakan untuk melakukan pencurian?

Saksi 2 (Raihan) : saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa pada saat melakukan
penangkapan.

Pengacara Hukum (Nabila) : apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang melakukan pencurian
tersebut?

Saksi 2 (Raihan) : benar pak, pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah mengakui
perbuatanya.

Penasehat Hukum (Nabila) : apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?

Saksi 2 (Raihan) : saudara terdakwa mengakui sudah beberapa kali melakukan pencurian sepeda
motor salah satunya, honda scoopy B 6666 ETU, dan alat yang digunakan untuk
pencurian adalah satu buah obeng.

Penasehat Hukum (Nabila) : baik pak hakim, pertanyaan dari saya cukup.

Hakim Ketua (Ziddan) : selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I : tidak, pak ketua.

Hakim Ketua (Ziddan) : Hakim Anggota Ii, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota II : tidak, pak ketua

Hakim Ketua (Ziddan) : baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima kasih,
dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini,
silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan
bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
Hakim Ketua (Ziddan) : (berembuk dengan hakim ang. I dan hakim ang. 2) dengan demikian, sidang
hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan dilanjutkan pada hari Rabu
tanggal 6 desember 2017, jam 09.00 wita dengan agenda acara pemeriksaan
terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan kembali terdakwa dan barang
bukti pada persidangan yang akan palu 3 kali)

SIDANG II RABU, 16 DESEMBER 2023 (PEMERIKSAAN KETERANGAN TERDAKAWA)

Hakim Ketua (Ziddan) : sidang lanjutan perkara pidana pn denpasar yang memeriksa dan mengadili
perkara pidana nomor 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa adelvy resi
setia dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua (Ziddan) : sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah pemeriksaan
terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.

Hakim Ketua (Ziddan) : (baik kepada saudara terdakwa silahkan kembali mengambil tempat duduk
saudara di depan) baik, saudara terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa
(Irsadyl,Andika,Fatir) : ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam bap. Maka kita
lanjutkan saja persidangan ini.

Hakim Ketua (Ziddan) : tiga saudara terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa : tidak pak hakim,

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari barang yang saudara
curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa : 1 buah plat B 6666 ETU
Terdakwa
(Irsadul,Andika,Fatir) : ya, benar pak hakim (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua (Ziddan) : baik. Kepada jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?

JPU (Mutia) : (ada pak hakim), saudara terdakwa, apakah benar saudara yang melakukan
pencurian?

Terdakwa : iya bu.


(Irsadul,Andika,Fatir)

JPU (Mutia) : baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara merencanakan pencurian
tersebut?

Terdakwa
(Irsadul,Andika,Fatir) : sebelumnya kami tidak berencana untuk melakukan pencurian tersebut, tetapi
karena kami melihat kondisi rumah yang sepi, kami langsung berniat untuk
melakukan pencurian.

JPU (Mutia) : apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian sepeda motor ?

Terdakwa (Irsadul) : pernah bu, beberapa kali kami lupa


.
JPU : saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan pencurian tersebut.

Terdakwa : sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 11an kami keluar tanpa tujuan
hanya sekedar cari angin. Nah, lewat di depan rumah korban saya melihat
kondisi rumah yang sepi, sehingga menimbulkan pikiran untuk mengambil
sepeda motor yang ada di dalam rumah, kemudian teman saya masuk dengan
merusak gembok pagar rumah terlebih dahulu, lalu mengeluarkan sepeda motor
scoopy dan setelah di luar pagar rumah membobolnya dengan menggunakan
obeng agar bisa dikendarai.

JPU : kemudian saudara apakan motor milik korban?

Terdakwa : motornya telah kami jual bu

JPU : baik, pak hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua (Ziddan) : apakah saudara penasehat hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan
untuk terdakwa ?

Ph terdakwa (Ravinsa) : (ada pak hakim) terima kasih. Saudara terdakwa saat anda dimintai keterangan
apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan dengan
sejujur-jujurnya?

Terdakwa : iya pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka.

Ph terdakwa (Ravinsa) : saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda sudah mengakui
semua perbuatan anda?

Terdakwa : iya pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan menceritakan
semua kronologinya kepada petugas.

Ph terdakwa (Ravinsa) : saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum dari tindakan
saudara?

Terdakwa : iya, pak kami mengetahui.

Ph terdakwa : apakah saudara terdakwa menyesal setelah melakukan pencurian itu?

Terdakwa : iya pak, kami sangat menyesal.

Ph terdakwa : baik, bapak majelis hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua (Ziddan) : baik Hakim Anggota I apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I : baik cukup pak ketua.

Hakim Ketua (Ziddan) : silahkan Hakim Anggota Ii masih ada yang perlu ditanyakan.

Hakim Anggota II : tidak pa hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada terdakwa?

JPU : tidak ada lagi pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara penuntut umum, apakah
sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU : kami sudah mempersiapakan tuntutannya, pak ketua

Hakim Ketua (Ziddan) : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap membacakan tuntutannya?

JPU : tuntutannya sudah siap, pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali di depan.
Silahkan jaksa penuntut umum untuk membacakannya (membacakan tuntutan
pidana sebagaiman terlampir)

JPU : (membacakan sambil berdiri)


Hakim Ketua (Ziddan) : demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh jaksa penuntut umum,
kepada terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan
pidana tersebut?

Terdakwa : saya serahkan sepenuhnya kepada ph saya pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : bagaimana penasehat hukum terdakwa apakah akan mengajukan pembelaan
atas tuntutan tersebut?

Terdakwa
(Irsadul,Andika,Fatir) : tidak pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara terdakwa, diberitahukan bahwa acara persidangan pada hari ini adalah
pembacaan putusan pengadilan.

Hakim Ketua (Ziddan) : apakah saudara terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari ini?

Terdakwa : ya, sudah siap pak hakim.

(ketua majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan apabila selesai membaca putusan majelis
hakim mengetuk palu 1 kali)

Hakim Ketua Ziddan) : baik demikian putusan majelis hakim, diberitahukan bahwa apabila keberatan
dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya banding selambat-lambatnya 14
hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua (Ziddan) : kepada terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa (irsadul) : saya mengerti pak hakim.


Terdakwa (Andika) : saya mengerti pak hakim
Terdakwa (Fatir) : saya mengerti pak hakim

Hakim Ketua (Ziddan) : saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan mengajukan
banding.

Ph terdakwa (Ravinsa) : baik pak hakim.

Hakim Ketua (Ziddan) : baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana peradilan semu fh
unmas dengan nomor reg : 1777pid.b/2017/pn dps, atas nama terdakwa Irsadul,
Andika, Fatir dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk
palu 3 kali).

Anda mungkin juga menyukai