Anda di halaman 1dari 6

CONTOH PENERAPAN PRODUKSI BERSIH

PADA INDUSTRI CPO


 Pada prose produksi minyak sawit , setiap 1 ton tandan
buah segar (TBS) yang diolah menghasilkan effluent
sebanyak 0,6 m3.
 Limbah tsb dapat menyebabkan dampak lingkungan jika
tidak dikelola dengan baik.
 Berdasarkan tempat terbentuknya : limbah perkebunan
kelapa sawit dan limbah industri kelapa sawit.
 Saat ini sudah ada upaya untuk penanganan limbah
industrinya mengarah ke pengurangan dampak terhadap
lingkungan melalui pemanfaatan limbah industri minyak
sawit sebagai produk samping.
Proses produksi
1) Penerimaan TBS : ditimbang dan diangkut ke lantai penerimaan
2) Prose perebusan : dilakukan dengan uap basah dengan sistem tiga puncak
tekanan, bertujuan menghidrolisis pektin pada tongkol buah untuk
memudahkan perontokan, mengurangi kadar air dan menghentikan
aktivitas enzim lipase.
3) Perontokan menggunakan thresher. Thresher yg biasa digunakan adalah
tipe rotary drum/tromol (berbentuk silinder yang dibangun batang –
batang memanjang
4) Pengadukan /digesting : bertujuan untuk memudahkan pengepresan,
supaya minyak mudah dipisahkan dari daging buah dengan tingkat
kerugian sekecil-kecilnya.
5) Ekstraksi minyak dengan pengepresan (membebaskan minyak dari serat
dan biji)
6) Pemurnian /Clarification, berfungsi memisahkan minyak dari air dan
sludge. Pemurnian dilakukan dengan metode gravitasi dan mekanik. Di
stasiun ini dihasilkan produk minyak sawit jernih.
7) Penampungan minyak di dalam storage tank.
Pengelolaan Limbah Industri
 Limbah dari produksi CPO : limbah cair, padat dan gas.
 Limbah cair : lumpur, air kondensat, dan air cucian
 Lumpur dan air kondensat diaplikasikan ke lahan
perkebunan
 Limbah air cucian ditangani dalam kolam sedimentasi
 Limbah padat : cangkang, serat dan tandan kosong
 Cangkang digunakan sebagai bahan bakar boiler dan
substitusi gravel pada jalan
 Serat digunakan sebagai bahan bakar boiler
 Tandan kosong digunakan sebagai mulsa organik pada pokok
tanaman
 Limbah udara : kebisingan dan gas boiler
 Penanganan gas boiler dilakukan dengan menggunakan dust
collector dan selanjutnya abu diendapkan dalam kolam
sedimentasi
Produksi Bersih (PB)
 Tujuan PB adalah pengurangan ceceran di setiap unit
proses, penguranag penggunaan air hingga 50% dalam 1
tahun, penguranag cemaran kegiatan produksi serta
peningkatan kesadaran dan partisipasi aktif karyawan
dalam pelaksanaan upaya PB.
 Teknik produksi bersih : tatacara operasi yg baik, good
house keeping, dan modifikasi proses
 Tatacara operasi yg baik : pengendalian operasional
kegiatan yg bersifat prosedural, administratif, institusional,
yang bertujuan untuk mengurangi limbah
 Tatacara operasi yang baik di setiap kegiatan : dari
penanganan bahan, penyimpanan, proses produksi hingga
perawatan dan pemeliharaan peralatan operasional
 Good house keeping : tatacara penyimpanan, material handling yg baik,
mencegah kebocoran dan ceceran.
 Modifikasi proses : proses rebusan, losses di atas standar yg terjadi pada
final effluent dipengaruhi oleh proses rebusan
 Contoh modifikasi proses : membuat kolam penampung kondensat
dengan desain khusus
 Pengambilan minyak kembali dari air kondensat diharapkan tidak
mempengaruhi kadar ALB (Asam Lemak Bebas) CPO (Crude Palm Oil)
 Semua enzim lipase yang mampu menghidrolisis lemak netral, sehingga
menghasilkan ALB dan gliserol akan inaktif oleh panas.
 Enzim pada kelapa sawit akan inaktif pada pemanasan minimum 55 oC.
 Pada proses rebusan buah kelapa sawit dipanaskan dengan suhu > 55 oC.
 Pada kondisi tsb minyak pada air kondensat masih dapat diambil dan
dijernihkan pada stasiun pemurnian.
 Pada rebusan 54 ton TBS, jumlah kondensat 7,84 m3/jam dengan
kandungan minyak0,042 m3.
 Untuk memenuhi volume air kondensat tersebut dibutuhkan kolam
dengan kapasitas 8 m3. Luas tanah yg dibutuhkan 15m2.
 Limbah cairindustri CPO mengandung minyak/lemak, sifatnya cenderung asam jika
dibiarkan lama dan PH akan turun mencapai < 4.
 Semakin banyak bahan-bahan organik pada air buangan itu, maka lebih besar
BOD-nya.
 Aplikasi tatacara operasi yg baik dilakukan dengan mengevaluasi dan membuat
SOP di setiap stasiun pengolahan
 Prosedur operasional yg tdk sesuai SOP menyebabkan penurunan kualitas,
pemborosan dan peningkatan losses.
 Losses pada final effluent dipengaruhi oleh kualitas rebusan dan kinerja sludge
separator.
 USB (unstripped bunch, buahnya yg belum rontok) merupakan tandan yg diolah
kembali.
 USB dipengaruhi oleh kualitas rebusan dan tingkat kematangan TBS, semakin
tidak sempurna rebusan dan semakin banyak buah mentah semakin banyak USB.
 Aplikasi good house keeping : menutup kebocoran pipa air dan uap, penutupan
aliran air yg tdk diperlukan pada stasiun penjernihan, penggantian selang air yg
bocor, perbaikan keran air, pembersihan mesin, parit, dan lingkungan kerja serta
perbaikan metode material handling.
 Kendala utama penerapan tatacara operasi yg baik adalah faktor alat dan
manusia.
 Faktor manusia merupakan hambatan yg paling berpengaruh thd pelaksanan
produksi bersih.

Anda mungkin juga menyukai