Anda di halaman 1dari 20

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Ns. Dedi Wahyudin, S.Kep.,M.Kep


IMPLEMENTASI

Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan


yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun
untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapakan.
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya:
Bantuan untuk mengatasi masalah-masalah
Mempertahankan kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan
kesehatan.
Mendidik komunitas tentang perilaku sehat
Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus memfasilitasi
terpenuhinya kebutuhan komunitas.
TUJUAN IMPLEMENTASI

 Tujuan dari implementasi keperawatan adalah untuk


membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan
memfasilitasi koping.
Implementasi ini merupakan fase kerja dalam rangka
mencapai tujuan, yang meliputi :
 Mengorganisasikan
 Mendelegasikan
 Mengelola kerja pada setiap tahap tindakan sesuai dengan
waktu yang ditetapkan
KEGIATAN-KEGIATAN DALAM
IMPLEMENTASI
SEPULUH STANDART TINDAKAN
KEPERAWATAN MENURUT (ANA ‘73)
 Memberi pelayanan dengan menghargai klien sebagai mahluk hidup

 Melindungi hak pasien

  Mempertahakan komponen tindakan keperawatan dan mengenal serta menerima tanggung jawab pribadi terhadap
tindakannya.
 Melindungi pasien jika tindakan dan keselamatannya diakibatkan orang lain yang kurang komponen, etis, dan ilegal

 Menggunakan kemampuan individu sebagai kriteria untuk menerima tanggung jawab dan tugas limpah tindakan
keperawatan kepada tenaga kesehatan lainya
  Partisipasi dalam kegiatan riset

 Partisipasi dalam kegiatan profesi keperawatan untuk meningkatkan standart praktek atau pelayanan keperawatan dan
pendidikan
 Meningkatakan dan mempertahakan kwalitas keperawatan tenaga perawat lainnya dan partisipasi dan kegiatan profesi

 Mempromosikan kesehatan dengan bekerja sama dengan masyarakat dan tenaga kesehatan lainya

 Menolak untuk memberikan persetujuan untuk promosi atau menjual produk komersial, pelayanan, atau hiburan lainya
KEGIATAN PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
BERFOKUS PADA TINGKAT PENCEGAHAN

 Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum


sakit dan difokuskan pada populasi sehat,
mencakup pada kegiatan kesehatan secara
umum dan perlindungan khusus terhadap
penyakit.
 Contoh: imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi
dan bimbingan lebih dini dalam kesehatan
keluarga.
 Pencegahan sekunder,yaitu kegiatan yang dilakukan
pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan
masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan.
 Pencegahan sekunder ini menekankan pada
diagnosa dini dan tindakan untuk menghambat
proses penyakit.
 Contoh: Mengkaji keterbelakangan tumbuh
kembang anak, memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata,
gigi, telinga, dll.
 Pencegahan tertier,yaitu kegiatan yang
menekankan pengembalian individu pada
tingkat berfungsinya secara optimal dari
ketidakmampuan keluarga.
 Contoh: Membantu keluarga yang
mempunyai anak dengan risiko gangguan
kurang gizi untuk melakukan pemeriksaan/
penimbangan secara teratur ke Posyandu.
PRINSIP PRINSIP YANG DIGUNAKAN
DALAM IMPLEMENTASI KOMUNITAS
KEPERAWATAN:
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Implementasi dikatakan berhasil jika mengikuti strategi
pencegahan cara hidup;
 Meningkatkan perilaku sehat
  Pencegahan penyakit kronis
 Pencegahan penyakit infeksi
 Adanya partisipasi dari masyarakat
 Pencegahan injury dan disability
  Fokus pada program kesehatan komunitas
STRATEGI YANG DIGUNAKAN
EVALUASI

 Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan


dan dibandingkan dengan tujuan semula serta dijadikan dasar untuk
memodifikasi rencana berikutnya.
 Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnose keperawatan,
rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Melalui
evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor ‘kealpaan’ yang
terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan dan pelaksanaan
tindakan.
 Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan,
evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses
keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah
informasi yang telah dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku
yang diobservasi sudah sesuai. Diagnose juga perlu dievaluasi dalam hal
keakuratan dan kelengkapannya
 Umpan balik dari komunitas merupakan dasar untuk melakukan evaluasi
terhadap intervensi keperawatan komunitas seperti keterlibatan orang-
orang komunitas dalam semua tahap proses keperawatan yang menjamin
adanya kesesuaian dengan komunitas.
TUJUAN
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan
hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat
mengambil keputusan:
Mengakhiri rencana tindakan : klien telah mencapai tujuan yang
ditetapkan
Memodifikasi rencana tindakan : klien mengalami kesulitan
dalam mencapai tujuan
Meneruskan rencana tindakan : klien memerlukan waktu yang
lama untuk mencapai tujuan
TAHAP-TAHAP EVALUASI
FOKUS DARI EVALUASI PELAKSANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

 Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target


pelaksanaan.
 Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan
perencanaan, peran staf atau pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah
peserta.
 Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan
penggunaannya serta keuntungan program.
 Efektifitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau
masyarakat puas terhadap tindakan yang dilaksanakan.
 Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan
tindakan, apa perubahan yang terjadi dalam 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan
atau 1 tahun.
SECARA GARIS BESAR PROSES
EVALUASI MELIPUTI:

 Menilai respon verbal dan non verbal


komunitas setelah intervensi dilakukan.
 Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke
Puskesmas/rumah sakit.
MACAM-MACAM EVALUASI
CONTOH IMPLEMENTASI
      INDIKATOR HASIL PELAKSANA
No Kegiatan Tujuan
1. Mengidentifikasi Memberdayakan masyarakat 1. Teridentifikasinya kelompok kesehatan Mahasiswa dan
adanya kelompok khususnya remaja sehingga mampu remaja di masyarakat. remaja
sebaya yang aktif serta membentuk perilaku hidup sehat 2. 90% peserta hadir dalam kegiatan.
peningkatan peran dan   3. Peserta aktif dalam kegiatan diskusi.
fungsi dari kelompok
sebaya
2. Sharing pengalaman Mengidentifikasi pengetahuan dan 1. Teridentifikasi pengalaman remaja Mahasiswa dan
tentang bahaya dari membagi pengalaman remaja mengenai risiko perilaku seksual kader
risiko perilaku seksual tentang risiko perilaku seksual bebas 2. Teridentifikasi kebutuhan remaja dalam kesehatan
bebas dan akibat yang ditimbulkan dari pencegahan risiko perilaku seksual (Kader
perilaku seksual bebas . 3. Adanya komitmen untuk membentuk Posbindu)
lingkungan remaja sehat dan anti
perilaku seksual
3. Penyuluhan kesehatan Meningkatkan pengetahuan remaja 1. 90% peserta menghadiri acara. Mahasiswa
bahaya risiko perilaku tentang dampak yang ditimbulkan 2. Terlaksananya pendidikan kesehatan pada aplikasi
seksual bebas . akibat perilaku seksual bebas . remaja mengenai perilaku seksual bebas
  3. 80% peserta dapat menjawab pertanyaan
dengan benar tentang risiko perilaku seksual
bebas pada remaja melalui metode pre test
dan post test.
 
CONTOH INSTRUMENT EVALUASI

Pelaksanaan
No Item Evaluasi Keterangan
Ada Tidak
1 Input      
Alat dan media
Tersedia tempat kegiatan
Ketersediaan dana
- Masyarakat
- Donatur
2 Proses      
Jadwal kegiatan dan materi pendidikan tumbuh kembang
remaja dan komunikasi efektif
Keterlibatan : remaja, orang tua, kader, masyarakt
3 Hasil      
Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai
Ketertarikan peserta
Kontrak kegiatan yang akan datang
 
FORMAT DOKUMENTASI

Jam/Hari/ Dx Kep Tindakan Pelaksanaan Evaluasi Keperawatan Tanda Tangan


Tanggal Perawat
Ya Tidak

Evaluasi Formatif :
 
 
 
Evaluasi Sumatif :
 

Anda mungkin juga menyukai