Anda di halaman 1dari 11

Askep Hiv/Aids

NAMA : Asrul
NIM : 19006
PENGERTIAN
HIV (Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang dapat
menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus
yang memasukan materigenetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika
melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari
RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan
rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi.
ETIOLOGI
Penyebabnya adalah golongan virus retro yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).
HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retro virus dan disebut HIV 1. Pada tahun
1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai
virus kurang pathogen dibandingkan dengan HIV-1. Maka untuk memudahkan keduanya disebut
HIV.
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu:
 a. Periode jendela, lamanya 4 minggu sampai dengan 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada gejala
 b. Fase infeksi HIV primer akut, lamanya 1 – 2 minggu dengan gejala flu likes illness.
 c. Infeksi asymptomatic, lamanya 1 – 15 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.
 d. Supresi imun simptomatik, diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat di malam hari,
beat badan menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati dan lesi mulut.
 e. AIDS, lamanya bervariasi antara 1 – 5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali ditegakkan.
Patofisioogi
Gejala ini serupa dengan gejala infeksi virus pada umumnya yaitu berupa demam, sakit
kepala, sakit tenggorok, mialgia (pegal-pegal di badan), pembesaran kelenjar dan rasa lemah.
Pada sebagian orang, infeksi dapat berat disertai kesadaran menurun. Sindrom ini biasanya
akan hilang dalam beberapa minggu. Dalam waktu 3 – 6 bulan kemudian tes serologi baru
akan positif karena telah terbentuk antibodi. Masa 3 – 6 bulan ini disebut window periode
dimana penderita dapat menularkan namun secara laboratorium hasil test HIV-nya masih
negatif. Setelah melalui infeksi primer, penderita akan masuk ke dalam masa tanpa gejala.
Pada masa ini virus terus berkembang biak secara progresif di kelenjar limfe. Masa ini
berlangsung cukup panjang yaitu 5-10 tahun. Setelah masa ini pasien akan masuk ke fase full
blown AIDS.
 Pemeriksaan Diagnostik

a. Tes untuk diagnose infeksi HIV:


 1. ELISA
 2. Western Blot
 3. P24 antigen test
 4. Kultur HIV
b. Tes untuk deteksi gangguan system imun
 1. Hematokrit
 2. LED
 3. CD4/ CD limfosit
 4. Serum mikroglobulin
 5. Hemoglobulin
Pengkajian
 Biodata :
 Nama : Tn. W
 Umur : 40 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Kebumen
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang ke VCT RSUD Kebumen pada tanggal 11 Januari 2010 dengan keluhan sering merasa lemas dan cepat
lelah, pasien sudah berulang kali berobat ke tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan tetapi belum sembuh. Atas
saran dari perawat di Puskesmas setempat pasien dianjurkan memeriksakan diri di Klinik VCT RSUD Kebumen. Di
klinik VCT, pasien diperiksa laboratorium darahnya dan hasilnya HIV positif. Pasien merasa cemas dan bingung.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah menderita sakit yang berat dan pasien belum pernah menderita sakit yang tidak kunjung sembuh
seperti sekarang.
Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga pasien belum perrnah menderita sakit yang berat sampai opname di Rumah Sakit.
 Status Nutrisi
Pasien tidak pernah melakukan pengaturan diet pada makanan sehari-harinya, pasien akhir-akhir ini merasa mual tetapi
tidak mengganggu kebiasaan makannya sehari-hari.
 Status Kulit dan membrane Mukosa
Tidak ada tanda-tanda lesi, ulserasi atau infeksi pada tubuhnya. Rongga mulut tidak ada kelainan. Daerah perianal
tidak ada kelainan.
 Status respiratorius
Pasien tidak mengeluh batuk, sesak napas dan nyeri dada. Pada pemeriksaan napas paru dan jantung tidak ada
kelainan.
 Status neurologis
Kesadaran pasien compos mentis, orientasi terhadap orang, waktu dan tempat baik, ingatan baik. Pasien tidak
mengeluh pusing, sakit kepala. Pasien hanya meras lemas ada semua ekstremitas, merasa mudah lelah.
 Status cairan dan elektrolit
Turgor kulit pasien baik, intake dan output cairan baik. Minum sehari ± 8 gelas sehari, BAK 6 x sehari, BAB 1x sehari.
 Tingkat pengetahuan
Pengetahuan pasien masih kurang dengan informasi penyakit yang ada sekarang terutama HIV/ AIDS. Pasien merasa
cemas dan bingung dengan penyakitnya sekarang dan hasil laboratorium yang menyatakan HIV Positif.
Analisa Data
 DS : - mengeluh lemas, cepat lelah, cemas dengan hasil laboratorium: HIV Positif, bingung.
 DO : Hasil LAB :
 - Hb 11 gr/dl
 - Leukosit 20.000/uL
 - Trombosit 160.000/uL
 - LED 30 mm
 - Na 98 mmoL/L
 - K 2,8 mmol/L
 - Cl 110 mmol/L
 - Tes HIV positif
 Diagnosa keperawatan
 1. Isolasi social yang berhubungan dengan stigma penyakit, penarikan diri dari sistem
pendukung, prosedur isolasi dan ketakutan apabila dirinya menulari orang lain.
 2 Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mencegah HIV dan perawatan
mandiri.
No. Data Etiologi Masalah

1. DS:cemas dengan hasil Stigma penyakit, penarikan diri dari system Isolasi sosial
laboratorium: HIV Positif, bingung. pendukung, prosedur isolasi, takut menulari ke
DO : orang lain
- Na 98 mmoL/L
- K 2,8 mmol/L
- Cl 110 mmol/L
- HIV positif

2. DS : bingung dengan penyakitnya Tidak tahu cara-cara mencegah HIV dan Kurang pengetahuan
DO :- Leukosit 20.000/uL perawatannya.
- Trombosit 160.000/uL
- LED 30 mm, HIV positif
Rencana asuhan keperawatan

Intervensi
Mandiri
 - Lakukan penilaian tingkat interaksi social pasien
 - Lakukan tindakan pengendalian infeksi di rumah sakit atau di rumah untuk memberikan kontribusi atas emosi
pasien.
 - Perawat harus memahami dan menerima penderita HIV dan keluarga serta pasangan seksualnya.
 - Berikan informasi tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dapat membantu pasien agar tidak
terhindar kontak social.
 - Pendidikan bagi dokter, perawat akan mengurangi faktor-faktor yang turut membuat pasien merasa terisolasi.
Kolaborasi
 Berikan obat-obatan sesuai indikasi : penenang dan lain-lain.
 Pantau hasil pemeriksaan laboratorium.
Mandiri
 - Beritahukan kepada keluarga dan sahabat-sahabat pasien tentang cara-cara penularan
AIDS. Bicarakan masalah ketakutan dan kesalahpahaman dengan seksama.
 - Sampaikan tindakan penjagaan yang diperlukan untuk mencegah penularan virus HIV
termasuk penggunaan kondom selama melakukan hubungan seksual.
Kolaborasi
 Berikan antibiotik atau agen antimikroba, misal : trimetroprim (bactrim atau septra),
nistasin, pentamidin atau retrovir.

Anda mungkin juga menyukai